Share

Bab 77 Hanya Ibu Pengganti

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-11 11:37:21
“Bastian, Elsie, kami sudah menunggu kedatangan kalian.” Indra langsung menyambut mereka. Ia berbicara sedikit lebih formal mengingat perannya saat itu sebagai dokter kandungan yang profesional. Ia lalu menyalami mereka berdua.

Kanaya mau tidak mau ikut tersenyum dan menyalami mereka.

“Pak Bastian,” ucap Kanaya sambil mengangguk.

“Kanaya,” balas Bastian sambil menatap gadis itu.

“Oh Kanaya, aku senang sekali mendengar berita kehamilanmu!” Tiba-tiba Elsie datang diantara mereka dan menyalami tangan Kanaya.

“Kanaya, aku juga mau minta maaf mengenai kejadian waktu itu. Aku sedang emosi dan aku benar-benar lepas kendali. Aku tidak sengaja memukulmu. Mau kan kamu memaafkanku?” Elsie merajuk sambil merangkul Kanaya, seakan mereka berteman dengan baik.

Kanaya menatap Elsie dengan heran. Mengapa Elsie bersikap seperti ini? Sikapnya terlalu berlebihan dan dibuat-buat.

“Ayolah Kanaya, kita lupakan yang sudah lalu,” ucap Elsie sambil tersenyum. Lalu tatapan matanya berubah tajam dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (25)
goodnovel comment avatar
Halima Limah
pasti mau di pake buat mengelabui mertuanyah
goodnovel comment avatar
Ayya Mincuet
bikin gedek aj
goodnovel comment avatar
Ratna dewi
ELSI MEMANG PEREMPUAN KOTOR
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 78 Sang Ibu Kandung

    “Elsie, biar aku print lagi untukmu—” “Sayang, apa aku tidak boleh minta foto yang ini?” Elsie merajuk pada Bastian yang sedang berjalan ke arah mereka, sebelum Indra sempat menyelesaikan kalimatnya. “Bas, sebaiknya aku print lagi yang lain untuk Elsie, sebab—” “Indra, apa sih bedanya print yang ini dengan yang lain? Lagipula Kanaya sebenarnya kan tidak perlu foto ini, ya kan Kanaya? Apa kamu mau menunjukkan ini ke orang lain? Tidak kan?” Elsie lagi-lagi memotong ucapan Indra, bahkan secara tidak langsung mengingatkan Kanaya jika Kanaya tidak berhak memiliki foto itu apalagi menunjukkannya pada orang lain. Mereka bertiga terdiam mendengar ucapan Elsie. “Ndra, tolong print lagi untuk Kanaya.” Bastian akhirnya angkat bicara. Ia tidak mungkin membela Kanaya di depan Elsie. Bagaimana pun Elsie adalah istri sahnya, sedangkan Kanaya adalah ibu pengganti mereka. Lagipula, seharusnya bukan masalah besar jika Indra hanya tinggal mencetak ulang saja foto itu. “Bukan begitu Bas, seba

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 79 Apakah Bastian Berubah?

    Bastian memperhatikan sosok Kanaya, lalu pandangannya turun melihat foto USG di tangannya. Ia pun berjalan mendekat. Kanaya yang sedang menunggu mobil klinik yang akan mengantarnya pulang, tidak melihat kedatangan Bastian. “Naya,” panggil Bastian saat jaraknya sudah dekat. Kanaya menoleh dan ia terkejut melihat Bastian. Tapi di mana Elsie? Pikir Kanaya sembari memperhatikan bagian belakang Bastian, namun tidak menemukan istri pertama Bastian itu di sana. “Ada apa Pak Bastian?” tanya Kanaya dengan nada formal dan dingin. Ia masih sangat kesal dengan sikap Bastian tempo hari dan kejadian di ruang periksa tadi. “Bagaimana kabarmu?” Bastian menatap tak berkedip pada gadis di hadapannya. Kenapa dia nampak lebih kurus dari sebelumnya? “Saya sedang hamil Pak Bastian, dan saya baik-baik saja,” jawab Kanaya dengan sarkas. “Bapak jangan kuatir, saya akan menjaga anak bapak dan Ibu dengan baik.” Bastian tentu paham dengan kata-kaya sarkas yang diucapkan Kanaya. Ia menduga kekesalan Kanay

