Share

Bab 89 Perhatian Sang Dokter

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-18 21:33:22
“Dok, apa sudah ada kabar mengenai donor jantung ibu?” Kanaya bertanya melalui panggilan telepon kepada dokter spesialis jantung Ayunda.

“Maaf Kanaya. Mencari donor jantung sangat sulit. Sampai saat ini kami masih belum mendapatkan yang sesuai,” jawab Dokter Tyo.

Dokter Tyo adalah dokter spesialis jantung yang baru menangani Ayunda. Ia menggantikan Dokter Ridwan dua bulan yang lalu, setelah Dokter yang menangani ibunya itu mendadak pindah ke luar kota.

Dan selama dua bulan ini, belum ada progres yang menjanjikan mengenai donor jantung ibunya. Meskipun kesehatan Ayunda bisa dikatakan stabil dan tidak mengalami serangan, akan tetapi tidak adanya perkembangan pencarian donor membuat Kanaya belum bisa tenang.

Kanaya pun hanya bisa menerima dan memonitor perkembangan medis ibunya dari jauh. Ia tidak lagi bisa bertatap muka langsung dengan Ayunda karena perutnya sudah semakin membesar.

“Baiklah, tolong kabari kalau ada berita baik. Terima kasih, Dok.” Kanaya menghela nafas setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Halima Limah
aku sangat menikmati membaca karya athor ini, sangat bagus rasanya ketika di baca serasa nyata
goodnovel comment avatar
Dwiyantik Vivo
Bastian ayoo peka, dan ikutin hati muu
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
Bastian jangan salah faham y...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 90 Indra Dan Kanaya?

    Sudah lama Indra tidak menjalin hubungan dengan perempuan. Oleh karena itu, sangat wajar jika mereka terkejut mengetahui Indra sedang bersama seorang perempuan. Setelah dikhianati oleh pacarnya dua tahun yang lalu, Indra seakan menghindari membina hubungan lawan jenis. Meskipun masih membujang, tampan dan berstatus sebagai seorang dokter kondang, Indra tidak punya teman dekat wanita, apalagi yang dipacari dengan serius. Indra tersenyum, dan ia menoleh ke arah gadis yang duduk di sampingnya, menatapnya dengan penuh kekaguman. Kanaya yang sedang asik mendengarkan lagu di telepon genggamnya menggunakan earphone, tidak menyadari jika mereka tengah menanyakan dirinya. Ia tidak kenal dengan Fariz yang ada di layar telepon Indra itu, dan Kanaya juga tidak mau ikut campur urusan pribadi Dokter Indra, sehingga ia bersikap acuh tak acuh dan sibuk dengan urusannya sendiri. “Siapa Ndra? Orang mana? Coba kasih liat wajahnya. Pantesan telat, nemui pacar dulu!” celetuk Fariz yang benar-benar p

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 91 Kanaya Berbeda

    “Bas?! Ndra!” Ardyan dan Fariz berseru memanggil keduanya. Mereka berdua begitu syok melihat apa yang terjadi? Ada apa dengan Bastian? Akan tetapi kedua orang yang dipanggil itu seakan tidak peduli. Menghilang, masuk kedalam toilet. Bastian membanting pintu toilet dengan keras, dan ia menguncinya dari dalam. “Apa itu semua benar? Apa kamu mempunyai hubungan dengan Kanaya? Jawab aku Ndra!” Bastian mendorong Indra hingga punggungnya membentur dinding. “Hahaha…really, Bas?” Bukannya marah, Indra justru tertawa. Di luar toilet, Ardyan dan Fariz memanggil nama mereka sembari menggedor daun pintu. Bastian seakan tidak menghiraukan panggilan mereka dan ia terus menekan Indra. Ia begitu emosi membayangkan apa yang sudah Indra lakukan pada Kanaya. Apa dia juga menyentuhnya? “Kurang ajar! Berani-beraninya kamu mendekati dia! Apa kamu lupa siapa dia?” geram Bastian dengan nada tajam. “Lupa? Aku yang memperkenalkan dia pada kalian! Bagaimana mungkin aku lupa?” Indra membalas tatapan Bast

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 92 Sandiwara Tetap Harus Berjalan

