“Mas Adrian akan menyerahkan Ara sama Mas Galih.” Kalimat Aruna tersebut membuat bibir Galih tersenyum lebar. Pria itu menatap oma Yeni dan Aruna secara bergantian. Mereka sedang berada di coffe shop yang terletak di dekat rumah sakit tempat Galih praktik. Kebetulan tadi ketika Aruna menghubungi
Aruna menundukan kepala tidak berani bersitatap dengan Adrian. Lalu terdengar langkah kaki kecil menuruni tangga. “Mami … bantuin Ara kerjain PR.” Isvara mengangkat sebuah buku di tangan kanan dan pensil di tangan kiri. “Waaah, ayo sini opa bantu kerjain PRnya …,” kata opa Kusuma antusias. Adri
Galih tidak bisa tiba-tiba membawa Isvara langsung tinggal di rumahnya, dia harus mengambil hati Isvara dulu membuat gadis kecil itu mempercayainya. Untuk membuat Isvara bersedia tinggal dengan Galih sangat lah tidak mudah dan Adrian sangat menikmati momen pendekatan Galih kepada Isvara yang sampai
Bercinta dengan Galih telah menjadi candu bagi Trisha. Dia merasakan gairah dan hasratnya berbanding lurus dengan gairah dan hasrat Galih. Trisha selalu dibuat nyaris gila hingga ketagihan setiap kali pria itu menghentak di atasnya meski dengan tempo lambat seperti saat ini karena ada janin yang h
Sementara itu di luar kamar, Nanny Ida tidak bisa lagi membungkam mulutnya. Dia membutuhkan jawaban atas keputusan yang telah diambil Adrian dan Aruna yang tiba-tiba saja menyerahkan Isvara kepada Galih padahal tidak ada urusan mendesak yang masuk akal untuk membuat mereka melakukan itu. “Bu, kena
Hari ini Isvara bangun pagi sekali, dia duduk di atas ranjang sambil melamun menunggu Nanny Ida masuk ke kamar untuk membantunya mandi. Tidak ada drama seperti pagi-pagi sebelumnya karena Isvara sadar kalau dia sedang berada di rumah orang lain. Tidak akan ada yang memanjakannya seperti mami dan p
“Kenapa?” tanyanya panik. “Kamu tadi suruh buru-buru trus keguncang kayanya si Otong pas aku lari turun tangga jadi kram perut aku.” Trisha menyalahkan Galih, trik andalan khas Trisha. “Seriusan? Mau dibawa ke dokter?” Galih memapah Trisha ke teras. “Enggak usah, kamunya aja jangan galak-galak sa
Adrian mencari istrinya di kamar begitu tiba di rumah tapi dia tidak menemukan Aruna di sana padahal bi Atun mengatakan kalau semenjak pulang ke rumah, Aruna belum turun dari kamarnya. Aruna pasti ada di salah satu ruangan di rumah ini karena dia juga tadi melihat mobil istrinya terparkir di garasi