"Kalau begitu, siapa?"Alis Violet berkerut.Kalau benar-benar ingin menghukum orang, seharusnya mereka menghukum Evelyn. Akan tetapi, mereka malah sengaja memfitnah Jane. Setelah huru-hara itu, Jane juga hanya ditegur, sedangkan Evelyn baik-baik saja.Pada saat ini, Violet melihat William yang sedang memegang piring dan sebuah bakpao di dalam mulutnya berjalan melewati Violet.Violet mengulurkan tangannya untuk menarik ujung baju William. "Berhenti!"WIlliam menoleh. Dia bertanya dengan mulut penuh, "Ngapain, sih?!""Kamu yang melakukannya?""Apa yang kulakukan?"William tercengang.Violet langsung menjawab, "Lapor ke komite disiplin."William berpikir sejenak, kemudian dia berkata, "Itu Charles.""Apa Charles akan peduli dengan masalah itu?"Violet mendadak mengingat hari itu Evelyn dan teman-temannya berada di bawah gedung apartemennya.Bisa jadi itu memang Charles.Namun, saat ini, kebingungan Violet digantikan oleh pertanyaan lain. "Apa kamu sangat miskin sampai kamu harus makan d
Violet menganggukkan kepalanya. Tadi ketika Evelyn berlutut padanya, itu yang dikatakan Evelyn."Dia punya pacar?" tanya William dengan heran."Bagaimana aku tahu?""Kalau dia sudah punya pacar, kenapa dia masih melengket pada Romeo? Wanita itu benar-benar hebat!"William merasa sangat jijik dengan wanita seperti itu."Dia mengatakan itu hanya untuk didengar orang lain. Lagi pula, aku nggak percaya dia akan punya pacar selain Romeo."Violet meletakkan sendok, lalu membereskan piring kosong di depannya. "Aku sudah selesai makan. Kalian lanjut."Kemudian, Violet berdiri dan hendak pergi.Nicholas juga meninggalkan piringnya, kemudian berkata, "Aku juga sudah selesai makan."William memasukkan satu bakpao ke dalam mulutnya. "Tunggu aku!"Malam harinya, jantung Evelyn berdetak dengan kencang ketika dia melihat hasil ujian kelas terbarunya di asrama.Selama ini nilainya stabil, tapi nilainya merosot pada ujian kali ini.Saat teman sekamarnya melihat nilai Evelyn, dia pun terkejut. "Evelyn,
Evelyn ingin menjelaskan dirinya, tapi Romeo berkata, "Kamu memang sangat berbakat, tapi itu nggak berarti kamu boleh bermalas-malasan.""Maaf, aku ...."Evelyn hampir tidak bisa menahan air matanya, tapi kali ini Romeo tidak berlembut hati."Seharusnya kamu tahu peraturan Universitas Ace. Kalau selanjutnya nilaimu menurun drastis lagi dan kamu nggak juara sepuluh besar, kamu akan kehilangan beasiswamu dan kamu harus membayar sendiri seluruh biaya sekolah."Dari awal Evelyn sudah mengetahui peraturan itu. Namun, dia tidak pernah menyangka kata-kata itu akan keluar dari mulut Romeo.Evelyn menatap Romeo dengan terkejut. Untuk beberapa saat, Evelyn tidak bisa bereaksi.Maksud Romeo sangat jelas. Kalau nilai Evelyn terus menurun, maka Romeo tidak akan mensponsorinya lagi dan juga tidak akan membantunya lanjut belajar di Universitas Ace. Evelyn harus menanggung semuanya sendiri.Evelyn segera berkata, "Tuan Romeo, aku tahu aku salah. Itu nggak akan terjadi lagi."Sekarang semua pengeluaran