    Bastian menyibukkan dirinya di kantor berusaha melupakan apa yang terjadi hari itu. Sore hari dalam perjalanan pulang, Bastian kembali menatap foto USG yang ada di tangannya. Pose mengemut jari itu membuat bibirnya melengkung ke atas, dan membuat raut wajahnya yang dingin menjadi melembut. Membayangkan anaknya saat ini tengah menendang-nendang dan berulah, membuatnya kembali teringat Kanaya. Senyum di wajah Bastian pudar saat ia kembali mengingat ucapan Indra siang tadi. “Hubungan kalian hanya kesepakatan ibu pengganti di atas kertas, tidak lebih. Dia juga sangat paham jika kamu sangat mencintai Elsie.” “Yang ada dalam benak Kanaya saat ini hanyalah melahirkan anak itu dengan sehat dan selamat, sehingga ia bisa menyelamatkan nyawa ibunya. Tidak ada yang lain.” Benarkah Kanaya? Batin Bastian sambil menatap keluar jendela. Walaupun matanya seakan melihat apa yang ada di luar, namun benaknya hanya memikirkan ucapan Indra saja. Jawaban Kanaya itu pula lah yang membuatnya memutus

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 93 Hati Bergejolak

    “Persiapan peresmian Emerald Restorative Centre untuk dua minggu yang akan datang sudah saya bicarakan dengan pihak EO. Apa Bos ada permintaan tambahan menyangkut peresmian nanti?” tanya Ezra saat ia sedang bersama Bastian di dalam lift VIP kantor mereka. Mereka berdua sedang dalam perjalanan turun ke lobi untuk pergi meeting dengan klien. Dan saat itu mereka tengah membicarakan peresmian Emerald Restorative Centre, sebuah rumah sakit baru didirikan oleh Bastian bersama Ardyan. “Yang paling penting adalah memastikan semua staf, system dan peralatan yang dibutuhkan sudah siap untuk digunakan oleh public. Jangan sampai mereka kecewa karena rumah sakit tidak siap melayani. Sedangkan untuk acara seremonial, saya tidak ada permintaan khusus. Lakukan saja seperti yang biasa kita lakukan sebelumnya.” “Mengenai hal lainnya sebaiknya kamu tanyakan pada Ardyan jika dia punya special preferences,” jawab Bastian sambil ia melangkah keluar lift karena saat itu mereka sudah sampai di lantai das

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 94 Pertemuan Kembali

    “Tangan ke arah samping dan inhale…exhale buang nafas, turunkan tangan ke depan, turunkan pinggul perlahan…” Kanaya fokus mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh seorang instruktur yoga. Mereka berdua sedang berada di ruangan tengah, berlatih prenatal yoga dengan diiringi alunan musik klasik Mozart. Sejak memasuki trisemester kedua, Kanaya mulai melakukan senam yoga dengan bantuan seorang instruktur yang dijadwalkan oleh klinik Life’s Blessing. “Five, six, seven, eight, good. Tekuk badan ke arah depan dan kembali ke posisi awal….” Mereka baru saja menyelesaikan warrior two saat Bastian masuk melalui pintu depan rumah. Dorongan untuk merasakan semua pengalaman menjadi seorang calon ayah begitu menggebu sehingga membuatnya nekat pergi ke Sunset Summit siang itu. Bastian berjalan lebih jauh ke dalam rumah, tidak sabar untuk bertemu mereka. Akan tetapi langkah kaki Bastian berhenti saat ia melihat Kanaya yang tengah fokius berlatih yoga. Bastian tertegun, tidak dapat mengalihkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 95 Menjadi Calon Ayah

    Kanaya tersadar. Ia tidak boleh menampakkan apa yang ia rasakan pada Bastian. Ia pun menggeleng dan duduk di tempat yang Bastian tunjuk. “Bagaimana kabarmu Naya? Dan bagaimana keadaannya?” tanya Bastian sambil ia duduk menyerong menghadap Kanaya. Matanya tak lepas menatap Kanaya, lalu turun pada perutnya. Kanaya menoleh dan ia kembali tersenyum. “Dia baik-baik saja, sehat dan aktif.” Setiap kali Kanaya membicarakan anak di dalam kandungannya, secara refleks ia akan selalu tersenyum. Betapapun ia berusaha untuk menjaga jarak hubungan agar tidak terlalu terikat pada anak itu, namun tetap saja hati kecilnya tidak bisa membohonginya. Pandangan mata Kanaya turun ke perutnya, sementara tangannya mengelus perut itu. “Apa dia sedang menendang?” Kanaya mengangkat pandangannya melihat Bastian, dan ia menggeleng. “Tidak untuk saat ini. Biasanya dia banyak bergerak kalau aku sedang bersantai, duduk diam.” “Boleh aku memegangnya?” Bastian mengangkat pandangannya, dan mata mereka bert

