“Ada perubahan enggak sih setelah Adrian operasi?” celetuk Irma bertanya. Aruna dan kedua sahabatnya sedang bertemu untuk makan siang di sebuah Caffe yang terletak di jalan Marthadinata dekat dengan tempat Aruna bekerja. Sudah tiga bulan dari semenjak operasi Adrian dilakukan dan mereka baru bisa
Wanita hamil itu merasa puas dan menang karena menganggap dia adalah wanita yang berhasil melelehkan gunung es di hati Galih. Mereka tidak tahu saja kalau Galih dan Trisha menikah karena perjodohan ada proses yang panjang hingga pada akhirnya Galih bisa konstan memperlakukan Trisha secara mesra, ha
Trisha sebenarnya enggan menemani Aruna, tapi perempuan itu belum sadarkan diri dan perawat menahannya agar jangan dulu pergi. Belum lagi ketika tadi dia memberitahu Galih—suaminya mengatakan agar tetap di sana untuk menemani Aruna sebentar sampai dia menyelesaikan jam prakteknya. Terpaksa Trisha
“Istri saya, Aruna … di mana?” tanya Adrian pada seorang perawat yang berjaga di depan. Perawat itu tampak bingung tapi kemudian mempersilahkan Adrian untuk masuk dan memeriksa setiap bilik di dalam sana. Ketika langkahnya masuk lebih jauh ke dalam IGD, mata Adrian kemudian menangkap sosok Galih y
Usai dokter memberikan vitamin dan obat anti mual, Adrian membawa Aruna pulang. Mereka lupa dengan Trisha dan Galih yang tadi membantu Aruna karena rasa bahagia tengah melingkupi keduanya. Adrian meminta driver untuk mengemudi secara perlahan, jangan sampai ada guncangan. Pria itu juga mengatakan
“Galiiiiiiihhhhh!!!” Teriakan Trisha dari kamar mandi membuat Galih terlonjak dari tidurnya yang lelap setelah semalaman memijat punggung Trisha yang katanya panas dan pegal. Dia langsung turun dari atas ranjang sambil masih mencoba meraih kesadarannya. “Sayang, kamu di mana?” Galih berteriak. M
Adrian dan Aruna kompak menoleh saat mendengar dering suara ponsel Adrian. Pria itu mengerutkan kening, siapa yang sepagi ini berani menghubunginya, di saat weekend pula? Dia beranjak dari sisi ranjang untuk mencari ponselnya yang di charge semalaman di meja rias Aruna. Pria itu lantas menekan ic
“Enggak Mas … Mas enggak akan kehilangan aku, aku akan menemani Mas membesarkan anak-anak kita … nanti kita akan datang ke acara wisuda mereka, kita akan duduk di kursi orang tua saat anak-anak kita menikah nanti ….” “Janji ya sayang,” kata Adrian berbisik. “Iya, aku janji.” Pelukan Adrian menger