Share

Bab 110 Menggigit

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kanaya tidak langsung mendatangi Bastian seperti permintaan pria itu. Ia justru berjalan ke arah saklar lampu sambil memberi Bastian lirikan menggoda. Lalu ia pun mematikan lampu kamar itu.

Sinar matahari yang remang masuk melalui tirai serta sejuknya udara dari pendingin ruangan memberikan sensasi eksotik kamar itu.

Jakun Bastian naik turun saat melihat Kanaya mulai berjalan ke arahnya dengan langkah kaki berlenggak lenggok gemulai dalam suasana romantis.

Melihat bentuk perut membesar yang membawa benihnya serta payudara yang penuh dan ranum semakin membuat gairahnya memuncak.

Bastian tidak tahu mengapa ia begitu bergairah pagi itu. Padahal mereka sudah bercinta tadi pagi. Akan tetapi juniornya seakan tidak pernah merasa cukup saat ia berada di dekat Kanaya.

Dielusnya juniornya yang sudah bediri tegak tak sabar untuk beraksi, sambil ia menatap tak berkedip pada gadis itu.

“Berhenti, Naya.” Perintah Bastian tanpa mengalihkan pandangannya.

Kanaya berhenti sekitar satu meter di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Mella Soplantila Mella
lepas yang pertama...jadikan istri sirih istri satu satu nya buat Lou bastian
goodnovel comment avatar
susiana feriyanti
Mnrtku Elish super bodoh, udh tau ga bisa ksh anak msh mau²nya main api dg Rico, udh tau dia ga bisa hidup tanpa kemewahan. Ga mau hilang sumber aliran dana dr Bastian jg ga bisa ninggalin Rico. Aneh, di saat byk wanita tergila² pd pesona Bastian, dia sendiri sbg istri mlh ga tergila² pd suaminya.
goodnovel comment avatar
susiana feriyanti
Aseeekk...dlm alam bwh sadarnya Bastian meracau bhwa hanya dia yg boleh menyentuh Kanaya. So..apapun yg terjadi kelak Bastian akan pertahankan Kanaya seperti apapun kejadiannya nanti. Terlebih Elish jelas² berselingkuh, tinggal menunggu waktu aja buat Elish utk ditendang dr istananya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 111 Bukan Tempat Kembali

    Bastian sedang duduk bersila di atas ranjang. Ia fokus menatap layar laptopnya. Bastian melirik pintu kamar mandi di mana ia mendengar suara air mengalir. Kanaya, istri sirinya itu sedang mandi setelah bangun dari tidur siangnya.Jika tidak sedang ada pekerjaan, sudah pasti ia akan bergabung bersama Kanaya di sana. Namun sayangnya ada beberapa surat elektronik penting yang harus ia kirim berhubungan dengan bisnisnya.Tiga hari sudah Bastian tinggal di Sunset Summit, hanya berdua dengan Kanaya. Namun hari itu ia harus kembali ke Sunnyside Estate.Nada panggil dari teleponnya tiba-tiba saja terdengar. Bastian melirik dan melihat nama Elsie tertera di sana.Bastian meraih telepon genggamnya dan ia mengangkatnya.“Ya sayang?” sapa Bastian sambil melirik ke arah pintu kamar mandi.“Kamu jadi pulang kan hari ini? Aku udah kangen Sayang…” terdengar suara Elsie dengan nada merajuk manja.“Iya, nanti sore pesawatku sampai.” Bastian terpaksa berbohong. Ia kembali melirik pintu kamar mandi.Ent

