Share

Bab 94 Pertemuan Kembali

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-21 21:38:07

“Tangan ke arah samping dan inhale…exhale buang nafas, turunkan tangan ke depan, turunkan pinggul perlahan…”

Kanaya fokus mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh seorang instruktur yoga. Mereka berdua sedang berada di ruangan tengah, berlatih prenatal yoga dengan diiringi alunan musik klasik Mozart.

Sejak memasuki trisemester kedua, Kanaya mulai melakukan senam yoga dengan bantuan seorang instruktur yang dijadwalkan oleh klinik Life’s Blessing.

“Five, six, seven, eight, good. Tekuk badan ke arah depan dan kembali ke posisi awal….”

Mereka baru saja menyelesaikan warrior two saat Bastian masuk melalui pintu depan rumah.

Dorongan untuk merasakan semua pengalaman menjadi seorang calon ayah begitu menggebu sehingga membuatnya nekat pergi ke Sunset Summit siang itu.

Bastian berjalan lebih jauh ke dalam rumah, tidak sabar untuk bertemu mereka.

Akan tetapi langkah kaki Bastian berhenti saat ia melihat Kanaya yang tengah fokius berlatih yoga.

Bastian tertegun, tidak dapat mengalihkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Aye Setiyaone
iya donk..msa selingkuh lama bgitu blm ketauan
goodnovel comment avatar
Eli Asnita
Akhir cerita nya kanaya dan Bastian bersatu
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
semoga mereka bisa bersatu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 95 Menjadi Calon Ayah

    Kanaya tersadar. Ia tidak boleh menampakkan apa yang ia rasakan pada Bastian. Ia pun menggeleng dan duduk di tempat yang Bastian tunjuk. “Bagaimana kabarmu Naya? Dan bagaimana keadaannya?” tanya Bastian sambil ia duduk menyerong menghadap Kanaya. Matanya tak lepas menatap Kanaya, lalu turun pada perutnya. Kanaya menoleh dan ia kembali tersenyum. “Dia baik-baik saja, sehat dan aktif.” Setiap kali Kanaya membicarakan anak di dalam kandungannya, secara refleks ia akan selalu tersenyum. Betapapun ia berusaha untuk menjaga jarak hubungan agar tidak terlalu terikat pada anak itu, namun tetap saja hati kecilnya tidak bisa membohonginya. Pandangan mata Kanaya turun ke perutnya, sementara tangannya mengelus perut itu. “Apa dia sedang menendang?” Kanaya mengangkat pandangannya melihat Bastian, dan ia menggeleng. “Tidak untuk saat ini. Biasanya dia banyak bergerak kalau aku sedang bersantai, duduk diam.” “Boleh aku memegangnya?” Bastian mengangkat pandangannya, dan mata mereka bert

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 96 Jawab Pertanyaan Papa

    Di ruangan tengah, Kanaya duduk di atas birthing ball sambil membaca novel It Ends With Us, yang dikarang oleh Colleen Hoover, salah satu penulis novel favoritnya. Ia sudah pernah membaca buku itu sampai selesai, namun karena sangat menyukainya, ia membacanya kembali. Terutama pada bagian ketika Lili, pemeran wanita utama buku itu membaca kembali diary miliknya mengenang masa remajanya bersama Atlas, pemuda homeless yang menjadi cinta pertamanya. Sedang asik membaca, tiba-tiba saja fokus Kanaya terpecah saat ia mendengar suara mobil memasuki halaman rumah. Suara mobil Mercedes Benz S580 itu tidak asing untuknya. Kanaya tahu persis siapa yang datang. Bibir Kanaya tersenyum kala ia menyingkap sedikit sisi tirai jendela yang ada di dekatnya untuk mengintip sosok pria yang turun dari dalam mobil. Siapa lagi kalau bukan Bastian? Sejak Bastian datang ke Sunset Summit beberapa hari yang lalu, tidak sehari pun Bastian absen untuk datang menengok buah hatinya. Bastian datang di sela-sela

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 97 Akankah Terlupakan?

