Share

Bab 103 The Best Burger

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-25 20:51:07

Bastian mendorong keranjang belanjaan sementara Kanaya berjalan di sampingnya. Mereka berdua tampak seperti sepasang suami istri normal yang sedang berbelanja kebutuhan dapur. Bahkan outfit mereka pun sekilas tampak serasi. Atasan hitam dan sneaker putih serta sepasang kaca mata yang mereka kenakan.

“Pak Bas, sebenarnya kita mau beli apa sih? Katanya tadi mau beli makan malam, tetapi kenapa kita justr berputar-putar di sini?” tanya Kanaya dengan nada protes.

Pasalnya Bastian sudah mengajaknya mengelilingi supermarket itu beberapa kali, namun tidak ada satu pun barang yang diambilnya. Lagipula seingat Kanaya, Sifa sudah menyetok bahan makanan yang cukup untuk makanan mereka sehari-hari. Apa sebenarnya yang dicari Bastian?

Bastian yang sudah lama tidak berbelanja sendiri, kebingungan mencari di mana letak bahan yang ia perlukan. Alhasil ia dan Kanaya sudah mengelilingi supermarket itu, namun tidak menemukannya.

Bastian menggaruk tengkuknya.

“Bapak cari apa?” tanya Kanaya sambil be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (21)
goodnovel comment avatar
qinara adhiani
pasti elsi akan ketauan nanti krn ada yg memahami matai semoga terbongkar kasian bastian lebih baik sama kanaya
goodnovel comment avatar
Halima Limah
saat ini si elsi tau nyah bastian pergi ke dubai, semoga saja bastian bisa memergoki kebusukan si elsi
goodnovel comment avatar
Unik Irianani
maaf kedoknya elsie
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 104 Lebih Lezat Dari Burger

    Kanaya duduk di sofa dengan tidak tenang. Meskipun layar televisi menyala, namun pikiran Kanaya tidak berada di sana. Sebentar-sebentar ia melirik ke arah dapur di mana Bastian sedang membuat burger untuknya. Ia memegang perutnya, meraskan bayi dalam kandungannya bergerak. Rupanya bayi itu sama antusiasnya dengan dirinya. Mereka berdua begitu tidak sabar untuk segera menyantap burger buatan Bastian. Kanaya berdiri. Ia tidak dapat menunggu lebih lama lagi. Apalagi setelah mencium bau sedap daging yang terpanggang api, begitu menggugah selera dan rasa laparnya. Sambil menelan ludah, Kanaya berjalan ke dapur mendekati Bastian. Pria itu tengah sibuk memasak, memotong sayuran, menghangatkan roti bun dan memanggang daging patty yang dia olah sendiri. “Masih lama, Pak?” tanya Kanaya. Ia lalu membungkuk mendekati daging burger yang dipanggang di atas sebuah wajan datar anti lengket dan menghirup wanginya. Ya ampun, anak sekali baunya! Batin Kanaya dengan perut yang meronta, begitu ingi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 105 Ten Out Of Ten

    “Ba-bapak pasti salah lihat. Naya… Naya hanya melihat daging di panggangan itu,” jawab Kanaya beralasan dengan kikuk. Ia berharap wajahnya sedang tidak memerah saat itu, namun ia sungguh meragukannya karena ia bisa merasakan wajahnya memanas saat itu juga. Bastian terkekeh pelan mendengar alasan Kanaya. “Alasan yang cukup bagus. Tapi sayangnya daging ini sudah tidak lagi ada di pemanggang,” timpal Bastian sambil menunjuk dua buah burger yang sudah siap di atas dua buah piring saji, lengkap dengan tumpukan kentang goreng di sampingnya. “Ta-tadi kan masih di sana…” alasan Kanaya dengan salah tingkah. Ia tidak mungkin mengakui apa yang ada dalam pikirannya tadi. Mau ditaruh di mana mukanya? Bastian tertawa. “Aku hanya bercanda, Naya. Ayo, kamu pasti sudah tidak sabar ingin makan ini,” sahut Bastian sambil ia mengangkat kedua piring itu dan mulai berjalan. Kanaya turun dari stool dengan menghembuskan nafas lega. “Naya ambil minuman. Bapak mau jus?” “Sure!” Kanaya pun mengambil dua