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 112 Wanita Simpanan

    Belum lama mobil Mercedez Benz hitam itu pergi meninggalkan halaman rumah di jalan Sunset Summit, Kanaya menerima sebuah notifikasi pada telepon genggamnya. “Kanaya mengerutkan keningnya. Rekening apa ini? Seingat Kanaya, nomor rekening yang tercantum di notifikasi itu bukan miliknya. Lalu punya siapa rekening ini dan siapa yang mentransfer uang dua puluh juta? Tunggu… mungkinkah? Kanaya segera mengambil dompetnya dan mengeluarkan kartu ATM yang dulu diberikan Bastian untuknya di Misty Bay. Mungkinkan itu nomor rekening kartu ini? Apa Bastian yang mengirimkan uang untuknya? Kanaya tidak tahu lagi siapa orang yang ia kenal yang bisa mengirimkan uang sebesar itu untuknya selain Bastian. Kanaya segera menulis pesan kepada Bastian. “Bapak transfer uang 20 juta untuk Naya?” Hanya hitungan detik sebelum Bastian membaca pesannya dan dia membalasnya. “Apa jumlahnya kurang?” Kurang? Balasan pesan Bastian itu membuat Kanaya bertanya-tanya dan tidak langsung menjawabnya, sampai notifik

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 113 Istri Dokter?

    Kanaya berbalik badan dan tersenyum pada Indra. “Nggak Dok. Saya tidak minum kopi.” Kanaya tahu ia tidak bisa berbohong mengenai hal ini. Indra tahu persis Kanaya tidak akan mengkonsumsi sesuatu yang seharusnya dihindari, apalagi jika hal itu akan berpengaruh buruk pada kehamilannya. Kanaya termasuk orang yang sangat disiplin dengan diet makannya. Ia benar-benar menuruti apa yang disarankan oleh ahli gizi. Indra masih menatapnya, menunggu penjelasan untuk siapa kopi itu ada di sana. “Dokter ingat Fadly, saudara sepupu saya yang menjadi wali nikah? Dia datang ke sini tadi pagi, dan saya membuatkan kopi itu untuknya.” Kanaya tidak ada pilihan lain selain menggunakan nama sepupunya itu. Karena hanya dialah orang diluar kenalan Indra yang mengetahui pernikahan sirinya dan di mana ia sekarang tinggal. “Oh ya, saya ingat. Apa ada sesuatu yang terjadi? Apa ini ada hubungannya dengan ibumu?” tanya Indra dengan nada khawatir. “Ibu baik-baik saja,” Kanaya segera menjawabnya. Diam-diam

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 114 Menerima Profesi Seorang Dokter

    “Kenapa Dokter tidak menjelaskan saat teman Dokter menyebut saya istri Dokter?” Kanaya bertanya ketika Diego, pemilik restoran Italia itu telah pergi meninggalkan meja mereka.Ia kembali memanggil Indra dengan sebutan Dokter untuk membatasi hubungan formal mereka. Ia tidak ingin Indra melangkah terlalu jauh, seperti yang baru saja dia lakukan, yaitu mengakuinya sebagai istri.Indra memejamkan matanya dan menarik nafas dalam. “Maaf Kanaya, aku seharusnya memberitahukanmu lebih dahulu,” ucap Indra setelah ia kembali membuka matanya.“Mengenai apa?” Kanaya melihat kontradiksi pada ekpresi wajah Indra, sehingga Kanaya pun menahan diri dan menunggu penjelasan Indra.“Kamu lihat wanita berambut panjang yang duduk di dekat jendela?” Indra tidak menunjuk suatu arah, hanya menyebutkan deskripsinya saja.Pandangan mata Kanaya menyapu ke sekeliling restoran itu. Ada beberapa perempuan yang duduk di meja sepanjang sisi jendela, tetapi hanya satu yang berambut panjang.Jaraknya tidak jauh dari mej

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 115 Benturan Tak terhindarkan