    Kanaya mengangkat wajahnya dari bahan masakan yang tengah diolahnya dan menatap balik Bastian tanpa rasa bersalah. “Apa Pak?”“Kanaya, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu memasak?” tanya Bastian sambil bertolak pinggang. Ia lalu menoleh ke arah Sifa yang sedang mencuci piring.“Sifa, kenapa kamu biarkan Kanaya memasak? Bukankah ini pelerjaanmu?” Nada bicara Bastian begitu tajam menegur pengasuh Kanaya itu.“Anu Pak, saya sudah—”“Ini kemauan Naya, Pak Bas. Memang Naya yang mau masak,” jawab Kanaya sambil menatap Bastian. Ia tidak mau Bastian menyalahkan Sifa.“Naya, serahkan pada Sifa. Kamu bisa lakukan hal lainnya, baca buku, nonton televisi atau apa lah. Tidak perlu mengerjakan ini sendiri,” ujar Bastian sambil berjalan mendekat. Ia lalu menaruh apa yang sedang dipegang Kanaya di atas meja.Bastian sedang berada di tengah-tengah teleconference saat ia tak sengaja melihat Kanaya sedang memasak di dapur. Seketika itu juga Bastian berdiri dan meninggalkan meeting yang sedang berlangsung

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 98 Selingkuh

    Suara desahan, erangan, dan kata-kata vulgar yang diucapkan dua insan yang sedang berpeluh di atas ranjang di kamar sebuah apartemen begitu mendominasi.Elsie menghempaskan diri di atas ranjang dengan peluh di dahi, bibir yang tersungging dan mata yang terpejam. Ia menghembuskan nafas dengan keras, setelah terpuaskan oleh pergumulan panasnya dengan Rico sore itu.Ruang kosong di sampingnya berguncang tatkala Rico menghempaskan tubuhnya di sana. Nafas pria itu terengah-engah setelah ia berhasil memuaskan hasrat mereka berdua. “Kamu puas sayang?” tanya Rico sambil mengusap peluh di kening Elsie.Elsie menoleh dan menjawab pertanyaan itu dengan lirikan matanya. Rico tertawa. “Aku tahu sayang. Cuma aku yang tahu bagaimana caranya memuaskanmu, bukan?”“Kamu terlalu narsis, Rico! Siapa yang mengatakan hal itu padamu?” Elsie mencolek pipi Rico sambil ia mencibir pria itu.“Tidak perlu ada yang mengatakannya padaku. Aku tahu dari cara kamu merespon sentuhanku sayang…” jawab Rico. Seakan bel

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 99 Tidurlah Bastian

    Setelah menghabiskan makan siang bersama Kanaya, Bastian langsung kembali ke kantor dan bekerja hingga malam. Dan ia baru menginjakkan kaki di Sunnyside Estate larut malam. “Cancel semua meetingku untuk besok, dan book penerbangan pertama ke Dubai,” perintah Bastian melalui sambungan telepon pada Ezra. Sore tadi, ia menerima kabar jika kerjasamanya dengan salah satu perusahaan di Dubai mengalami masalah. Terpaksa Bastian harus pergi ke sana untuk menyelesaikan masalahnya. “Baik Bos. Saya akan atur semuanya. Berapa hari rencana Bos akan berada di sana?” Bastian masuk ke dalam kamar dan menjumpai Elsie di sana. Istrinya itu tengah membersihkan wajahnya di depan meja rias. “Mungkin dua atau tiga hari. Dibuat fleksibel saja Zra, aku harap bisa selesai dalam satu hari.” Bastian tidak ingin berlama-lama di sana. Rasanya tidak mungkin jika ia tidak bertemu buah hatinya dalam jangka waktu yang lama. “Baik Bos. Akan saya atur sekarang.” Bastian mengakhiri panggilan itu dan berjalan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 100 Dubai atau…?

    “Sudah sarapan Naya? Jangan lupa diminum susunya. Walaupun tidak enak, tetap harus di minum ya.” Bastian mengingatkan Kanaya dengan mengirim pesan singkat saat ia tengah menunggu penerbangannya di dalam executive lounge bandara.Pagi ini ia akan pergi ke Dubai, dan mungkin untuk beberapa hari ini ia tidak akan menjumpai Kanaya dan bayi yang ada di dalam kandungannya.Bastian melirik jam tangannya melihat jika tidak lama lagi ia akan segera masuk pesawat.Bastian sudah tertinggal pesawat jadwal pertama ke Dubai pagi itu, karena ia bangun kesiangan.Ia tidak tahu kenapa semalam tidur begitu lelap. Bahkan ia tidak ingat bagaimana ia tertidur.Hal terakhir yang ia ingat adalah ia sesang bercakap-cakap dengan Elsie mengenai kegiatan mereka seharian. Tetapi setelah itu, ia sama sekali tidak ingat apa yang terjadi.Dan saat terbangun pagi ini, ia merasa kepalanya sedikit pusing. Apa mungkin karena ia begitu sibuk bekerja seminggu terakhir ini? Atau karena ia tidur terlalu lama tadi malam?Ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 101 Nama Anak Mereka

