Pintu ruang tunggu VIP sudah di depan mata, entah kenapa Aruna jadi gugup, detak jantungnya menaikkan tempo debaran. Aruna mengangkat tangan lalu ia mendorongnya perlahan sehingga pintu terbuka. “Selamat si … ang,” sapa Aruna dengan suara mengecil diakhir kalimat dan senyum yang pudar setelah meli
“Enggak, saya enggak pernah bermaksud seperti itu.” Aruna menyanggah. “Trish … kita pulang!” Adrian beranjak berdiri menarik tangan Trisha sebelum mulut Trisha menyakiti Aruna lagi. “Enggak, aku mau dengar dari perempuan ini dulu … perempuan ini yang udah buat kita jadi jauh akhir-akhir ini, perem
“Papi … mami mana?” Isvara berlari menghampiri papinya sambil bertanya. Tutunya bergoyang-goyang ketika dia berlari. Adrian beranjak dari kursi yang selama satu jam dia duduki bersama Miss Diora. Kedua tangannya terentang untuk menyambut Isvara ke dalam gendongannya. “Maminya masih kerja, sayang
Irma mengembuskan napas jengah, ia menyandarkan punggungnya dengan kepala menengadah pada langit-langit. Dia sudah bahagia ketika mengetahui Aruna dicintai oleh pria yang menurutnya adalah pria yang tepat tapi kemudian muncul kabar buruk ini. Sungguh, Irma sangat kecewa. “Pokoknya inget Aruna, ka
“Loh … Papa di sini juga?” Adrian sempat terkejut melihat sang Papa di halaman rumah Om Bagja, ia lantas meraih tangan opa Kusuma untuk kemudian dikecup bagian punggungnya. Adrian baru saja turun dari dalam mobil setelah memarkirkan mobil di samping mobil papa Kusuma. “Iya … Om kamu yang undang, a
“Ingat makan siang terakhir kita di restoran tempo hari? Saat itu aku masih ingin mempertahankan kamu … makanya meminta kamu untuk berusaha lebih keras lagi mendapatkan hati Ara.” Sebenarnya dusta, Adrian sedang membela diri. Dia harus terlihat benar untuk membuat masalah ini tidak berimbas pada O
Aruna : Ma, Aruna akan memberikan rumah itu sama Rika jadi tolong sampaikan sama Rika, temui Aruna di kantor Notaris besok untuk balik nama. Mama Tina : Gitu donk, coba kalau dari kemarin kamu sadar—Mama ‘kan jadi enggak perlu buang-buang kuota untukchat kamu. Aruna membaca kembali percakapan anta
“Aruna ….” Ibu Olive memanggil dengan suara serak. Beliau mengangkat kedua tangan mengundang Aruna masuk ke dalam pelukannya. Reaksi ibu Olive tersebut sungguh di luar perkiraan Aruna. Meski begitu, Aruna masuk juga ke dalam pelukan ibu Olive. “Kenapa kamu enggak cerita kalau Bian punya istri la
Meski sering mendapat sikap dingin dan sindiran, tapi Isvara tetap datang ke rumah mertuanya setiap weekend walau hanya sebentar. Dia berusaha ikhlas menerima kondisi tersebut karena tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Yang penting masalah datang bukan dari orang ketiga seperti rumah tangganya
Isvara dan Cindya menjadi begitu dekat layaknya sahabat. Karena keadaannya seperti itu, Meysha juga jadi dekat dengan sang mami. Meysha mulai mengerti dan menerima sikap maminya yang manja dan om Ricky yang begitu memanjakan maminya. Gadis kecil itu juga menyayangi adiknya dari mami Cindya dan
Setelah Arshaq genap berusia dua bulan, Gaska dan Isvara memutuskan kalau sudah saatnya berkunjung ke rumah mami papinya Gaska. Isvara telah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan terburuk dan dia akan menerima dengan sabar. Yang penting Gaska mencintainya, Meysha menyayanginya dan sekarang
Isvara menjenguk Cindya setelah membawa Arshaq imunisasi di poli anak. “Ara!” seru Cindya merasa bahagia melihat kehadiran Isvara di kamarnya. Beberapa sahabat Cindya yang juga datang menjenguk menatap aneh Isvara dan Cindya secara bergantian. Cindya memang tidak pernah bercerita kepada mereka
Dua minggu kemudian pesta syukuran kelahiran baby Arshaq diselenggarakan di kediaman Gaska dan Isvara. Seluruh keluarga Bandung datang lagi membuat ramai rumah itu. Beruntung Gaska membeli rumah besar dan luas, nyaris menghabiskan uang tabungannya saat itu padahal JP Corp terancam collaps. Tap
Sampai Isvara dan baby Arshaq sudah diperbolehkan pulang pun mami dan papinya Gaska belum juga datang berkunjung untuk bertemu dengan sang cucu. Isvara berpikir apa salahnya sampai mereka begitu membencinya? Karena sungguh alasan status saja tidak bisa Isvara terima pasalnya sampai detik ini jus
Di luar ruang rawat Isvara atau lebih tepatnya di sebuah ruangan untuk penunggu pasien, Gaska duduk sendirian dengan satu cup kopi di tangan. Dia menatap ke luar dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota. Gaska tidak sadar kalu Ricky sudah berdiri di sampingnya dari beberapa menit yang lalu
Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana D
Tidak ada yang lebih menegangkan selain menanti kelahiran sang putra ke dunia seperti yang sedang dialami Gaska saat ini. Dia terus saja bolak-balok di depan pintu ruang bersalin diliputi perasaan cemas. Isvara harus melakukan operasi caesar karena leher bayinya terlilit ari-ari padahal sebelumn