Share

Bab 127 Pemuas Belaka?

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bastian berjalan menghampiri Indra.

Suhu ruangan itu terasa turun dengan drastis saat ketegangan diantara kedua pria muda dan tampan itu terasa memenuhi ruangan klinik.

“Apa yang kamu lakukan pada Kanaya, Bas?” Indra langsung bertanya, membalas tatapan tajam Bastian.

“Apa yang aku lakukan? Aku menemaninya memeriksa kehamilan,” jawab Bastian dengan santai sambil melipat tangan di depan dada. Ia bersandar pada tepi ranjang rumah sakit tidak jauh dari tpat Indra berdiri.

“Kamu tahu bukan itu pertanyaanku,” balas Indra sambil berdecak kesal.

“Kalau begitu perjelas pertanyaanmu kalau kamu mau aku menjawab dengan benar!” ucap Bastian dengan nada tegas.

“Sejak kapan kamu mulai berhubungan lagi dengan Kanaya?” Kali ini Indra bertanya to the point.

“Itu bukan urusanmu, Ndra.”

“Ini urusanku, Bas! Aku yang membawa Kanaya terlibat dalam hal ini dan aku berkewajiban memastikan dia baik-baik saja. Aku tidak ingin dia terluka!” sergah Indra membalas ucapan Bastian.

“Terluka? Kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Bastian kmu sebenarnya sdh mencintai kanaya sdh lama tapi kmu g sadar .bjkan lagi Elsie yg kmu cintai .semoga sebelum kanaya lahir Bastian memergokin Elsie dgn laki2 lain masuk k hotel ..atau sedang bercumbu dgn laki2 lain nya ...
goodnovel comment avatar
Mella Soplantila Mella
iya jngn egois Doong bas
goodnovel comment avatar
Mellisa KY
knp sih byk bnr iklan nyaaa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 128 Accept That, Naya!

    Bastian menatap gadis di hadapannya. Mata gadis itu penuh dengan api kekesalan dan kekecewaan.“Naya dengar apa yang Pak Bas katakan pada Dokter Indra. Hanya itu yang ada dalam pikiran Bapak?” tanya Kanaya dengan suara bergetar.“Apa lagi yang kamu ingin dengar, Naya? Bukankah memang itu yang terjadi?” ucap Bastian seakan tanpa emosi.Ia memang mengatakan itu pada Indra dan tidak membantah maksud perkataannya.Pancaran mata Bastian saat itu berubah, meredup, memendam sesuatu yang sangat dalam di dirinya.Dada Kanaya kembali kembang kempis dengan berat, kedua mata yang berkaca menatap tidak percaya pada pria dihadapannya.Seakan Bastian yang ada dihadapannya adalah pria berbeda dari yang Kanaya kenal beberapa hari terakhir ini. Kemana pria yang memperlakukannya dengan kasih sayang dan kelembutan? Kemana pria yang rela meninggalkan meeting bernilai ratusan miliar hanya untuk menemaninya dan memasak untuknya?Atau itu semua hanya kepura-puraan saja agar ia mendapatkan kepuasan darinya?

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 129 Siapa Dia?

    Ezra mengintip dari balik pintu penghubung ruangan kantornya dan ruangan CEO DPG Corp. Ia memegang sebuah tab ditangannya, ragu-ragu untuk melapor.Dilihatnya Bosnya itu sedang duduk termenung di kursi kantornya. Dia tidak dalam suasana hati yang baik ataupun buruk hari ini. Mood swingnya cepat sekali berubah. Bahkan Ezra harus berhati-hati saat berbicara dengannya.Kabar mengenai anaknya yang berjenis kelamin laki-laki membuat Bastian begitu senang. Namun seketika itu juga ia bisa terdiam setelahnya. Ezra menduga ini ada hubungannya dengan istri-istrinya. Apakah yang pertama atau yang kedua? Atau mungkin keduanya? Ezra geleng-geleng kepala, tidak tahu apa yang terjadi. Bahkan Rafles pun tidak mengetahuinya saat ia menanyakannya.“Ezra,” panggil Bastian tiba-tiba mengagetkan Ezra.“Ya Bos!” Ezra keluar dari persembunyiannya dan berjalan menghampiri Bastian.“Aku pulang,” ucap Bastian sambil melihat jam di pergelangan tangannya.Saat itu belum waktunya pulang kantor, akan tetapi Basti

