Share

Kejutan indah

Aku mengangguk pelan sambil menunduk malu. "Ya, Lintang menerimanya, Ayah."

"Alhamdulillah. Diterima Nak Haris."

Mas Haris menggagguk senang. "Iya, Pak. Bu."

Kami mengobrol hingga aku lupa ada janji sama Mas Haris. Dia mengajakku hari ini kita akan bertemu Ibu mertuanya. Bismillah kata Mas Haris, sesuatu yang diniati dengan baik. InsyaAllah pasti kedepannya baik. Mas Haris pamit pada Ayah dan Mama untuk pulang karena nanti akan balik lagi kami akan keluar bersama Mas Haris.

Aku memasuki kamar lalu bergegas mandi, hari sudah mulai sore, setelah menjalankan salat asyar berjamaah. Aku juga Bibi dan Mama menyiapkan makan malam, ada opor ayam kesukaan Jingga dan Dimas.

"Jingga, Dimas, mau makan sekarang apa nanti? Ini makananya sudah siap?" tanyaku pada anak-anak.

"Ini masih ada tugas, Ma. Tanggung, Mama. kurang sebentar lagi," jawab Dimas yang lagi mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolahnya.

"Mama tunggu ya, sebentar lagi Mama mau keluar sebentar, sayang."

"Iya Ma, baiklah sekarang saj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status