Beranda / CEO / Kesempatan Kedua / Bab 69. Membutuhkan Waktu

Share

Bab 69. Membutuhkan Waktu

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-14 21:26:43

Dokter telah mengizinkan Arletta untuk kembali pulang ke rumah. Luka yang diderita wanita itu tidaklah parah. Hal tersebut yang membuat dokter memberikan izin untuk Arletta pulang.

Jujur, memang Arletta sudah tidak betah jika berlama-lama di rumah sakit. Wanita itu ingin segera kembali ke rumah, karena sangat merindukan putra kesayangannya. Selama di rumah sakit, Arletta cenderung pendiam. Dia tidak banyak bicara, karena dia sudah merasa lelah dengan segalanya.

Arletta tidak mau banyak berpikir apa pun. Yang dia pikirkan sekarang adalah segera bertemu dengan putranya. Dia sangat merindukan putranya. Masalah akan selalu ada, dan dia memutuskan menyingkirkan masalah itu demi putra kesayangannya.

“Letta, kamu udah siap?” Keevan mendekat ke arah Arletta yang kini duduk di kursi roda—bersiap untuk segera pulang.

Arletta mengangguk. “Udah, aku udah siap.”

Tanpa banyak bertanya, Keevan mendorong kursi roda Arletta—membawa wanita itu keluar dari ruang rawatnya. Barang-barang Arletta tadi suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesempatan Kedua    Bab 70. Bertemu Orang Tua Keevan

    Arletta tak menyangka akan mandi bersama dengan Keevan. Memang mereka tak melakukan apa pun. Hanya saja Arletta tidak mengira kalau dirinya mau mandi bersama dengan Keevan. Bahkan Arletta sangat patuh kala Keevan mengajaknya berendam bersama.Selama berendam, tidak terlalu banyak obrolan yang mereka lakukan. Baik Arletta dan Keevan cenderung hanya diam dan menikmati air hangat yang menyentuh kulit mereka.Keevan memang telah meminta kesempatan kedua pada Arletta, namun sampai detik ini Arletta meminta Keevan untuk menunggu. Pasalnya, memang hati Arletta belum siap untuk memberikan jawaban.Arletta masih bimbang dengan keputusannya. Semua perasaan yang dia rasakan saat ini benar-benar tidaklah menentu. Arletta belum bisa mengambil keputusan apa pun. Sekalipun Keevan adalah ayah biologis Keanu, tetap saja Arletta tak bisa mengambil keputusan. Arletta tidak ingin menjadikan Keanu sebagai alasan dia menerima Keevan kembali.Waktu menunjukan pukul satu siang. Arletta sudah mengganti pakaia

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Kesempatan Kedua    Bab 71. Kebijaksanaan Orang Tua Keevan

    Tubuh Nadira nyaris tumbang mendengar apa yang dikatakan oleh Keevan. Jika saja, Bagas tak menangkap tubuh Nadira, sudah pasti Nadira tersungkur jatuh di lantai bahkan pingsan akibat mendengar ucapan Keevan. Tampak Nadira dan Bagas sama-sama menunjukan raut wajah yang begitu pucat.Nadira melebarkan mata dan bibirnya tak menyangka akan apa yang dia dengar ini. Lidahnya seakan kelu. Tidak sanggup mengeluarkan kata-kata. Pun Bagas sama sekali tidak menyangka akan apa yang dia dengar ini.Bukan hanya Nadira dan Bagas yang terkejut, tapi juga Arletta. Ya, Arletta terkejut mendengar ucapan Keevan yang mengatakan bahwa mereka akan menikah. Padahal Arletta sama sekali tak bilang apa pun pada Keevan. Ucapan Keevan itu bisa menjadi boomerang. Sungguh, sekarang Arletta tidak bisa membayangkan jika sampai orang tua Keevan memercayai ucapan gila Keevan. Ini benar-benar di luar akal sehatnya.Bagas merengkuh bahu istrinya. Napas pria paruh baya itu sedikit sesak akibat begitu terkejut. “Apa maksu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Kesempatan Kedua    Bab 72. Perasaan Bersalah yang Semakin Dalam

