Share

Bab 33. Tertangkap Berdua

"Maaf kejadian tadi, ya. Kita jadi tertunda ke rumahmu," ucapku setelah semuanya menjadi tenang. Mamanya pasti menunggu kami sejak tadi pagi.

"Tidak apa-apa. Tadi aku sempat mengabarkan ke Mama, kalau kita tidak bisa datang pagi. Kita berangkat sekarang?"

"Iya, berangkat sekarang saja. Sebelum panas. Kasihan Bu Aisyah menunggu kalian," ujar ibu.

Kami berangkat menuju rumah Mas Ilham dengan menggunakan motor. Benar dugaanku, sepanjang jalan orang memandang kami. Tak jarang mereka menghentikan aktifitasnya hanya sekedar menyapa kami.

Mas Ilham terlihat menikmati itu. Tanganku ditangkup di pinggangnya, dan sesekali dipastikan kembali seperti semula ketika aku menariknya. Dia malah melajukan motor dengan pelan, menebar senyuman dan sapaan ke semua orang yang menatap kami.

Aku merasa menjadi tontonan orang sekampung.

Setiba di rumahnya, kami langsung disambut Ibu Aisyah. Benar apa yang dikatakannya, Ibu Aisyah cantik, lembut dan baik.

Kami langsung digiring ke meja makan dengan hidangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status