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 96 Jawab Pertanyaan Papa

    Di ruangan tengah, Kanaya duduk di atas birthing ball sambil membaca novel It Ends With Us, yang dikarang oleh Colleen Hoover, salah satu penulis novel favoritnya. Ia sudah pernah membaca buku itu sampai selesai, namun karena sangat menyukainya, ia membacanya kembali. Terutama pada bagian ketika Lili, pemeran wanita utama buku itu membaca kembali diary miliknya mengenang masa remajanya bersama Atlas, pemuda homeless yang menjadi cinta pertamanya. Sedang asik membaca, tiba-tiba saja fokus Kanaya terpecah saat ia mendengar suara mobil memasuki halaman rumah. Suara mobil Mercedes Benz S580 itu tidak asing untuknya. Kanaya tahu persis siapa yang datang. Bibir Kanaya tersenyum kala ia menyingkap sedikit sisi tirai jendela yang ada di dekatnya untuk mengintip sosok pria yang turun dari dalam mobil. Siapa lagi kalau bukan Bastian? Sejak Bastian datang ke Sunset Summit beberapa hari yang lalu, tidak sehari pun Bastian absen untuk datang menengok buah hatinya. Bastian datang di sela-sela

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 97 Akankah Terlupakan?

    Kanaya mengangkat wajahnya dari bahan masakan yang tengah diolahnya dan menatap balik Bastian tanpa rasa bersalah. “Apa Pak?”“Kanaya, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu memasak?” tanya Bastian sambil bertolak pinggang. Ia lalu menoleh ke arah Sifa yang sedang mencuci piring.“Sifa, kenapa kamu biarkan Kanaya memasak? Bukankah ini pelerjaanmu?” Nada bicara Bastian begitu tajam menegur pengasuh Kanaya itu.“Anu Pak, saya sudah—”“Ini kemauan Naya, Pak Bas. Memang Naya yang mau masak,” jawab Kanaya sambil menatap Bastian. Ia tidak mau Bastian menyalahkan Sifa.“Naya, serahkan pada Sifa. Kamu bisa lakukan hal lainnya, baca buku, nonton televisi atau apa lah. Tidak perlu mengerjakan ini sendiri,” ujar Bastian sambil berjalan mendekat. Ia lalu menaruh apa yang sedang dipegang Kanaya di atas meja.Bastian sedang berada di tengah-tengah teleconference saat ia tak sengaja melihat Kanaya sedang memasak di dapur. Seketika itu juga Bastian berdiri dan meninggalkan meeting yang sedang berlangsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 442 Tidak Sabar

    Bastian duduk dengan tidak sabar di dalam mobil Rolls Royce hitam yang dikendarai Rafles. Pasalnya, ia sudah tidak sabar untuk segera pulang malam ini. Sebenarnya malam ini ia mempunyai jadwal meeting yang sangat padat dengan beberapa orang rekan bisnisnya. Ia sendiri sudah memberitahu Kanaya jika ia akan pulang sedikit lebih malam. Akan tetapi, saat ia tengah fokus berada di tengah rapat, Fariz mengirim sebuah foto. Awalnya Bastian tidak langsung membuka pesan dari Fariz itu. Ia sedang meeting dan berpikir untuk membukanya setelah meeting selesai. Akan tetapi, tidak lama temannya itu mengirimkan pesan kedua. Dari notifikasi pesan di layar telepon genggamnya, ia membaca pesan itu sekilas. “Berpura-puralah tidak tahu. Dan jangan katakan pada Kanaya kalau aku yang memberitahumu.” Saat itulah Bastian tidak lagi bisa berkonsentrasi. Kenapa Fariz menyebut nama Kanaya? Apa maksudnya? Dna kenapa ia harus berpura-pura? Didorong oleh rasa penasaran, diam-diam Bastian membuka pesan da

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 441 Kejutkan Aku

    Kanaya memegang satu set lingerie seksi berwarna merah di tangannya dengan pipi bersemu merah. Baru kali ini ia membeli lingerie dengan bahan seminim, seaneh dan seberani ini. Ya, aneh karena selain minim dan memperlihatkan lebih banyak kulit tubuhnya, lingerie itu terlihat begitu “ribet” dengan banyak tali yang melingkari tubuhnya. Ia sendiri tidak tahu apa fungsi semua tali itu, selain sebagai aksesoris yang membuat penampilannya terlihat lebih “menggemaskan”. Itulah yang dikatakan Clara saat temannya itu menemaninya membeli lingerie itu siang tadi. Semua bermula dari kantor Bastian. ***flashback*** “Apa yang kamu katakan pada Reno tadi?” tanya Bastian di telinga Kanaya sambil ia menatap wajah Kanaya melalui pantulan cermin di hadapan mereka. Ia dan Kanaya sedang berada di restroom kantor Bastian, berdiri di depan meja watafel. Kanaya yang sedang men-touch up wajahnya melirik Bastian juga melalui pantulan cermin. Suaminya yang tengah melingkarkan tangannya di pinggangnya