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 130 Kartu Truf

    Sedianya, Bastian ingin pergi menghirup udara segar untuk menenangkan pikirannya. Akan tetapi, Miranda, mamanya itu menghubunginya tidak lama setelah ia keluar dari halaman gedung DPG Corp.Miranda memberitahu Bastian jika ia dan Haidar, papa Bastian akan datang ke Sunnyside Estate malam itu.Mau tidak mau Bastian memutuskan pulang ke rumah.Saat mobil memasuki halaman rumah, Bastian melihat mobil porsche berwarna slate grey terparkir di halaman rumahnya. Bastian tahu persis siapa pemiliknya. Mau apa dia ke sini? Batin Bastian menduga-duga tujuan kedatangan pemilik mobil itu.Bastian masuk ke dalam rumah dengan langkah panjang dan ekspresi wajah datar.“Sayang! Kebetulan kamu sudah pulang! Lihat siapa yang datang!” Elsie dengan wajah ceria berjalan menghampiri Bastian saat suaminya itu masuk.“Sayang,” Bastian menyapa Elsie dan mengecup kening istrinya itu. Namun senyum itu samar saja dan tidak menyentuh ujung matanya.Mata Bastian dengan refleks beralih pada sosok pria yang duduk di

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 131 Peringatan Untuk Bastian

    Kedua orang tua Bastian itu tersenyum lebar melihat mereka bertiga.Bastian dan Elsie saling bertukar pandang sebelum berjalan menghampiri mereka.“Pah, Mah,” sapa keduanya.“Bagaimana kabar kalian? Bagaimana kabar cucu mama?” Miranda langsung memeluk cium Bastian dan Elsie serta memegang perut Elsie yang tampak sedang mengandung.Elsie tersenyum lebar, “Baik Ma, cucu mama juga baik-baik saja. Bahkan…”Elsie tersenyum dan melirik Bastian dengan tatapan tersipu, kemudian berkata, “Hari ini kami melakukan USG 4 dimensi, dan…” Elsie menyodorkan foto USG yang dipegang Bastian kepada Miranda.Miranda menutup mulutnya dengan telapak tangannya, ia begitu terkejut, antusias dan senang melihat apa yang disodorkan kepadanya.“Pah, lihat ini! Ooh… dia lucu sekali Pah! Wajahnya mirip sekali dengan Bastian. Dia memang cucu kita!” Miranda langsung berkomentar sambil menatap foto di tangannya bersama Haidar.“Iya Mah. Persis seperti Bastian waktu bayi dulu.” Haidar pun tidak kalah senangnya. Kedua m

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 132 Tidak Ada Pilihan Lain

    “Pelan-pelan Non!” Sifa memperingatkan Kanaya saat mereka berdua berjalan dengan cepat di lorong rumah sakit. Ia menahan gerakan Kanaya dengan memegangi lengan gadis itu.Namun Kanaya terus berjalan. Raut wajahnya tampak resah dan gelisah. Ia sedang mengkhawatirkan keadaan ibunya. Kurang dari setengah jam yang lalu, Kanaya mendapat panggilan telepon dari budenya, Laila yang memberitahukan jika ibunya mengalami serangan jantung.Kali ini, Ayunda ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di kamarnya. Dan berita ini membuat Kanaya begitu khawatir.Kanaya ingat perkataan Dokter Ridwan, dokter jantung ibunya yang terdahulu. Dia mengatakan jika ibunya tidak boleh lagi terkena serangan karena akan sangat beresiko mengingat kondisi jantung ibunya yang sudah parah.Itu sebabnya Kanaya begitu khawatir, sampai-sampai ia nekad pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan ibunya. Padahal, kehamilannya sudah tidak lagi bisa ditutupi.Sifa yang mengkhawatirkan Kanaya akhirnya ikut menemani gadis i