    Aroma pengharum ruangan lavender menyeruak ke indra penciuman Arletta memasuki ruangan di mana dirinya dan Nadira berada. Arletta mengendarkan pandangannya ke sekitar—nuansa navy begitu kental di kamar itu.“Ini kamar masa kecil Keevan. Aku nggak merombak apa pun kamar masa kecil Keevan, karena aku tahu pasti aku akan merindukan moment Keevan waktu kecil,” ujar Nadira menceritakan bahwa kamar yang dia datangi bersama dengan Arletta adalah kamar masa kecil Keevan.“Kamar yang indah,” puji Arletta lembut dengan tatapan hangat menatap kamar masa kecil Keevan. Meski sudah lama, tapi nuansa kamar tetap rapi dan sangat indah. Itu menandakan kamar masa kecil Keevan ini begitu dirawat.Nadira mengambil bingkai foto Keevan yang seusia Keanu. “Lihatlah foto ini. Mirip sekali dengan Keanu, kan?” ujarnya seraya memberikan bingkai foto di tangannya pada Arletta.Arletta mengambil bingkai foto itu, memperhatikan dengan seksama wajah yang ada di bingkai foto itu. Lalu, senyuman di wajah Arletta pun

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Kesempatan Kedua    Bab 73. Kita Akan Segera Menikah

    Arletta dan Keevan tidak bisa pulang, karena Nadira dan Bagas melarang mereka pulang. Tentu alasannya, karena Nadira dan Bagas masih ingin bermain dengan Keanu. Kedua orang tua Keevan itu meminta Arletta dan Keevan menginap satu malam. Mereka masih ingin bermain dengan Keanu. Tidak hanya bermain saja, tapi mereka juga ingin tidur bersama dengan cucu mereka.Hadirnya Keanu telah memberikan warna baru di keluarga Keevan. Keanu adalah sosok bocah laki-laki yang periang dan menggemaskan. Tak heran jika semua orang sangatlah menyukai Keanu. Untungnya, Keanu bisa langsung dekat dengan kedua orang tua Keevan.Tentu baik Arletta dan Keevan sama sekali tidak melarang Keanu dekat dengan Nadira dan Bagas. Arletta mengerti akan Nadira dan Bagas yang sangat menginginkan cucu dari Keevan sejak lama.Sekarang, impian Nadira dan Bagas sudah terwujud. Bahkan cucu mereka sudah besar dan bisa diajak main. Hal tersebut yang membuat Nadira dan Bagas berat memperbolehkan Keanu untuk pulan.“Arletta,” pangg

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Kesempatan Kedua    Bab 74. Kesempatan Kedua

    Keevan diam melihat Arletta meluapkan segala kemarahan padanya. Dia membiarkan itu, agar Arletta bisa puas memarahi ataupun memaki dirinya. Keevan menyadari bahwa memang dirinya di masa lalu sangatlah berengsek.“Kamu jahat, Keevan! Aku benci kamu!” Arletta memukuli dada bidang Keevan berkali-kali. Tangisnya semakin keras saat mengatakan itu.Lagi, Keevan tetap diam ketika Arletta memukuli dadanya. Pukulan Arletta tak sebanding dengan luka yang Arletta rasakan. Keevan sangat menyesali apa yang telah terjadi. Penderitaan Arletta di masa lalu sangatlah menyakitkan. Keevan memaklumi jika sekarang Arletta tidak bisa memaafkannya dengan mudah. “Aku benci kamu! Berhenti ingetin aku tentang masa laluku yang bodoh!” Arletta tak henti memukuli dada bidang Keevan. Emosinya meluap, tidak lagi bisa tertahankan. Perlahan, tangis Arletta mulai mengecil di kala wanita itu benar-benar merasa lelah dengan semua yang ada. Arletta ingin berteriak sekeras mungkin, namun energy-nya sudah habis akibat m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Kesempatan Kedua    Bab 75. Melepas Rindu

