Share

part 2

mata eyda sangat terasa berat untuk di buka , kepalanya masih saja terasa terputar karena insiden di dalam lift tadi.

Namun badan nya menolak untuk tetap diam saja di atas tempat tidur yang berada di dalam ruangan yang begitu besarnya.

Eyda mencoba bangun dari ketidakberdayaan nya , ia melihat sekeliling yang bagi nya tampak asing , dan ia pun masih mencoba mengingat-ingat apa yang sedang terjadi kepada dirinya hingga berada di tempat semegah ini.

Semakin ia mencoba mengingat , semakin kepala nya terasa sakit.

Eyda menurunkan kaki nya dari atas tempat tidur , mencoba melangkahkan kaki nya untuk di bawa ke kamar mandi.

Tak terasa jika keseimbangan nya pun juga belum begitu stabil karena merasa sangat berat pada kepala eyda , hingga membuat nya hampir terpeleset dan untung saja adakan yang baru saja masuk bisa menangkap nya dengan tepat.

“ kau. “ ucap eyda lirih karena di rasa tubuhnya benar-benar sangat lemah.

Adskan menggendong nya dengan ala bridal dan merebahkan nya kembali di atas tempat tidur king size yang ada di dalam kamar nya.

“ ambil nafas pelan lalu keluarkan dari mulut , lakukan lah. “ kata adskan menuntun eyda agar ia menstabilkan ketenangan dirinya.

“ bagaimana keadaan mu sekarang? “ tanya adskan sambil mengusap-usapkan telapak tangan nya ke tangan eyda agar eyda merasa lebih tenang.

Kemudian adskan melepaskan tangan nya lalu melangkahkan kakinya untuk menuju dapur dan mengambil segelas air putih , setelah itu adskan berjalan mendekati eyda dan memberikan air minum.

“ minum lah. “ kata adakan sambil memberikan segelas air putih. Kemudian adakan mensejajarkan tinggi nya dengan duduk di samping eyda dan menatap eyda dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

“ kenapa? “ tanya eyda tanpa memandang wajah adskan.

“ tidak apa , aku seperti merasa aneh saja ketika melihat mu yang sangat antusias di awal dan ternyata memiliki trauma dengan lift. “ kata adskan terkekeh.

“ bukan dengan lift , tapi dengan ruangan yang sempit. “ tegas ucap eyda kesal.

Adskan mengambil sesuatu dari dalam saku nya , dan nampak seperti obat tidur. Kemudian terlihat adskan meminum nya  , eyda tidak mengerti dengan apa yang sedang di lakukan adskan saat ini Untuk apa ia meminum obat tidur.

“ istirahatlah. “ kata adskan sambil berlalu menarik selimut agar terbuka dalu merebahkan tubuh nya tepat di samping eyda.

“ tunggu-tunggu , apa maksud anda tiba-tiba berbaring di samping saya? “ ucap eyda terbata-bata saat mendapati perlakuan adajan yang sangat tidak sopan menurut eyda.

“ aku tidak sepicik yang kau pikirkan , aku hanya butuh tidur satu jam saja setelah itu aku ada pertemuan dengan klien , dan jangan mencoba kabur karena urusan kita belum terselesaikan. “  kata adskan lalu membawa mata nya untuk terlelap.

Eyda sangat kesal sekali dengan perlakuan menjangkelkan dari adskan , namun juga ada nilai lembut yang adskan berikan untuk eyda kemudian eyda pun mencoba ikut memejamkan mata nya namun sedikit ada rasa tak percaya pada dirinya jika adskan adalah orang yang dapat di pegang kata-kata nya , kini eyda memberanikan dirinya untuk ikut mengistirahatkan tubuh nya.

|

|

Waktu sudah menunjukkan dimana adskan harus segera bangun dan berlalu menemui beberapa klien yang sudah membuat janji dengan nya. Suara alarm yang di pasang adskan sudah berbunyi kesekian kalinya Namun adskan tidak menggerakkan tubuh nya sama sekali.

Eyda menggoyangkan badan adskan untuk membangunkan nya tapi sama saja tidak terespon , ia merasa takut karena sebelum tidur adskan menelan obat tidur.

Perasaan takut menghampiri eyda saat ini , ia berjalan mondar-mandir kesana kemari karena sama sekali tidak tahu dengan apa yang harus ia lakukan. Eyda mengambil handphone adskan dan mencari nomer yang terakhir di hubungi nya.

Untung saja hapndphone adskan tidak terkunci sandi ataupun sebagainya , langsung saja eyda menelfon seseorang yang di layar bernama kan gezod.

