Share

Bab 258 Rencana Elsie dan Agni

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di ruangan kerja Bastian, Elsie dan Agni kembali berdiskusi.

“Mah, menurut Mama apa yang harus Elsie lakukan? Sepertinya mengadaptasi muatan kapal adalah ide yang bagus. Dengan begitu kita tidak perlu lagi berurusan dengan Ravioli.” Elsie bertanya pendapat Agni mengenai opsi yang Bastian usulkan padanya.

Agni beranjak dari duduknya. Benaknya kembali pada kejadian hari itu saat Ravioli datang ke rumah keluarga mereka dan mengancam suaminya, sehingga membuat Felix mengalami serangan stroke dan akhirnya meninggal dunia.

Ia begitu geram pada Ravioli. Dia bahkan memanfaatkan putrinya untuk memenuhi nafsu bejatnya!

Namun Agni juga sadar, jika mereka tidak bisa gegabah dalam bertindak.

Jika saat itu Ravioli bisa mengancam suaminya, bukan tidak mungkin Ravioli juga melakukannya pada mereka berdua, terutama pada Elsie. Sebab, Ravioli masih memegang kartu truf mereka.

“Tidak segampang itu, Elsie.” Agni akhirnya menjawab setelah menarik nafas panjang.

“Mama tidak yakin Ravioli akan menerima begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Lukmanul Hakim
g mungkin s Bastian akan balik k lo kalau perbuatan lo d ketahui oleh s Bastian
goodnovel comment avatar
Nia Syaharie
thor jgn lama2 y buka kelakuan licik ny elsi lama2 bosen baca ny kalo isi ny ttg kelicikan elsi yg terlindungi trus Kanaya dg bastian yg gk berhenti HB trus
goodnovel comment avatar
Salmatiara
kapan kebusukan elsi terbongkar ? jgn mengulur ngulur waktu dong bikin mantap aja ceritanya , jgn kayak sinetron di SCTV , masa seorang Bastian bisa di kelabui oleh elsi, min ...buat ceritanya kebusukan elsi kebongkar semua sebelum Kanaya melahirkan anak Bastian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 259 Zat Dalam Botol

    Bastian mematikan mesin mobilnya.Di basement rumah sakit Emerald Restorative Centre, Bastian duduk terdiam.Ia merogoh saku bajunya, mengambil botol hitam kecil yang ia temukan di laci meja di dalam kamarnya dan Elsie.Diangkatnya botol itu hingga sejajar dengan matanya, seraya memperhatikan cairan di dalam botol itu.Ekspresi wajah Bastian tampak kontradiktif. Ia tidak tahu isi cairan dalam botol itu, namun instingnya mengatakan cairan itu bukan sesuatu yang baik.Bastian menhembuskan nafas dengan kasar sebelum tangannya meraih salah satu rambut di kepalanya dan mencabutnya. Lalu ia mengambil sebuah tisu dan membungkus rambut itu dengannya. Setelah itu, ia membuka pintu dan berjalan menuju lift yang ada di basemen tumah sakit itu.Hanya memakan waktu yang tidak lama, ia sampai di ruangan direktur rumah sakit.“Bas?” Ardyan terkejut saat melihat Bastian berdiri di depan pintu kantornya.“Ada waktu?” tanya Bastian sambil menatap temannya yang masih mengenakan seragam scrub berwarna

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 260 Ingat Kembali Tujuan Awal