    Bibir Arletta menaut di bibir Keevan. Bibir mereka saling menyesap satu sama lain. Dua insan itu berciuman dengan penuh kelembutan dan damba. Tangan nakal Keevan memberikan remasan di payudara Arletta.“K-Keevan,” desah Arletta di sela-sela ciuman itu.“Aku kangen kamu,” bisik Keevan seraya menyelipkan tangannya ke dress Arletta, dan mengusap-usap puting payudara Arletta dengan lembut—hingga membuat sekujur tubuh Arletta bergelinjang tak menentu.Saat ini Arletta telah dibawa oleh Keevan ke hotel yang letaknya tak jauh dari taman yang mereka kunjungi. Keevan sengaja tak langsung mengajak Arletta pulang, karena pria itu ingin menghabiskan waktu bersama. Keevan mendorong tubuh Arletta hingga terbaring di ranjang, dia menindih tubuh Arletta tanpa melepaskan tautan bibir itu. Tampak napas Arletta sedikit terengah-engah kesulitan mengimbangi ciuman itu.“K-Keevan,” desah Arletta.Keevan melucuti dress Arletta, melemparnya ke sembarangan arah. “Aku kangen, Letta. Please, kasih aku.” Dia me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Kesempatan Kedua    Bab 76. Berbesar Hati

    Arletta menyetujui keinginan Keevan yang akan menemaninya di kala bertemu dengan Arvin. Tentu, Arletta tak menghalangi, karena dia tak ingin Keevan berpikir tidak-tidak tentangnya dan Arvin.Arletta murni hanya ingin memberikan penjelasan pada Arvin. Bagaimanapun, dia berhutang penjelasan. Pun Arletta merasa sudah menyusahkan Arvin. Waktu itu di kala dirinya putus asa, dia meminta Arvin untuk membantunya melarikan diri dari rumah Keevan.Hal tersebut yang pasti membuat banyak sekali pertanyaan dari Arvin. Lepas dari apa pun yang terjadi, Arletta tetap saja merasa bersalah. Arvin terseret masalah bahkan dibenci Keevan karena dirinya.Selama Arvin masih bekerja di perusahaan Keevan, pria itu selalu bersikap baik pada Arletta. Entah apa perasaan Arvin yang sebenarnya, namun yang Arletta tahu adalah Arvin selalu menjadi teman yang baik untuknya.Sifat baik Arvin membuat perasaan bersalah muncul dalam diri Arletta. Wanita itu tak ingin sampai ada yang berpikir dirinya memanfaatkan sifat ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Kesempatan Kedua    Bab 77. Bertemu Keluarga Arletta

    Perjalanan hubungan Arletta dan Keevan tak bisa dibilang lancar-lancar saja. Satu langkah yang belum Keevan harus tempuh yaitu bertemu dengan keluarga Arletta. Tentu Keevan sama sekali tak menunda-nunda untuk bertemu dengan keluarga Arletta. Setelah memberikan penjelaan pada Arvin, Keevan sudah langsung mengajak Arletta untuk segera menemui kedua orang tau wanita itu. Akan tetapi, Arletta sedikit mengulur-ulur waktu.Alasan utama Arletta mengulur-ulur waktu karena Arletta belum siap bertemu dengan kedua orang tuanya. Sempat Arletta dan Keevan berdebar karena Arletta sedikit mengulur waktu, tapi akhirnya Keevan mengalah apalagi Arletta sampai menangis.Keevan mengerti pasti Arletta membutuhkan waktu, karena bagaimanapun apa yang dilalui Arletta di masa lalu bukanlah hal mudah. Terlebih, Arletta pernah melalui hal berat hanya sendiri tanpa bantuan siapa pun. Mengingat semua itu, membuat rasa bersalah dalam diri Keevan semakin menjadi.Keevan tak akan bisa kembali ke masa lalu untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15