    Di Sunset Summit, Kanaya berdiri di tepi kolam ikan koi, membaca pesan dari Bastian. “Bilang pada anakku, aku akan kembali bahkan sebelum dia sempat merindukanku.” Kanaya membaca kembali pesan itu. “Apa maksudnya?” Ia tidak mengerti maksud pesan Bastian itu. Apa dia akan langsung balik hari ini juga dari Dubai? Tapi apa mungkin? Penerbangannya saja memakan waktu sekitar tujuh sampai delapan jam. Jadi tidak mungkin Bastian menemuinya hari ini. Tidak bisa menebak arti pesan itu, Kanaya pun tidak memikirkannya lagi. Ia turun dan duduk bersila di tepi kolam. Sinar matahari yang hangat dan semilir angin menerpa kulitnya, sementara suara gemericik air kolam, membuat suasana saat itu begitu tentram dan menenangkan. Satu tangan Kanaya berada di atas perutnya, sesuatu yang refleks ia lakukan sejak dinyatakan positif hamil. Sementara satu tangan lagi asik bermain-main dengan ikan-ikan koi yang berenang menghampirinya setiap kali tangannya itu masuk ke dalam kolam. Kanaya sangat menyukai

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 102 Jalan Sore

    Kanaya sedang menonton televisi. Ada sebuah kuis di sebuah stasiun televisi yang kerap ditontonnya. Ia menoleh saat mendengar suara pintu kamar di buka dan ditutup, dan Kanaya melihat Bastian keluar dari dalam kamar itu. Selepas makan siang, Bastian berada di dalam kamar itu untuk menghadiri teleconference, dan ia baru keluar saat ini. “Nonton apa?” tanya Bastian sambil duduk di sebelah Kanaya, bergabung dengannya. Kanaya menunjuk kuis di televisi. “Kuis ini lumayan menghibur. Pembawa acaranya lucu dan bintang tamunya juga kocak. Beda dari acara kuis lainnya,” tutur Kanaya. Bastian yang jarang menonton televisi, tidak pernah menyaksikan kuis itu. Untuk beberapa saat ia ikut menontonnya bersama Kanaya, dan ia pun ikut tertawa. Saat jeda iklan, Bastian mendapat panggilan telepon dari Ezra yang melaporkan pekerjaannya hari itu. Sementara itu, Kanaya duduk di sampingnya sambil menonton iklan, menunggu hingga kuis itu kembali ditampilkan. Berbagai macam iklan lewat di layar kaca, na

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 446 See What Inside

    “Tapi kamu tidak perlu kuatir, Yang. Mereka tidak akan menggunakannya untuk maksud jahat. Percayalah padaku,” ucap Kanaya meyakinkan suaminya itu. “Bagaimana kamu bisa yakin?” tanya Bastian sambil menatap Kanaya dan mengangkat satu alisnya. “Karena aku yang mengatakannya, Sayang…” jawab Kanaya. Ia menjadi gemas oleh sifat pencemburu Bastian, sehingga mencubit hidung mancung suaminya itu dengan gemas. Bastian mengaduh, tetapi ia tidak marah. Ia justru membalasnya dengan menggigit ujung hidung Kanaya dengan sama gemas sebelum menggesekkannya dengan ujung hidungnya sendiri. Mereka berdua tertawa dengan saling menatap. Bastian menghela nafas dan terus menatap lekat kedua mata almond di hadapannya. Menyelami keteduhan yang ia rasakan di sana. Entah bagaimana, ia percaya pada penilaian Kanaya, dan tidak lagi khawatir. “Tunggu apa lagi?” tanya Kanaya tiba-tiba, membuat Bastian mengangkat alisnya tidak mengerti. “Kapan kamu akan menghukumku?” Kanaya bertanya sambil menatap Bastian, s

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 445 Terima Kasih

    Kanaya tersenyum dan meletakkan tangannya di punggung tangan Bastian. “Heri. Aku mendapatkannya dari Heri,” aku Kanaya akhirnya “Heri? Heri siapa? Asisten—Reno?” tanya Bastian memastikan. Sesaat ia tampak ragu saat menebaknya. Bastian mengetahui jika dulu Reno memata-matai kehidupan pribadinya, tetapi ia tidak terlalu yakin jika semua foto-foto ini didapat dari Reno. Kanaya mengangguk. Mengakui jika dari asisten pribadi Reno lah ia mendapat semua foto-foto itu. Ia ingat tadi sore saat baru selesai berbelanja bersama Clara, Heri menghubunginya melalui telepon. Dalam perjalanan pulang dari toko lingerie, Kanaya sedang memikirkan apa lagi yang akan dia buat nanti malam untuk “menemani” kejutanyang ia siapkan untuk Bastian. Kanaya ingin membuat waktu yang ia habiskan bersama Bastian menjadi lebih bermakna. Namun kejutan apa lagi yang bisa ia lakukan dengan waktu yang sedikit? Saat itulah Heri menghubunginya. *** flashback*** “Bu Kanaya…” “Ya? apa semua baik-baik saja?” Kanaya m