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 80 Sandiwara Publik

    “Sabar ya Non, memang begini kalau hamil muda. Mual, muntah terus…” Sifa menyemangati Kanaya sembari ia memijat bahu gadis itu di kamar mandi. Sejak bangun tidur Kanaya sudah bolak balik ke kamar mandi beberapa kali, tidak hanya memuntahkan isi perutnya, namun juga cairan yang terasa pahit di lidahnya.Tidak terasa hampir satu bulan sudah ia menjalani morning sicknessnya. Dan meskipun ia mencoba membiasakan diri, namun setiap kali rasa mual itu datang, tetap saja ia kepayahan.Kanaya duduk di lantai kamar mandi dengan ekspresi kelelahan, mencoba mengatasi rasa mualnya yang datang silih berganti.“Non ganti baju dulu dan bersih-bersih. Bibi siapin jahe hangat ya?”Kanaya mengangguk. Ia memang membutuhkan minuman hangat itu setelah perjuangan menguras isi perutnya.Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, Kanaya pergi ke ruang keluarga dan duduk di sana. Ia menyalakan televisi sambil bersandar dan melipat kakinya di atas sofa, memencet remote mencari program televisi dengan tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 81 Tagihan Rumah Sakit

    “Naya, Bude sedang di rumah sakit. Ibumu baru saja mendapat serangan.” Bude Laila menghubungi Kanaya siang itu.Kanaya yang sedang membaca buku di halaman belakang rumah langsung terduduk tegak.“Ibu gimana Bude? Sudah bertemu Dokter Ridwan?” tanya Kanaya dengan panik. “Ibumu sesak nafas, jadi langsung Bude bawa ke sini. Dan sekarang Dokter Ridwan masih mengecek keadaan ibumu. Do’a kan saja semoga ibumu baik-baik saja Naya.”Kanaya beranjak dari duduknya dan berjalan bolak-balik tidak tenang.“Kejadiannya gimana Bude?”Laila terdengar menghela nafas dengan berat. “Sebenarnya ibumu tidak ingin Bude memberitahukanmu hal ini. Tapi sudah beberapa hari ini ibumu tidak bisa tidur.”“Tidak bisa tidur kenapa? Apa sesak nafasnya ibu tambah parah?” Kanaya semakin bertambah khawatir. Apa sakit ibunya semakin parah?“Sepertinya ibumu sedang rindu sama kamu Naya. Dia sering sekali bertanya tentangmu walaupun siang hari kamu sudah telpon. Kalau malam ibumu sering bertanya, ‘Naya sedang apa? Gimana

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 82 Mencari Rumah Bastian

    Di rumah bertingkat tempat tinggal Bastian yang di namai Sunnyside Estate, Bastian sedang mandi setelah ia kembali dari perjalanan bisnisnya. Telepon genggamnya ia letakkan di atas meja nakas di kamarnya.Elsie yang sedang duduk di ranjang melihat telepon genggam suaminya itu tiba-tiba bergetar dan menyala. Ia pun mendekatinya.“Kanaya? Mau apa dia telpon Bastian?” Elsie terkejut melihat Kanaya menghubungi Bastian di nomor telepon pribadi suaminya itu. Ia pun membuka pesan singkat yang Kanaya kirimkan pada Bastian sambil melirik arah pintu kamar mandi tempat Bastian berada.“Pak Bastian, saya ingin bertanya mengenai jaminan kesehatan untuk ibu saya yang Bapak dan Ibu Elsie janjikan.” Elsie membaca dengan suara pelan isi pesan singkat itu.“Dasar perempuan gatal! Alasan saja bertanya jaminan kesehatan!” Belum selesai Elsie menggerutu, panggilan lain dari Kanaya kembali masuk. Elsie menunggu dengan tidak sabar sampai panggilan itu berhenti dengan sendirinya sebelum ia menghapus pesan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 83 Di Sunnyside Estate

