Share

Bab 232

"Karina?" Suara lembut seseorang mencapai di telinganya.

Karina terkejut. Dia segera berbalik dan melihat Neo sedang berlari ke arahnya. Terengah-engah.

"Pak Neo?" Saat membuka mulutnya untuk berbicara, Karina baru menyadari bahwa suaranya serak. Setetes air mata mengalir jatuh mengikuti lekuk pipinya. Baginya air mata itu terasa panas seolah-olah akan membakar kulitnya.

Begitu menyadari dirinya menangis, Karina segera berbalik, menyeka matanya dengan lengan bajunya sampai matanya merah dan ada sensasi perih. Setelah itu, dia baru berbalik kembali dan bertanya dengan suara rendah, "Pak Neo mencariku ada urusan?"

"Kamu menangis."

Melihat mata dan bulu mata Karina merah dan basah, Neo merasakan semburan rasa sakit di dadanya.

"Tadi tiba-tiba ada angin dan mataku sepertinya kemasukan debu," ujar Karina sambil berdengkus dan refleks ingin menyeka matanya lagi dengan lengan bajunya, tetapi dicegah Neo.

Sepasang mata merah itu tertuju pada Neo. Karina menatapnya dengan bingung.

Neo mengeluar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status