Share

Bab 95 Menjadi Calon Ayah

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-21 21:38:11
Kanaya tersadar. Ia tidak boleh menampakkan apa yang ia rasakan pada Bastian. Ia pun menggeleng dan duduk di tempat yang Bastian tunjuk.

“Bagaimana kabarmu Naya? Dan bagaimana keadaannya?” tanya Bastian sambil ia duduk menyerong menghadap Kanaya. Matanya tak lepas menatap Kanaya, lalu turun pada perutnya.

Kanaya menoleh dan ia kembali tersenyum. “Dia baik-baik saja, sehat dan aktif.”

Setiap kali Kanaya membicarakan anak di dalam kandungannya, secara refleks ia akan selalu tersenyum. Betapapun ia berusaha untuk menjaga jarak hubungan agar tidak terlalu terikat pada anak itu, namun tetap saja hati kecilnya tidak bisa membohonginya.

Pandangan mata Kanaya turun ke perutnya, sementara tangannya mengelus perut itu.

“Apa dia sedang menendang?”

Kanaya mengangkat pandangannya melihat Bastian, dan ia menggeleng. “Tidak untuk saat ini. Biasanya dia banyak bergerak kalau aku sedang bersantai, duduk diam.”

“Boleh aku memegangnya?” Bastian mengangkat pandangannya, dan mata mereka bert
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Upik Mardiati
asyik jg bacanya..
goodnovel comment avatar
Halima Limah
ikut terharu aku juga...
goodnovel comment avatar
Lambu Emu
senangnya Bastian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 96 Jawab Pertanyaan Papa

    Di ruangan tengah, Kanaya duduk di atas birthing ball sambil membaca novel It Ends With Us, yang dikarang oleh Colleen Hoover, salah satu penulis novel favoritnya. Ia sudah pernah membaca buku itu sampai selesai, namun karena sangat menyukainya, ia membacanya kembali. Terutama pada bagian ketika Lili, pemeran wanita utama buku itu membaca kembali diary miliknya mengenang masa remajanya bersama Atlas, pemuda homeless yang menjadi cinta pertamanya. Sedang asik membaca, tiba-tiba saja fokus Kanaya terpecah saat ia mendengar suara mobil memasuki halaman rumah. Suara mobil Mercedes Benz S580 itu tidak asing untuknya. Kanaya tahu persis siapa yang datang. Bibir Kanaya tersenyum kala ia menyingkap sedikit sisi tirai jendela yang ada di dekatnya untuk mengintip sosok pria yang turun dari dalam mobil. Siapa lagi kalau bukan Bastian? Sejak Bastian datang ke Sunset Summit beberapa hari yang lalu, tidak sehari pun Bastian absen untuk datang menengok buah hatinya. Bastian datang di sela-sela

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 97 Akankah Terlupakan?

    Kanaya mengangkat wajahnya dari bahan masakan yang tengah diolahnya dan menatap balik Bastian tanpa rasa bersalah. “Apa Pak?”“Kanaya, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu memasak?” tanya Bastian sambil bertolak pinggang. Ia lalu menoleh ke arah Sifa yang sedang mencuci piring.“Sifa, kenapa kamu biarkan Kanaya memasak? Bukankah ini pelerjaanmu?” Nada bicara Bastian begitu tajam menegur pengasuh Kanaya itu.“Anu Pak, saya sudah—”“Ini kemauan Naya, Pak Bas. Memang Naya yang mau masak,” jawab Kanaya sambil menatap Bastian. Ia tidak mau Bastian menyalahkan Sifa.“Naya, serahkan pada Sifa. Kamu bisa lakukan hal lainnya, baca buku, nonton televisi atau apa lah. Tidak perlu mengerjakan ini sendiri,” ujar Bastian sambil berjalan mendekat. Ia lalu menaruh apa yang sedang dipegang Kanaya di atas meja.Bastian sedang berada di tengah-tengah teleconference saat ia tak sengaja melihat Kanaya sedang memasak di dapur. Seketika itu juga Bastian berdiri dan meninggalkan meeting yang sedang berlangsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 98 Selingkuh

