Arletta menyetujui keinginan Keevan yang akan menemaninya di kala bertemu dengan Arvin. Tentu, Arletta tak menghalangi, karena dia tak ingin Keevan berpikir tidak-tidak tentangnya dan Arvin.Arletta murni hanya ingin memberikan penjelasan pada Arvin. Bagaimanapun, dia berhutang penjelasan. Pun Arletta merasa sudah menyusahkan Arvin. Waktu itu di kala dirinya putus asa, dia meminta Arvin untuk membantunya melarikan diri dari rumah Keevan.Hal tersebut yang pasti membuat banyak sekali pertanyaan dari Arvin. Lepas dari apa pun yang terjadi, Arletta tetap saja merasa bersalah. Arvin terseret masalah bahkan dibenci Keevan karena dirinya.Selama Arvin masih bekerja di perusahaan Keevan, pria itu selalu bersikap baik pada Arletta. Entah apa perasaan Arvin yang sebenarnya, namun yang Arletta tahu adalah Arvin selalu menjadi teman yang baik untuknya.Sifat baik Arvin membuat perasaan bersalah muncul dalam diri Arletta. Wanita itu tak ingin sampai ada yang berpikir dirinya memanfaatkan sifat ba
Perjalanan hubungan Arletta dan Keevan tak bisa dibilang lancar-lancar saja. Satu langkah yang belum Keevan harus tempuh yaitu bertemu dengan keluarga Arletta. Tentu Keevan sama sekali tak menunda-nunda untuk bertemu dengan keluarga Arletta. Setelah memberikan penjelaan pada Arvin, Keevan sudah langsung mengajak Arletta untuk segera menemui kedua orang tau wanita itu. Akan tetapi, Arletta sedikit mengulur-ulur waktu.Alasan utama Arletta mengulur-ulur waktu karena Arletta belum siap bertemu dengan kedua orang tuanya. Sempat Arletta dan Keevan berdebar karena Arletta sedikit mengulur waktu, tapi akhirnya Keevan mengalah apalagi Arletta sampai menangis.Keevan mengerti pasti Arletta membutuhkan waktu, karena bagaimanapun apa yang dilalui Arletta di masa lalu bukanlah hal mudah. Terlebih, Arletta pernah melalui hal berat hanya sendiri tanpa bantuan siapa pun. Mengingat semua itu, membuat rasa bersalah dalam diri Keevan semakin menjadi.Keevan tak akan bisa kembali ke masa lalu untuk me
Mobil yang membawa Arletta bersama dengan Keanu dan Keevan mulai memasuki sebuah rumah besar di wilayah Nusa Dua. Sebuah rumah kental dengan nuansa bali. Desain modern bercampur dengan desain lokal Bali—membuat rumah itu nampak indah dan hangat.Arletta terdiam sebentar di dalam mobil ketika mobil sudah terparkir. Ya, yang ada di hadapan Arletta adalah rumah kedua orang tuanya. Belum pernah satu kali pun dia menginjakkan kakinya ke rumah kedua orang tuanya yang ada di Bali ini.Tak pernah terbesit dalam pikirannya, bahwa dia akan mendatangi rumah kedua orang tuanya yang di Bali ini bersama dengan Keevan serta putra mereka. Debar jantungnya berpacu kencang. Rasa takut dan gugup menyelimuti dirinya.“Kita turun sekarang.” Keevan membelai pipi Arletta, menatap hangat wanita itu.Arletta berusaha mengatur napasnya, berusaha untuk setenang mungkin. Detik selanjutnya, dia mengangguk merespon ucapan Keevan. Lantas, dia turun dari mobil bersamaan dengan Keevan—yang kini menggendong Keanu.“No
“Non Arletta, Bapak dan Ibu minta Non dan Pak Keevan turun ke ruang keluarga.” Kalimat yang pelayan ucapkan di kala masuk ke dalam kamar Arletta. Pelayan itu menyampaikan apa yang dipesan oleh Raka dan Melisa.Arletta mengangguk. “Kami akan turun.”“Baik, Non,” jawab sang pelayan.“Keanu sudah tidur, kan?” tanya Arletta memastikan.Sang pelayan mengangguk. “Sudah, Non. Den Keanu sudah tidur.”“Ya sudah, kamu boleh pergi sekarang. Sebentar lagi aku dan Keevan akan turun,” jawab Arletta hangat.“Baik, Non. Saya permisi.” Sang pelayan menundukkan kepalanya, lalu pamit undur diri dari hadapan Arletta dan Keevan.Arletta menatap Keevan dengan tatapan hangat. “Apa kamu siap bertemu lagi dengan kedua orang tuaku?”Keevan tersenyum sambil mengecup kening Arletta. “Mana mungkin aku nggak siap. Meskipun Papamu kembali memukulku, aku nggak akan pernah takut.”Arletta terdiam sebentar dengan wajah yang nampak sedih.“Kita turun sekarang. Orang tuamu sudah menunggu kita.” Keevan membelai pipi Arle
