Keluarga Gloria adalah keluarga besar dengan banyak peraturan. Violet tahu orang seperti apa ayahnya. Sebagai kepala keluarga, ayahnya tidak mungkin melanggar peraturan demi kepentingan pribadinya dan melepaskan Freddy hanya karena Freddy adalah adik kandungnya.Freddy berjudi adalah masalahnya sendiri, tapi itu bisa merugikan seluruh Keluarga Gloria. Dan memang seperti itu kenyataannya.Wajah Freddy berkedut, jelas kalau dia sudah tidak bisa berkata-kata.Violet berkata, "Freddy Gloria, aku akan bertanya padamu untuk yang terakhir kalinya. Apa kamu membunuh ayahku?!""Ya! Aku yang membunuhnya! Siapa menyuruhnya keras kepala sekali?! Dia ingin mengusirku dengan kejam setelah tahu aku berjudi!" Pembuluh darah di kening Freddy menonjol keluar. Jelas kalau dia sangat marah. "Aku adalah adik kandungnya! Aku hanya ingin meminjam uangnya untuk membayar utang judiku! Tapi, dia malah memakiku dan ingin mengusirku! Keluarga Gloria juga adalah keluargaku. Apa haknya melakukan itu?!""Kamu berjud
Setelah mendengar itu, Freddy tercengang.Violet berkata, "Kamu nggak hanya serakah, tapi kamu juga ingin menyeret seluruh Keluarga Gloria dengan kebodohanmu. Menurutku, ayahku ingin mengusirmu keluar adalah keputusan yang sangat tepat.""Apa hakmu berkata seperti itu?! Apa?!"Freddy menggebrak meja dengan marah dan berdiri. Namun, kemudian Charles berdiri dan membuka pintu sel yang memisahkan ruang kunjungan.Melihat Charles berjalan masuk, emosi Freddy langsung lenyap.Satu tangan Charles menekan bahu Freddy. Freddy pun duduk ketakutan di kursinya. Dia sama sekali tidak berani melawan.Charles berkata dengan dingin, "Jawab baik-baik ketika kamu ditanya.""Charles, kuperingati kamu, ini adalah penjara. Kalau kamu berani menyentuhku, kamu bersalah ...."Sebelum Freddy sempat menyelesaikan kalimatnya, tangan Charles mengerahkan kekuatan. Freddy merasa tulang bahunya hampir remuk. Dia menggertakkan giginya kesakitan sambil berteriak, "To ... tolong! Tolong!"Nada Charles terdengar berbah
"Ssh! Diam! Jangan bertanya hal yang nggak patut kamu tanya!"Setelah mendengar itu, sipir buru-buru menutup mulutnya.Saat ini, Charles seolah-olah mendengar suara di belakang. Dia pun memeluk pinggang Violet. Violet menundukkan kepalanya untuk melihat lengan Charles yang memeluk pinggangnya. Lalu, dia bertanya dengan alis berkerut, "Ngapain kamu?""Nggak apa-apa. Aku khawatir kamu terjatuh."Violet tidak percaya pada omongan Charles, jadi dia memukul tangan Charles. "Jangan macam-macam.""Ya, Sayang."Charles tersenyum.Dalam perjalanan pulang, Violet menatap kunci itu. Jelas kalau kunci ini seharusnya sudah berusia ratusan tahun yang lalu. Pengerjaannya tidak hanya indah, tapi bentuk kuncinya juga sangat unik."Pulang ke rumah Keluarga Gloria. Aku ingin melihat aula leluhur."Charles berkata, "Freddy sudah bilang nggak ada barang yang berharga di aula leluhur atau mungkin barang yang tersembunyi di aula leluhur bukan barang berharga. Hanya saja, entah rahasia apa yang disembunyikan
Violet dan Charles mengelilingi aula leluhur beberapa kali. Alhasil, mereka tidak menemukan apa-apa. Tidak ada informasi penting, apalagi barang berharga."Jangan menyia-nyiakan tenaga lagi. Kalau memang ada barang berharga, seharusnya dari awal sudah di ambil pamanmu."Pada akhirnya, Charles meletakkan papan arwah ke tempat semula.Tadi mereka juga sudah mencari di area papan arwah. Mereka hampir membalikkan papan di bawahnya, tapi apa pun tidak ada di sini."Jangan-jangan ... rahasia yang kata orang tersembunyi di keluarga itu palsu?"Violet tenggelam dalam pikirannya.Kalau benar-benar ada harta karun di Kota Poseidon, seharusnya sudah banyak orang yang mencarinya selama beberapa tahun ini."Harta karunnya benaran ada, hanya saja leluhur menyembunyikannya dengan baik."Charles menatap papan arwah di depannya, lalu berkata, "Ayo pulang dulu hari ini. Kamu memiliki kuncinya. Kita bisa kembali kapan saja.""Charles, aku merasa sangat nggak tenang."Wajah Violet tampak sangat serius. Ch
