“Oke, baik Pak ….” Masih banyak informasi yang Yudha sampaikan kepada Isvara, pria itu berharap banyak kembalinya Isvara bisa mengembalikan kejayaan JP Corp seperti dulu. Dari ruangan Yudha, Isvara pergi ke ruangan Gaska. Gilang-sekertaris Gaska menyambutnya penuh suka cita seperti karyawan lain
Hanya sehari saja Isvara sendirian di area sayap kanan salah satu lantai gedung JP Corp karena hari berikutnya tim Isvara telah berkumpul meski belum semua karena ada beberapa yang membutuhkan waktu untuk resign dari kantor sekarang mereka bekerja. Isvara menatap wajah timnya satu-persatu dengan pe
Isvara kemudian menoleh ke belakang menggerakan tangannya meminta Nanny mendekat Seakan terhipnotis, sang Nanny mendekati Isvara seperti Isvara adalah majikannya. “Duduk di meja itu terus pesen makan siang yang kamu mau.” Isvara memberi instruksi dengan ekspresi dan nada datar lalu bodohnya Nanny
“Gaska …,” tegur Isvara pelan saat pria itu mulai menarik turun celana jeansnya. Tangan Gaska lantas meninggalkan celana Isvara pindah ke bagian dadanya yang terekspose setelah tadi pria itu berhasil melucuti kancing kemeja sementara pagutan Gaska kian dalam usai tadi terlepas karena Isvara melolos
“Apa?!” seru Cindya tidak percaya. “Iya Bu … enggak ada malu-malunya sama Caca.” Nanny mengompori. “Kamu yakin dia Isvara? Soalnya Isvara tinggal di Australia dan sudah menikah.” Cindya masih denial. “Betul Bu, katanya bu Isvara sudah menjanda semenjak dua tahun yang lalu … sekarang juga bu Isvar
“Aku enggak akan biarkan Ara kembali sama Gaska … aku enggak akan membiarkannya terluka lagi, si Gaska itu brengsek! Kalau dia mencintai Ara maka dia akan mempertahankan hubungannya dengan Ara bukannya malah meninggalkan Ara.” Papa Galih juga sangat tidak setuju dengan apa yang disampaikan papi Adri
Isvara menonton saja bagaimana Gaska memberikan pelajaran kepada nanny sembari memakaikan Meysha seragam sekolah. Meysha juga seperti tidak peduli, dia terlalu bersemangat untuk bersiap ke sekolah karena akan di antar Isvara hari ini. “Ini dasinya dipasang seperti ini?” Isvara bertanya kepada Meys
“Ih bukan ituuuu … tadi nanny bilang ingin jadi maminya Caca juga,” ceplos Meysha polos membuat sang Nanny yang mendapat toleh dari Gaska dan Isvara menjadi kalang kabut. Nanny langsung menarik langkah pergi menyembunyikan dirinya di dapur. *** “Nanti Caca dijemput nanny sama supir ya … Papi sama