Bab terbaru

  • Kesempatan Kedua    Bab 88. Ending Scene (TAMAT)

    London, UK. Satu persatu salju turun cukup lebat di kota London. Beberapa jalanan penuh dengan balok es yang tertutup. Bahkan mobil-mobil yang kebetulan terparkir di pinggir jalan sudah tertutup oleh balok es. Salju turun masih bisa ditoleransi. Karena jika badai salju yang turun, maka pasti jalanan akan sepi. Tidak ada siapa pun di sana.“Papa … Mama … Keanu suka bermain salju,” pekik Keanu riang sambil melempar-lempar salju.“Keanu, pelan-pelan, Nak,” jawab Arletta dengan senyuman di wajahnya.Keanu tersenyum manis. “Mama tenang aja. Keanu anak pintar.”Arletta kembali tersenyum melihat Keanu yang ditemani Mirna bermain salju. Bocah laki-laki itu tengah membentu boneka salju. Untungnya, Keanu adalah anak cerdas. Cukup melihat satu kali contoh boneka salju, dia sudah mampu membuat boneka salju itu.Ya, London adalah kota di mana Keevan mengajak istri dan kedua anaknya berjalan-jalan. Musim salju adalah musim yang dipilih Keevan. Pria itu tahu pasti kedua anaknya akan senang jika dib

  • Kesempatan Kedua    Bab 87. Extra Part VI

    Sebuah gaun berwarna merah membalut tubuh Arletta begitu sempurna. Rambut panjang dan indah wanita itu digulung ke atas memperlihatkan leher jenjangnya. Kilauan kalung berlian di leher Arletta menyempurnakan penampilan wanita itu.Gaun merah yang dipakai Arletta sama seperti pakaian yang dipakai Arula. Ya, rupanya Arletta sengaja memesan dua gaun khusus untuknya dan Arula. Mereka layaknya kembar.Arula memiliki tubuh yang gemuk, kulit putih seperti boneka hidup, dan wajah yang sangat cantik. Arula perpaduan wajah Keevan dan Arletta. Tak heran jika banyak sekali yang gemas pada Arula. Karena memang balita kecil itu sangatlah cantik.Malam ini adalah malam di mana Arletta untuk hadir di pernikahan Arvin. Tentu Arletta tidak hanya datang sendiri saja. Wanita itu akan datang bersama dengan suami dan kedua anaknya.“Sayang, apa kamu udah siap?” Keevan masuk ke dalam walk-in closet sambil menggenggam tangan Keanu. Namun, seketika mata Keevan dan Keanu begitu berbinar kagum melihat penampila

  • Kesempatan Kedua    Bab 86. Extra Part V

    “Udah selesai ngobrolnya?” Keevan menatap Arletta yang baru saja masuk ke dalam kamar pribadi yang ada di ruang kerjanya. Pria itu duduk di sofa kamar sambil memegang iPad.“Udah.” Arletta menatap Keanu dan Arula yang sekarang sudah tertidur pulas. “Keanu udah makan belum?” tanyanya.“Udah, tadi Keanu udah makan. Dia mengantuk sepertinya di sekolah, pelajarannya terlalu berat sampai membuatnya kecapean,” jawab Keevan dingin dan datar.Arletta duduk di samping Keevan. “Sayang, kamu nggak marah, kan?” tanyanya pelan dan hati-hati. Cukup dari nada bicara saja dia tahu kalau sang suami jengkel.Keevan meletakan iPad-nya ke atas meja dan menatap Arletta. “Apa yang aku duga bener, kan? Arvin itu udah lama naksir kamu.”“Keevan, aku nggak tahu. Arvin nggak pernah bilang kalau dia naksir aku,” jawab Arletta jujur. Selama ini memang Arvin tak pernah bilang padanya, kalau pria itu menyukainya. Dia hanya mendengar ucapan konyol Rima yang selalu bilang Arvin suka padanya.“Nggak perlu ngomong har