"Dia pasti curiga kamu punya pria lain di luar. Kamu nggak boleh menikah dengan pria pengecut sepertinya."Gwen menyeka mulutnya sebelum berkata, "Cepat tinggalkan dia dan menikah dengan orang lain.""Siapa?""Aku merasa adikku baik. Bagaimana kalau kalian berdua mencobanya?"Gwen sangat blak-blakan sehingga Violet hampir menyemburkan teh susunya. "Lupakan saja. Kami nggak cocok.""Bagaimana kalian nggak cocok? Apa adikku kurang tampan? Dia jauh lebih tampan daripada Romeo, loh!""Aku nggak bilang dia nggak tampan.""Uang dan kekuasaan mereka juga imbang!""Ini nggak ada hubungannya dengan itu."Violet menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Perasaan nggak bisa muncul begitu saja.""Gawat, sepertinya adikku nggak punya kesempatan sedikit pun."Gwen tampak murung. Dia bertanya, "Bagaimana perasaanmu terhadap adikku? Apa kamu menyukainya atau nggak?""Aku nggak bisa bilang aku menyukainya, tapi aku nggak membencinya. Aku bahkan merasa dia baik."Gwen mengangguk.Kalau begitu, Charles mas
Ada enam buah durian berukuran besar di dalam kotak. Semuanya sudah terbuka. Begitu kotak tersebut dibuka, aroma durian memenuhi satu apartemen."Astaga. Siapa yang tiba-tiba memberikanmu satu kotak durian?"Gwen segera mengambil satu durian. Dia menciumnya, kemudian berkata dengan ceria, "Durian ini wangi sekali!"Setelah itu, Gwen menoleh ke satpam dan bertanya, "Siapa yang mengantar ini?"Satpam itu menjawab, "Seorang tuan memintaku mengantarkannya kemari.""Tuan?"Gwen melihat Violet, lalu bertanya, "Apa? Masih ada orang lain yang mengejarmu?"Violet menggelengkan kepalanya.Dia benar-benar tidak tahu siapa yang mengantar durian ini.Dulu dia cuma punya sedikit teman laki-laki. Semenjak dia menikah dengan Romeo, dia pun tidak pernah berbicara dengan laki-laki lain.Lagi pula, siapa yang akan memberikan begitu banyak durian tanpa alasan?"Ckck. Bisa-bisanya memberi seorang wanita durian. Aku benar-benar nggak tahu apa yang dipikirkan si pria. Bodoh sekali."Kemudian, Gwen berkata, "
Suara Gwen sangat besar. William menggaruk rambutnya yang berantakan sambil berjalan ke pintu, kemudian dia bertanya, "Siapa yang menggedor-gedor pintu pagi-pagi begini?! Orang masih mau tidur!"William membuka pintu. Saat dia melihat Gwen, dia tercengang. William mengira dia salah lihat, jadi dia menutup kembali pintu, lalu membukanya lagi. Setelah dia yakin kalau orang di depannya adalah Gwen, William bertanya dengan terbata-bata, "Ke ... kenapa kamu datang ke sini?"Gwen menjewer telinga William sembari berkata, "Rayuan macam apa yang kamu ajari pada adikku? Kuberi tahu kamu, ya. Kalau kedua adikku gagal berakhir bersama, aku akan menghajarmu!""William, bukankah seharusnya kamu menjelaskan kepadaku mengenai situasi saat ini?"Violet sedang bersandar di dinding. Dia melipat kedua lengannya di depan dada sambil menatap William.William melirik Gwen, kemudian melirik Violet. Setelah itu, William menelan ludah.Pagi-pagi dia malah disambut oleh dua wanita mengerikan ini! Apa mereka dat