    Suara desahan, erangan, dan kata-kata vulgar yang diucapkan dua insan yang sedang berpeluh di atas ranjang di kamar sebuah apartemen begitu mendominasi.Elsie menghempaskan diri di atas ranjang dengan peluh di dahi, bibir yang tersungging dan mata yang terpejam. Ia menghembuskan nafas dengan keras, setelah terpuaskan oleh pergumulan panasnya dengan Rico sore itu.Ruang kosong di sampingnya berguncang tatkala Rico menghempaskan tubuhnya di sana. Nafas pria itu terengah-engah setelah ia berhasil memuaskan hasrat mereka berdua. “Kamu puas sayang?” tanya Rico sambil mengusap peluh di kening Elsie.Elsie menoleh dan menjawab pertanyaan itu dengan lirikan matanya. Rico tertawa. “Aku tahu sayang. Cuma aku yang tahu bagaimana caranya memuaskanmu, bukan?”“Kamu terlalu narsis, Rico! Siapa yang mengatakan hal itu padamu?” Elsie mencolek pipi Rico sambil ia mencibir pria itu.“Tidak perlu ada yang mengatakannya padaku. Aku tahu dari cara kamu merespon sentuhanku sayang…” jawab Rico. Seakan bel

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 99 Tidurlah Bastian

    Setelah menghabiskan makan siang bersama Kanaya, Bastian langsung kembali ke kantor dan bekerja hingga malam. Dan ia baru menginjakkan kaki di Sunnyside Estate larut malam. “Cancel semua meetingku untuk besok, dan book penerbangan pertama ke Dubai,” perintah Bastian melalui sambungan telepon pada Ezra. Sore tadi, ia menerima kabar jika kerjasamanya dengan salah satu perusahaan di Dubai mengalami masalah. Terpaksa Bastian harus pergi ke sana untuk menyelesaikan masalahnya. “Baik Bos. Saya akan atur semuanya. Berapa hari rencana Bos akan berada di sana?” Bastian masuk ke dalam kamar dan menjumpai Elsie di sana. Istrinya itu tengah membersihkan wajahnya di depan meja rias. “Mungkin dua atau tiga hari. Dibuat fleksibel saja Zra, aku harap bisa selesai dalam satu hari.” Bastian tidak ingin berlama-lama di sana. Rasanya tidak mungkin jika ia tidak bertemu buah hatinya dalam jangka waktu yang lama. “Baik Bos. Akan saya atur sekarang.” Bastian mengakhiri panggilan itu dan berjalan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 100 Dubai atau…?

    “Sudah sarapan Naya? Jangan lupa diminum susunya. Walaupun tidak enak, tetap harus di minum ya.” Bastian mengingatkan Kanaya dengan mengirim pesan singkat saat ia tengah menunggu penerbangannya di dalam executive lounge bandara.Pagi ini ia akan pergi ke Dubai, dan mungkin untuk beberapa hari ini ia tidak akan menjumpai Kanaya dan bayi yang ada di dalam kandungannya.Bastian melirik jam tangannya melihat jika tidak lama lagi ia akan segera masuk pesawat.Bastian sudah tertinggal pesawat jadwal pertama ke Dubai pagi itu, karena ia bangun kesiangan.Ia tidak tahu kenapa semalam tidur begitu lelap. Bahkan ia tidak ingat bagaimana ia tertidur.Hal terakhir yang ia ingat adalah ia sesang bercakap-cakap dengan Elsie mengenai kegiatan mereka seharian. Tetapi setelah itu, ia sama sekali tidak ingat apa yang terjadi.Dan saat terbangun pagi ini, ia merasa kepalanya sedikit pusing. Apa mungkin karena ia begitu sibuk bekerja seminggu terakhir ini? Atau karena ia tidur terlalu lama tadi malam?Ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 101 Nama Anak Mereka

    Di Sunset Summit, Kanaya berdiri di tepi kolam ikan koi, membaca pesan dari Bastian. “Bilang pada anakku, aku akan kembali bahkan sebelum dia sempat merindukanku.” Kanaya membaca kembali pesan itu. “Apa maksudnya?” Ia tidak mengerti maksud pesan Bastian itu. Apa dia akan langsung balik hari ini juga dari Dubai? Tapi apa mungkin? Penerbangannya saja memakan waktu sekitar tujuh sampai delapan jam. Jadi tidak mungkin Bastian menemuinya hari ini. Tidak bisa menebak arti pesan itu, Kanaya pun tidak memikirkannya lagi. Ia turun dan duduk bersila di tepi kolam. Sinar matahari yang hangat dan semilir angin menerpa kulitnya, sementara suara gemericik air kolam, membuat suasana saat itu begitu tentram dan menenangkan. Satu tangan Kanaya berada di atas perutnya, sesuatu yang refleks ia lakukan sejak dinyatakan positif hamil. Sementara satu tangan lagi asik bermain-main dengan ikan-ikan koi yang berenang menghampirinya setiap kali tangannya itu masuk ke dalam kolam. Kanaya sangat menyukai

