Ada keributan di pesta pertunangan Keluarga Griffin. Pembawa acara sudah memanggil nama Charles dan Violet tiga kali, tapi tidak ada satu pun orang yang keluar.Melihat itu, Tuan Besar Griffin pun mengerutkan alisnya dan bertanya pada pengurus rumah, "Di mana mereka?""Ini .... Tadi saya masih melihat Tuan Muda dan Nyonya Muda."Pengurus rumah juga sedikit bingung. Tuan Besar Griffin langsung merasa ada yang tidak beres. Dia berkata, "Minta pembawa acara menenangkan suasana. Yang lainnya ikut aku.""Baik, Tuan Besar."Ada masalah di Keluarga Griffin. Orang pertama yang mendapat kabar itu adalah Nyonya Besar Fernandez di sebelah.Nyonya Besar Fernandez sedang menyelesaikan masalah Evelyn dan Martha di lantai dua. Ketika satpam memberikan informasi sebelah, mata Nyonya Besar Fernandez berbinar-binar dan dia berkata, "Kamu bilang mereka berdua menghilang?""Ya."Nyonya Besar Fernandez melirik Martha yang wajahnya telah tergores, lalu melirik Evelyn yang rambutnya berantakan. Hatinya tiba-
"Boleh. Apa pun yang kamu mau boleh."Romeo menatap Evelyn dengan penuh kasih sayang.Wajah Evelyn memerah.Saat ini, Levi di luar kebetulan membuka pintu ruang ganti. Setelah dia melihat pemandangan di dalam ruangan, dia tanpa sadar keluar. Romeo bertanya, "Ada hal mendesak apa sehingga kamu nggak mengetuk pintu?""Ini bukan masalah besar juga. Tapi, terjadi sesuatu di pesta pertunangan Keluarga Griffin sebelah."Ketika Evelyn mendengar ada masalah di pesta pertunangan Keluarga Griffin sebelah, dia langsung bertanya, "Apa yang terjadi di sebelah?""Sepertinya Tuan Charles dan Nona Violet menghilang.""Menghilang? Bagaimana bisa?"Evelyn bertanya sambil melihat Romeo. Dia ingin melihat apa Romeo akan menunjukkan sedikit ekspresi.Namun, wajah Romeo terus terlihat datar. Seolah-olah dia tidak peduli. "Biarkan mereka menghilang. Itu nggak ada hubungannya dengan kita.""Baik, Tuan Romeo ....""Keluar.""Baik."Levi keluar dengan ragu.Evelyn menatap ekspresi cuek Romeo, lalu mencoba berta
Violet tiba-tiba terbangun dari mimpinya. Kegelapan memenuhi pandangannya. Di sekitar sangat hening. Sepertinya tidak ada seorang pun bersamanya."Menurutmu, ekspresi seperti apa yang akan ditunjukkan Charles kalau dia tahu kamu sudah diculik olehku?"Suara Howard masih bergema di benaknya. Violet langsung menyadari sesuatu. Dia segera bangkit dan mengangkat selimutnya, tapi kemudian dia merasa sangat pusing.Apa yang disuntikkan Howard kepadanya di pesawat?Kenapa tubuhnya tidak bertenaga sama sekali?Klik.Tiba-tiba, lampu di dalam kamar menyala. Violet mengangkat kepalanya, lalu akhirnya dia tahu di mana dia sekarang.Kamar ini sangat luas dan interiornya mengikuti gaya Barok. Kamarnya terlihat megah, cerah dan mahal. Namun, ia juga dipenuhi dengan patung ukiran yang rumit. Lukisan cat minyak besar ditempatkan tepat di depan tempat tidur dan terlihat mengesankan."Nona Violet, Bos meminta saya memberikan Anda baju ganti."Violet baru menyadari seorang pembantu sedang berdiri di depa
Firasat buruk muncul di hati Violet. Akan tetapi, dia tetap duduk di seberang Howard sesuai dengan arahan Ella.Ini sama seperti pertemuan terakhir mereka. Howard masih sombong. Dia mengenakan jas biru tua dan bros lambang Keluarga Lionel ada di dadanya. Dia berperilaku seperti bangsawan.Howard memegang dagunya sambil menatap Violet yang duduk di seberangnya dengan penuh minat. Dia bertanya, "Aku harus memanggilmu Nona Violet atau Nyonya Griffin?"Melihat Violet diam saja, Howard pun mengangkat alisnya dan berkata, "Charles pandai berakting. Hari itu aku benar-benar mengira dia akan menembakmu. Kalau dari awal aku tahu kalian ada hubungan, akhir malam itu pasti akan berbeda.""Apa Tuan Howard menculikku kemari hanya untuk aku mendengar omong kosong ini?"Violet melirik sinis Howard.Bisa-bisanya Howard menculiknya dari pesta pertunangannya. Howard benar-benar berani.Ada ratusan pengusaha yang diundang semalam. Semua pengawal serta patroli di luar hotel adalah bawahan elite Keluarga G