Malam hari, properti baru Gwen mulai dijual dan jamuan malam akan diadakan di Restoran Beauty Field. Gwen termasuk setengah Keluarga Griffin, jadi kali ini proyek properti barunya menarik perhatian banyak orang. Violet yang sudah menerima undangan pun datang. Dia membuat banyak orang menoleh ke arahnya dengan gaun biru lautnya. Meskipun dia hanya berdiri, dia sudah menjadi pusat perhatian."Vio!"Gwen berlari dengan sepatu hak tingginya. Dia merentangkan kedua lengannya, kemudian langsung memeluk Violet dengan erat. William yang membantu mengangkat rok Gwen di belakang hampir tidak bisa mengejarnya."Kak, pelan-pelan! Kamu memakai sepatu hak tinggi!"Gwen berkata dengan cuek, "Kali ini aku bisa mendapatkan puluhan triliun tanpa perlu banyak bicara dari pembukaan proyek properti. Apa aku nggak boleh bahagia dulu?""Boleh, boleh."William tidak pernah berkata tidak kepada Gwen.Violet menyapu pandangannya ke sekeliling. Dia tidak melihat Charles.Atau Charles menyerah setelah membaca pes
Evelyn terlihat seperti seorang korban yang telah dituduh dan ditindas orang.Kalau mereka berada di universitas, taktik Evelyn ini mungkin bisa membuat orang-orang di sekitar bersimpati padanya. Namun, tempat ini bukan universitas. Semua orang yang muncul di jamuan malam ini adalah orang licik di industri. Mereka sudah punya banyak pengalaman.Taktik Evelyn sama sekali tidak berguna. Semua orang hanya merasa mereka sedang menonton sebuah pertunjukan seru.Hanya Evelyn yang mengira mereka akan memercayainya dengan mudah."Kamu benar-benar nggak punya malu."Gwen tertawa sinis. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan wanita yang sangat tidak tahu malu.Evelyn menangis karena kata-kata Gwen, kemudian dia berkata, "Nona Gwen, aku tahu kamu nggak menyukaiku. Tapi, aku benar-benar bukan orang yang seperti kamu pikirkan. Aku sudah merasa sangat bersalah karena waktu itu aku mengenali salah orang dan menyinggungmu. Mohon maafkan aku, Nona Gwen. Aku benar-benar hanya ingin meminta maaf padamu."
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada
Setelah mendengar apa yang dikatakan pria itu, Romeo tanpa sadar memutar cincin di jarinya dan sorot matanya terlihat sedikit rumit."Ketemu! Ketemu!"William tiba-tiba berteriak. Semua orang pun menuju ke tempat William.William menunjuk sebuah rantai yang sedikit tua. Entah ada apa di bawah rantai, tapi itu membuat orang sedikit merinding."Aku saja."Jacob melangkah maju, lalu dia dan William menarik rantai itu dengan kuat.Rantai itu makin besar. Semua orang melihat tanah di depan mereka mendadak mulai bergerak.Agnes ketakutan dan bersembunyi di belakang Violet.Kemudian, muncul sebuah lubang besar di tanah itu."A ... apa itu?"Agnes menunjuk lubang besar itu.Sepertinya sudah lama orang tidak membukanya karena dalamnya bau apak."Bukankah itu sangat jelas? Itu lubang." Gwen berkata, "Sangat normal ada beberapa lubang saat menggali gunung. Tapi, Keluarga Edris nggak membangun kereta bawah tanah, jadi untuk apa lubang ini?"Violet berkata, "Ayo turun.""Aku jalan di depan."Charle
"Kalian nggak usah mengerti. Kalian hanya perlu menemukan lokasi gerbang istana."Jacob bertanya dengan bingung, "Lokasi gerbang istana?""Dalam diagram, gerbang melambangkan api, yang berarti jantung pada tubuh manusia."Violet berkata, "Tempat ini dikelilingi oleh pegunungan dan air yang merupakan fengsui bagus untuk harta karun. Di depan adalah gunung, lalu di tengah adalah sungai yang berkelok-kelok."Gwen membungkuk untuk melihat gambar Violet, kemudian berkata, "Kalau menurut heksagrammu, bukankah gerbang ada di posisi ini?"Gwen menunjuk tepat arah selatan mereka.Semua orang menoleh ke arah selatan. Pegunungan di sana sudah berubah menjadi jalan.Dapat dilihat lokasi Keluarga Edris meratakan gunung berada tepat di gerbang istana."Tapi, nggak ada apa-apa di sini. Jangan-jangan ... benaran di bawah tanah?"Bulu kuduk Agnes berdiri.Di atas sini saja sudah begitu kacau, apalagi di bawah?Dia tidak akan turun meskipun dia dibunuh!Charles diam untuk beberapa saat, lalu berkata, "K