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 102 Jalan Sore

    Kanaya sedang menonton televisi. Ada sebuah kuis di sebuah stasiun televisi yang kerap ditontonnya. Ia menoleh saat mendengar suara pintu kamar di buka dan ditutup, dan Kanaya melihat Bastian keluar dari dalam kamar itu. Selepas makan siang, Bastian berada di dalam kamar itu untuk menghadiri teleconference, dan ia baru keluar saat ini. “Nonton apa?” tanya Bastian sambil duduk di sebelah Kanaya, bergabung dengannya. Kanaya menunjuk kuis di televisi. “Kuis ini lumayan menghibur. Pembawa acaranya lucu dan bintang tamunya juga kocak. Beda dari acara kuis lainnya,” tutur Kanaya. Bastian yang jarang menonton televisi, tidak pernah menyaksikan kuis itu. Untuk beberapa saat ia ikut menontonnya bersama Kanaya, dan ia pun ikut tertawa. Saat jeda iklan, Bastian mendapat panggilan telepon dari Ezra yang melaporkan pekerjaannya hari itu. Sementara itu, Kanaya duduk di sampingnya sambil menonton iklan, menunggu hingga kuis itu kembali ditampilkan. Berbagai macam iklan lewat di layar kaca, na

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 103 The Best Burger

    Bastian mendorong keranjang belanjaan sementara Kanaya berjalan di sampingnya. Mereka berdua tampak seperti sepasang suami istri normal yang sedang berbelanja kebutuhan dapur. Bahkan outfit mereka pun sekilas tampak serasi. Atasan hitam dan sneaker putih serta sepasang kaca mata yang mereka kenakan. “Pak Bas, sebenarnya kita mau beli apa sih? Katanya tadi mau beli makan malam, tetapi kenapa kita justr berputar-putar di sini?” tanya Kanaya dengan nada protes. Pasalnya Bastian sudah mengajaknya mengelilingi supermarket itu beberapa kali, namun tidak ada satu pun barang yang diambilnya. Lagipula seingat Kanaya, Sifa sudah menyetok bahan makanan yang cukup untuk makanan mereka sehari-hari. Apa sebenarnya yang dicari Bastian? Bastian yang sudah lama tidak berbelanja sendiri, kebingungan mencari di mana letak bahan yang ia perlukan. Alhasil ia dan Kanaya sudah mengelilingi supermarket itu, namun tidak menemukannya. Bastian menggaruk tengkuknya. “Bapak cari apa?” tanya Kanaya sambil be

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 9

    “Freya,” ucap Bastian dengan senyum di wajahnya. “Freya Jacinta Dwipangga.” Miranda dan Ayunda saling bertukar pandang sebelum tersenyum dan mengangguk. “Freya. Nama yang Indah,” gumam keduanya menyetujui. Hari itu semua yang ada di Alpine Nest menyambut baik kehadiran bayi mungil bernama Freya Jacinta Dwipangga. Begitu pula Kenzo yang begitu senang ketika diperbolehkan melihat langsung adiknya itu. Mulai hari itu, ia telah menjadi seorang kakak. Apalagi, adiknya itu hadir sebagai hadiah ulang tahun terindah baginya. Keluarga besar Dwipangga hari itu sangat berbahagia. Bukan hanya karena ulang tahun pertama Kenzo, namun juga hadirnya Freya dalam keluarga mereka. Berita kelahiran Freya langsung tersebar ke seantero Emerald City, meskipun sosok bayi tersebut masih dirahasiakan dan belum di perlihatkan kepada publik. Publik ikut merasa senang dan tidak sabar untuk segera melihat sosok putri keluarga Dwipangga yang diberitakan memiliki paras yang rupawan. Berita persalinan Kanaya p

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 8

    “Ama… Ama.. atit?” tanya Kenzo pada Haidar, kakeknya. Tampak ia mengkhawatirkan mamanya.Apalagi ia melihat Papanya begitu panik saat membawa mamanya pergi masuk ke dalam ruangan dengan kolam besar yang ada di dekat mereka. Haidar tersenyum dan menggeleng. Ia berusaha untuk tidak tampak gelisah atau khawatir. “Mama tidak sakit, tapi saat ini sedang melahirkan adiknya Kenzo,” terangnya pada cucu kesayangannya itu.“Kenzo di sini dulu ya sama Kakek. Nanti kalau adik sudah keluar dari perut mama, Kenzo bisa ketemu sama adik.” Haidar pun duduk dan memangku Kenzo di sofa.Kanaya sudah pernah menceritakan pada Kenzo mengenai adik bayi yang ada di dalam perutnya, sehingga Kenzo tidak terlalu bingung atau panik saat mengetahui Kanaya akan melahirkan. “Sini, Kenzo boboan di sini.” Haidar menepuk ruang kosong diantara dirinya dan Azhar, agar cucunya itu bisa beristirahat dan tidur. Ia tahu Kenzo tidak akan mau pergi tidur ke kamarnya mengetahui mamanya tengah melahirkan adiknya.Akan tetapi