    “Apa ibu baik-baik saja?” Melihat wajah Kanaya yang sedikit pucat, Rafles merasa khawatir. “Pak Rafles, boleh saya minta tolong?” tanya Kanaya sambil mencari akal. “Gimana Bu? Apa yang bisa saya bantu?” “Bisa tolong panggilkan Pak Bastian ke sini?” pinta Kanaya dengan gugup. “Maksud ibu?” Rafles tertegun. Bagaimana mungkin ia menyuruh bosnya untuk datang? “Pak Rafles, saya merasa mual. Sebaiknya saya temui Pak Bastian di sini saja,” ujar Kanaya beralasan. “Tapi Bu—” “Uwek…” Kanaya berpura-pura ingin muntah sebelum Rafles sempat mengungkapkan keberatannya. “Pak Rafles, saya benar-benar tidak ingin turun. Saya tidak tahu kenapa, mungkin ini kemauan anak ini…” Kanaya memasang wajah memelas dan memegang perutnya dengan perlahan. Rafles bimbang. Apa yang harus ia lakukan? Bagaimana mungkin ia menyuruh Bastian keluar menemui Kanaya? Apa mungkin Bastian mau melakukannya? Seumur-umur tidak ada yang pernah menyuruh seorang Bastian.Tetapi mungkinkah, jika demi anaknya, bosnya itu mau

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 84 Menagih Tanggung Jawab

    Di dalam mobil, Bastian menemukan tas Kanaya. Tetapi, di mana dia? Kanaya tidak mungkin pergi jauh, sebab wangi tubuh Kanaya yang selalu terekam di dalam benaknya masih dapat dirasakannya. Halaman Sunnyside terbilang luas dan dalam penjagaan ketat. Kanaya tidak mungkin pergi sendiri berjalan kaki, apalagi dalam cuaca panas seperti itu. Bastian dan Rafles mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka. “Itu Pak!” Rafles yang pertama menemukan Kanaya. Gadis itu sedang duduk di atas batu besar di dekat air mancur buatan tidak jauh dari mereka. Tidak menghiraukan ucapan Rafles berikutnya, Bastian lamgsung berjalan ke arah Kanaya. Kanaya menoleh saat ia mendengar suara langkah kaki mendekat. Dan ia segera berdiri begitu melihat orang itu adalah Bastian. Kanaya bersiap-siap menerima teguran atau apa pun yang akan Bastian lontarkan pada dirinya karena telah lancang datang ke rumah itu. Akan tetapi Bastian tidak memarahinya. Ia justru bertanya dengan tatapan penuh, “Naya, apa kamu baik-b

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 85 Papa

    “Aku sudah menepati janji, Kanaya. Ini waktunya kamu menepati janji.” Bastian berjalan mendekat, menghapus jarak di antara mereka. Kanaya menelan ludahnya menatap wajah Bastian yang begitu dekat. “Apa yang Bapak inginkan?” tanya Kanaya dengan pelan. Kanaya meremas ujung blus yang ia kenakan karena gugup. Hukuman apa yang akan dia berikan? “Aku ingin…” Bastian menatap wajah Kanaya dengan lekat. Jari tangannya mengangkat wajah Kanaya perlahan hingga mereka saling bertatap mata. Kanaya menatap Bastian. Wajah Bastian yang begitu dekat mengingatkan kembali semua kedekatan dan keintiman yang pernah mereka lakukan. Bagaimana suara Bastian yang serak dan berat itu berbisik di telinganya, kecupan-kecupan hangat yang didaratkan pria itu ditubuhnya, serta pagutan penuh gairah yang dilakukan pria itu di bibirnya. Kanaya menelan ludah. Ia merindukan masa-masa itu… saat Bastian menjadi miliknya karena ‘tugas’ yang harus mereka lakukan. Bastian menatap kedua bibir merah di hadapannya. Bibir

