Apa ada yang salah dengan otak dua orang ini?"Kalau kalian nggak mau pergi, aku pergi dulu."Evelyn ingin sekali kabur dari sini. Tak disangka, ketika dia hendak beranjak pergi, dia mendengar ada yang memanggilnya di belakang. "Evelyn! Komite disiplin memanggilmu!"Saat Evelyn mendengar itu, jantungnya berhenti berdetak untuk sesaat.Saat ini, komite disiplin juga sudah berjalan keluar. Dia menunjuk punggung Evelyn dan berkata, "Kamu berhenti."Punggung Evelyn pun menjadi tegang. Ketika dia menoleh, dia berkata dengan hati-hati, "A ... aku?""Apa kamu tinggal di asrama 317?"Evelyn menganggukkan kepalanya. Dia tidak mengerti kenapa komite disiplin menanyakan itu."Apa kamu tinggal di kamar asrama yang sama dengan Jane Lorman?""Ya ... ya."Evelyn tanpa sadar melirik ke Jane yang berdiri tidak jauh darinya.Jane tercengang. Komite disiplin juga sudah menoleh ke arahnya."Kamu Jane Lorman?"Jane yang tubuhnya sudah menegang menganggukkan kepalanya.Komite disiplin itu menundukkan kepala
"Kalau begitu, siapa?"Alis Violet berkerut.Kalau benar-benar ingin menghukum orang, seharusnya mereka menghukum Evelyn. Akan tetapi, mereka malah sengaja memfitnah Jane. Setelah huru-hara itu, Jane juga hanya ditegur, sedangkan Evelyn baik-baik saja.Pada saat ini, Violet melihat William yang sedang memegang piring dan sebuah bakpao di dalam mulutnya berjalan melewati Violet.Violet mengulurkan tangannya untuk menarik ujung baju William. "Berhenti!"WIlliam menoleh. Dia bertanya dengan mulut penuh, "Ngapain, sih?!""Kamu yang melakukannya?""Apa yang kulakukan?"William tercengang.Violet langsung menjawab, "Lapor ke komite disiplin."William berpikir sejenak, kemudian dia berkata, "Itu Charles.""Apa Charles akan peduli dengan masalah itu?"Violet mendadak mengingat hari itu Evelyn dan teman-temannya berada di bawah gedung apartemennya.Bisa jadi itu memang Charles.Namun, saat ini, kebingungan Violet digantikan oleh pertanyaan lain. "Apa kamu sangat miskin sampai kamu harus makan d
Violet menganggukkan kepalanya. Tadi ketika Evelyn berlutut padanya, itu yang dikatakan Evelyn."Dia punya pacar?" tanya William dengan heran."Bagaimana aku tahu?""Kalau dia sudah punya pacar, kenapa dia masih melengket pada Romeo? Wanita itu benar-benar hebat!"William merasa sangat jijik dengan wanita seperti itu."Dia mengatakan itu hanya untuk didengar orang lain. Lagi pula, aku nggak percaya dia akan punya pacar selain Romeo."Violet meletakkan sendok, lalu membereskan piring kosong di depannya. "Aku sudah selesai makan. Kalian lanjut."Kemudian, Violet berdiri dan hendak pergi.Nicholas juga meninggalkan piringnya, kemudian berkata, "Aku juga sudah selesai makan."William memasukkan satu bakpao ke dalam mulutnya. "Tunggu aku!"Malam harinya, jantung Evelyn berdetak dengan kencang ketika dia melihat hasil ujian kelas terbarunya di asrama.Selama ini nilainya stabil, tapi nilainya merosot pada ujian kali ini.Saat teman sekamarnya melihat nilai Evelyn, dia pun terkejut. "Evelyn,