Sambil menatap senyuman Howard, Violet berkata dengan dingin, "Kamu CEO Grup Lionel, tapi bisa-bisanya kamu menculik orang. Kalau hal ini terekspos oleh media, menurutku, Tuan Howard juga malu menjadi penguasa Kota Oaker, 'kan?"Semua orang Kota Oaker takut pada Howard. Semua orang yang tinggal di luar Kota Oaker sudah pernah mendengar cerita tentang Howard.Hanya saja, tidak ada yang tahu kalau Howard hanya orang sinting yang berhati busuk!"Hal yang dilakukan Charles dulu jauh lebih kotor daripada aku. Kenapa? Apa dia nggak pernah memberitahumu? Sepertinya Charles juga tidak menceritakan semuanya padamu. Biar aku tebak. Antara dia nggak percaya padamu atau ... dia nggak berani memberitahumu."Howard mengambil sekuntum bunga mawar di meja makan. Dia berkata dengan ceria, "Aku benar-benar penasaran. Kalau kamu tahu apa yang telah dilakukan Charles dulu, apa kamu masih ingin menjadi Nyonya Griffin?"Mereka semua keluar dari tempat yang sama dan berjuang untuk bertahan hidup di rawa berl
Akan tetapi, kalau Charles tidak datang, bukankah Howard akan mengurung Violet selamanya?Saat Violet memikirkan itu, dia segera menggedor pintu gudang anggur. "Buka pintu! Keluarkan aku! Aku ingin berbicara dengan Howard!""Nona Violet, jangan buang-buang energi Anda. Tanpa perintah Bos, siapa pun nggak boleh membuka pintu untuk Anda."Violet mengernyit dan bertanya, "Jadi, nggak apa-apa juga kalau aku mati di sini?""Selama Bos nggak memberi perintah, meskipun Nona Violet mati, saya juga nggak boleh membuka pintu."Setelah mendengar apa yang dikatakan ella, Violet langsung berhenti menggedor pintu.Apa dia harus menunggu Howard?Namun, bagaimana mungkin Howard akan melepaskannya dengan mudah?Violet melirik anggur merah yang tertata rapi di gudang anggur. Sebuah rencana muncul di dalam benaknya.Dia sudah punya ide!Sudah malam. Ella yang sedang berdiri di luar gudang anggur merasa curiga ketika dia mendengar tidak ada gerakan di gudang anggur.Sepuluh jam sudah berlalu, kenapa tidak
"Masuk!"Glenn mendorong Violet ke kamar tidur Howard.Sekujur tubuh Violet berbau anggur merah. Rambutnya juga basah kuyup. Anggur merah masih menetes dari pakaiannya.Howard sudah keluar dari kamar mandi. Dia mengenakan jubah mandi putih dan rambutnya yang basah masih menetes.Violet langsung menyadari ada banyak bekas luka di tubuh Howard di balik jubah mandinya. Itu seperti yang dia lihat di tubuh Charles.Howard menyadari tatapan Violet. Dia menundukkan kepalanya untuk melihat dadanya yang terbuka, lalu bertanya, "Apa kamu ingin aku membuka jubah mandiku?"Violet menyadari dia telah melihat secara terang-terangan. Dia segera mengalihkan pandangannya, lalu berkata, "Nggak perlu. Nggak ada yang perlu dilihat."Howard mendengus. Dia memperhatikan Violet yang terlihat menyedihkan, kemudian berkata, "Kamu lumayan hebat. Kamu sudah menghabiskan semua anggur merahku yang seharga puluhan miliar. Kenapa? Apa kamu ingin membuatku marah agar kamu bisa mati?""Aku menghargai nyawaku. Aku belu
Saat Howard mendengar itu, dia menganggukkan kepalanya. "Masuk akal.""Jadi, aku ingin membalas dendam kepada pria yang sudah mempermainkan perasaanku. Bukankah itu normal?""Itu masuk akal." Howard setuju, lalu berkata, "Orang yang suka mempermainkan perasaan orang .... Kalau itu aku, aku mungkin nggak hanya akan membunuhnya, tapi juga menikamnya beberapa kali."Melihat Howard sudah memercayainya, Violet lanjut berkata, "Aku paling mementingkan nyawaku. Aku nggak akan mengorbankan nyawaku sendiri demi seorang pria. Lagi pula, aku sudah nggak memiliki apa-apa sekarang. Aku sudah nggak memiliki Keluarga Gloria dan pekerjaan di Grup V. Sepertinya aku juga sudah nggak bisa kembali ke Kota Poseidon. Aku berharap Tuan Howard bisa memberiku kesempatan untuk bekerja di Kota Oaker. Aku ingin menghasilkan uang yang cukup dan membalas pria bajingan itu!""Kalau begitu, kamu berencana menjadi bandar di kasinoku?""Ya."Begitu Violet setuju, Glenn di sebelah mengerutkan keningnya.Howard menjadi t