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 106 Bertahan Atau Melanggar

    Degup jantung Kanaya begitu cepat tatkala Bastian menurunkan wajahnya dan memagut bibirnya. Bibir hangat dan lembut milik Bastian itu menyentuhnya dengan sangat lembut, menyesapinya perlahan, menunggu respon darinya. Godaan itu terasa begitu besar bagi Kanaya. Apakah ia akan membalasnya? Bukankah ini yang selalu dirindukannya? Kanaya benar-benar merindukan Bastian. Merindukan kecupan, pelukannya dan bahkan sentuhan tangan dan bibir Bastian di tubuhnya. Perlahan Kanaya memejamkan mata, dan ia membalas pagutan bibir Bastian itu. Ia mengikuti ritme pria itu, menyesap dengan perlahan. Merasakan respon Kanaya, Bastian semakin dalam menyesapnya. Tangan yang ada di tengkuk Kanaya pun menarik gadis itu lebih dekat, memperdalam pagutan bibir mereka. Desahan dan tarikan nafas keduanya di sela-sela cesapan bibir terdengar mengisi keheningan malam di rumah di jalan Sunset Summit itu. “Pak Bas…” Kanaya memanggil nama pria itu dalam suaranya yang mendesah serak. “Ya Naya? Katakan apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 107 Kenzo Dan Freya

    Bastian mengangkat pandangannya menatap Kanaya. Ia seperti mendengar Kanaya mengucapkan sesuatu. “Apa?” Kanaya menatap balik Bastian. “Kenzo. Nama itulah yang sering aku pikirkan saat aku punya anak nanti,” tuturnya menjelaskan. Mendengar penuturan Kanaya, Bastian kembali berbaring di samping gadis itu. Dia ingin mendengar lebih lanjut apa yang akan dikatakan Kanaya. “Kenapa? Apa nama itu mempunyai arti istimewa?” Kanaya mengangkat bahunya, tidak yakin kenapa ia memilih nama itu. “Nama itu terdengar bagus diucapkan. Aku menyukainya dan artinya pun tidak jelek.” “Kenzo berarti kuat dan sehat. Selain itu, nama itu juga berarti bijaksana, cerdas dan sempurna,” tambah Kanaya sambil melirik pria di sampingnya. Secara refleks ia mengelus perutnya seakan menyapa bayi mungil yang ada di sana. “Dan kalau perempuan? Nama apa yang kamu pilih?” tanya Bastian dengan penuh perhatian. “Freya,” jawab Kanaya pendek. “Freya?” Bastian mengulang nama itu dengan tanda tanya besar. Ia pikir Kanaya a

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 108 Godaan Di Kamar Mandi

    “Jangan gerak, ya Pak! Jangan salahin Naya kalau jambangnya sampai kepotong!” “Hem. Sudah, jangan banyak ngomong,” protes Bastian yang sudah berdiri menunggu Kanaya mengesekusi jenggot dan kumisnya. Kanaya memegang alat cukur elektrik itu dengan bingung. Harus mulai dari mana? Ia belum pernah mencukur jenggot sebelumnya, tetapi melihat Bastian memakai krim cukur, ia ingin sekali mencobanya. “Mulai dari sisi rahang tarik ke bawah, Kanaya Jasmin,” Bastian memberi arahan sambil menunjuk bagian yang harus dicukur lebih dahulu. “Sabar Bapak Bastian,” balas Kanaya sambil fokus melihat bagian yang ditunjuk dengan berjinjit, karena tinggi badannya masih lebih pendek daripada Bastian. Bastian menghela nafas melihat Kanaya berjinjit. Ia lalu mengangkat gadis itu dan mendudukkannya di atas wastafel. “Nah, mulai!” perintah Bastian sambil menyorongkan tubuhnya dan memagari sisi Kanaya dengan kedua lengannya. Kanaya mulai mencukur bagian yang ditunjuk Bastian sembari tangan satunya menahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 109 Flirt