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 133 Antisipasi

    Terdengar kekehan pelan dari ujung sambungan telepon. “Tidak apa Kanaya. Tidak perlu sungkan denganku. Ada apa?” tanya Rizal dengan ramah. “Mm, aku ingin bertanya sesuatu. Apa kamu sudah bicara dengan Om-mu perihal Dokter Nathan?” Kanaya tidak bisa menutupi kegundahan hatinya, sehingga ia langsung bertanya.“Mengenai itu, aku sudah meminta Om-ku untuk menyampaikan permintaanmu kepada Dokter Nathan. Tetapi dia belum bisa memberikan jawaban saat ini,” jawab Rizal terdengar ada sedikit rasa sesal dari nada suaranya.Kanaya menarik nafas dengan tersenggal, berat sekali dirasanya. Rupanya ia belum mendapat kabar baik sesuai harapannya.“Bisakah kamu menanyakannya lagi?” tanya Kanaya masih berharap.“Tentu. Ada apa? Apa terjadi sesuatu?” Rizal bertanya, kali ini terdengar khawatir. “Ibuku— mendapat serangan jantung,” jawab Kanaya sambil berusaha menahan gejolak emosi di dadanya.Ia yang berusaha untuk tegar, tiba-tiba sulit sekali menahan airmata agar tidak menetes di pipinya saat seseor

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 134 Menutup Mata

    “Ibumu berhasil melalui masa kritis, Kanaya. Organ vitalnya stabil dan mulai berfungsi dengan baik.” “Syukurlah, Dokter…” Kanaya merasa lega mendengar ucapan Dokter Tyo. Setelah menunggui ibunya semalaman di rumah sakit, Kanaya mendapatkan hasil pemeriksaan kondisi ibunya. “Akan tetapi, sampai saat ini ibumu belum sadarkan diri. Untuk itu kami masih perlu mengobservasi Bu Ayunda sampai beberapa hari ke depan.” Dokter Tyo kembali berkata. “Kenapa ibu bisa belum sadar? Apakah hal ini biasa terjadi pasca operasi?” Kanaya penasaran, khawatir dan ingin tahu lebih lanjut apa yang tengah dialami ibunya. “Melihat dari gejalanya, kami menduga ibumu mengalami hipoksia atau biasa disebut gagal nafas saat serangan terjadi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh otak. Itu sebabnya ibumu ditemukan tidak sadarkan diri,” terang Dokter Tyo. “Kira-kira berapa lama lagi ibu bisa sadar Dok? Maksud saya pada kasus seperti ini, berapa lama biasanya pasien bisa tersada

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 135 Pulang

    Bastian duduk di meja kerjanya dengan bertopang kaki. Salah satu tangannya memegang dagunya, dan ia tampak berpikir. Ezra baru saja memberitahu jika mereka mendapat jalan buntu dalam mencari tahu identitas Rizal. Sesuai perkiraan Bastian, mereka tidak mendapatkan hasil dari nomor polisi mobil SUV hitam yang dikendarai Rizal. Nomor itu diketahui adalah nomor palsu yang sudah tidak lagi terpakai. Dan setelah menelusuri kamera lalu lintas, mobil itu diketahui memasuki area pergudangan. Namun saat Ezra melacaknya ke sana, mobil itu seakan menghilang. Mereka tidak bisa menemukan jejaknya ataupun rekaman CCTV di area itu.“Kamu sudah tugaskan orang untuk mengawasi Sunset Summit?” tanya Bastian. Nada suaranya tenang saja. Ia tidak tampak emosi atau kesal setelah mendapat laporan dari Ezra.Hal ini karena ia sudah bisa menduga hasilnya. “Sudah Bos. Jay sudah mengawasi rumah itu sejak tadi pagi. Dan dia baru melaporkan bahwa Ibu dan Sifa pulang satu jam yang lalu,” ujar Ezra melaporkan.“P

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 362 Pengalaman Pertama

    Perlahan Bastian memindahkan Baby K ke tangan Kanaya, memastikan Kanaya memegangnya dengan benar. Kanaya sudah pernah menggendong Alea, sehingga ia tahu bagaimana memggendong seorang bayi yang masih sangat kecil. Akan tetapi, menggendong buah hatinya untuk pertama kali tidak akan pernah bisa disamakan dengan apa pun juga. Awalnya tangan Kanaya bergetar saat ia menggendong Baby K. Untungnya, Bastian menggenggam tangannnya itu dan memberinya anggukan penuh keyakinan. Berangsur-angsur gemetar di tangannya menghilang, dan ia bisa menimang buah hatinya itu. Kanaya menatap tidak putus pada Baby K, sementara airmata bahagia terus mengalir di pipinya. “Ini Mama, Nak…” ucapnya dengan lirih sebelum mendaratkan kecupan yang lama, penuh rasa sayang di kening bayi mungil itu. Kecupan demi kecupan ia daratkan di wajah Baby K, sementara ia menggendongnya, memeluknya dalam dekapannya. “Mama sayang kamu Nak… mama rindu kamu…” Akhirnya ia bisa bisa memeluk, menggendong dan mencium buah hatin

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 361 Buah Hati

    Kanaya ingat hari itu kala dokter memvonis ibunya tidak dapat lagi tertolong kecuali dengan transplantasi jantung. Ia begitu putus asa hari itu, tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan uang 20 miliar, jumlah yang sangat fantastis untuk seseorang biasa seperti dirinya. Sebuah kebetulan ia mendengar tawaran menjadi ibu pengganti siang itu di taman rumah sakit. Yang ternyata, tidak hanya menjadi jalan keluar kesembuhan ibunya, namun juga pertemuannya dengan Bastian, laki-laki cinta pertamanya. Jika saat itu ia tidak sedang membutuhkan uang, ia mungkin tidak akan pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu pengganti. Apalagi dengan pembuahan alami yang dijalaninya saat ini. Apakah itu takdir? Kanaya tidak tahu. Akan tetapi hatinya berdebar dengan penuh kehangatan mendengar kalimat itu keluar dari bibir Bastian. Seakan Bastian ingin menegaskan jika jalan apa pun yang akan mereka tempuh, pada akhirnya pertemuan mereka tidak akan bisa dihindari. Dan saat ini, Kanaya ingin takdir itu

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 360 Takdir

    Kanaya menunggu dengan gelisah di dalam apartemen 1011 Thrillville. Ia menunggu kepulangan Bastian. Pria itu sudah pergi sejak satu jam yang lalu dan sampai saat ini belum kembali. Di mana dia? Kenapa lama sekali? Saat sesang menatap keluar jendela, pintu apartemen itu terbuka, dan Bastian melangkah masuk. Melihat kedatangan Bastian, wajah Kanaya langsung berseri-seri. Ia pun bergegas menghampirinya. “Bas, kamu kembali!” Kanaya begitu senang sehingga senyum merekah di bibirnya. Ia memegang kedua lengan Bastian dengan antusian, lalu melihat ke belakang Bastian. Namun tidak ada seorang pun yang berada bersamanya. “Bas… di mana—?” Kanaya bingung, heran dan kecewa karena tidak melihat Baby K. Bukankah Bastian sudah berjanji akan membawa Baby K padanya pagi ini? Lalu, di mana dia? Kenapa dia kembali hanya seorang diri? “Ayo sayang, dia sudah menunggumu.” Bastian menarik tangan Kanaya bersamanya ke arah pintu. “Bas, dia— dia di bawah? Kenapa tidak dibawa naik?” Kanaya bertambah h