Saat Charles mendongak, dia melihat kursi lipat di dalam kotak. Dia pun tersenyum dan berkata, "Nona Violet, kursi ini untuk ....""Aku khawatir kamu kelelahan nanti, jadi aku menyiapkan kursi untukmu."Lalu, Violet mengambil kursi lipat tersebut. Dia meletakkan di sebelah Charles sambil tersenyum dengan manis."Tuan Charles, semangat."Ketika melihat senyuman Violet, Charles mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi merah muda Violet. Lalu, dia berkata, "Baik. Aku akan berusaha nggak membuat istriku menunggu kelamaan."Charles mengetuk batu bata di bawah pilar, kemudian dia menghancurkan batu batanya. Saat Charles melihat itu, dia tertawa. Dia berkata, "Sepertinya tempat ini benar-benar sudah satu abad nggak diperbaiki?""Hm?"Violet berjalan mendekat untuk melihat. Dia melihat batu bata di lantai dihancurkan dengan mudah.Violet berpikir sejenak, lalu berkata, "Seharusnya batu bata ini mahal.""Aku akan mengganti rugi nanti."Charles mengatakan itu sambil mengangkat batu bata di sebe
"Ini cara akuntansi yang lama. Tampaknya cukup sulit dipahami.""Apa kamu memahaminya?""Sedikit, tapi aku sudah lama nggak melihatnya. Jadi, aku harus membiasakan diri lagi."Violet melihat buku-buku akuntansi itu dengan saksama. Charles di sebelah melihat wajah serius Violet, lalu berkata, "Ternyata istriku sangat hebat. Kamu bahkan bisa memahami ini.""Apa kamu sudah lupa jurusan apa yang kupelajari? Aku mengambil jurusan keuangan. Kalau aku nggak bisa membaca buku ini, bagaimana aku bisa mengelola perusahaan?"Walaupun Violet berkata seperti itu, dalam hati dia berterima kasih pada Romeo.Di kehidupan sebelumnya dia menyukai Romeo. Agar bisa membantu Romeo, Violet ingin belajar semua hal tentang keuangan. Saat itu dia mempelajari banyak hal dan memahaminya dengan cepat. Kalau bukan karena pengetahuannya dari kehidupan sebelumnya, dia yang sekarang juga tidak akan memahami buku-buku akuntansi ini.Setelah Violet melihat buku akuntansi itu lumayan lama, alisnya makin berkerut dan dia
Violet melihat Charles, lalu dia langsung paham apa yang terjadi.Violet berkata pada Jordan yang berada di ujung telepon, "Aku mengerti. Nanti aku akan meneleponnya.""Baik, Bu Violet."Violet mengakhiri panggilan, lalu dia menatap Charles dan bertanya, "Kamu diam-diam melihat ponselku?""Nggak ...."Charles tampaknya tidak berbohong. Violet juga mengingat ponselnya selalu bersamanya.Namun, intuisi memberitahunya kalau ponselnya sudah diutak-atik oleh Charles."Katakan dengan jujur."Setelah mendengar nada tegas Violet, Charles terpaksa menjawab dengan jujur, "William dan Gwen memasang cip di ponselmu yang otomatis memblokir semua panggilan dan pesan dari Romeo.""Kenapa kamu nggak memberitahuku?""Aku ... lupa."Charles tampak sangat polos.Violet memegang keningnya. Itu memang hal yang akan dilakukan William dan Gwen.Setelah apa yang terjadi sebelumnya, sepertinya William dan Gwen berencana menggunakan segala cara agar Romeo tidak mengganggu Violet."Aku mengerti. Aku telepon Rome
Hari sudah sore ketika Violet tiba di Kediaman Fernandez.Violet mengeluarkan kuncinya. Saat dia hendak masuk, dia baru mengingat kunci rumah Keluarga Fernandez sudah lama diganti. Saat ini kebetulan Martha membuka pintu. Wajahnya berseri-seri melihat Violet sudah datang. "Nyonya sudah pulang, ya. Masuk, masuk!"Martha menuntun Violet masuk ke Kediaman Fernandez, kemudian dia berkata, "Saya mendengar Nyonya pulang hari ini, jadi saya sudah menyiapkan makanan yang banyak untuk Anda."Martha berkata pada Violet dengan ceria, "Tuan bilang Nyonya nggak akan pergi lagi. Apa itu benar?""Aku masih harus pergi karena aku perlu bekerja."Martha berkata, "Benar juga. Nyonya masih perlu bekerja. Pekerjaan lebih penting daripada apa pun!"Ketika Martha menyambut Violet, Romeo sudah turun dari lantai dua. Ekspresi Romeo menjadi lembut sedikit setelah melihat Violet.Ekspresi Nyonya Besar Fernandez yang barusan keluar dari kamarnya tampak masam. Namun, ketika dia melihat Romeo, dia tetap berkata de
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada