"Bagaimana mungkin aku berani? Seharusnya anak buahku terlambat mengantarkannya."Howard melirik Agnes, kemudian dia menggandeng tangan Megan dan berkata, "Megan dan Nona Agnes adalah teman baik. Bagaimana mungkin aku nggak mengundang Nona Agnes untuk menyaksikan pertunangan kami? Benar, 'kan, Megan?"Saat Megan mendengar itu, wajahnya memucat.Dia tidak menyangka Howard akan melemparkan pertanyaan itu kepadanya.Violet yang menonton di sebelah meminum sampanye yang tadi diberikan Howard kepadanya.Howard benar-benar tidak tahu malu."Aku ...."Sebelum Megan bisa berbicara, Howard berpura-pura terkejut dan bertanya, "Kenapa? Apa kamu lupa mengantarkan undangan kepada Nona Agnes?"Wajah Megan menjadi makin pucat.Dia dan Agnes adalah sahabat. Namun, dia bertunangan dengan mantan tunangan Agnes yang baru diputuskan. Bagaimana mungkin dia akan memberikan Keluarga Knowles undangan?!Howard malah langsung menyalahkannya.Di tempat seperti ini, Megan sulit berbicara.Melihat Howard melempark
"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an
Dalam sekejap, ruangan menjadi hening. Beberapa detik kemudian, Charles tersenyum dan berkata, "Nyonya Fernandez, nggak boleh memfitnah orang baik, loh.""Benar. Kita semua adalah pengusaha yang bersih," ucap William dengan serius kepada Violet."Apa kalian adalah pengusaha yang bers atau bukan, itu bukan tergantungku. Tapi, aku merasa seharusnya Romeo tertarik."Violet berkata dengan tenang, "Aku hanyalah nona muda yang nggak tahu apa-apa, tapi Romeo berbeda. Kalau aku memberi tahu apa yang barusan kukatakan kepada Romeo, apa itu akan menarik perhatiannya?""Kamu terlalu licik!"William tidak bisa menahan amarahnya.Violet menatap Charles dengan serius dan berkata, "Aku nggak akan bertele-tele. Pinjamkan aku 16 triliun dan aku akan mengembalikan uangmu serta bunganya dalam tiga tahun."William membelalakkan matanya. "Yang benar saja? Apa kamu tahu berapa bunga 16 triliun tiga tahun kemudian? Kalau kamu nggak bisa mengembalikannya, kami rugi 16 triliun. Kamu adalah istrinya Romeo, nant
Senyuman di wajah Evelyn langsung menjadi tegang."Kenapa?""Malam ini Tuan Romeo mau membawa Nyonya Fernandez, jadi Nona Evelyn nggak usah ikut."Evelyn memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Ternyata dia membawa Nyonya Fernandez, ya .... Syukurlah. Aku memang nggak mau pergi ....""Itu bagus."Evelyn mencengkeram ponselnya yang sudah mati dan menggigit bibirnya.Teman-teman sekamarnya yang di belakang saling bertatapan."Evelyn, pacarmu nggak membatalkan janjinya denganmu, 'kan?""Dengar-dengar acara malam ini adalah pesta internasional. Bukankah kamu bilang pacarmu mengadakan pesta ini khusus untuk mengajakmu bertemu dengan beberapa pengusaha asing?"Evelyn memaksakan seulas senyuman ketika dia melihat beberapa tatapan curiga itu. "Dia punya satu tamu penting yang harus diajaknya. Aku nggak mau merepotkannya."Evelyn menundukkan kepalanya untuk melihat gaun yang sedang dia pegang dan ekspresinya terlihat sedikit masam.Selama ini Romeo tidak menyukai Violet, kenapa dia tiba-tib
Suara Evelyn sangat besar. Dalam sekejap, suasana menjadi hening.Saat Evelyn tersadar, mata semua orang sudah tertuju padanya.Itu termasuk Romeo dan Violet.Sekarang ini, semua orang merasa Evelyn adalah wanita yang kejam dan tidak berpendidikan.Tukang kebun itu membungkuk dan memungut satu per satu mawar yang di lantai. Mulutnya tidak berhenti meminta maaf.Raut wajah Evelyn langsung berubah menjadi masam ketika dia menyadari tatapan semua orang. Lalu, dia buru-buru mengubah ekspresinya. Dia berkata dengan perasaan bersalah, "Maaf, maaf. Aku terlalu panik. Kakek, kamu baik-baik saja, 'kan?"Violet yang berdiri tidak jauh telah melihat pemandangan itu.Meskipun Evelyn ingin memperbaiki kesalahannya, dia sudah terlambat. Dia begitu hanya akan membuat orang merasa dia sedang berpura-pura.Saat ini, Evelyn juga telah memperhatikan Violet yang berdiri di sebelah Romeo."Kenapa dia datang?"Romeo mengernyit.Violet melihat ekspresi Romeo. Sepertinya Romeo tidak tahu kalau Evelyn akan dat
Dilihat dari ekspresi Romeo, sepertinya dia sudah tahu kalau tanah itu akan laris manis.Hanya saja, Romeo menyerah untuk membeli tanah tersebut dan memilih untuk menyerahkannya kepada Stephen agar hubungan mereka makin erat.Ini lebih mirip dengan gaya Romeo.Violet berkata dengan serius, "Aku hanya mau memujinya. Kamu berpikir terlalu banyak."Romeo mengerutkan alisnya. Dia seakan-akan sedang berpikir apakah Violet mengatakan yang sebenarnya atau tidak.Namun, dengan kecerdasan Violet, bagaimana mungkin dia bisa tahu berapa nilai tanah itu dalam beberapa tahun ke depan.Romeo merasa dirinya sudah berpikir terlalu banyak."Lebih baik memang seperti itu."Romeo pun tidak menghiraukan Violet lagi. Dia menuntun Evelyn untuk mengenal orang lain.Sebelum Evelyn pergi, dia tersenyum kepada Violet dan terlihat merasa bersalah.Meskipun Evelyn sudah berusaha menyembunyikan tatapan matanya, Violet tetap bisa melihat kesombongan di dalam senyuman Evelyn.Violet meminum habis sampanyenya.Di mat
"Bagaimana mungkin aku berani? Seharusnya anak buahku terlambat mengantarkannya."Howard melirik Agnes, kemudian dia menggandeng tangan Megan dan berkata, "Megan dan Nona Agnes adalah teman baik. Bagaimana mungkin aku nggak mengundang Nona Agnes untuk menyaksikan pertunangan kami? Benar, 'kan, Megan?"Saat Megan mendengar itu, wajahnya memucat.Dia tidak menyangka Howard akan melemparkan pertanyaan itu kepadanya.Violet yang menonton di sebelah meminum sampanye yang tadi diberikan Howard kepadanya.Howard benar-benar tidak tahu malu."Aku ...."Sebelum Megan bisa berbicara, Howard berpura-pura terkejut dan bertanya, "Kenapa? Apa kamu lupa mengantarkan undangan kepada Nona Agnes?"Wajah Megan menjadi makin pucat.Dia dan Agnes adalah sahabat. Namun, dia bertunangan dengan mantan tunangan Agnes yang baru diputuskan. Bagaimana mungkin dia akan memberikan Keluarga Knowles undangan?!Howard malah langsung menyalahkannya.Di tempat seperti ini, Megan sulit berbicara.Melihat Howard melempark
"Ini hanya perjanjian pernikahan. Nggak ada perasaan di antara kita.""Tuan Howard benar-benar jujur."Violet melirik para media yang diundang Howard, lalu berkata, "Kalau kamu ingin mengandalkan Keluarga Swiss untuk bersaing dengan Charles, aku menasihatimu lebih baik kamu nggak perlu menyia-nyiakan usaha itu.""Kenapa? Kamu nggak memercayaiku?" Howard berkata, "Violet, kamu sudah menipuku beberapa kali. Aku sudah sangat baik karena nggak menyalahkanmu. Hari ini aku mau kamu menjadi saksiku dan melihat bagaimana aku akan merebut sumber daya luar negeri."Violet tersenyum. "Maaf, aku datang bukan untuk melihatmu merebut sumber daya luar negeri.""Oh? Kalau begitu, ngapain kamu datang?""Aku datang untuk melihat kamu dipermalukan."Sorot mata Violet menjadi licik.Di tengah-tengah aula pesta, pembawa acara sudah mulai memperkenalkan tokoh utama pria dan wanita hari ini. Sebagai CEO Grup Lionel, Howard ingin mengumumkan pertunangannya dengan putri Keluarga Swiss, Megan. Dan setiap media
Glenn sangat ingin tahu dari mana asal kepercayaan diri Howard.Saat ini, terdengar suara anak buah di luar pintu kamar yang berkata, "Bos, Nona Violet sudah datang.""Bagaimana dengan Charles?""Saya nggak melihat sosok Charles."Ketika Howard mendengar itu, dia mengangguk dengan puas, "Oke, aku sendiri akan menyambutnya.""Bos sendiri?"Orang di luar tercengang.Howard sudah berjalan keluar. Glenn berkata pada anak buah di depan pintu, "Bersihkan kamar."Anak buah itu masuk, kemudian melihat belasan jas di atas tempat tidur. Dia langsung menghela napas dan merasa bosnya terlalu menganggap pertunangan kali ini!Di aula pesta, yang datang kali ini adalah semuanya partner yang pernah bekerja sama dengan Keluarga Swiss dulu. Selain itu, mereka sangat tidak senang Charles memimpin Keluarga Swiss.Violet baru saja masuk, lalu dia merasa banyak pasang mata yang tertuju padanya.Dan tatapan mata itu penuh dengan kebencian dan bahkan ada yang tampak bingung.Bagaimanapun juga, semua orang tah
"Seharusnya dia sudah lama menggoda Howard. Kalau nggak, bagaimana mungkin Howard membatalkan pernikahannya dengan Keluarga Knowles. Kemudian, kedua orang itu nggak sabar untuk bertunangan.""Kasihan Nona Agnes. Dengar-dengar dulu dia mengajak Megan tinggal di rumah Keluarga Lionel karena dia adalah anak yatim piatu. Ternyata dia merayu tunangan orang!"...Megan sedang di dalam Hotel Loong dan melihat makian orang di internet. Amarah membara di dalam hatinya. Wajahnya pun memucat.Di luar, Glenn mengetuk pintu dan berkata, "Nona Megan, sudah saatnya."Megan berkata dengan sinis, "Masuk."Glenn membuka pintu. Dia melihat Megan mengenakan gaun satu bahu berwarna putih. Dia tampak berkelas dan anggun. Bagaimanapun juga, dia terlihat seperti putri kaya di luar negeri.Megan selalu berada di rumah dulu karena kesehatannya. Dia jarang bersosialisasi di luar.Sekarang ini juga pertama kalinya dia menjadi begini viral di internet."Di mana Howard? Aku ingin bertemu dengannya.""Bos sedang men
Sore hari, di rumah Keluarga Knowles.Pada akhirnya, Romeo mendadak menguji Jacob. Setelah dia memastikan Jacob sudah memahami Grup Lionel, baru dia meletakkan penggarisnya. Dia berkata, "Sudah cukup."Jacob menatap penggaris itu dan akhirnya hatinya merasa tenang."Aku sudah bilang aku berbakat .... Aku nggak perlu tiga hari. Tiga jam saja aku sudah bisa menghafalnya.""Mukamu lumayan tebal, ya."Romeo mengangkat kepalanya, kemudian berkata, "Untuk beberapa hari ini, pikirkan cara agar Agnes nggak pergi mencari Megan. Harus menunggu sampai hari pesta pertunangannya, baru kamu mengajak adikmu ke sana."Jacob duduk di seberang Romeo, lalu berkata, "Maksudmu adalah mencegah mereka bertemu?""Ya.""Mereka berdua adalah sahabat. Mereka selalu melengket dari dulu." Jacob berpikir sejenak, lalu berkata, "Walaupun sudah terjadi masalah dengan Howard dan mereka mungkin akan bertengkar, aku mengerti Agnes. Selama Megan meminta maaf dengan tulus, Agnes pasti bisa memaafkannya. Bagaimanapun juga,
"Kamu diam! Aku sendiri bisa bertanya!"Agnes hendak pergi, tapi kemudian Violet berkata, "Tinggalkan undangannya. Aku mau pergi lusa.""Kamu!"Agnes menoleh untuk mendelik Violet. Dia jelas merasa Violet sengaja ingin membuatnya marah.Akan tetapi, sekarang Agnes memiliki urusan yang lebih penting. Agnes melempar balik undangan tersebut kepada Violet.Dia harus bertanya dengan jelas apa yang terjadi sebenarnya!Melihat Agnes ingin keluar dengan amarah yang menggebu-gebu, Violet berkata dengan santai, "Jangan menghabiskan energimu. Dia nggak akan bertemu denganmu."Agnes berhenti. Saat dia menoleh, matanya sudah sedikit memerah. "Kenapa kamu bilang seperti itu?""Kalau dia ingin bertemu denganmu, bagaimana mungkin dia nggak mengangkat teleponmu dan membalas pesanmu?"Violet berkata, "Bagi orang yang lahir di keluarga seperti kita, ketulusan itu makin sedikit makin bagus. Nona Agnes menganggapnya sebagai sahabat, tapi dia bisa meninggalkanmu sesuka hatinya karena kepentingannya sendiri.
Ketika mendengar suara Agnes, Violet pun turun dari tempat tidur dengan malas. Dia menutupi tubuhnya dengan selimut, lalu berjalan keluar.Halaman tampak kacau. Violet membuka pintu, lalu bersandar di kusen pintu dan bertanya, "Nona Agnes, ada apa pagi-pagi?"Agnes melihat Violet mengenakan baju tidur berenda merah seksi yang membuat kulit Violet menjadi putih dan cantik.Violet bersandar di samping pintu. dan tersenyum. Setiap gerakannya seperti sedang memesona orang.Wajah Agnes memerah. Dia memelototi Violet dan berkata, "Pagi-pagi? Angkat kepalamu dan lihat! Sekarang sudah siang!"Violet tidak suka suara berisik. Dia menggosok telinganya, lalu bertanya, "Sebenarnya ada apa?""Nyonya, saya akan mengusirnya sekarang juga agar nggak mengganggu tidur siang Anda!"Anak buah Charles masih ingin mengusir Agnes, tapi Violet berkata, "Nggak usah. Biarkan dia masuk."Kemudian, Violet memegang selimutnya sambil berjalan ke ruang tamu.Cuaca di luar negeri tidak bisa diprediksi. Terkadang pana
"Ya."Tuan Besar Knowles menganggukkan kepalanya. Setelah Agnes pergi, ekspresi Tuan Besar Knowles menjadi masam."Tuan Besar, saya mendengar Nona Megan sudah memutuskan untuk bertunangan dengan Howard Lionel. Sudah banyak orang yang menerima undangan. Jelas kalau Nona Agnes belum tahu ....""Jangan biarkan dia tahu." Tuan Besar Knowles berkata dengan tidak senang, "Dulu aku merasa Megan lumayan baik, tapi aku nggak menduga dia dapat melakukan hal seperti ini. Meskipun Agnes sedikit sombong, dia mementingkan pertemanan. Kalau dia tahu sahabatnya bersama tunangannya yang baru saja diputuskan, dia pasti sedih.""Saya mengerti, Tuan Besar. Saya akan meminta orang jangan berkata apa-apa agar Nona Agnes nggak tahu."Romeo yang berada di seberang melihat itu, lalu ekspresinya menjadi masam.Jacob di sebelah melihat melalui celah pintu dan bertanya dengan kepo, "Ada apa?""Nggak apa-apa."Romeo kembali ke sofa. Jacob berkata, "Kuberi tahu kamu, adikku ini sangat menyeramkan! Nenekmu pasti sud
Jacob melihat setumpuk dokumen di tangannya, kemudian perasaan semangat yang baru saja dirasakannya langsung padam.Saat ini, terdengar suara Agnes dari luar pintu yang berkata, "Kenapa kamu masih berada di rumahku? Papiku nggak menyukaimu! Kenapa kamu masih belum pergi?"Romeo mengerutkan alisnya ketika mendengar teriakan Agnes.Jacob yang sedang duduk di kursi menajamkan telinganya, lalu berkata, "Berantem, berantem tuh. Apa kamu ingin aku menghentikan mereka?"Ketika melihat mata bersinar Jacob, Romeo merasa dia tidak akan pergi menghentikan pertengkaran, melainkan menambahkan masalah."Nona! Nona, Anda nggak boleh memukulnya!"Mendengar Agnes ingin memukul orang, Romeo segera membuka pintu sedikit. Dia melihat Agnes membuang koper Nyonya Besar Fernandez. Perhiasan mahal dan pakaian di dalam koper semuanya tumpah keluar.Pembantu di sebelah sama sekali tidak bisa menahan Agnes.Ekspresi Nyonya Besar Fernandez juga menjadi masam. Karena keributan ini sudah menjadi besar, Tuan Besar K