Evelyn ingin menjelaskan dirinya, tapi Romeo berkata, "Kamu memang sangat berbakat, tapi itu nggak berarti kamu boleh bermalas-malasan.""Maaf, aku ...."Evelyn hampir tidak bisa menahan air matanya, tapi kali ini Romeo tidak berlembut hati."Seharusnya kamu tahu peraturan Universitas Ace. Kalau selanjutnya nilaimu menurun drastis lagi dan kamu nggak juara sepuluh besar, kamu akan kehilangan beasiswamu dan kamu harus membayar sendiri seluruh biaya sekolah."Dari awal Evelyn sudah mengetahui peraturan itu. Namun, dia tidak pernah menyangka kata-kata itu akan keluar dari mulut Romeo.Evelyn menatap Romeo dengan terkejut. Untuk beberapa saat, Evelyn tidak bisa bereaksi.Maksud Romeo sangat jelas. Kalau nilai Evelyn terus menurun, maka Romeo tidak akan mensponsorinya lagi dan juga tidak akan membantunya lanjut belajar di Universitas Ace. Evelyn harus menanggung semuanya sendiri.Evelyn segera berkata, "Tuan Romeo, aku tahu aku salah. Itu nggak akan terjadi lagi."Sekarang semua pengeluaran
"Dia pasti curiga kamu punya pria lain di luar. Kamu nggak boleh menikah dengan pria pengecut sepertinya."Gwen menyeka mulutnya sebelum berkata, "Cepat tinggalkan dia dan menikah dengan orang lain.""Siapa?""Aku merasa adikku baik. Bagaimana kalau kalian berdua mencobanya?"Gwen sangat blak-blakan sehingga Violet hampir menyemburkan teh susunya. "Lupakan saja. Kami nggak cocok.""Bagaimana kalian nggak cocok? Apa adikku kurang tampan? Dia jauh lebih tampan daripada Romeo, loh!""Aku nggak bilang dia nggak tampan.""Uang dan kekuasaan mereka juga imbang!""Ini nggak ada hubungannya dengan itu."Violet menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Perasaan nggak bisa muncul begitu saja.""Gawat, sepertinya adikku nggak punya kesempatan sedikit pun."Gwen tampak murung. Dia bertanya, "Bagaimana perasaanmu terhadap adikku? Apa kamu menyukainya atau nggak?""Aku nggak bisa bilang aku menyukainya, tapi aku nggak membencinya. Aku bahkan merasa dia baik."Gwen mengangguk.Kalau begitu, Charles mas
Ada enam buah durian berukuran besar di dalam kotak. Semuanya sudah terbuka. Begitu kotak tersebut dibuka, aroma durian memenuhi satu apartemen."Astaga. Siapa yang tiba-tiba memberikanmu satu kotak durian?"Gwen segera mengambil satu durian. Dia menciumnya, kemudian berkata dengan ceria, "Durian ini wangi sekali!"Setelah itu, Gwen menoleh ke satpam dan bertanya, "Siapa yang mengantar ini?"Satpam itu menjawab, "Seorang tuan memintaku mengantarkannya kemari.""Tuan?"Gwen melihat Violet, lalu bertanya, "Apa? Masih ada orang lain yang mengejarmu?"Violet menggelengkan kepalanya.Dia benar-benar tidak tahu siapa yang mengantar durian ini.Dulu dia cuma punya sedikit teman laki-laki. Semenjak dia menikah dengan Romeo, dia pun tidak pernah berbicara dengan laki-laki lain.Lagi pula, siapa yang akan memberikan begitu banyak durian tanpa alasan?"Ckck. Bisa-bisanya memberi seorang wanita durian. Aku benar-benar nggak tahu apa yang dipikirkan si pria. Bodoh sekali."Kemudian, Gwen berkata, "
Suara Gwen sangat besar. William menggaruk rambutnya yang berantakan sambil berjalan ke pintu, kemudian dia bertanya, "Siapa yang menggedor-gedor pintu pagi-pagi begini?! Orang masih mau tidur!"William membuka pintu. Saat dia melihat Gwen, dia tercengang. William mengira dia salah lihat, jadi dia menutup kembali pintu, lalu membukanya lagi. Setelah dia yakin kalau orang di depannya adalah Gwen, William bertanya dengan terbata-bata, "Ke ... kenapa kamu datang ke sini?"Gwen menjewer telinga William sembari berkata, "Rayuan macam apa yang kamu ajari pada adikku? Kuberi tahu kamu, ya. Kalau kedua adikku gagal berakhir bersama, aku akan menghajarmu!""William, bukankah seharusnya kamu menjelaskan kepadaku mengenai situasi saat ini?"Violet sedang bersandar di dinding. Dia melipat kedua lengannya di depan dada sambil menatap William.William melirik Gwen, kemudian melirik Violet. Setelah itu, William menelan ludah.Pagi-pagi dia malah disambut oleh dua wanita mengerikan ini! Apa mereka dat
