Gaska membaca lama-lama sebuah kertas di tangannya, bukan karena dia harus mencerna dengan detail isi dari kertas tersebut melainkan agar dia bisa berlama-lama satu ruangan dengan Isvara mungkin untuk yang terakhir kali. Pasalnya surat yang sedang dia baca sekarang adalah surat pengunduran diri Isv
“Bu Isvara,” gumam Gilang membuat langkah Isvara berhenti. “Saya dengar Ibu mau resign … saya berdoa di mana pun Ibu berada, Ibu selalu diberikan kebahagiaan.” “Terimakasih Gilang, sukses terus ya buat kamu.” Gilang mengangguk samar bersama senyum dan sorot mata sendu. Isvara melanjutkan langkah
“Eh mantu Mama dateng, sini sayang.” Mama Fatimah menyambut kedatangan Isvara begitu hangat padahal mereka baru bertemu sekali sewaktu acara pertunangan Kenzo dan Isvara yang dilangsungkan secara tertutup di Jakarta akhir minggu lalu. Kenzo kembali ke Australia di hari minggunya sedangkan mama Fati
Dua kali ketukan di pintu membuat Isvara yang tengah mematut diri di depan cermin lantas menoleh pada benda tersebut. “Masuk,” katanya lalu benda berbahan kayu itu terbuka. “Ra,” tegur Papa Galih dengan senyum kaku, tampak segan untuk masuk jadi hanya menyembulkan setengah bagian tubuhnya dari cel
Tak henti-hentinya Kenzo mencuri-curi pandang pada wanita yang kini telah resmi menjadi istrinya. Senyum di bibir mungil itu merekah begitu tulus membuat Kenzo percaya kalau Isvara benar-benar sedang bahagia. Isvara begitu cantik dibalut gaun pengantin dengan model sheath yang membalut tubuhnya be
Kenzo melapisi punggung tangan Isvara di bibirnya kemudian menjauhkan dari sana. “Aku minta maaf ….” Gaska berujar tulus dengan sorot mata teduh. Kedua tangannya menggenggam tangan Isvara. “Jadi Ra ….” “Ya Cinta.” Kenzo tersenyum mendengar Isvara memanggilnya begitu. “Sayang …,” balas Kenzo gu
Tidak ada satu pun teman sekantor Isvara yang diundang ke pernikahannya karena berbagai pertimbangan. Jadi Gaska tidak terinfo kalau Isvara akan menikah. Bu Yustin-pimpinan yang paling dekat setelah Gaska pun tidak diberitahu tapi sebelumnya Isvara mengatakan tidak akan mengundang beliau namun nan
Isvara dan Kenzo tidak langsung melakukan liburan bulan madu. Pekerjaan Kenzo menahan mereka tapi setiap malam bagi pasangan pengantin baru itu adalah bulan madu. Kenzo telah menyiapkan sebuah rumah yang indah untuk mereka tinggali membangun keluarga kecil yang bahagia. Arsiteknya tidak main-main
Meski sering mendapat sikap dingin dan sindiran, tapi Isvara tetap datang ke rumah mertuanya setiap weekend walau hanya sebentar. Dia berusaha ikhlas menerima kondisi tersebut karena tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Yang penting masalah datang bukan dari orang ketiga seperti rumah tangganya
Isvara dan Cindya menjadi begitu dekat layaknya sahabat. Karena keadaannya seperti itu, Meysha juga jadi dekat dengan sang mami. Meysha mulai mengerti dan menerima sikap maminya yang manja dan om Ricky yang begitu memanjakan maminya. Gadis kecil itu juga menyayangi adiknya dari mami Cindya dan
Setelah Arshaq genap berusia dua bulan, Gaska dan Isvara memutuskan kalau sudah saatnya berkunjung ke rumah mami papinya Gaska. Isvara telah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan terburuk dan dia akan menerima dengan sabar. Yang penting Gaska mencintainya, Meysha menyayanginya dan sekarang
Isvara menjenguk Cindya setelah membawa Arshaq imunisasi di poli anak. “Ara!” seru Cindya merasa bahagia melihat kehadiran Isvara di kamarnya. Beberapa sahabat Cindya yang juga datang menjenguk menatap aneh Isvara dan Cindya secara bergantian. Cindya memang tidak pernah bercerita kepada mereka
Dua minggu kemudian pesta syukuran kelahiran baby Arshaq diselenggarakan di kediaman Gaska dan Isvara. Seluruh keluarga Bandung datang lagi membuat ramai rumah itu. Beruntung Gaska membeli rumah besar dan luas, nyaris menghabiskan uang tabungannya saat itu padahal JP Corp terancam collaps. Tap
Sampai Isvara dan baby Arshaq sudah diperbolehkan pulang pun mami dan papinya Gaska belum juga datang berkunjung untuk bertemu dengan sang cucu. Isvara berpikir apa salahnya sampai mereka begitu membencinya? Karena sungguh alasan status saja tidak bisa Isvara terima pasalnya sampai detik ini jus
Di luar ruang rawat Isvara atau lebih tepatnya di sebuah ruangan untuk penunggu pasien, Gaska duduk sendirian dengan satu cup kopi di tangan. Dia menatap ke luar dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota. Gaska tidak sadar kalu Ricky sudah berdiri di sampingnya dari beberapa menit yang lalu
Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana D
Tidak ada yang lebih menegangkan selain menanti kelahiran sang putra ke dunia seperti yang sedang dialami Gaska saat ini. Dia terus saja bolak-balok di depan pintu ruang bersalin diliputi perasaan cemas. Isvara harus melakukan operasi caesar karena leher bayinya terlilit ari-ari padahal sebelumn