“Cayank mami ini.” Aruna bergumam tapi masih bisa Adrian dengar dengan jelas dan hatinya menghangat. Adrian memelankan laju kendaraan karena telah memasuki kompleks perumahannya. Sekitar lima puluh meter dari rumah, Adrian melihat mobil Trisha memasuki garasi rumahnya. Ia refleks membelokan kemud
GRUOP CHAT Icha : Kemarin mas Ryan tanya ke Adrian. Irma : Nanya apa? Aruna : 😶🌫️ Icha : Kata mas Ryan, apa Adrian serius sama Aruna? Irma : Anjaaaay 🤣🤣 Icha : Tahu enggak Adrian jawab apa? Irma : Apa? Icha : Aruna, kamu pengen tahu enggak? Pipi Aruna memerah, tangannya bergetar memega
Aruna keceplosan bertanya. “Iya … tadinya mau tidur di sini … tapi takut digerebek hansip.” Pria itu menjawab santai diakhiri gurauan. “Terus … Mas pulang ke mana?” Aruna menggerakan badannya lagi membelakangi Adrian. Ia meringis, menyesali kekepoannya. “Kamu … khawatir ya?” Adrian mengulum sen
Perlahan tangan Adrian terangkat yang kemudian ia letakan di sepanjang sandaran sofa di belakang punggung Aruna. Dan ketika Aruna tidak sengaja menyandarkan punggung atau menengadahkan kepala maka mereka akan saling bersentuhan. Isvara tidak berhenti berceloteh sambil menonton, sesekali ia berpind
“Aku pulang ya,” kata Adrian mengulang. Aruna mengikuti Adrian untuk membantunya membuka pintu mobil. Isvara diletakan di kursi bayi yang masih muat ia duduki. Sekarang tidurnya bisa lebih nyaman di kursi itu dan juga aman karena menggunakan double seatbelt. “Sampai ketemu di latihan balet Ara,”
Mobil Adrian telah terparkir di depan sebuah klinik kulit dan kecantikan yang didirikan oleh Trisha bersama tiga temannya. Setelah lulus dari kedokteran, Trisha mengambil kursus kecantikan sambil menunggu internship. Dia juga mengikuti seminar demi seminar hingga akhirnya memutuskan untuk membangu
Pintu ruang tunggu VIP sudah di depan mata, entah kenapa Aruna jadi gugup, detak jantungnya menaikkan tempo debaran. Aruna mengangkat tangan lalu ia mendorongnya perlahan sehingga pintu terbuka. “Selamat si … ang,” sapa Aruna dengan suara mengecil diakhir kalimat dan senyum yang pudar setelah meli
“Enggak, saya enggak pernah bermaksud seperti itu.” Aruna menyanggah. “Trish … kita pulang!” Adrian beranjak berdiri menarik tangan Trisha sebelum mulut Trisha menyakiti Aruna lagi. “Enggak, aku mau dengar dari perempuan ini dulu … perempuan ini yang udah buat kita jadi jauh akhir-akhir ini, perem