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 437 Kesadaran

    “Maaf. Kamu tahu aku dan Bastian, kami—saling mencintai satu sama lain,” ucap Kanaya pelan.Ia lalu menyerongkan tubuhnya mendekat. “Reno, aku yakin ada seseorang di luar sana yang lebih pantas mendapatkan cintamu. Seseorang yang bisa membalas dengan sama besar, yang bisa memberikan apa yang kamu inginkan dari sebuah hubungan,” ucap Kanaya pelan, namun bisa terdengar jelas oleh Reno. Kata-katanya lembut dan diucapkan dengan tulus.Reno menarik nafas dalam. “Bagaimana kalau tidak ada orang lain di sana?”Kanaya terdiam sesaat sebelum berkata, “Aku tidak percaya hal itu. Bukankah setiap orang diciptakan berpasang-pasangan? Jadi aku yakin, orang itu ada. Hanya saja kamu belum bertemu dengannya, atau mungkin—sudah bertemu, tetapi kamu tidak menyadarinya.” Kanaya mengangkat telapak tangannya ke atas, menyerahkan semua itu pada takdir.“Aku harap kamu benar Kanaya. Tapi, apa itu tujuanmu datang menemui aku?” Reno masih saja penasaran dengan tujuan Kanaya menemuinya. Ia yakin ada hal lain.K

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 436 Renowed Tower

    Kanaya turun dari mobil dan menatap ke atas gedung bertingkat dihadapannya. Gedung itu dulu dimiliki oleh perusahaan lain. Namun beberapa bulan yang lalu dibeli oleh Reno, dan sekarang telah berganti nama menjadi Renowed Tower. Ini kali pertama Kanaya datang ke gedung itu. Dan melihat nama gedung itu, Kanaya teringat jika Reno berniat memindahkan kantor pusat perusahaannya ke gedung itu. Terlihat jika Reno sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Namun entah mengapa, Reno berniat kembali ke Fragnant Harbour. Selesai menatap bangunan fisik gedung itu, Kanaya melangkah masuk dan naik lift menuju lantai teratas. Kedatangannya sore itu adalah untuk menemui Reno. Di lantai teratas ia bertemu dengan sekertaris Reno, Fika. “Selamat pagi, saya Kanaya. Bisa saya bertemu dengan Bapak Reno?” Fika yang sedang mengetik sesuatu di mejanya, mengangkat pandangannya mendengar nama “Kanaya” disebut. Saat melihat wajahnya, Fika tidak bisa menutupi keterkejutannya. “I-ibu Kanaya, selamat pagi, Bu!” I

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 435 Pilihan Sulit

    “Bastian? A-apa yang kamu lakukan di sini?” Elsie begitu terkejut melihat Bastian datang mengunjunginya.Bastian yang sedang berdiri membelakangi Elsie, berbalik badan perlahan. Ia memberi isyarat petugas untuk menutup pintu.Petugas yang mengantar Elsie itu bergegas keluar dan segera menutup pintu sesuai permintaan Bastian.Elsie memperhatikan bagaimana petugas penjara itu begitu tunduk pada Bastian.Pantas saja petugas itu menyuruhnya bergegas. Sebegitu takut dan segannya dia terhadap mantan suaminya itu. Batin Elsie sambil melirik ke arah pintu. Setelah petugas pergi menjnggalkannya berdua dengan Bastian, ia kembali menoleh ke arah Bastian dan dalam hati bertanya-tanya, apa yang Bastian inginkan?Apa dia telah sadar dan menyesal telah memenjarakannya dan justru menikahi Kanaya? Apa dia datang untuk memintanya kembali? Atau mungkin… dia rindu dengan malam-malam panas mereka? Ya, pasti itu! Batin Elsie sambil tersenyum. Ia lalu berjalan mendekati Bastian dengan tatapan menggoda.“