    “Dana, apa saja manfaat latihan Yoga Couple?” Bastian lanjut bertanya saat melihat ekspresi wajah terkejut Kanaya. Ia memanjangkan tangannya dan merangkul pundak gadis itu layaknya pasangan suami istri. “Banyak sekali manfaatnya, selain memberikan ketenangan, menurunkan resiko lahir prematur dan komplikasi, melakukan prenatal yoga dengan pasangan juga memperkuat bounding antara Ayah, ibu dan buah hati,” terang Dana sambil tersenyum melihat pasangan di hadapannya. “Bagus sekali Naya, kita harus mencobanya.” Bastian sengaja menekankan hal itu. Kanaya mau tak mau mengangguk menyetujuinya. Latihan di mulai dengan pemanasan, duduk bersila dengan membelakangi satu sama lain. “Tutup mata, atur pernafasan. Saling selaraskan. Tarik nafas, buang nafas….” Dana mulai memberikan arahan saat Bastian dan Kanaya mempraktekkannya Ada beberapa gerakan perenggangan otot yang dilakukan yang membutuhkan kerjasama antara keduanya. Salah satunya dengan menggunakan gym ball. “Forward bent gentle strech

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 110 Menggigit

    Kanaya tidak langsung mendatangi Bastian seperti permintaan pria itu. Ia justru berjalan ke arah saklar lampu sambil memberi Bastian lirikan menggoda. Lalu ia pun mematikan lampu kamar itu. Sinar matahari yang remang masuk melalui tirai serta sejuknya udara dari pendingin ruangan memberikan sensasi eksotik kamar itu. Jakun Bastian naik turun saat melihat Kanaya mulai berjalan ke arahnya dengan langkah kaki berlenggak lenggok gemulai dalam suasana romantis. Melihat bentuk perut membesar yang membawa benihnya serta payudara yang penuh dan ranum semakin membuat gairahnya memuncak. Bastian tidak tahu mengapa ia begitu bergairah pagi itu. Padahal mereka sudah bercinta tadi pagi. Akan tetapi juniornya seakan tidak pernah merasa cukup saat ia berada di dekat Kanaya. Dielusnya juniornya yang sudah bediri tegak tak sabar untuk beraksi, sambil ia menatap tak berkedip pada gadis itu. “Berhenti, Naya.” Perintah Bastian tanpa mengalihkan pandangannya. Kanaya berhenti sekitar satu meter di

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 111 Bukan Tempat Kembali

    Bastian sedang duduk bersila di atas ranjang. Ia fokus menatap layar laptopnya. Bastian melirik pintu kamar mandi di mana ia mendengar suara air mengalir. Kanaya, istri sirinya itu sedang mandi setelah bangun dari tidur siangnya.Jika tidak sedang ada pekerjaan, sudah pasti ia akan bergabung bersama Kanaya di sana. Namun sayangnya ada beberapa surat elektronik penting yang harus ia kirim berhubungan dengan bisnisnya.Tiga hari sudah Bastian tinggal di Sunset Summit, hanya berdua dengan Kanaya. Namun hari itu ia harus kembali ke Sunnyside Estate.Nada panggil dari teleponnya tiba-tiba saja terdengar. Bastian melirik dan melihat nama Elsie tertera di sana.Bastian meraih telepon genggamnya dan ia mengangkatnya.“Ya sayang?” sapa Bastian sambil melirik ke arah pintu kamar mandi.“Kamu jadi pulang kan hari ini? Aku udah kangen Sayang…” terdengar suara Elsie dengan nada merajuk manja.“Iya, nanti sore pesawatku sampai.” Bastian terpaksa berbohong. Ia kembali melirik pintu kamar mandi.Ent

