“Kamu juga ya, Ken … jangan tiba-tiba menghilang.” “Enggak mungkin, Ra.” Kenzo mengecup kening Isvara tidak peduli dengan orang-orang yang sedang berlalu lalang di pintu keberangkatan Bandara Soekarno – Hatta. Kenzo mengurai pelukan, perlahan dia melangkah menjauh masuk melewati pintu keberangkata
“Aku ada perjalanan bisnis pergi besok, selama tiga hari ke Singapura.” Gaska memberitahu Cindya begitu dia sampai di rumah. Cindya yang sedang menonton televisi hanya mendelik dengan ekspresi kesal. Gaska masuk ke dalam kamar mandi berharap Cindya bersedia membantu memasukan pakaian dan barang ke
Cindya mengepalkan tangan di atas meja, benaknya mulai memetakan rencana penjebakan perselingkuhan antara Gaska dengan Isvara. Tanpa dikompori pun, hormon ibu hamil yang tengah melingkupi Cindya selalu membuatnya overthinking sekarang ditambah ucapan-ucapan Vina membuat Cindya terbakar api cemburu
Gaska membaca lama-lama sebuah kertas di tangannya, bukan karena dia harus mencerna dengan detail isi dari kertas tersebut melainkan agar dia bisa berlama-lama satu ruangan dengan Isvara mungkin untuk yang terakhir kali. Pasalnya surat yang sedang dia baca sekarang adalah surat pengunduran diri Isv
“Bu Isvara,” gumam Gilang membuat langkah Isvara berhenti. “Saya dengar Ibu mau resign … saya berdoa di mana pun Ibu berada, Ibu selalu diberikan kebahagiaan.” “Terimakasih Gilang, sukses terus ya buat kamu.” Gilang mengangguk samar bersama senyum dan sorot mata sendu. Isvara melanjutkan langkah
“Eh mantu Mama dateng, sini sayang.” Mama Fatimah menyambut kedatangan Isvara begitu hangat padahal mereka baru bertemu sekali sewaktu acara pertunangan Kenzo dan Isvara yang dilangsungkan secara tertutup di Jakarta akhir minggu lalu. Kenzo kembali ke Australia di hari minggunya sedangkan mama Fati
Dua kali ketukan di pintu membuat Isvara yang tengah mematut diri di depan cermin lantas menoleh pada benda tersebut. “Masuk,” katanya lalu benda berbahan kayu itu terbuka. “Ra,” tegur Papa Galih dengan senyum kaku, tampak segan untuk masuk jadi hanya menyembulkan setengah bagian tubuhnya dari cel
Tak henti-hentinya Kenzo mencuri-curi pandang pada wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya. Senyum di bibir mungil itu merekah begitu tulus membuat Kenzo percaya kalau Isvara benar-benar sedang bahagia. Isvara begitu cantik dibalut gaun pengantin dengan model sheath yang membalut tubuhnya be