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 444 Kenangan Bersama

    Bastian menoleh dan mengangkat alisnya. “Kamu ingat? Kamu tahu itu aku?” Kanaya menggeleng. “Saat Indra datang ke apartemen, aku sudah tidak bisa melihat dengan jelas. Pandanganku kabur. Tetapi samar aku melihat ada dua orang yang masuk ke dalam apartemen,” terang Kanaya. “Dan ternyata orang itu kamu.” Mereka berdua tersenyum menyadari pertemuan tidak terduga itu. “Terima kasih sudah menyelamatkanku hari itu,” ucap Kanaya sambil meremas tangan Bastian yang dipegangnya. “Aku lega telah melakukannya,” timpal Bastian sambil menatap Kanaya dengan dalam. Bastian tidak pernah melupakan kejadian itu dan apa yang dilihatnya. Oleh karena itu, saat Elsie meminta prosedur itu terus dijalankan, ia menentangnya karena mengetahui betapa berbahayanya suntikan hormon itu bagi Kanaya. Kanaya hampir meregang nyawa karenanya. Jika saja ia dan Indra datang terlambat, dan mereka gagal menyelamatkan Kanaya hari itu. Ia tidak tahu akan seperti apa hidupnya tanpa Kanaya. Tidak akan ada Kenzo, dan t

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 443 Bukan Pertama Kali

    Bastian melangkah masuk dan menutup pintu dibelakangnya. Ia berhenti di tengah ruangan itu dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. “Naya, Sayang?” Kanaya tidak tampak di sana. Namun begitu, matanya terus beredar memperhatikan keadaan kamar. Ada yang berbeda dengan penampakan kamar mereka. Selain pengaturan lampu yang membuat kamar itu terasa lebih hangat, suasana romantis pun terasa mendominasi. Rupanya Kanaya telah menyiapkan kamar mereka sedemikian rupa sehingga memberi suasana berbeda. Di atas meja nakas, terdapat sepasang vas bunga berisi bunga mawar berwarna merah muda dan putih. Ranjang king size di ruangan itu ditutupi oleh sprei berbahan lembut dan dingin yang berwarna putih dengan sebagian bantal berkombinasi merah. Lalu saat ia menghirup aroma kamar itu, aroma tubuh Kanaya lah yang dirasakannya. Campuran antara lavender, grapfruit dan bergamot yang sangat dikenalinya langsung menelusup masuk ke dalam indera penciumannya dan membuat senyumnya bertambah leba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 442 Tidak Sabar

    Bastian duduk dengan tidak sabar di dalam mobil Rolls Royce hitam yang dikendarai Rafles. Pasalnya, ia sudah tidak sabar untuk segera pulang malam ini. Sebenarnya malam ini ia mempunyai jadwal meeting yang sangat padat dengan beberapa orang rekan bisnisnya. Ia sendiri sudah memberitahu Kanaya jika ia akan pulang sedikit lebih malam. Akan tetapi, saat ia tengah fokus berada di tengah rapat, Fariz mengirim sebuah foto. Awalnya Bastian tidak langsung membuka pesan dari Fariz itu. Ia sedang meeting dan berpikir untuk membukanya setelah meeting selesai. Akan tetapi, tidak lama temannya itu mengirimkan pesan kedua. Dari notifikasi pesan di layar telepon genggamnya, ia membaca pesan itu sekilas. “Berpura-puralah tidak tahu. Dan jangan katakan pada Kanaya kalau aku yang memberitahumu.” Saat itulah Bastian tidak lagi bisa berkonsentrasi. Kenapa Fariz menyebut nama Kanaya? Apa maksudnya? Dna kenapa ia harus berpura-pura? Didorong oleh rasa penasaran, diam-diam Bastian membuka pesan da

