Share

Bab 22

18+ 

Di kamar, saat terbangun pagi ini, Kia merasa tidak sendiri. Ada Evan juga yang berbaring di kasur bersamanya. Kondisi tubuh sudah lumayan baik daripada kemarin. 

"Kamu ngapain di sini?" tanya Kia serak. "Ini, kan hari Selasa." Perempuan itu menjauhkan tangan Evan yang mampir di kening. 

"Setidaknya, kalau kamu mati, ada yang tahu." Evan menautkan alis pada ekspresi kesal di wajah pucat istrinya. Sakit saja, masih bisa memancing pertengkaran. 

Kiandra berusaha melepas rangkulan lengan Evan di pinggang. "Lepas." 

"Kamu mau kerja? Aku udah kasih tahu bos kamu kalau kamu masih sakit." 

Si perempuan berhenti bergerak. Ia merasakan sesuatu yang mengganjal di belakang. Tiba-tiba saja napas jadi pendek-pendek. Jantung juga berdentam-dentam. 

"Kata Lidia, kamu itu bakal sakit kepala kalau lagi mikirin sesuatu. Kamu mikirin apa?" 

Bibir si istri mengerucut. Lidia yang tahu? Bukan Evan? Sial.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status