    Di aparteman tidak jauh dari Rumah Sakit ERC, Kanaya duduk santai sambil mengobrol dengan Ayunda.Apartemen itu adalah apartemen yang Bastian beli untuk digunakan oleh Ayunda dan Laila selama Ayunda masih menjalani rawat jalan pasca operasi transplantasi jantung.Sudah sejak pagi Kanaya berada di apartemen itu. Hari sabtu dan minggu, saat Bastian tidak datang ke Sunset Summit dipergunakan Kanaya untuk menengok Ayunda.“Ibu sudah tidak sabar ingin melihat anakmu, Naya. Kapan perkiraan tanggal kelahirannya?” Ayunda tersenyum sembari kedua tangannya memegang perut Kanaya, merasakan pergerakan cucunya.“Bulan depan Bu.” Kanaya tersenyum meski ia merasakan perih di hatinya. Ia merasa sakit yang menyengat di hatinya karena harus berbohong pada ibunya mengenai status anak itu.Secara genetik, anak itu memang darah dagingnya. Namun secara legalitas, hitam di atas putih, anak itu hanya akan diakui sebagai anak Bastian dan Elsie.Jangankan ibunya, dirinya sendiri mungkin tidak memiliki kesempat

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 261 Date Night Part 1

    “Kita ke mana Bas?” Kanaya dan Bastian berada di dalam mobil SUV yang dikendarai sendiri oleh Bastian.Mereka hanya pergi berdua saja kali ini setelah sebelumnya Bastian meminta ijin pada Ayunda untuk mengajak Kanaya pergi bersamanya, seakan-akan ia baru pertama kali mengajak Kanaya pergi berkencan.Ayunda saat itu tertawa dan mengatakan jika Bastian sangat lucu. Tentu ia akan mengijinkan, toh Bastian adalah suami Kanaya.“Bukankah kamu pernah bilang ingin menghabiskan waktu berdua?” Bastian balik bertanya sambil melirik Kanayayang duduk di sebelahnya sambil mengerling jenaka.Kanaya ingat mengatakan hal itu saat mereka berada dalam tenda beberapa hari yang lalu. Saat itu, ia pikir Bastian tidak setuju dengan permintaannya. Tetapi ternyata…“Ta-tapi ini bukan jalan ke arah rumah. Kita mau ke mana?” Kanaya menjadi gugup sekaligus antusias. Apa yang Bastian rencanakan untuk mereka malam ini? “Tidak sabar?” ledek Bastian sambil sekali lagi melirik Kanaya dan mengulum senyum.Kanaya me

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 262 Date Night Part 2

    “Kamu suka film-nya?” Sembari berjalan keluar dari bioskop, Bastian bertanya.Dua jam sudah mereka menikmati film bergenre comedy romance.Film berjudul Other Than You yang dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas itu bercerita mengenai dua orang yang awalnya tidak mengenal, lalu secara tidak sengaja bertemu di sebuah cafe melalui kesalahpahaman yang membuat keduanya beradu argumentasi, dan berakhir dengan rasa saling antipati diantara keduanya.Siapa sangka nasib berkata lain. Mereka bertemu kembali dalam sebuah acara pernikahan kerabat mereka. Dan yang membuat keadaan menjadi bertambah buruk, kedua mantan pacar mereka juga ikut menghadirinya. Alhasil keduanya berpura-pura menjadi sepasang kekasih, berusaha meyakinkan semua yang ada di sana bahwa mereka adalah pasangan kekasih, hingga akhirnya hubungan yang saling membenci berubah menjadi cinta.“Suka, lumayan menghibur,” jawab Kanaya sambil tertawa. Sisa-sisa ekspresi tawa saat menonton film itu masih terlihat. Ia terlihat senan

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 263 Date Night Part 3

    Ardyan menyodorkan amplop putih panjang kepada Bastian, lalu menyandarkan punggungnya ke dinding.Mereka berdua telah bergeser ke pinggir, mencari tempat lebih sepi untuk bicara.Bastian membuka amplop itu dan membaca isinya.“Itu rambutmu bukan Bas?” tanya Ardyan sambil memperhatikan raut wajah temannya itu saat melihat hasil positif pada laporan lab yang dibacanya.Bastian tidak menjawab. Ia menarik nafas dalam sembari melipat kembali kertas itu dan memasukkannya ke dalam amplop.Walaupun Bastian tidak menjawabnya, Ardyan tahu pasti jika rambut itu milik Bastian. Sebab ia memiliki database DNA Bastian. Dan DNA pada rambut itu cocok dengan milik Bastian.“Dari kadar obat yang terdeteksi, kelihatannya sudah beberapa kali kamu mengkonsumsi obat itu. Apa kamu tahu siapa yang meng-spike minumanmu?”Ardyan langsung menembak. Ia yakin Bastian tidak dengan sengaja meminum obat itu. Pasti ada seseorang yang dengan sengaja mencampur obat tidur itu dalam minuman sahabatnya.“Aku yakin kamu sud