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 550 Informasi Baru

    Rumah tahanan wanita. Elsie sedang bersiap-siap di selnya untuk menghadiri sidang dalam kasus penculikan Kanaya. Beberapa jam lagi persidangan itu akan di mulai. Ia tampak tidak bersemangat. Hal ini karena pengakuan yang terpaksa ia lakukan saat Bastian mendatanginya beberapa waktu yang lalu. Mantan suaminya itu mendesaknya untuk mengakui keterlibatannya dalam kasus penculikan itu. Kalau ia tidak melakukannya, Bastian akan memberikan bukti-bukti keterlibatannya dalam kasus yang lebih berat, yaitu keterlibatannya dalam tabrakan yang menewaskan Direktur Alex dan Dokter Tyo serta dua orang lainnya. Dan jika Bastian benar-benar menyerahkan bukti-bukti yang dia miliki, tuntutannya bukan lagi penjara, tetapi nyawanya juga akan menjadi taruhannya. Sebab, 4 nyawa melayang karena kejadian itu. Sedang membenahi penampilannya, tiba-tiba saja ia mendengar seseorang memanggil namanya dengan berbisik. “Elsie! Elsie!” Elsie mengerutkan keningnya. Ia penasaran siapa yang memanggilnya, dan un

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 449 Kesamaan Pandangan

    Hampir satu jam sudah Indra berada di dalam ruangan operasi. Ia terpaksa harus melakukan tindakan operasi cesar demi keselamatan pasien dan bayi yang dikandungnya. Indra melepas baju terusan operasi serta atribut lainnya sebelum ia berjalan dari ruangan scrub klinik kesuburan miliknya itu. Indra melihat ke kanan dan ke kiri lorong di depan ruangan bersalin tempat ia terakhir bertemu Gita. Namun saat itu, ia tidak melihat gadis itu. Lorong itu tampak sunyi dan sepi, dan hanya ada seorang perawat yang sedang berjalan ke arahnya. “Kamu tahu di mana Gita—perempuan yang datang bersama saya?” tanya Indra pada perawat itu saat mereka berpapasan. “Dia di sana Dok, di ruang bermain anak,” tunjuk perawat itu ke satu arah. Indra hendak mengucapkan terima kasih dan pergi, saat perawat itu lanjut berkata, “Dok, teman Dokter itu tampaknya sangat menyukai anak-anak. Hanya perlu beberapa menit saja untuk dia menenangkan putranya Bu Lia. Padahal kita semua sudah mencoba menenangkannya sebelum

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 448 Emergency Call

    Indra masih tampak ragu.“Sepertinya kakak benar. Gak pa-pa kan Ndra kalau mobilmu diparkir di sini? Toh setelah konser kita kembali lagi ke sini, bagaimana?” Gita juga menyetujui usulan Ardyan. Dan ia berharap Indra mau menyetujuinya.“Baiklah. Kita naik mobilmu saja,” ucap Indra akhirnya menyetujui.Indra pun sebenarnya menyadari jika ide Ardyan itu lebih mudah dan efisien untuk mereka. Hanya saja, ia terbiasa membawa mobilnya sendiri. Terlebih jika ia dibutuhkan segera dalam keadaan emergency.Namun kali ini ia berkompromi demi acara mereka malam ini.“Begitu dong! Nurut sama kakak… kakak ipar maksudnya…” seloroh Ardyan sambil menunjuk dadanya.Ia hanya bercanda saja. Sebab jika ia dan Indra masing-masing menikahi Aliya dan Gita, bukankah ia akan menjadi ipar yang lebih tua untuk Indra?“Wooo… In your dream!” balas Indra dengan canda sambil dengan sengaja menyenggol bahu Ardyan dan berjalan menuju mobil.Mendengar hal itu mereka pun tertawa. Mereka berempat pun berangkat ke Emeral