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 7

    Ardyan dan Aliya telah menikah sejak 6 bulan yang lalu, dan sekarang kandungan Aliya telah menginjak 3 bulan.Mereka berdua memang tidak menunda kehamilan dan berharap segera diberikan keturunan. Selain itu, Ardyan juga sudah berusia lebih dari 30 tahun, sehingga dia tidak ingin lagi menunda.Dan meskipun kehamilan Aliya masih muda dan belum terlihat benar, namun jika diperhatikan dengan seksama, akan terlihat benjolan kecil di perutnya.Saat ini, Aliya masih bekerja di LiveTV, namun ia tidak lagi bekerja di lapangan untuk mencari berita setelah mengetahui kehamilannya. Ia memilih bertugas di dalam studio untuk sementara waktu. Sedangkan Ardyan, dia masih menjalani hari-harinya sebagai the best neurosurgeon di Emerald City, sekaligus Direktur Emerald Restorative Centre, Rumah Sakit terbesar dan tercanggih di Emerald City.“Bagaimana kehamilanmu kali ini? Ah, Kenzo pasti senang sekali akan segera memiliki seorang adik!” Aliya memegang perut besar Kanaya dan mengelusnya.“Untuk yang

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 6

    Acara ulang tahun berlangsung dengan sangat meriah. Anak-anak panti yang diundang untuk datang tampak sangat senang. Berbagai macam permainan, hiburan bahkan hadiah-hadiah yang dibagikan membuat mereka tertawa sepanjang acara.Tamu undangan lainnya, keluarga, dan kerabat yang membawa anak-anak mereka juga menikmati acara itu. Mereka membawa berbagai macam hadiah, dari mainan anak-anak yang sangat populer dan diminati, hingga hadiah yang bernilai fantastis.Berbagai macam hidangan disajikan. Dari mulai hidangan berbentuk lucu bertemakan kerajaan untuk anak-anak hingga hidangan estetik dan lezat dari chef terkemuka yang menggunakan bahan-bahan berkualitas premium.Dan Kenzo, bocah berulang tahun yang memiliki paras rupawan perpaduan antara Kanaya dan Bastian, menjadi pusat perhatian di acara itu. Tidak hanya parasnya, tingkah polah anak berusia 1 tahun itu selain menggemaskan juga telah membuat decak kagum tamu undangan. Di usia yang masih sangat kecil, Kenzo telah menunjukkan sikap

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 5

    Hari itu, di Alpine Nest ramai dengan banyak orang yang datang. Azhar, Haidar, Miranda, Ayunda, Laila, dan Fadly—sepupu Kanaya. Tidak lupa Alea, Fariz dan Clara juga sudah hadir di sana.Mereka semua datang untuk menghadiri ulang tahun pertama Kenzo yang hanya dihadiri oleh orang-orang terdekat, keluarga dan teman serta anak yatim yang sengaja diundang untuk memeriahkan acara itu.Acara dilangsungkan di halaman belakang rumah mereka, dengan mengusung tema Royal Prince. Sesuai dengan tema, maka di dekat danau itu dibangun sebuah miniatur kastil kerajaan, dengan dekorasi balon dan hiasan lainnya yang berwarna emas, biru dan putih.Makanan yang dihidangkan pun dibuat sesuai tema. Mewah, namun dengan bentuk yang lucu dan menggemaskan sesuai dengan usia baby Kenzo yang baru berulang tahun pertama.“Apa semua sudah siap? Di mana Kenzo?” Kanaya baru selesai berpakaian, dan ia memastikan kembali persiapan mereka untuk acara itu.Ia dan Bastian juga ikut mengenakan kostum Royal King dan Queen

