Share

Bab 21

Rumah sepupunya Damar terasa sedikit lebih riuh hari ini, setelah dari pagi hingga sore tadi tentram damai. Penyebabnya adalah Kiandra yang sakit. 

Sejak pagi, Damar melihat bagaimana Lidia berusaha mengurusi Kiandra yang bersikeras tak ingin makan atau diajak ke dokter. Sepupunya itu baru pergi untuk melayat salah satu teman, setelah Evan pulang dari rumah makan. 

Kiandra mengaku sakit kepala tadi pagi. Namun, barusan, gadis itu terlihat menggigil. Damar sendiri sudah memberi saran untuk meminum obat demam saja. Namun, ditolak. Kiandra lebih memilih terus berbaring di sofa ruang tengah. 

"Irna!" 

Damar menyipitkan mata saat mendengar Evan berteriak memanggil sang asisten rumah tangga. 

"Panggilkan dokter." 

Pada titah sang bos, Irna mengangguk patuh. 

Dari tempatnya duduk--sofa single--Damar melihat Evan pergi ke lantai dua. Tak lama kemudian kembali, membawa sepasang kaus kaki. 

"Kayak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status