Malam hari, properti baru Gwen mulai dijual dan jamuan malam akan diadakan di Restoran Beauty Field. Gwen termasuk setengah Keluarga Griffin, jadi kali ini proyek properti barunya menarik perhatian banyak orang. Violet yang sudah menerima undangan pun datang. Dia membuat banyak orang menoleh ke arahnya dengan gaun biru lautnya. Meskipun dia hanya berdiri, dia sudah menjadi pusat perhatian."Vio!"Gwen berlari dengan sepatu hak tingginya. Dia merentangkan kedua lengannya, kemudian langsung memeluk Violet dengan erat. William yang membantu mengangkat rok Gwen di belakang hampir tidak bisa mengejarnya."Kak, pelan-pelan! Kamu memakai sepatu hak tinggi!"Gwen berkata dengan cuek, "Kali ini aku bisa mendapatkan puluhan triliun tanpa perlu banyak bicara dari pembukaan proyek properti. Apa aku nggak boleh bahagia dulu?""Boleh, boleh."William tidak pernah berkata tidak kepada Gwen.Violet menyapu pandangannya ke sekeliling. Dia tidak melihat Charles.Atau Charles menyerah setelah membaca pes
"Bawa kami ke sana."Nada perintah Charles membuat karyawan itu tidak senang. "Tuan, aku sudah bilang aku nggak mempunyai wewenang itu ...."Charles tidak suka bertele-tele. Dia langsung menghampiri karyawan itu, lalu meletakkan pisau pendek di depan perut karyawan. Raut wajah karyawan itu berubah. Saat dia hendak berteriak meminta tolong, Charles berkata dengan sinis, "Kamu boleh mencobanya. Apa orang lain akan menyelamatkanmu dulu atau kamu mati dulu?"Demi keselamatannya sendiri, karyawan itu hanya bisa berkata dengan berani, "Ba ... baik ...."Lalu, karyawan itu membalikkan tubuhnya. Charles berkata, "Jangan berpura-pura pintar di depanku. Aku tahu semua trikmu."Violet melihat Charles. Dia tahu kalau saat ini Charles tidak ingin mengungkapkan dirinya.Setelah diancam Charles, karyawan itu segera membawa mereka ke lantai bawah tanah.Bawah tanah sangat berisik. Ini adalah sebuah kasino yang besar dan hukum luar negeri telah menyatakan dengan jelas kalau kasino bawah tanah seperti i
"Kakak, Kakak, apa kamu mau membeli bunga?"Seorang anak laki-laki yang lucu dan ada sedikit kotoran di mukanya berjalan ke arah Violet sambil memegang sebuket bunga layu.Hati Violet melembut sedikit. Saat dia hendak menerima bunga dari anak laki-laki itu, Charles langsung mengulurkan tangannya untuk menangkap pergelangan tangan anak laki-laki itu."Ah!"Anak laki-laki itu menjerit kesakitan. Bunga-bunga tersebut jatuh ke tanah dan ada sebuah pisau pendek tersembunyi di dalamnya.Violet terkejut ketika melihat itu.Charles berkata dengan sinis, "Perampokan di jalan? Apa kamu nggak takut mati?"Wajah anak laki-laki itu memucat setelah melihat tatapan sinis Charles. Dia meninggalkan pisau pendek di tanah, kemudian segera melarikan diri.Violet menundukkan kepalanya. Pisau pendek di tanah itu terlihat sangat kasar, tapi bilahnya tajam. Itu pasti diasah anak laki-laki itu.Violet bertanya, "Kenapa mereka mau membunuh orang?""Hukum di daerah kumuh luar negeri berantakan. Untuk bertahan hi