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 264 Date Night Part 4

    Hari bertambah malam dan mereka semakin asik mengobrol. Samar terdengar suara lagu-lagu berkumandang dari olat list milik Fariz.Bastian, Kanaya, Ardyan, Fariz dan Clara. Indra tidak datang karena ia sedang bertugas.Untungnya Alea sudah tertidur sehingga mereka bisa dengan leluasa mengobrol.“Kalian sudah kemana saja tadi?” Clara melirik ke arah Bastian yang sedang mengobrol bersama suaminya dan Ardyan.Ia dan Kanaya sedang mengambil makanan dan minuman di atas meja.Kanaya menoleh sesaat mengikuti arah pandangan Clara, dan ia tersenyum.“Nonton,” jawab Kanaya pendek. Kedua bagian pipinya tampak bersemu merah muda saat menjawab.“Cie… kencan dong?” goda Clara sambil menyenggol bahu Kanaya.Kanaya mengulum senyum. “Bukan, hanya nonton saja.” “Bajunya udah couple-an masa bukan kencan? Ayolah!” ledek Clara lagi. Ia tertawa melihat wajah Kanaya yang semakin merona setiap kali ia menggodanya.Kanaya menyentuh jaket putih yang ia kenakan. Ia sampai lupa masih mengenakan jaket itu. Tapi ya

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 265 Keputusan Mereka

    Atmosfir malam itu begitu syahdu. Ditambah suara musik yang mengalun merdu, membuat Bastian dan Kanaya merasakan desir-desir di tubuh mereka.“Kita pulang?” Suara berat Bastian terdengar diantara deru nafas yang mulai memburu. Tatapan matanya menghitam bulat penuh dengan hasrat terpendam.Kanaya tidak jauh berbeda. Ia merasa tubuhnya menghangat dan kedua matanya hanya fokus pada pria di hadapannya.Ia menjawab dengan anggukan.Melihat jawaban itu, Bastian menggenggam tangan Kanaya dan mengajaknya berjalan menemui Fariz dan Clara.“Sori Riz, Ra. Kami pamit pulang. Ini sudah malam.” Bastian bicara to the point.Fariz melirik jam tangannya. “Kok cepat-cepat? Belum juga jam 9.”Plok! Clara menepuk pundak suaminya. “Ngomong apa kamu Yang? Perempuan hamil itu perlu banyak istirahat!” Ia lalu memberi Kanaya yang wajahnya sedikit memerah, kedipan mata. Ia lalu berjalan menghampiri Kanaya. “Pulang dan bersenang-senanglah,” bisik Clara sambil ia cipika-cipiki dengannya. Kanaya tersipu dan ia

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 266 Not Accident

    Bastian dan Kanaya sampai di Sunset Summit. Kanaya masuk ke dalam kamar dan meletakkan tasnya di atas meja. Ia lalu berbalik badan menghadap Bastian yang baru saja menutup pintu.“Bas, aku senang sekali malam ini. Terima kasih sudah mengajakku pergi.”Bastian mengerutkan keningnya dan berjalan menghampiri. “Kenapa mengatakan hal seperti itu?”Kanaya tersenyum, mengabaikan sekelebat rasa rasa sakit yang sempat ia rasakan di hatinya.Kanaya memberi Bastian kerlingan dan berbicara sembari mengulum senyuman. “Tidak boleh kalau aku berterima kasih?”Bastian meraih pinggang Kanaya dan mendekatkan dirinya dalam jarak yang intim.“Boleh, tapi aku tidak suka caramu mengatakannya.” Suara Bastian yang rendah itu terdengar serak, dan berkesan seksi di telinga Kanaya. Kanaya merasa ujung-ujung syarafnya berdesir. Bagaimana mungkin ia bisa merasakan hal itu hanya dengan mendengar suaranya saja? Apakah ini kerja hormon estrogen yang berlebih, ataukah daya pikat Bastian yang begitu besar terhadap