  • Kesempatan Kedua    Bab 85. Extra Part IV

    “Arletta, kamu ganti pakaian kamu. Aku mau ajak kamu ke kantor.”Kalimat yang Keevan ucap itu sedikit membuat Arletta terkejut. Arletta yang baru saja selesai menyusui Arula, langsung menatap Keevan lekat-lekat. Sangat jarang sekali suaminya mengajaknya untuk ke kantor. Apalagi sejak Arula sudah lahir. Arletta sangat jarang sekali pergi. Pun kalau pergi pasti Arletta pergi bersama dengan ibunya, ibu mertuanya, atau dengan Rima.“Sayang, kamu mau ajak aku ke kantor?” ulang Arletta memastikan. Dia takut kalau apa yang dia dengar ini salah.Keevan mengangguk sambil melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. “Ya, aku mau ajak kamu ke kantor. Tapi kita jemput Keanu dulu setelah itu kita ke kantor.”Hari ini Keevan sengaja berangkat ke kantor siang hari, karena memang dia ingin mengajak istri dan kedua anaknya untuk ke perusahaannya. Dia tahu sang istri merasa bosan di rumah. Jadi tak ada salahnya dia mengajak sang istri ke kantor demi mengurangi rasa jenuh.Arletta tersenyum m

  • Kesempatan Kedua    Bab 84. Extra Part III

    Arletta bangun terlambat karena sepanjang malam mendapatkan serangan dari sang suami. Wanita itu bahkan tak menyiapkan sarapan, akibat kelelahan. Untungnya di rumahnya itu memiliki chef dan banyak pelayan. Jadi Arletta tak perlu repot untuk memasak.Keanu sudah berangkat sekolah. Arula tengah diajak pengasuhnya untuk berjemur. Sinar matahari pagi sangat baik untuk kulit. Sedangkan Arletta masih terbaring di ranjang, masih kelelahan.Tadi malam, Arletta baru bisa tertidur pada pukul tiga pagi. Lebih dari satu minggu tak bertemu dengan sang suami membuat suaminya itu seperti singa yang kelaparan. Tentu sebagai istri yang baik, Arletta wajib untuk melayani suaminya itu. Suara ketukan pintu terdengar. Refleks, Arletta yang tengah berbaring di ranjang, mengalihkan pandangannya melihat ke arah pintu dan meminta orang yang mengetuk pintu untuk masuk ke dalam.“Permisi, Bu.” Seorang pelayan melangkah menghampiri Arletta.Arletta menatap sang pelayan. “Iya? Ada apa?” tanyanya.“Bu, ini saya b

  • Kesempatan Kedua    Bab 83. Extra Part II

    “Papa …” Keanu melompat-lompat gembira melihat Keevan yang baru saja turun dari mobil. Berikutnya, dia langsung menghamburkan tubuhnya ke Keevan. Refleks, Keevan menggendong Keanu dan menghujani putranya itu dengan kecupan.Arletta tersenyum melihat pemandangan itu. Bahkan Arula yang ada digendongannya juga nampak riang bertepuk tangan melihat Keevan sudah pulang. Tepatnya, tadi malam Keevan bilang kalau akan tiba di rumah pada pukul sepuluh pagi. Arletta senang karena Keevan menepati janjinya untuk pulang lebih cepat. Lihat saja Keanu sudah sangat senang melihat ayahnya pulang. Well, bukan hanya Keanu saja yang senang tapi juga Arletta serta Arula—si balita cantik nampak senang. Keevan melangkah mendekat ke arah Arletta sambil menggendong Keanu. Pria itu memberikan kecupan di bibir istrinya dan kecupan di pipi bulat Arula. “Maaf membuat kalian menunggu lama.”“Nggak apa-apa, Sayang. Yang penting kamu udah pulang sekarang.” Arletta memeluk lengan Keevan, dan memberikan kecupan di l