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 440 Nasib Sial

    Ravioli begitu emosi. Dia adalah pemimpin mafia di Emerald City, sehingga tidak ada yang boleh meremehkannya! Tidak di luar, ataupun di dalam penjara!Jika ada yang berani terhadapnya, maka ia yakin ada sesuatu yang tidak beres yang telah terjadi! Apalagi kalau bukan uang keamanan yang bermasalah?“Jawab! Apa kau lupa membayar uang keamanan, hah?! Kamu mau aku mati?” Ravioli menghentak dengan keras hingga terdengar benturan punggung Jono ke dinding.Stella yang datang bersama Jono bergegas mendekat hendak membantu Jono. Namun Jono mengangkat tangannya, memberi isyarat perempuan itu untuk tidak ikut campur. Stella pun berhenti.Jono beralih menatap Ravioli. Dahinya berkerut dan bibirnya menahan tawa. “Lupa?” tanyanya, lalu ia tertawa geli.Stella yang awalnya terlihat tegang, ikut tertawa kecil melihat Jono tertawa. “Apa yang kalian tertawakan, bangsat?!” Ravioli bertambah emosi melihat Jono dan Stella tertawa, seakan mereka tidak takut padanya dan bahkan berani menertawakan dirinya!

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 439 Pengakuan

    “Enak sekali, Yang. Di mana kamu membeli ini?” tanya Bastian. Ia dan Kanaya baru saja selesai menikmati makan siang soto daging dengan kuah santan, serta sate kambing yang dibawa Kanaya. Dan ternyata, ia sangat menyukainya. “Enak sekali kan? Rasanya otentik, dan kaya akan rempah,” Kanaya balik bertanya untuk konfirmasi. Saat itu ia melihat sedikit noda kuah diujung bibir Bastian, dan ia pun mengelapnya dengan perlahan dan hati-hati. “Hem. Aku pernah merasakan chef hotel bintang 5 memasak soto seperti ini, tapi tidak seenak ini,” aku Bastian. “Di restoran mana kamu membelinya, Sayang?” Kanaya tertawa. “Hanya rumah makan kecil. Tidak jauh dari kampusku. Dulu waktu kuliah aku terkadang membeli ini dan makan berdua dengan Ibu,” ujar Kanaya sambil menerawang jauh, mengenang masa kuliahnya dulu. Mendengar itu, Bastian tersenyum. Ia mengelus punggung Kanaya dengan lembut. “Kamu dari kampus?” Mendengar pertanyaan Bastian, Kanaya menoleh. Namun, sebelum menjawab pertanyaan itu, ia men

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 438 Hanya Menggertak

    “… Sayalah yang menyuruh Ravioli untuk mencari orang untuk menculik Kanaya. Saya ingin Kanaya segera melahirkan anak itu. Ravioli lah yang mengontak dokter dan perawat di klinik Kelapa Indah…” Ezra menatap layar telepon genggamnya, menonton rekaman pengakuan Elsie. “Zra?” panggilan Bastian membuyarkan fokusnya. Ia segera menghentikan rekaman itu dan berbalik badan. “Ya Bos?” Bastian berdiri di depan pintu penghubung ruangan kerja mereka. “Sedang apa? Aku panggil dari tadi kamu tidak dengar.” “Ah, maaf Bos. Saya sedang membantu Pengacara Adnan mempersiapkan materi untuk sidang besok. Ada yang bisa saya bantu?” “Apa segala sesuatunya sudah siap?” tanya Bastian sambil berjalan mendekat. “Beres Bos. Saya tinggal mengirimkan ini semua kepada pengacara Adnan,” jawab Ezra. Akan tetapi, dahinya berkerut seperti tengah memikirkan sesuatu. “Tapi Bos, bagaimana Bos bisa mendapatkan pengakuan Ibu Elsie?” Ezra sejak tadi merasa heran. Sebab mengingat tabiat Elsie, ia sangat yakin Elsie tid