"Ya. Pusat apa? Api apa? Itu terdengar mistis."Gwen juga tidak paham apa yang barusan dikatakan Violet.Semua orang tampak bingung.Violet tiba-tiba berjalan ke rerumputan di dekatnya, lalu mengambil sebuah batu. Dia menggambar delapan heksagram di tanah.Dia menggambar sambil berkata, "Tiga garis terhubung. Tiga garis terputus."Setelah itu, dua heksagram yang berlawanan muncul di tanah. Satu berupa tiga garis yang saling terhubung, sedangkan satu lagi berupa tiga garis putus-putus."Tiga garis yang terhubung ini adalah gaya aktif. Garis yang putus-putus ini adalah gaya pasif."Violet lanjut berkata, "Bagian tengah yang kosong dikelilingi oleh api. Bagian tengah yang penuh dikelilingi oleh air."Violet menggambar dua heksagram yang berlawanan lagi. Satu dengan garis putus-putus di tengah, lalu garis yang terhubung di atas dan di bawah. Satu lagi dengan garis terhubung di tengah, garis putus-putus di atas dan di bawah."Astaga! Bukankah ini Diagram Chivax?"William terpana.Agnes dan
Mereka sudah di perjalanan gunung selama lebih dari setengah jam dan semua orang sangat mengantuk."Sialan!"Suara William yang tiba-tiba membangunkan semua orang. Terjadi belokan tajam, kemudian mobil berhenti dengan mendadak.Semua orang terkejut dan berteriak. Beberapa menit kemudian, mobil baru tenang.Wajah Agnes memucat dan dia berkata, "Kamu bisa menyetir atau nggak, sih?! Kalau nggak bisa, biar aku saja!""Ban mobil pecah, ya?"Gwen langsung membuka pintu mobil. Begitu juga dengan William.Ketika semua orang melihat itu, mereka juga turun dari mobil.Gwen memeriksa ban mobil, kemudian mengernyit dan berkata, "Kita sudah nggak bisa naik mobil. Batu sebesar itu sangat berbahaya di tengah-tengah jalan pegunungan."William di samping berkata, "Apa-apaan orang Keluarga Edris? Bagaimanapun juga, ini bisnis mereka. Kenapa mereka nggak merawatnya? Mereka bisa meminta orang sesekali membersihkan jalan."Gwen memutar bola matanya, lalu berkata, "Enak sekali kamu. Ada gerbang di depan jal
Perjalanan besok ke pegunungan mungkin tidak damai.Charles menyadari keraguan Violet, jadi dia meraih tangan Violet dan berkata, "Jangan takut. Aku akan membawa cukup banyak orang untuk menjamin keselamatan kita.""Baik."Violet menyahut.Tampaknya mereka butuh membuat banyak persiapan.Malam itu, Violet mengetuk pintu kamar Nathan."Masuk."Nada Nathan terdengar tenang.Violet membuka pintu kamar, lalu melihat Nathan sedang bermain catur. Hanya ada cahaya redup yang menyinari kamar sehingga suasana terlihat aneh."Tuan Nathan.""Aku tahu apa yang ingin kamu tanyakan."Nathan mendongak, lalu berkata, "Bukankah kamu juga ingin tahu siapa orang itu?"Violet mengernyit dan bertanya, "Apa ada harta karun di gunung itu?""Aku nggak tahu."Setelah mendengar jawaban Nathan, alis Violet makin berkerut. "Kamu nggak tahu?""Gunung itu diratakan oleh nenek moyangku beberapa dekade lalu selama kurun waktu lima tahun. Kemudian, tanah itu telantar selama bertahun-tahun dan lama-kelamaan menjadi ger
