Share

64 Menginginkan Pesta Pernikahan Mewah

Nia memalingkan wajahnya dengan tidak terima.

"Bik!"

Panggilan Nia bercampur dengan suara gebrakan tangan di atas meja.

"I—iya, Bu?"

"Ngomong apa kamu sama Tuan?" tanya Nia dengan mata melotot tajam.

"Sa—saya tidak ...."

"Ngomong apa kamu sama Tuan, hah?"

"Saya ... menanyakan gaji saja, Bu!"

"Berani-beraninya ya kamu!"

"Saya hanya menanyakan hak saya saja, Bu ... Biasanya sebelum ini Tuan tidak pernah telat membayarkan gaji saya ... Maaf, kalau itu salah ...."

"Telat paling berapa hari sih, sudah ribut saja!" gerutu Nia seraya menggebrak meja kembali.

Kali ini, Bik Jani memilih untuk tidak menjawab. Sejak berganti majikan, kehidupan pekerjaan di rumah Gio telah berubah tak ubahnya seperti neraka.

"Nih!"

Setelah puas meluapkan emosinya, Nia membanting setumpuk uang di atas meja. "Saya kasih setengahnya dulu!"

Mata Bik Jani terbelalak lebar.

"Kok hanya setengah, Bu?"

"Itu akibatnya kalau bikin saya marah, sisanya akan saya kasih akhir bulan ini!" ketu
Setia_AM

yg suka komedi segar, baca juga Mantanku, Kakak Iparku

| 7
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status