    Ya tuhan, anakku! Batin Kanaya sambil memejamkan matanya, pasrah saat menyadari tidak ada yang dapat ia lakukan untuk menahan tubuhnya dari jatuh ke lantai. Kedua tangannya refleks melingkari perutnya untuk melindungi anak yang ada di dalam kandungannya. Kanaya bisa mendengar suara teriakan horor orang-orang yang ada di sekitarnya, saat akhirnya ia terjatuh. Hup! Bruk! Aaahhh! Kanaya menggigit bibirnya dan memejamkan matanya dengan erat. Ia bahkan menahan nafasnya bersiap-siap menahan benturan keras yang akan terjadi. Namun yang ia rasakan justru goncangan kecil saat ia mendarat di permukaan yang tidak sekeras bayangannya. Kanaya bisa mendengar suara orang menghembuskan nafas lega, namun ia tidak berani membuka matanya, khawatir jika semua itu hanyalah ilusi. “Kanaya, apa kamu baik-baik saja?” Terdengar suara seorang pria bertanya padanya dari jarak yang sangat dekat. Bahkan ia bisa merasakan kehangatan sosok lain yang begitu dekat. Bagaimana mungkin? “Kanaya? Kanaya?” Suara kh

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 116 Dokter Yang Ia Cari?

    “Maaf, nama suami?” Perawat mengulang kembali pertanyaannya. Ia bahkan melirik Rizal yang berdiri di samping Kanaya. Menduga dia-lah sang suami. “Dia bukan suami saya,” jawab Kanaya cepat-cepat. “Oh? Nama suami Nona?” Perawat itu bertanya kembali. “Bastian.” Kanaya akhirnya menyebutkan nama itu. Perawat itu tidak bertanya lebih lanjut. Dia tidak menduga jika Bastian yang dimaksud adalah Bastian Aryo Dwipangga, pengusaha sukses dan terkenal di kota mereka. Perawat itu lalu membantu Kanaya naik ke atas ranjang untuk menunggu pemeriksaan dokter. Tidak lama seorang dokter perempuan memasuki ruangan. “Halo, selamat sore. Ada keluhan apa?” Dokter itu langsung duduk di kursi yang menghadap komputer pemeriksaan USG. “Saya tadi sempat terjatuh, dan saya ingin memastikan kondisi kandungan saya,” jawab Kanaya berterus terang. “Bagaimana posisi jatuhnya? Apa mengenai perut?” Dokter itu mulai mengoleskan cairan jelly di perut Kanaya. “Meringkuk Dokter. Saya berhasil menangkap

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 117 Harapan Baru

    Kanaya kerap mendengar mengenai Dokter Nathan. Dokter Nathan adalah seorang dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular yang sangat terkenal. Kabarnya ia sangat cerdas, teliti dan sangat berpengalaman dalam melakukan bedah jantung bahkan yang tersulit sekalipun. Tidak pernah ditemukan sekalipun pasiennya yang mengalami komplikasi dan malpraktek. Dokter itu pun tidak pernah diberitakan melanggar kode etik profesi. Pasiennya banyak sekali. Sehingga sangat sulit untuk bisa bertemu langsung dengannya tanpa membuat janji dengan tim medis dokter itu. Kanaya pernah menanyakan mengenai Dokter Nathan pada rumah sakit tempat ibunya melakukan perawatan rutin, namun mereka mengatakan sangat sulit untuk mengontak dokter itu. Kalau saja ia bisa menghubungi Dokter Nathan dan memintanya mengecek keadaan ibunya, mungkin saja ia bisa mendapat second opinion mengenai kondisi jantung ibunya. Apalagi sampai saat ini ia belum juga mendapatkan donor yang tepat untuk jantung ibunya. Padahal biaya oper

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 118 Suara Laki-laki Lain

    Mobil Mercedez Benz yang dikendarai Rafles menepi di Sunnyside Estate malam itu. Di dalam mobil, Bastian memejamkan matanya setelah seharian sibuk dengan berbagai macam pertemuan bisnis. “Pak, kita sudah sampai.”Bastian membuka matanya dan ia melihat rumah yang sudah ditinggalinya selama tiga tahun pernikahan dengan Elsie. Rumah itu ia bangun saat akan menikah dengannya, sesuai dengan keinginan istrinya itu.Bastian meraih sebuah paper bag mewah yang ada di sampingnya sebelum ia melangkah keluar. Di depan pintu rumah, Citra sudah menyambutnya dengan ucapan selamat malam dan dengan sigap mengambil alih tas kerja yang ia pegang. Sambil berjalan, Bastian menyapu pandangan ke selurih bagian rumah besar dengan interior mewah itu. Meski ditata sedemikian rupandengan berbagai macam perabot dan aksesoris mewah, rumah itu tampak sepi dan hampa.Saat melewati dapur, Bastian berhenti. Dapur yang sudah ia desain sedemikian lengkap dan mewah itu sehari-hari m hanya digunakan oleh asisten rum