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 441 Kejutkan Aku

    Kanaya memegang satu set lingerie seksi berwarna merah di tangannya dengan pipi bersemu merah. Baru kali ini ia membeli lingerie dengan bahan seminim, seaneh dan seberani ini. Ya, aneh karena selain minim dan memperlihatkan lebih banyak kulit tubuhnya, lingerie itu terlihat begitu “ribet” dengan banyak tali yang melingkari tubuhnya. Ia sendiri tidak tahu apa fungsi semua tali itu, selain sebagai aksesoris yang membuat penampilannya terlihat lebih “menggemaskan”. Itulah yang dikatakan Clara saat temannya itu menemaninya membeli lingerie itu siang tadi. Semua bermula dari kantor Bastian. ***flashback*** “Apa yang kamu katakan pada Reno tadi?” tanya Bastian di telinga Kanaya sambil ia menatap wajah Kanaya melalui pantulan cermin di hadapan mereka. Ia dan Kanaya sedang berada di restroom kantor Bastian, berdiri di depan meja watafel. Kanaya yang sedang men-touch up wajahnya melirik Bastian juga melalui pantulan cermin. Suaminya yang tengah melingkarkan tangannya di pinggangnya

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 440 Nasib Sial

    Ravioli begitu emosi. Dia adalah pemimpin mafia di Emerald City, sehingga tidak ada yang boleh meremehkannya! Tidak di luar, ataupun di dalam penjara!Jika ada yang berani terhadapnya, maka ia yakin ada sesuatu yang tidak beres yang telah terjadi! Apalagi kalau bukan uang keamanan yang bermasalah?“Jawab! Apa kau lupa membayar uang keamanan, hah?! Kamu mau aku mati?” Ravioli menghentak dengan keras hingga terdengar benturan punggung Jono ke dinding.Stella yang datang bersama Jono bergegas mendekat hendak membantu Jono. Namun Jono mengangkat tangannya, memberi isyarat perempuan itu untuk tidak ikut campur. Stella pun berhenti.Jono beralih menatap Ravioli. Dahinya berkerut dan bibirnya menahan tawa. “Lupa?” tanyanya, lalu ia tertawa geli.Stella yang awalnya terlihat tegang, ikut tertawa kecil melihat Jono tertawa. “Apa yang kalian tertawakan, bangsat?!” Ravioli bertambah emosi melihat Jono dan Stella tertawa, seakan mereka tidak takut padanya dan bahkan berani menertawakan dirinya!

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 439 Pengakuan

    “Enak sekali, Yang. Di mana kamu membeli ini?” tanya Bastian. Ia dan Kanaya baru saja selesai menikmati makan siang soto daging dengan kuah santan, serta sate kambing yang dibawa Kanaya. Dan ternyata, ia sangat menyukainya. “Enak sekali kan? Rasanya otentik, dan kaya akan rempah,” Kanaya balik bertanya untuk konfirmasi. Saat itu ia melihat sedikit noda kuah diujung bibir Bastian, dan ia pun mengelapnya dengan perlahan dan hati-hati. “Hem. Aku pernah merasakan chef hotel bintang 5 memasak soto seperti ini, tapi tidak seenak ini,” aku Bastian. “Di restoran mana kamu membelinya, Sayang?” Kanaya tertawa. “Hanya rumah makan kecil. Tidak jauh dari kampusku. Dulu waktu kuliah aku terkadang membeli ini dan makan berdua dengan Ibu,” ujar Kanaya sambil menerawang jauh, mengenang masa kuliahnya dulu. Mendengar itu, Bastian tersenyum. Ia mengelus punggung Kanaya dengan lembut. “Kamu dari kampus?” Mendengar pertanyaan Bastian, Kanaya menoleh. Namun, sebelum menjawab pertanyaan itu, ia men

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 438 Hanya Menggertak

    “… Sayalah yang menyuruh Ravioli untuk mencari orang untuk menculik Kanaya. Saya ingin Kanaya segera melahirkan anak itu. Ravioli lah yang mengontak dokter dan perawat di klinik Kelapa Indah…” Ezra menatap layar telepon genggamnya, menonton rekaman pengakuan Elsie. “Zra?” panggilan Bastian membuyarkan fokusnya. Ia segera menghentikan rekaman itu dan berbalik badan. “Ya Bos?” Bastian berdiri di depan pintu penghubung ruangan kerja mereka. “Sedang apa? Aku panggil dari tadi kamu tidak dengar.” “Ah, maaf Bos. Saya sedang membantu Pengacara Adnan mempersiapkan materi untuk sidang besok. Ada yang bisa saya bantu?” “Apa segala sesuatunya sudah siap?” tanya Bastian sambil berjalan mendekat. “Beres Bos. Saya tinggal mengirimkan ini semua kepada pengacara Adnan,” jawab Ezra. Akan tetapi, dahinya berkerut seperti tengah memikirkan sesuatu. “Tapi Bos, bagaimana Bos bisa mendapatkan pengakuan Ibu Elsie?” Ezra sejak tadi merasa heran. Sebab mengingat tabiat Elsie, ia sangat yakin Elsie tid

DMCA.com Protection Status