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 447 Double Date

    Sementara itu, di halaman parkir sebuah apartemen di pusat kota, Indra baru saja turun dari mobilnya. Ia baru saja selesai bekerja. Rambutnya masih terlihat basah setelah mandi dan berganti pakaian di klinik miliknya. Indra tampak sudah familiar dengan apartemen itu. Tanpa ragu ia memasuki lift dan naik ke lantai yang ia tuju tanpa ada kendala. Di depan sebuah unit apartemen, Indra merapikan rambut dan pakaiannya sebelum memencet bel di pintu. Tidak lama pintu terbuka, dan ia bertemu Aliya. “Halo Aliya, Gita-nya ada?” Bukan hal aneh bertemu Aliya di sana. Sebab, Gita dan Aliya tinggal di apartemen yang sama. Hanya saja Indra memang jarang bertemu Aliya setiap kali ia bertandang ke apartemen itu. Sebab sebagai seorang reporter, Aliya kerap pergi mencari berita. Aliya tersenyum dan membuka pintu lebih lebar untuknya. “Silahkan masuk, Dr. Indra. Gita ada di dalam.” Indra masuk ke dalam apartemen itu dan duduk dengan sopan, menunggu wanita yang kerap ditemuinya selama beberapa

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 446 See What Inside

    “Tapi kamu tidak perlu kuatir, Yang. Mereka tidak akan menggunakannya untuk maksud jahat. Percayalah padaku,” ucap Kanaya meyakinkan suaminya itu. “Bagaimana kamu bisa yakin?” tanya Bastian sambil menatap Kanaya dan mengangkat satu alisnya. “Karena aku yang mengatakannya, Sayang…” jawab Kanaya. Ia menjadi gemas oleh sifat pencemburu Bastian, sehingga mencubit hidung mancung suaminya itu dengan gemas. Bastian mengaduh, tetapi ia tidak marah. Ia justru membalasnya dengan menggigit ujung hidung Kanaya dengan sama gemas sebelum menggesekkannya dengan ujung hidungnya sendiri. Mereka berdua tertawa dengan saling menatap. Bastian menghela nafas dan terus menatap lekat kedua mata almond di hadapannya. Menyelami keteduhan yang ia rasakan di sana. Entah bagaimana, ia percaya pada penilaian Kanaya, dan tidak lagi khawatir. “Tunggu apa lagi?” tanya Kanaya tiba-tiba, membuat Bastian mengangkat alisnya tidak mengerti. “Kapan kamu akan menghukumku?” Kanaya bertanya sambil menatap Bastian, s

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 445 Terima Kasih

    Kanaya tersenyum dan meletakkan tangannya di punggung tangan Bastian. “Heri. Aku mendapatkannya dari Heri,” aku Kanaya akhirnya “Heri? Heri siapa? Asisten—Reno?” tanya Bastian memastikan. Sesaat ia tampak ragu saat menebaknya. Bastian mengetahui jika dulu Reno memata-matai kehidupan pribadinya, tetapi ia tidak terlalu yakin jika semua foto-foto ini didapat dari Reno. Kanaya mengangguk. Mengakui jika dari asisten pribadi Reno lah ia mendapat semua foto-foto itu. Ia ingat tadi sore saat baru selesai berbelanja bersama Clara, Heri menghubunginya melalui telepon. Dalam perjalanan pulang dari toko lingerie, Kanaya sedang memikirkan apa lagi yang akan dia buat nanti malam untuk “menemani” kejutanyang ia siapkan untuk Bastian. Kanaya ingin membuat waktu yang ia habiskan bersama Bastian menjadi lebih bermakna. Namun kejutan apa lagi yang bisa ia lakukan dengan waktu yang sedikit? Saat itulah Heri menghubunginya. *** flashback*** “Bu Kanaya…” “Ya? apa semua baik-baik saja?” Kanaya m