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 359 Masalah Berdatangan

    “Hana, siapkan perlengkapan Baby K, dia akan pergi pagi ini!” perintah Bastian tanpa menghiraukan keinginan Elsie sembari fokus memperhatikan Baby K. Saat itu, raut wajah Baby K sudah tidak semerah tadi, dan tatapan matanya sudah tidak lagi bersedih. Dan ia sudah hampir menghabiskan susunya, bahkan menggapaikan tangannya memegangi jari telunjuk Bastian. Ia begitu senang bermain dengan jati itu. Ujung bibir Bastian melengkung ke atas melihat respon putranya itu. “B-bas… Bastian, apa maksudmu dia akan pergi? Apa— apa kita akan pergi ke suatu tempat?” Elsie begitu terkejut dengan ucapan Bastian. Bastian tidak pernah memberitahu jika mereka akan pergi. Pergi kemana, dan mengapa tiba-tiba? “Aku akan membawa Baby K bersamaku,” jawab Bastian sambil menatap putranya itu. “Lagipula bukankah kamu sedang lelah? Aku memberimu waktu untuk beristirahat agar dia tidak lagi mengganggu istirahatmu,” tambah Bastian sambil diam-diam tersenyum sinis. Apa? Elsie seperti tidak percaya dengan pendeng

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 358 Tertangkap Basah

    “Ah, merepotkan saja!” geramnya. Akan tetapi ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri dan sibuk menscroll berita kejadian tadi malam. Ia membaca lagi dengan lebih detil mengenai kasus Ravioli, berharap bisa menemukan celah yang bisa menyelamatkannya jika Ravioli menyeretnya. Sementara itu, tangis Baby K semakin keras terdengar, sehingga membuatnya bertambah geram. “Hana!!” teriak Elsie dengan kesal memanggil baby sitter anak itu. Kemana baby sitter sialan itu? Batinnya dengan kesal. Karena tangisan Baby K tak kunjung reda, dengan menghentakkan kakinya ia berjalan menuju kamar Baby K. Sampai di sana, Hana tampak sedang mengganti popok bayi mungil yang sedang menangis itu. “Kenapa lagi dia? Berisik sekali!” bentak Elsie dengan kesal. “Baby K poop Bu, dan sepertinya dia juga haus,” jawab Hana yang masih merapikan baju Baby K. Ia baru sempat mengganti popoknya dan belum sempat membuatkan susu untuk bayi mungil itu. Elsie kembali berdecak dan berjalan menghampiri mereka. Ketika ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 357 Berita Mengejutkan

    Di kamar mandi, Elsie mencoba menghubungi Bastian, namun dua kali menghubungi, Bastian tidak mengangkat panggilan teleponnya. Semalam setelah selesai acara di Hotel Royal, Bastian pergi bersama ketiga sahabatnya. Mereka mengatakan jika sudah lama mereka tidak berkumpul dan ingin mengadakan Boy’s night, menghabiskan malam bersama sekaligus merayakan sehatnya kembali Bastian. Dan sebagai istri yang baik, ia tidak bisa melarang Bastian. Apa kata orang jika ia terlihat mengekang dan tidak percaya pada suaminya sendiri? “Kemana Bastian? Apa dia belum bangun?” gumam Elsie sambil melirik penunjuk waktu di telepon genggamnya. Jika mereka bangun sampai larut malam dan bahkan begadang sampai pagi, mungkin saja Bastian belum bangun pagi itu. Tapi tidak apa. Selama Bastian tidak ingat perempuan itu, tidak masalah jika ia pergi hangout semalaman bersama teman-temannya, batin Elsie sambil menatap wajahnya di cermin di depan wastafel. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam saat Bastian b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 353 Terkecoh

