Tak henti-hentinya Kenzo mencuri-curi pandang pada wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya. Senyum di bibir mungil itu merekah begitu tulus membuat Kenzo percaya kalau Isvara benar-benar sedang bahagia. Isvara begitu cantik dibalut gaun pengantin dengan model sheath yang membalut tubuhnya be
Kenzo melapisi punggung tangan Isvara di bibirnya kemudian menjauhkan dari sana. “Aku minta maaf ….” Gaska berujar tulus dengan sorot mata teduh. Kedua tangannya menggenggam tangan Isvara. “Jadi Ra ….” “Ya Cinta.” Kenzo tersenyum mendengar Isvara memanggilnya begitu. “Sayang …,” balas Kenzo gu
Tidak ada satu pun teman sekantor Isvara yang diundang ke pernikahannya karena berbagai pertimbangan. Jadi Gaska tidak terinfo kalau Isvara akan menikah. Bu Yustin-pimpinan yang paling dekat setelah Gaska pun tidak diberitahu tapi sebelumnya Isvara mengatakan tidak akan mengundang beliau namun nan
Isvara dan Kenzo tidak langsung melakukan liburan bulan madu. Pekerjaan Kenzo menahan mereka tapi setiap malam bagi pasangan pengantin baru itu adalah bulan madu. Kenzo telah menyiapkan sebuah rumah yang indah untuk mereka tinggali membangun keluarga kecil yang bahagia. Arsiteknya tidak main-main
Dia datang langsung ke kantor bila Gaska mengatakan akan lembur. “Kamu seharusnya di rumah aja, aku masih harus meeting.” Gaska tampak kesal, pria itu mematikan MacBook lantas membawa iPadnya. “Aku mau ngobrol aja di sini sama Vina … di rumah juga enggak ada kerjaan … kamu meeting aja.” Dengan san
Semua kecurigaan Cindya akan hubungan gelap suaminya dengan Isvara tidak pernah terbukti. Cindya sampai mengkloning ponsel Gaska dan tidak pernah dia temukan chat antara suaminya dengan Isvara. Dia juga tidak mendapati Gaska dan Isvara saling follow akun media sosial. Malah Cindya menemukan Isvar
“Sekali lagi Bu!” Dan di dorongan terakhir itu Gaska memeluk Cindya, meniup puncak kepalanya. Cindya mengejan disertai erangan kesakitan beberapa detik berikutnya terdengar suara tangis pemecah ketegangan. Gaska mengurai pelukan bersama desahan nafas lega. “Selamat Pak … Bu … anaknya perempuan d
“Cindya … ini Meysha nangis Cin, kamu susuin dulu … peluk dulu dia sebentar.” Gaska mengetuk pintu kamarnya sembari menggendong sang putri yang tidak berhenti menangis. Cindya mengunci dirinya di kamar hanya karena Meysha menangis. “Jauhin dulu dia dari aku! Aku enggak mau nyentuh dia dulu, tolong