"Aku nggak peduli! Satu rumah saja nggak bisa dibelinya. Aku nggak akan menikah dengan orang nggak berguna seperti itu!"Agnes melihat Howard dengan jijik, kemudian dia menggandeng tangan Megan dan berkata, "Ayo pergi berbelanja. Aku meminta papiku membelikanku mal. Kamu boleh memilih apa saja yang kamu suka."Kemudian, Agnes menarik Megan keluar. Dia sama sekali tidak memedulikan Howard.Howard tetap tersenyum, tapi setelah dua wanita itu pergi, ekspresinya langsung menjadi masam.Setelah dia menghancurkan Charles dengan kekuatan Keluarga Knowles, dia pasti akan membunuh wanita itu!Pada saat yang sama ....Pesawat dari Kota Poseidon sudah mendarat di luar negeri.Violet memakai kacamata hitam dan topi. Dia memeluk lengan Charles sambil berjalan keluar dari bandara.Karena Violet adalah seorang publik figur sebelumnya, dia takut wajahnya akan menarik perhatian. Berita tentang kedatangan mereka di luar negeri belum tersebar. Agar tidak ada yang tahu, dia dan Charles tidak berharap dike
Tengah malam, rumah Keluarga Lionel di luar negeri.Agnes menggandeng tangan Megan sambil berjalan ke kamar tamu di lantai dua."Aku meminta orang pagi-pagi menyiapkan kamar ini untukmu. Kamu tinggal di sini saja dan anggap rumah ini sebagai rumahmu sendiri."Saat Megan melihat dekorasi kamar yang mewah, dia berkata dengan dilema, "Tapi ... ini rumah Keluarga Lionel di luar negeri. Bukankah kurang pas kalau aku tinggal di sini?""Apa yang kamu takutkan? Kamu adalah sahabatku. Jangankan tinggal di sini, walaupun kamu tinggal di rumahku, papiku nggak akan berkata apa-apa. Terlebih lagi, Howard sendiri yang mengizinkanmu menginap di sini. Aku nggak menyuruhnya."Ketika mengungkit nama Howard, Agnes tampak jijik."Agnes, bagaimanapun juga, Tuan Howard adalah CEO Grup Lionel dan kamu adalah tunangannya. Seharusnya kamu menghormatinya.""Menghormatinya? Dia kira dia siapa? Orang seperti Howard bahkan nggak pantas membantuku memakai sepatu." Agnes memanyunkan bibirnya dan berkata, "Aku benar-
Nathan melihat kedua orang itu, kemudian dia mengalihkan pandangannya dan berkata, "Kalian pergi saja. Perawatan medis di luar negeri lebih maju dan itu akan membantu rehabilitasi narkoba Nona Violet. Kalian nggak perlu mengkhawatirkan Kota Poseidon. Karena keributan yang dibuat Nona Violet sebelumnya, Howard nggak bisa mendirikan bisnisnya di Kota Poseidon untuk sementara. Walaupun dia sudah menyebarkan rumor di luar negeri, dia nggak akan tinggal lama di Kota Poseidon. Mungkin dia sudah lama meninggalkan Kota Poseidon, hanya saja kabarnya belum keluar.""Baik. Terima kasih."Setelah itu, Charles menarik tangan Violet keluar dari ruang kerja.Violet jarang melihat Charles seserius ini. Dia pun bertanya, "Apa situasi di luar negeri sangat sulit?""Nggak begitu.""Kalau ya, kamu nggak akan menunjukkan ekspresi seperti ini."Saat Charles mendengar itu, dia berhenti. Violet bertanya, "Bagaimana kalau bisnis-bisnismu di luar negeri diambil?""Usaha-usaha yang kulakukan di luar negeri selam
William tidak sempat menjelaskan. Dia segera menelepon Charles, kemudian meminta Charles segera pulang ke Kediaman Edris.Masalahnya sudah menjadi besar. Walaupun tidak ada orang di Kota Poseidon yang mengetahuinya, anak buah Charles selalu mengawasi situasi luar negeri secara diam-diam. Begitu terjadi sesuatu, dia akan langsung memberi tahu mereka.Kini sudah tengah malam. Charles dan Violet pulang dengan tergesa-gesa. Pada saat yang sama, Violet sedang memeluk seekor anjing Golden Retriever kecil.Gwen tercengang. "Ke mana kalian pergi tengah-tengah malam? Kenapa kalian bisa membawa pulang seekor anjing?"Samson memiringkan kepalanya dan melihat sekeliling rumah.Violet menurunkan Samson, lalu menjawab, "Aku ingin memeliharanya. Kalian bilang ada masalah di luar negeri. Sebenarnya apa yang terjadi?"Nathan yang sedang duduk di depan meja kantor berkata, "Ada keributan di antara beberapa tim kecil di luar negeri belakangan ini. Kami cepat mengetahuinya. Meskipun kami sudah menghentika