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 362 Pengalaman Pertama

    Perlahan Bastian memindahkan Baby K ke tangan Kanaya, memastikan Kanaya memegangnya dengan benar. Kanaya sudah pernah menggendong Alea, sehingga ia tahu bagaimana memggendong seorang bayi yang masih sangat kecil. Akan tetapi, menggendong buah hatinya untuk pertama kali tidak akan pernah bisa disamakan dengan apa pun juga. Awalnya tangan Kanaya bergetar saat ia menggendong Baby K. Untungnya, Bastian menggenggam tangannnya itu dan memberinya anggukan penuh keyakinan. Berangsur-angsur gemetar di tangannya menghilang, dan ia bisa menimang buah hatinya itu. Kanaya menatap tidak putus pada Baby K, sementara airmata bahagia terus mengalir di pipinya. “Ini Mama, Nak…” ucapnya dengan lirih sebelum mendaratkan kecupan yang lama, penuh rasa sayang di kening bayi mungil itu. Kecupan demi kecupan ia daratkan di wajah Baby K, sementara ia menggendongnya, memeluknya dalam dekapannya. “Mama sayang kamu Nak… mama rindu kamu…” Akhirnya ia bisa bisa memeluk, menggendong dan mencium buah hatin

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 361 Buah Hati

    Kanaya ingat hari itu kala dokter memvonis ibunya tidak dapat lagi tertolong kecuali dengan transplantasi jantung. Ia begitu putus asa hari itu, tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan uang 20 miliar, jumlah yang sangat fantastis untuk seseorang biasa seperti dirinya. Sebuah kebetulan ia mendengar tawaran menjadi ibu pengganti siang itu di taman rumah sakit. Yang ternyata, tidak hanya menjadi jalan keluar kesembuhan ibunya, namun juga pertemuannya dengan Bastian, laki-laki cinta pertamanya. Jika saat itu ia tidak sedang membutuhkan uang, ia mungkin tidak akan pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu pengganti. Apalagi dengan pembuahan alami yang dijalaninya saat ini. Apakah itu takdir? Kanaya tidak tahu. Akan tetapi hatinya berdebar dengan penuh kehangatan mendengar kalimat itu keluar dari bibir Bastian. Seakan Bastian ingin menegaskan jika jalan apa pun yang akan mereka tempuh, pada akhirnya pertemuan mereka tidak akan bisa dihindari. Dan saat ini, Kanaya ingin takdir itu

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 360 Takdir

    Kanaya menunggu dengan gelisah di dalam apartemen 1011 Thrillville. Ia menunggu kepulangan Bastian. Pria itu sudah pergi sejak satu jam yang lalu dan sampai saat ini belum kembali. Di mana dia? Kenapa lama sekali? Saat sesang menatap keluar jendela, pintu apartemen itu terbuka, dan Bastian melangkah masuk. Melihat kedatangan Bastian, wajah Kanaya langsung berseri-seri. Ia pun bergegas menghampirinya. “Bas, kamu kembali!” Kanaya begitu senang sehingga senyum merekah di bibirnya. Ia memegang kedua lengan Bastian dengan antusian, lalu melihat ke belakang Bastian. Namun tidak ada seorang pun yang berada bersamanya. “Bas… di mana—?” Kanaya bingung, heran dan kecewa karena tidak melihat Baby K. Bukankah Bastian sudah berjanji akan membawa Baby K padanya pagi ini? Lalu, di mana dia? Kenapa dia kembali hanya seorang diri? “Ayo sayang, dia sudah menunggumu.” Bastian menarik tangan Kanaya bersamanya ke arah pintu. “Bas, dia— dia di bawah? Kenapa tidak dibawa naik?” Kanaya bertambah h