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 434 Jalan Keluar

    Kanaya baru saja pulang dari berbelanja bersama Miranda, Ayunda dan Laila. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Aida, asisten Miranda serta supir keluarga Dwipangga menurunkan barang-barang belanjaan mereka dari mobil. Benar apa yang dikatakan Bastian. Miranda memang senang berbelanja. Mungkin karena hidup serba berkecukupan, sehingga ibu mertuanya itu sangat mudah mengeluarkan uang untuk setiap barang yang ia inginkan. Namun hari ini tidak hanya Miranda yang berbelanja. Kanaya, Ayunda dan Laila pun ikut terbujuk rayuan Miranda untuk membeli beberapa barang di toko-toko branded yang mereka datangi. Miranda akan mengatakan, “Tidak apa Ayunda, Bastian kan anakmu juga, anggaplah dia yang membelikannya untukmu. Coba lihat jni, kamu tidak akan melihatnya lagi setelah koleksi berikutnya keluar!” “Kanaya, ini sangat bagus dikenakan olehmu, Bastian pasti sangat menyukainya!” Atau, “Laila, ini cocok sekali untukmu. Ini terlihat cantik dan elegan. Jangan kuatir mengenai harganya,

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 433 Tidak Sepakat

    Bastian berjalan masuk ke dalam sebuah coffee shop. Ia melihat ke sekeliling tempat itu dan akhirnya pandangan matanya berhenti pada sosok pria yang sedang dicarinya. Reno duduk di kursi di meja bar. Di tangan kanannya ia memegang sebatang rokok, dan di tangan kirinya segelas kopi. Bastian berjalan mendekat dan dia duduk di kursi kosong di samping Reno. Dibelakangnya Ezra memasuki coffee shop itu dan duduk di salah satu kursi tidak jauh dari mereka. “Americano,” ucap Bastian pada pelayan bar. “Apa maumu? Kalau kamu meminta aku datang ke resepsi pernikahanmu, aku sibuk,” ucap Reno tanpa menoleh pada Bastian. Ia mengangkat gelas kopi miliknya dan meneguknya. Raut wajah Bastian tidak berubah mendengar komentar Reno mengenai resepsi pernikahannya. Bukan hal baru yang tidak ia ketahui. “Malam itu, saat Kanaya melahirkan, dari mana kamu tahu dia ada di sana?” tanya Bastian tanpa berbasa-basi. Reno terkekeh mendengar pertanyaan Bastian. “Maksudmu, saat AKU menyelamatkannya?” tanya Ren

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 432 Unlimited Pilihan

    Cahaya matahari menembus dari sela-sela tirai kamar, dan suara kicauan burung dari atas pepohonan yang ada di sekitar rumah besar keluarga Dwipangga itu terdengar samar sampai ke dalam kamar. Pagi itu suasana sangat tenang ketika Kanaya membuka matanya. Kanaya menggeliat pelan, merasakan enaknya tidur di ranjang empuk dengan bahan seprei yang sejuk terasa di kulit. Awalnya Kanaya begitu santai menikmati, dan ia enggan untuk bangun. Namun saat melihat jam di dinding, ia teringat Kenzo. Dengan serta merta Kanaya bangun dari tidurnya seperti tersentak kaget. “Kenzo!” “Heeemm..” Bastian ikut terbangun karena gerakan Kanaya yang tiba-tiba. Ia mengeratkan pelukannya di pinggang Kanaya dan berkata pelan, “Tenang Sayang. Mereka sudah membawa Kenzo.” “Mereka? Siapa yang membawa Kenzo?” Kanaya baru tersadar dengan kehadiran Bastian. Ia menoleh masih dengan rasa terkejut bangun tidur. Bastian membuka matanya dan mendongak melihat ke arah Kanaya. “Mama dan Ibu.” Mama dan Ibu? Kenzo bersa