Obrolan hangat tercipta antara kedua orang tua Keevan dan kedua orang tua Arletta. Ya, sejak di mana Raka meminta orang tua Keevan untuk datang—detik itu juga Keevan langsung meminta kedua orang tuanya untuk datang ke Bali.Jarak Jakarta dan Bali sangat dekat membuat kedua orang tua Keevan bisa datang cepat. Pun memang kedua orang tua Keevan sudah ingin bertemu dengan kedua orang tua Arletta. Namun, kedua orang tua Keevan membiarkan Keevan yang bertemu dulu dengan kedua orang tua Arletta, karena mereka tahu bahwa Keevan harus meminta maaf pada kedua orang tua Arletta.“Rencana pernikahan Keevan dan Arletta lebih baik kita adakan secara meriah. Kita harus menyiapkan konsep terbaik.” Nadira nampak semangat membahas tentang pernikahan Keevan dan Arletta.“Aku setuju. Aku juga ingin pernikahan Keevan dan Arletta megah dan mewah,” jawab Melisa yang sependapat dengan ibu Keevan. Bagas dan Raka sama-sama tersenyum. Dua pria paruh baya itu sudah kalah jika membahas tentang pesta. Untuk urus
Rima hampir saja jantungan mendapatkan undangan dari Arletta. Sebuah undangan yang tertulis jelas bahwa Arletta Pradipta akan menikah dengan Keevan Danuarga. Tidak, bukan hanya Rima saja yang terkejut, tapi juga seluruh devisi kantor Mahardika Company. Memang, banyak sekali gossip yang menceritakan tentang hubungan Arletta dan Keevan. Apalagi sejak family gathering Arletta digendong Keevan, tentu saja gossip hubungan antara Arletta dan Keevan begitu terdengar.Akan tetapi, seluruh karyawan Mahardika Company sama sekali tidak menyangka kalau hubungan Arletta dan Keevan akan berakhir sampai di pernikahan. Hal yang paling sama sekali tak mereka semua sangka adalah tentang gossip Arletta sudah memiliki anak berusia 4 tahun dari Keevan Danuarga.Selama ini, Arletta sangat tertutup rapat tentang kehidupan pribadinya. Bahkan Rima saja tak pernah tahu tentang kehidupan pribadi Arletta. Bukan tanpa sebab, itu semua karena Arletta tahu akan banyak orang yang besar kemungkinan memberikan koment
Dua tahun berlalu … “Mama, Keanu pulang…” Keanu berlari menghampiri Arletta yang sedang menggendong balita cantik dan gemuk. Tampak senyuman di wajah Arletta terlukis melihat Keanu sudah pulang.“Anak Mama yang paling ganteng udah pulang.” Arletta menundukan kepalanya mencium pipi bulat Keanu.Keanu tersenyum riang. “Sudah, Mama. Keanu sudah pulang. Mama Arula kenapa tidur pas Keanu belum pulang? Kan Keanu jadi nggak bisa main sama Arula.” Bibir Keanu tertekuk melihat adik cantiknya tertidur pulas digendongan Arletta.“Keanu cium Arula aja, ya, Nak. Tadi Arula udah nguap terus. Nanti kalau Arula udah bangun, Keanu boleh ajak Arula main.” Arletta mendekatkan Arula ke wajah Keanu.Keanu langsung menciumi lembut adiknya yang cantik dan menggemaskan itu.Arula Danuarga adalah putri kedua Keevan dan Arletta. Putri kedua Keevan dan Areletta itu sangat cantik dan gemuk. Tidak heran jika Keanu sangat gemas pada adiknya. Setiap kali Keanu pulang sekolah, maka selalu saja Keanu bermain dengan
“Papa …” Keanu melompat-lompat gembira melihat Keevan yang baru saja turun dari mobil. Berikutnya, dia langsung menghamburkan tubuhnya ke Keevan. Refleks, Keevan menggendong Keanu dan menghujani putranya itu dengan kecupan.Arletta tersenyum melihat pemandangan itu. Bahkan Arula yang ada digendongannya juga nampak riang bertepuk tangan melihat Keevan sudah pulang. Tepatnya, tadi malam Keevan bilang kalau akan tiba di rumah pada pukul sepuluh pagi. Arletta senang karena Keevan menepati janjinya untuk pulang lebih cepat. Lihat saja Keanu sudah sangat senang melihat ayahnya pulang. Well, bukan hanya Keanu saja yang senang tapi juga Arletta serta Arula—si balita cantik nampak senang. Keevan melangkah mendekat ke arah Arletta sambil menggendong Keanu. Pria itu memberikan kecupan di bibir istrinya dan kecupan di pipi bulat Arula. “Maaf membuat kalian menunggu lama.”“Nggak apa-apa, Sayang. Yang penting kamu udah pulang sekarang.” Arletta memeluk lengan Keevan, dan memberikan kecupan di l