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 359 Masalah Berdatangan

    “Hana, siapkan perlengkapan Baby K, dia akan pergi pagi ini!” perintah Bastian tanpa menghiraukan keinginan Elsie sembari fokus memperhatikan Baby K. Saat itu, raut wajah Baby K sudah tidak semerah tadi, dan tatapan matanya sudah tidak lagi bersedih. Dan ia sudah hampir menghabiskan susunya, bahkan menggapaikan tangannya memegangi jari telunjuk Bastian. Ia begitu senang bermain dengan jati itu. Ujung bibir Bastian melengkung ke atas melihat respon putranya itu. “B-bas… Bastian, apa maksudmu dia akan pergi? Apa— apa kita akan pergi ke suatu tempat?” Elsie begitu terkejut dengan ucapan Bastian. Bastian tidak pernah memberitahu jika mereka akan pergi. Pergi kemana, dan mengapa tiba-tiba? “Aku akan membawa Baby K bersamaku,” jawab Bastian sambil menatap putranya itu. “Lagipula bukankah kamu sedang lelah? Aku memberimu waktu untuk beristirahat agar dia tidak lagi mengganggu istirahatmu,” tambah Bastian sambil diam-diam tersenyum sinis. Apa? Elsie seperti tidak percaya dengan pendeng

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 358 Tertangkap Basah

    “Ah, merepotkan saja!” geramnya. Akan tetapi ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri dan sibuk menscroll berita kejadian tadi malam. Ia membaca lagi dengan lebih detil mengenai kasus Ravioli, berharap bisa menemukan celah yang bisa menyelamatkannya jika Ravioli menyeretnya. Sementara itu, tangis Baby K semakin keras terdengar, sehingga membuatnya bertambah geram. “Hana!!” teriak Elsie dengan kesal memanggil baby sitter anak itu. Kemana baby sitter sialan itu? Batinnya dengan kesal. Karena tangisan Baby K tak kunjung reda, dengan menghentakkan kakinya ia berjalan menuju kamar Baby K. Sampai di sana, Hana tampak sedang mengganti popok bayi mungil yang sedang menangis itu. “Kenapa lagi dia? Berisik sekali!” bentak Elsie dengan kesal. “Baby K poop Bu, dan sepertinya dia juga haus,” jawab Hana yang masih merapikan baju Baby K. Ia baru sempat mengganti popoknya dan belum sempat membuatkan susu untuk bayi mungil itu. Elsie kembali berdecak dan berjalan menghampiri mereka. Ketika ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 357 Berita Mengejutkan

    Di kamar mandi, Elsie mencoba menghubungi Bastian, namun dua kali menghubungi, Bastian tidak mengangkat panggilan teleponnya. Semalam setelah selesai acara di Hotel Royal, Bastian pergi bersama ketiga sahabatnya. Mereka mengatakan jika sudah lama mereka tidak berkumpul dan ingin mengadakan Boy’s night, menghabiskan malam bersama sekaligus merayakan sehatnya kembali Bastian. Dan sebagai istri yang baik, ia tidak bisa melarang Bastian. Apa kata orang jika ia terlihat mengekang dan tidak percaya pada suaminya sendiri? “Kemana Bastian? Apa dia belum bangun?” gumam Elsie sambil melirik penunjuk waktu di telepon genggamnya. Jika mereka bangun sampai larut malam dan bahkan begadang sampai pagi, mungkin saja Bastian belum bangun pagi itu. Tapi tidak apa. Selama Bastian tidak ingat perempuan itu, tidak masalah jika ia pergi hangout semalaman bersama teman-temannya, batin Elsie sambil menatap wajahnya di cermin di depan wastafel. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam saat Bastian b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

DMCA.com Protection Status