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 431 Pasangan Berjodoh

    Kanaya menyadari jika Elsie pandai berkelit dan mereka memang tidak memiliki bukti langsung bahwa Elsie yang memerintahkan penculikan itu.Bahkan dirinya pun tidak bisa menunjukkan bukti jika Elsie adalah orang yang menyuruh perawat dan dokter klinik Kelapa Indah untuk menculik dan menghabisi nyawanya.***flashback persidangan***“Apa saudari mengenali pelaku malam itu?” tanya majelis hakim saat Kanaya bersaksi dalam persidangan.“Ya, Yang Mulia. Mereka adalah orang yang membawa saya secara paksa saat itu,” jawab Kanaya.“Apa saudari bertanya mengenai identitas mereka atau mereka mengatakan siapa mereka?” tanya Hakim kembali.“Ya Yang Mulia.”“Dan apa yang mereka katakan?”“Awalnya mereka mengatakan kalau mereka adalah dokter dan perawat yang akan membantu persalinan saya. Namun setelah itu mereka mengakui jika ada orang yang menyuruh mereka menculik saya dengan imbalan uang yang besar” jawab Kanaya dengan jujur apa adanya.“Apa mereka mengatakan siapa yang menyuruh mereka?” tanya ha

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 430 Dua Kasus Persidangan

    “Naya, kamu tidak perlu melakukannya sayang. Jika dia masih menganggap dirinya keluarga Dwipangga, dia akan datang dengan sendirinya,” ucap Bastian. Walaupun ia berusaha berbicara lembut pada Kanaya, namun siapa pun tahu jika Bastian menentang ide itu. Lagipula siapa yang tidak tahu jika Reno menyimpan hati pada Kanaya dan Bastian sangat cemburu padanya?“Bas, aku hanya ingin bicara padanya. Mungkin jika aku bicara dengannya baik-baik—”“Tidak Sayang, aku tidak ijinkan.” Bastian langsung merespon. Ia tidak suka membayangkan Kanaya berbicara berduaan dengan pria yang jelas menaruh hati padanya.Bagaimana jika Reno salah paham dan menyangka Kanaya menaruh perhatian padanya kemudian dia berbuat nekat?Panas hati Bastian memikirkan hal itu.Kanaya menatap Bastian dan ingin mengatakan sesuatu, namun melihat tatapan Bastian yang bersikukuh menentangnya, lidahnya tiba-tiba terasa kelu. Padahal apa salahnya ia bicara pada Reno? Kanaya merasa iba dan tidak sampai hati melihat Azhar kecewa.

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 429 ISTRI SAH

    “Selamat kepada kalian berdua!” Miranda memeluk cium Bastian dan Kanaya bergantian. Wajahnya tampak berseri-seri dan senyum tidak putus tersungging di wajahnya.Haidar dan Azhar pun ikut mengucapkan selamat dan memeluk kedua pasangan suami istri itu.Hari itu Bastian dan Kanaya baru mendapatkan penetapan sidang isbat yang mereka ajukan beberapa hari yang lalu. Tanpa mendapatkan kendala yang berarti, permohonan untuk mengesahkan pernikahan mereka disetujui oleh majelis hakim dan telah menjadi penetapan.Dan siang itu, keluarga Dwipangga berkumpul dan mengundang teman-teman Bastian untuk santap siang merayakan penetapan putusan itu di rumah keluarga besar mereka.Bukan hanya Miranda, Haidar dan Azhar yang tampak sangat bahagia. Namun Kanaya dan Bastian pun terlihat sangat bahagia. Pada hari itu, keduanya secara resmi, legal dan sah menjadi pasangan suami-istri oleh negara. Bahkan putra mereka, Kenzo pun mendapatkan status sebagai anak sah dari pasangan suami-istri Bastian dan Kanaya.

DMCA.com Protection Status