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 444 Kenangan Bersama

    Bastian menoleh dan mengangkat alisnya. “Kamu ingat? Kamu tahu itu aku?” Kanaya menggeleng. “Saat Indra datang ke apartemen, aku sudah tidak bisa melihat dengan jelas. Pandanganku kabur. Tetapi samar aku melihat ada dua orang yang masuk ke dalam apartemen,” terang Kanaya. “Dan ternyata orang itu kamu.” Mereka berdua tersenyum menyadari pertemuan tidak terduga itu. “Terima kasih sudah menyelamatkanku hari itu,” ucap Kanaya sambil meremas tangan Bastian yang dipegangnya. “Aku lega telah melakukannya,” timpal Bastian sambil menatap Kanaya dengan dalam. Bastian tidak pernah melupakan kejadian itu dan apa yang dilihatnya. Oleh karena itu, saat Elsie meminta prosedur itu terus dijalankan, ia menentangnya karena mengetahui betapa berbahayanya suntikan hormon itu bagi Kanaya. Kanaya hampir meregang nyawa karenanya. Jika saja ia dan Indra datang terlambat, dan mereka gagal menyelamatkan Kanaya hari itu. Ia tidak tahu akan seperti apa hidupnya tanpa Kanaya. Tidak akan ada Kenzo, dan t

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 443 Bukan Pertama Kali

    Bastian melangkah masuk dan menutup pintu dibelakangnya. Ia berhenti di tengah ruangan itu dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. “Naya, Sayang?” Kanaya tidak tampak di sana. Namun begitu, matanya terus beredar memperhatikan keadaan kamar. Ada yang berbeda dengan penampakan kamar mereka. Selain pengaturan lampu yang membuat kamar itu terasa lebih hangat, suasana romantis pun terasa mendominasi. Rupanya Kanaya telah menyiapkan kamar mereka sedemikian rupa sehingga memberi suasana berbeda. Di atas meja nakas, terdapat sepasang vas bunga berisi bunga mawar berwarna merah muda dan putih. Ranjang king size di ruangan itu ditutupi oleh sprei berbahan lembut dan dingin yang berwarna putih dengan sebagian bantal berkombinasi merah. Lalu saat ia menghirup aroma kamar itu, aroma tubuh Kanaya lah yang dirasakannya. Campuran antara lavender, grapfruit dan bergamot yang sangat dikenalinya langsung menelusup masuk ke dalam indera penciumannya dan membuat senyumnya bertambah leba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 442 Tidak Sabar

    Bastian duduk dengan tidak sabar di dalam mobil Rolls Royce hitam yang dikendarai Rafles. Pasalnya, ia sudah tidak sabar untuk segera pulang malam ini. Sebenarnya malam ini ia mempunyai jadwal meeting yang sangat padat dengan beberapa orang rekan bisnisnya. Ia sendiri sudah memberitahu Kanaya jika ia akan pulang sedikit lebih malam. Akan tetapi, saat ia tengah fokus berada di tengah rapat, Fariz mengirim sebuah foto. Awalnya Bastian tidak langsung membuka pesan dari Fariz itu. Ia sedang meeting dan berpikir untuk membukanya setelah meeting selesai. Akan tetapi, tidak lama temannya itu mengirimkan pesan kedua. Dari notifikasi pesan di layar telepon genggamnya, ia membaca pesan itu sekilas. “Berpura-puralah tidak tahu. Dan jangan katakan pada Kanaya kalau aku yang memberitahumu.” Saat itulah Bastian tidak lagi bisa berkonsentrasi. Kenapa Fariz menyebut nama Kanaya? Apa maksudnya? Dna kenapa ia harus berpura-pura? Didorong oleh rasa penasaran, diam-diam Bastian membuka pesan da

DMCA.com Protection Status