“ iya bos. “ ucap gezod di balik telefon

“ maaf , saya hanya mau memberitahu jika orang yang mempunyai handphone sedang tak sadarkan diri karena meminum obat tidur. Sedangkan tadi ia berbicara jika akan ada pertemuan dengan klien nya. “ kata eyda to the poin karena ia merasa begitu takut.

“ anda siapa nya bos adskan? “ tanya gezod.

“ ceritanya panjang , segeralah kemari. “ kata eyda bergemetar

“ segera. “ ucap singkat gezod lalu mematikan telfon nya.

“ tidak ada sopan santun nya , tak beda jauh sama bos nya. “ gerutu eyda.

Lalu melangkahkan kakinya menuju adskan yang masih terlelap dalam tidurnya. Di tatap nya wajah adskan kemudian entah apa yang di perbuat eyda saat ini begitu tidak dapat di nalar oleh nya sendiri. Tangan eyda tiba-tiba menyentuh wajah adskan kemudian membelainya pelan hingga sampai pada bibir adskan yang tergolong tipis.

“ kenapa orang setampan kamu bisa sangat begitu tidak manusiawi , apa hanya ada uang saja di otakmu hingga beasiswaku tak dapat ku raih? “ ucap lirih eyda sambil tetap memandang wajah rupawan adskan.

“ aku mendengar ocehan mu gadis bodoh. “ kata adskan yang sontak membuat eyda begitu kerkejut hingga ia terjatuh mundur sari posisinya.

“ tak pernah aku bayangkan ternyata kau pun mengagumi ketampanan ku. “ ucap adskan sambil menatap eyda dengan  penuh ketajaman. Dan eyda hanya mampu menelan ludah nya karena tatapan adskan.

|

|

Setelah bergelumit dengan beberapa klien adskan kembali ke kamar yang di tempati eyda , bukan hal sulit untuk adskan bisa masuk tanpa kunci.

Ketika adskan memasuki kamar , ia mencari keberadaan eyda di dalam namun sama sekali ia tidak menemukan nya dan tatapan nya tertuju pada sosok pria yang berdiri di balkon luar kamar hotel itu.

“ dimana dia? “ tanya adskan ketus.

“ sudah pergi , aku yang menyuruhnya pergi. “ kata gezod patas.

“ apa kau tau sudah melakukan yang salah. “ ucap adskan dengan nada yang sedikit meninggi hingga membuat gezod merasa terkejut.

“ haaaa. “ teriak gezod

“ bagaimana bisa salah , aku hanya membantu nya yang terkunci sendirian di dalam kamar. Gadia itu begitu imut bagaimana aku bisa menolak permintaan nya. “ jelas gezod dengan suara yang sedikit bergetar karena takut akan adskan.

“ siapa yang menyuruh mu kesini. “ tanya adskan yang dengan melihat agezod dengan tatapan yang sulit di artikan.

“ tadi ada perempuan yang menelfon ku lewat handphone bos lalu menyu.. “ ucap gezod terhenti sejenak.

“ wanita yang menelfon ku adalah wanita yang ku bebaskan tadi. Oh my god. “ lanjut kata gezod yang sangat kebingungan saat menyadari kesalahan fatal yang sudah di buatnya.

Ia membebaskan wanita yang memang telah di tahan oleh adskan karena sudah membuat mobil kesayangan adskan menjadi terluka , sebelumnya adskan sudah memberitahu gezod namun gezod benar-benar lupa dengan apa yang di ucapkan oleh adskan.

Gezod ialah asistan pribadi adskan , mereka berdua berteman sejak mereka kecil .

Gezod yang tergolong seseorang yang sudah teramat kaya sejak tujuh turunan namun ia sama sekali menolak untuk mengelola perusahaan orang tua nya. Ia lebih memilih mendapat pekerjaan dengan jerih paayah nya sendiri.

Dan adskan ialah sosok yang sangat berpegang teguh dengan kedisiplinan karena apa yang sudah ia sematkan pada dirinya saat ini adalah jerih payah nya sendiri. Adskan ialah anak yang di besarkan oleh orang tua gezod.

Namun karena jeri payah nya yang membuahkan hasil , ia bisa membangun perusahaan nya sendiri dan mampu menjadi motivator serta donatur bagi beberapa kampus di tempat tinggalnya sekarang.

Adskan pun juga menolak ketika orang tua gezod ingin memberinya perusahaan untuk di kelola.

Dan adskan memilih untuk memulainya dari nol.

“ aku akan segera menemukan mu gadis bodoh. “ ucap adskan dengan pandangan lurus.

Bersambung..

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status