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 4

    “Bos, itu orangnya!” Seorang pria dengan banyak tato di tangannya melapor pada seorang pria yang duduk di dalam sebuah mobil SUV.Jendela mibil SUV itu diturunkan dan tampaklah wajah seorang pria. Dia mengenakan jaket hitam dan kaca mata hitam. Rambut panjangnya yang diikat ke belakang, dicepol kecil dibagian atas, sehingga menampakkan potongan rambut pendek undercut dibagian bawah yang rapi.Pria itu membuka kaca matanya dan melihat ke luar pada sosok dua orang pria yang sedang berdiri membelakangi mereka yang berjarak cukup jauh. Kedua orang itu berpakaian parlente, kemeja rapi dengan sepatu kulit yang mengkilap.“Hanya berdua saja?” tanya Jono—pria berjaket hitam di dalam mobil.“Hanya mereka dan supir di dalam mobil.” Anak buah Jono menunjuk sebuah mobil Mercedes Benz S class berwarna hitam terparkir di ujung bagian jalan itu.Jono tidak mengetahui siapa orang itu. Mereka berpenampilan rapi dan parlente, namun mereka berdua bukan berasalah dari Emerald City.Jono memberi isyarat

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 3

    Mobil Rolls Royce limited edition itu, memasuki halaman rumah besar dan luas bernama Alpine Nest, dan berhenti tidak jauh dari pintu utama rumah itu.Kanaya dan Bastian turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam rumah. Rumah yang kali pertama Kanaya datangi belum memiliki furnitur yang lengkap, saat ini telah berubah menjadi sebuah rumah yang indah dengan berbagai kelengkapan yang memberi kesan tersendiri.Kanaya sengaja memilih furnitur, korden, wallpaper serta berbagai aksesoris rumah lainnya dengan warna dan model yang memberi kesan homy, sebuah tempat tinggal yang hangat dan nyaman untuk ditinggali keluarga mereka.Saat memasuki rumah itu, tidak terasa suasana kaku ataupun asing. Ruangan demi ruangan seakan membuat siapa pun merasa di nyaman berada di sana. Dari mulai ruang tamu, ruang keluarga, dapur, hingga setiap kamar tidur di rumah itu, memberi kesan hangat. “Kenzo mana Bi?” Kanaya bertanya saat ia bertemu Sifa di ruang keluarga.Perempuan yang menjadi pengasuhnya saat menga

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 2

    “Maaf… maaf, aku tidak sengaja…” ucap orang itu dengan segera. Ia kemudian tampak terkejut ketika melihat Bastianlah yang ia tabrak.“Lain kali jalanlah dengan hati-hati.” tegur Bastian sambil mengingatkan dengan nada dingin.Untung saja dia tidak menabrak Kanaya! Jika sampai itu terjadi, ia akan sangat marah.“Tentu, lain kali saya akan jalan dengan hati-hati.” Mahasiswi yang menabrak Bastian itu tampak tersipu malu. Ia melirik Bastian dengan tatapan menggoda sembari menyelipkan anak rambut ke belakang telinga.Bastian bersikap acuh tak acuh pada perempuan itu dan sibuk merapikan kemeja yang dikenakannya.Lain halnya dengan Bastian, Kanaya justru menangkap gestur perempuan yang dengan sengaja menggoda Bastian. Dan ini membuat Kanaya kesal.Jelas, bukan hanya dirinya saja yang menyadari betapa menariknya Bastian.Selama ia menjadi istri Bastian, tidak sedikit wanita lain yang mengagumi Bastian, bahkan ada yang dengan berani dan terang-terangan berusaha mendekati suaminya itu.Mahasis

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Extra Bab 1

    “Kulit lebih bersinar, atau di sebut dengan pregnancy glowing…” Bastian membaca sebuah artikel melalui telepon genggamnya. Ia tampak berpikir sebelum bergumam, “Sepertinya benar.”Ia membayangkan kulit istrinya itu memang terlihat lebih glowing di kehamilan kedua. Jadi, apakah semua mitos itu benar?Bastian kembali membaca lanjutan artikel itu.“Payudara sebelah kiri lebih besar dari yang kanan…” Bastian mengerutkan keningnya. Ah, ada-ada saja. Apa iya perbedaan kehamilan bayi perempuan dan laki-laki bisa dilihat dari besarnya payudara kanan dan kiri?Ujung-ujungnya, Bastian geleng-geleng kepala dan lanjut membaca. “Sifat lebih moody, sensitif dan cerewet…” Bastian terkekeh pelan. Mungkin untuk yang satu ini ada benarnya. Sejak kehamilan kedua, Kanaya menjadi sangat perasa dan sensitif, bahkan sebelum mereka mengetahui jenis kelamin anak yang dikandungnya.Walau begitu, Bastian tidak pernah mempermasalahkannya. Apalagi ia memang tidak keberatan direpotkan oleh istrinya itu.“Ehem…

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status