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 359 Masalah Berdatangan

    “Hana, siapkan perlengkapan Baby K, dia akan pergi pagi ini!” perintah Bastian tanpa menghiraukan keinginan Elsie sembari fokus memperhatikan Baby K. Saat itu, raut wajah Baby K sudah tidak semerah tadi, dan tatapan matanya sudah tidak lagi bersedih. Dan ia sudah hampir menghabiskan susunya, bahkan menggapaikan tangannya memegangi jari telunjuk Bastian. Ia begitu senang bermain dengan jati itu. Ujung bibir Bastian melengkung ke atas melihat respon putranya itu. “B-bas… Bastian, apa maksudmu dia akan pergi? Apa— apa kita akan pergi ke suatu tempat?” Elsie begitu terkejut dengan ucapan Bastian. Bastian tidak pernah memberitahu jika mereka akan pergi. Pergi kemana, dan mengapa tiba-tiba? “Aku akan membawa Baby K bersamaku,” jawab Bastian sambil menatap putranya itu. “Lagipula bukankah kamu sedang lelah? Aku memberimu waktu untuk beristirahat agar dia tidak lagi mengganggu istirahatmu,” tambah Bastian sambil diam-diam tersenyum sinis. Apa? Elsie seperti tidak percaya dengan pendeng

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 358 Tertangkap Basah

    “Ah, merepotkan saja!” geramnya. Akan tetapi ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri dan sibuk menscroll berita kejadian tadi malam. Ia membaca lagi dengan lebih detil mengenai kasus Ravioli, berharap bisa menemukan celah yang bisa menyelamatkannya jika Ravioli menyeretnya. Sementara itu, tangis Baby K semakin keras terdengar, sehingga membuatnya bertambah geram. “Hana!!” teriak Elsie dengan kesal memanggil baby sitter anak itu. Kemana baby sitter sialan itu? Batinnya dengan kesal. Karena tangisan Baby K tak kunjung reda, dengan menghentakkan kakinya ia berjalan menuju kamar Baby K. Sampai di sana, Hana tampak sedang mengganti popok bayi mungil yang sedang menangis itu. “Kenapa lagi dia? Berisik sekali!” bentak Elsie dengan kesal. “Baby K poop Bu, dan sepertinya dia juga haus,” jawab Hana yang masih merapikan baju Baby K. Ia baru sempat mengganti popoknya dan belum sempat membuatkan susu untuk bayi mungil itu. Elsie kembali berdecak dan berjalan menghampiri mereka. Ketika ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 357 Berita Mengejutkan

    Di kamar mandi, Elsie mencoba menghubungi Bastian, namun dua kali menghubungi, Bastian tidak mengangkat panggilan teleponnya. Semalam setelah selesai acara di Hotel Royal, Bastian pergi bersama ketiga sahabatnya. Mereka mengatakan jika sudah lama mereka tidak berkumpul dan ingin mengadakan Boy’s night, menghabiskan malam bersama sekaligus merayakan sehatnya kembali Bastian. Dan sebagai istri yang baik, ia tidak bisa melarang Bastian. Apa kata orang jika ia terlihat mengekang dan tidak percaya pada suaminya sendiri? “Kemana Bastian? Apa dia belum bangun?” gumam Elsie sambil melirik penunjuk waktu di telepon genggamnya. Jika mereka bangun sampai larut malam dan bahkan begadang sampai pagi, mungkin saja Bastian belum bangun pagi itu. Tapi tidak apa. Selama Bastian tidak ingat perempuan itu, tidak masalah jika ia pergi hangout semalaman bersama teman-temannya, batin Elsie sambil menatap wajahnya di cermin di depan wastafel. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam saat Bastian b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

DMCA.com Protection Status