Violet melihat mata semua orang sedang tertuju padanya.Violet mengerutkan alis dan berkata, "Apa semua orang masih mengingat buku akuntansi itu?""Masih.""Di dalam buku akuntansi itu, selain barang-barang sehari-hari, yang ada hanya angka-angka."Violet berkata, "Kalau empat buku akuntansi itu benar-benar adalah peta harta karun, mungkin angka-angka itu adalah koordinat geografis?"Gwen berkata, "Banyak sekali koordinat geografisnya. Seharusnya nggak mungkin.""Nggak." Charles mengernyit dan berkata, "Itu mungkin."William juga bertanya, "Kenapa kamu berkata seperti itu?"Charles berkata, "31° lintang utara, 120° bujur timur adalah koordinat Kota Poseidon berdasarkan garis khatulistiwa, tapi Kota Poseidon memiliki koordinatnya sendiri."Violet berkata, "Kota Poseidon terletak di antara 120°52′ dan 122°12′ bujur timur dan 30°40′ dan 31°53′ lintang utara. Apa kalian nggak merasa angka 120 dan 30 tampak familier?"Gwen bertepuk tangan, lalu berkata, "Kedua angka ini muncul berulang kali
Orang lain tidak tahu apa yang spesial tentang Violet, tapi Nathan tahu."Tuan, apa kita ingin berterima kasih pada Tuan Romeo?""Untuk beberapa saat ini, lebih baik jangan menghubunginya."Nathan berkata, "Orang itu ingin mendapatkan keuntungan tanpa melakukan apa-apa. Kalau begitu, kita akan melakukan apa yang diinginkannya dan membantunya menemukan harta karun itu.""Tapi, kalau seperti itu, bukankah akan terjadi kekacauan besar di Kota Poseidon?""Kota Poseidon sudah kacau."Nathan mengerutkan alis dan berkata, "Aku ingin menambah bahan bakar ke dalam kekacauan ini."Langit perlahan-lahan menggelap.Violet dan yang lainnya kembali ke Kediaman Edris.Eddie melihat mereka sudah pulang, jadi dia berjalan mendekat, lalu berkata, "Nona Violet, Tuan Charles.""Eddie, kamu ingin pergi ke mana?"Gwen mendekat, lalu melihat gulungan besar dan kecil di tangan Eddie. Itu seperti barang tua dan berdebu.Eddie melirik gulungan-gulungan di tangannya dan menjawab, "Ini adalah peta kota tua dari b
Di Grup Shepherd."Romeo sama sekali nggak membantuku! Dia pasti pura-pura menyerah! Bos, hari ini kacau semua karena Romeo!"Isabella langsung menunjuk Romeo.Alis Romeo sedikit berkerut, tapi itu saja sudah menunjukkan kekesalan Romeo.Pria yang duduk di meja kerja itu mengenakan jas dan dasi dan membuatnya tampak serius. Namun, topeng putih yang menutupi wajahnya tidak dapat menunjukkan ekspresi apa pun. Dia berkata, "Apa itu benar?"Melihat orang di depannya ini mempertanyakannya, Romeo hanya tertawa sinis sebelum berkata, "Trik tingkat rendah semacam ini nggak akan mampu menggoyahkan kedudukan Violet di Kota Poseidon sama sekali. Dia memiliki Charles dan Nathan di sisinya. Selama kedua orang ini masih hidup, Grup V milik Violet akan mampu berdiri kokoh dan bersaing dengan kita."Setelah itu, mata Romeo tertuju pada Isabella dan berkata, "Dengan segala hormat, dia sungguh nggak berguna. Kecuali mukanya yang lumayan mirip dengan Violet, dia nggak berguna selain itu.""Kamu!"Isabell