Saat melihat keramahan anjing ini, hati Violet hampir meleleh."Baik sekali. Apa ada yang mengajarimu?"Violet berbicara dengan anjing tersebut, tapi dia sengaja melirik Charles.Charles berkata dengan sangat serius, "Sayang, aku difitnah. Selama ini aku menyuruh anak buahku menjaganya.""Benarkah?"Violet melihat anjing kecil itu dengan aneh.Anjing kecil itu hanya menatap Violet dan bahkan terus menggonggong kecil.Saat Violet melihat anjing kecil berusia tiga bulan ini, dia benar-benar tidak bisa menahan diri untuk tidak menciumnya.Sepertinya dia dan anjing kecil ini benar-benar sudah ditakdirkan."Sayang, apa namamu?"Violet menatap mata anjing Golden Retriever kecil itu. Anjing Golden Retriever kecil itu sepertinya tahu kalau ia punya nama. Ia mengulurkan kakinya kecilnya, lalu menggaruk perut Violet.Violet pun tercengang.Charles di sebelah berkata, "Ia belum punya nama. Apa kamu ingin memberinya nama?"Violet menatap anjing itu, lalu menundukkan kepala untuk melihat perutnya s
Tatapan mata Charles sangat lembut. Siapa pun tidak akan menyangka Tuan Charles yang terkenal kejam ternyata bisa menunjukkan ekspresi selembut itu.Wajah Violet memerah dan dia berbisik, "Bukankah aku sudah memberitahumu jawabannya?"Charles berlutut dengan satu kaki, lalu dia menjentikkan jarinya.Saat ini, seekor anjing Golden Retriever kecil mengibaskan ekornya dan berlari ke sisi Charles. Violet terkejut ketika melihat anjing Golden Retriever kecil itu mengenakan dasi merah.Anjing itu duduk di sebelah Charles. Matanya yang besar menatap Violet. Ia menggoyangkan ekornya sambil mengeluarkan lidah. Ia melihat Violet seakan-akan Violet adalah majikannya.Charles mengambil bunga dan cincin yang dibawa oleh anjing Golden Retriever kecil itu.Dia membuat cincin pertunangan untuk Violet. Itu adalah cincin berlian sebesar telur merpati yang lebih cantik dari yang dikenakan Violet sekarang.Violet tercengang. "Cincin?""Ini cincin lamaran."Belakangan ini Charles sudah menonton banyak vide
Saat Gwen melihat itu, dia buru-buru berkata, "Gawat! Kali ini kita benar-benar sudah kehilangan mereka!"Pada saat yang sama, Violet yang sedang duduk di dalam mobil Charles melihat kaca spion dengan aneh."Aneh ....""Kenapa?""Bukankah kita sudah melewati jalan ini?""Benar.""Kenapa kita mengambil jalan ini lagi?""Ada yang mengikuti kita tadi.""Mobil Rolls Royce tadi?""Ya.""Sepertinya itu mobil William."Saat Charles mendengar itu, dia tersenyum.Violet langsung tahu kalau orang yang mengikuti mereka tadi adalah William."Charles, apa kamu ingin menculikku?"Seulas senyuman tersungging di bibir Violet. Charles malah mengulurkan tangannya untuk mencubit hidung Violet, lalu dia berkata, "Ya. Aku nggak hanya ingin menculikmu, tapi aku lebih ingin mengikatmu di sisiku agar kamu nggak jauh-jauh dariku."Gombalan yang mendadak itu membuat wajah Violet langsung memerah.Dia berkata, "Dulu Tuan Charles nggak pandai menggombal seperti ini, loh. Tak disangka sekarang dia terus-menerus me