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 437 Kesadaran

    “Maaf. Kamu tahu aku dan Bastian, kami—saling mencintai satu sama lain,” ucap Kanaya pelan.Ia lalu menyerongkan tubuhnya mendekat. “Reno, aku yakin ada seseorang di luar sana yang lebih pantas mendapatkan cintamu. Seseorang yang bisa membalas dengan sama besar, yang bisa memberikan apa yang kamu inginkan dari sebuah hubungan,” ucap Kanaya pelan, namun bisa terdengar jelas oleh Reno. Kata-katanya lembut dan diucapkan dengan tulus.Reno menarik nafas dalam. “Bagaimana kalau tidak ada orang lain di sana?”Kanaya terdiam sesaat sebelum berkata, “Aku tidak percaya hal itu. Bukankah setiap orang diciptakan berpasang-pasangan? Jadi aku yakin, orang itu ada. Hanya saja kamu belum bertemu dengannya, atau mungkin—sudah bertemu, tetapi kamu tidak menyadarinya.” Kanaya mengangkat telapak tangannya ke atas, menyerahkan semua itu pada takdir.“Aku harap kamu benar Kanaya. Tapi, apa itu tujuanmu datang menemui aku?” Reno masih saja penasaran dengan tujuan Kanaya menemuinya. Ia yakin ada hal lain.K

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 436 Renowed Tower

    Kanaya turun dari mobil dan menatap ke atas gedung bertingkat dihadapannya. Gedung itu dulu dimiliki oleh perusahaan lain. Namun beberapa bulan yang lalu dibeli oleh Reno, dan sekarang telah berganti nama menjadi Renowed Tower. Ini kali pertama Kanaya datang ke gedung itu. Dan melihat nama gedung itu, Kanaya teringat jika Reno berniat memindahkan kantor pusat perusahaannya ke gedung itu. Terlihat jika Reno sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Namun entah mengapa, Reno berniat kembali ke Fragnant Harbour. Selesai menatap bangunan fisik gedung itu, Kanaya melangkah masuk dan naik lift menuju lantai teratas. Kedatangannya sore itu adalah untuk menemui Reno. Di lantai teratas ia bertemu dengan sekertaris Reno, Fika. “Selamat pagi, saya Kanaya. Bisa saya bertemu dengan Bapak Reno?” Fika yang sedang mengetik sesuatu di mejanya, mengangkat pandangannya mendengar nama “Kanaya” disebut. Saat melihat wajahnya, Fika tidak bisa menutupi keterkejutannya. “I-ibu Kanaya, selamat pagi, Bu!” I

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 435 Pilihan Sulit

    “Bastian? A-apa yang kamu lakukan di sini?” Elsie begitu terkejut melihat Bastian datang mengunjunginya.Bastian yang sedang berdiri membelakangi Elsie, berbalik badan perlahan. Ia memberi isyarat petugas untuk menutup pintu.Petugas yang mengantar Elsie itu bergegas keluar dan segera menutup pintu sesuai permintaan Bastian.Elsie memperhatikan bagaimana petugas penjara itu begitu tunduk pada Bastian.Pantas saja petugas itu menyuruhnya bergegas. Sebegitu takut dan segannya dia terhadap mantan suaminya itu. Batin Elsie sambil melirik ke arah pintu. Setelah petugas pergi menjnggalkannya berdua dengan Bastian, ia kembali menoleh ke arah Bastian dan dalam hati bertanya-tanya, apa yang Bastian inginkan?Apa dia telah sadar dan menyesal telah memenjarakannya dan justru menikahi Kanaya? Apa dia datang untuk memintanya kembali? Atau mungkin… dia rindu dengan malam-malam panas mereka? Ya, pasti itu! Batin Elsie sambil tersenyum. Ia lalu berjalan mendekati Bastian dengan tatapan menggoda.“

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 434 Jalan Keluar

    Kanaya baru saja pulang dari berbelanja bersama Miranda, Ayunda dan Laila. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Aida, asisten Miranda serta supir keluarga Dwipangga menurunkan barang-barang belanjaan mereka dari mobil. Benar apa yang dikatakan Bastian. Miranda memang senang berbelanja. Mungkin karena hidup serba berkecukupan, sehingga ibu mertuanya itu sangat mudah mengeluarkan uang untuk setiap barang yang ia inginkan. Namun hari ini tidak hanya Miranda yang berbelanja. Kanaya, Ayunda dan Laila pun ikut terbujuk rayuan Miranda untuk membeli beberapa barang di toko-toko branded yang mereka datangi. Miranda akan mengatakan, “Tidak apa Ayunda, Bastian kan anakmu juga, anggaplah dia yang membelikannya untukmu. Coba lihat jni, kamu tidak akan melihatnya lagi setelah koleksi berikutnya keluar!” “Kanaya, ini sangat bagus dikenakan olehmu, Bastian pasti sangat menyukainya!” Atau, “Laila, ini cocok sekali untukmu. Ini terlihat cantik dan elegan. Jangan kuatir mengenai harganya,

DMCA.com Protection Status