    Di pinggiran Emerald City, tiga buah mobil berjalan beriringan. Di iringan mobil kedua, Reno duduk bersama beberapa orang pria dan seorang supir. Mobil berhenti di depan sebuah aparteman lima lantai dan Reno membuka kaca mobilnya saat Heri dan Agus, anak buah Reno, berjalan menghampirinya. “Bos, apartemen mereka ada di lantai 5,” ujar Heri melaporkan. Reno membuka pintu mobil dan keluar. “Apa anak buah Ravioli ada di sana?” “Menurut pengamatan saya, ada 1 atau 2 orang yang berada di sana,” jawab Agus sambil menunjuk arah sebuah apartemen di lantai 5 dengan ibu jarinya. Reno mengikuti arah jari Agus menunjuk dan ia menatap jendela sebuah apartemen yang tampak temaram. “Kalian ikut denganku. Biar yang lain tunggu di sini!” perintah Reno sambil menunjuk Heri, Agus dan seorang anak buah Agus. Ia berpikir jika hanya satu atau dua orang anak buah ravioli, mereka masih bisa mengatasinya. Yang ia khawatirkan sebelumnya adalah jika ada banyak anak buah Ravioli di sana, sedangkan ia

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 352 Rizal Adalah Reno

    *** Flashback***Setelah Bastian selesai berbicara dengan Indra dan Ardyan di toilet, ia menerima panggilan telepon dari Ezra.“Bos, saya baru mendapat berita dari Jay, mengenai… perawat gadungan di ERc waktu itu.”Bastianyang sedang melangkah langsung menghentikan langkahnya. “Dan?”“Jay berhasil menemukannya, dan ternyata dia berkerja untuk—Reno,” lapir Ezra dengan hati-hati.“Reno? Kamu yakin?” Bastian cukup terkejut. Karena ia fokus pada Elsie, Ravioli dan Rizal, ia sama sekali tidak tidak berpikir jika Reno—sepupu sekaligus saingan bisnisnya itu ikut terlibat dalam masalah itu.“Benar Bos, Jay telah mengkonfirmasinya. Reno yang menyuruh orang itu untuk menjatuhkan kalung itu di dekat Bos. Tujuannya adalah dia ingin mengetahui apakah Bos benar-benar lupa ingatan atau tidak.” Bastian menyugar rambutnya sembari mengingat sesuatu. Ia ingat Reno memang mengetahui mengenai Kanaya dan kehamilan palsu Elsie. Namun karena Reno tidak pernah lagi mengusiknya, ia berpikir jika Reno telah b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 351 Kelemahannya

    “Apa kamu tahu kalau Reno yang menolongku?” Raut wajah Bastian berubah saat nama Reno disebut. Ia menegakkan punggungnya dan menyerong kan tubuhnya, menghimpit tubuh Kanaya. “Kalian tidak benaran bertunangan kan?” Tatapan mata Bastian memberi peringatan keras. Sangat jelas jika ia cemburu. Sangat cemburu. Ia yang sempat melupakan pengakuan Reno di hotel Royal tadi menjadi teringat saat Kanaya menyebut nama Reno. Rasanya ia tidak rela jika Kanaya menyebut nama pria lain dihadapannya, terlebih pria yang mengaku sebagai tunangan istri sirinya itu! Kanaya menatap Bastian dengan heran. Ia tidak menyangka Kalau Bastian akan percaya pernyataan Reno itu. “Naya, jawab pertanyaanku! Kalian— kamu dan Reno—” Bastian tidak sabar menunggu jawaban Kanaya. Kenapa dia diam saja dan tidak menyangkalnya? “Naya, kamu istriku! Kamu tidak bisa menerima lamaran orang lain, meskipun dia menyelamatkan nyawamu!” Kanaya mengerutkan keningnya, namun ia hanya membatin saja. Ya ampun, memang semudah itu

DMCA.com Protection Status