  • Kesempatan Kedua    Bab 82. Extra Part

    Dua tahun berlalu … “Mama, Keanu pulang…” Keanu berlari menghampiri Arletta yang sedang menggendong balita cantik dan gemuk. Tampak senyuman di wajah Arletta terlukis melihat Keanu sudah pulang.“Anak Mama yang paling ganteng udah pulang.” Arletta menundukan kepalanya mencium pipi bulat Keanu.Keanu tersenyum riang. “Sudah, Mama. Keanu sudah pulang. Mama Arula kenapa tidur pas Keanu belum pulang? Kan Keanu jadi nggak bisa main sama Arula.” Bibir Keanu tertekuk melihat adik cantiknya tertidur pulas digendongan Arletta.“Keanu cium Arula aja, ya, Nak. Tadi Arula udah nguap terus. Nanti kalau Arula udah bangun, Keanu boleh ajak Arula main.” Arletta mendekatkan Arula ke wajah Keanu.Keanu langsung menciumi lembut adiknya yang cantik dan menggemaskan itu.Arula Danuarga adalah putri kedua Keevan dan Arletta. Putri kedua Keevan dan Areletta itu sangat cantik dan gemuk. Tidak heran jika Keanu sangat gemas pada adiknya. Setiap kali Keanu pulang sekolah, maka selalu saja Keanu bermain dengan

  • Kesempatan Kedua     Bab 81. Perfect Ending

    Rima hampir saja jantungan mendapatkan undangan dari Arletta. Sebuah undangan yang tertulis jelas bahwa Arletta Pradipta akan menikah dengan Keevan Danuarga. Tidak, bukan hanya Rima saja yang terkejut, tapi juga seluruh devisi kantor Mahardika Company. Memang, banyak sekali gossip yang menceritakan tentang hubungan Arletta dan Keevan. Apalagi sejak family gathering Arletta digendong Keevan, tentu saja gossip hubungan antara Arletta dan Keevan begitu terdengar.Akan tetapi, seluruh karyawan Mahardika Company sama sekali tidak menyangka kalau hubungan Arletta dan Keevan akan berakhir sampai di pernikahan. Hal yang paling sama sekali tak mereka semua sangka adalah tentang gossip Arletta sudah memiliki anak berusia 4 tahun dari Keevan Danuarga.Selama ini, Arletta sangat tertutup rapat tentang kehidupan pribadinya. Bahkan Rima saja tak pernah tahu tentang kehidupan pribadi Arletta. Bukan tanpa sebab, itu semua karena Arletta tahu akan banyak orang yang besar kemungkinan memberikan koment

  • Kesempatan Kedua    Bab 80. Ungkapan Hati

    Obrolan hangat tercipta antara kedua orang tua Keevan dan kedua orang tua Arletta. Ya, sejak di mana Raka meminta orang tua Keevan untuk datang—detik itu juga Keevan langsung meminta kedua orang tuanya untuk datang ke Bali.Jarak Jakarta dan Bali sangat dekat membuat kedua orang tua Keevan bisa datang cepat. Pun memang kedua orang tua Keevan sudah ingin bertemu dengan kedua orang tua Arletta. Namun, kedua orang tua Keevan membiarkan Keevan yang bertemu dulu dengan kedua orang tua Arletta, karena mereka tahu bahwa Keevan harus meminta maaf pada kedua orang tua Arletta.“Rencana pernikahan Keevan dan Arletta lebih baik kita adakan secara meriah. Kita harus menyiapkan konsep terbaik.” Nadira nampak semangat membahas tentang pernikahan Keevan dan Arletta.“Aku setuju. Aku juga ingin pernikahan Keevan dan Arletta megah dan mewah,” jawab Melisa yang sependapat dengan ibu Keevan. Bagas dan Raka sama-sama tersenyum. Dua pria paruh baya itu sudah kalah jika membahas tentang pesta. Untuk urus

DMCA.com Protection Status