Charles menatap Violet dan berbisik, "Aku akan memberitahumu semua yang ingin kamu ketahui. Aku nggak akan merahasiakan apa pun darimu."Charles memegang wajah Violet, kemudian mengecup kening Violet."Vio, di dunia ini nggak ada yang lebih penting darimu bagiku. Dan nggak ada orang yang lebih berharga darimu bagiku. Tapi, ada satu hal yang harus kulakukan.""Nathan sudah memberitahuku. Kamu ingin menyelidiki kecelakaan orang tuamu."Charles merapatkan bibirnya, lalu berkata, "Bukan hanya orang tuaku."Violet mengangkat alisnya dan bertanya, "Apa lagi?""Orang tuamu juga."Saat Violet mendengar itu, dia mengepalkan tangannya. Dia menahan rasa gelisah di hatinya dan bertanya, "Siapa ... yang membunuh orang tuaku?"Charles menatap lurus mata Violet, tapi kemudian dia tanpa sadar mengalihkan pandangannya dan berkata, "Bagaimana Nathan menjawabmu?"Violet berkata, "Dia bilang dia nggak tahu, tapi aku nggak memercayainya. Keluarga Edris memiliki informasi terlengkap di Kota Poseidon. Dia ng
"Utang judinya sudah lama ada. Kami curiga waktu itu pamanmu berutang pada sebuah organisasi besar. Mereka nggak bisa menyentuh ayahmu, jadi mereka terpaksa memperalat Freddy untuk membunuh ayahmu.""Keluarga Gloria mengalami kemunduran selama dipimpin Paman beberapa tahun ini. Jangan-jangan tujuan mereka adalah menghancurkan Keluarga Gloria?"Setelah Violet memikirkannya, dulu kemunduran Keluarga Gloria mulai dari pamannya. Utang judi Freddy hampir memengaruhi seluruh bisnis Keluarga Gloria.Dan organisasi di balik masalah ini telah menghabiskan beberapa tahun untuk menghancurkan bisnis Keluarga Gloria yang sudah berdiri berabad-abad. Metode ini sungguh menakutkan."Bukti yang kami miliki sekarang hanya Freddy menyuap seorang pengemudi bernama Matt Copper untuk mengemudi dalam keadaan mabuk dan menyebabkan kecelakaan di jalan yang sudah ditentukan. Matt Cooper mati bersama orang tuamu waktu itu. Jadi, nggak ada bukti kalau dia menerima suap.""Terlebih lagi, bagaimana mungkin ada oran
"Masih ada lain kali."Violet tidak akan tertipu. Dia berdiri, lalu hendak pergi. Charles menariknya, kemudian menggendongnya. Violet tercengang. "Charles, turunkan aku!""Kamu adalah istriku. Aku nggak akan melepaskanmu meskipun aku dibunuh.""Dasar bedebah!""Aku memang bukan pria baik."Wajah Violet memerah. Charles menggendongnya ke kamar tidur, lalu meletakkannya di atas tempat tidur dengan hati-hati.Ciuman tadi sudah menaikkan hasrat Charles. Dia menunduk untuk mencium pipi Violet, lalu dia berkata dengan suara serak, "Vio, malam ini biarkan aku menemanimu. Aku nggak akan menyentuhmu.""Kamu nggak akan menyentuhku? Kalau begitu, ngapain kamu sekarang?"Violet mendorong Charles, lalu dia membalikkan tubuhnya dengan kesal. Charles memeluk Violet dari belakang, lalu berbisik di telinganya, "Aku hanya menciummu dan nggak akan melakukan yang lainnya."Violet selalu merasa kata-kata ini terasa familier, kemudian dia berkata, "Oke. Kalau kamu menyentuhku malam ini, lain kali kamu nggak
Charles yang berdiri di luar kamar mandi terlihat sedikit sedih, tapi dia tidak mempunyai pilihan lain.Selesai semuanya, Charles mengantar Violet ke penjara.Devon sudah menunggu lama di luar penjara.Devon yang mengantar masuk Violet dan Charles, kemudian dia berkata, "Barang-barang pribadi tahanan kami disimpan di tempat yang sama. Karena Nona Violet bilang ingin melihat barang-barang anggota keluarga, kami langsung meminta orang untuk mengeluarkannya."Setelah itu, Devon meminta orang menunjukkannya.Semua yang ada di meja adalah apa yang dibawa Freddy ketika dia masuk penjara. Selain satu set pakaian, ada juga dompet dan kunci mobil.Violet mengernyit dan bertanya, "Ini saja?"Devon berkata, "Ya. Nggak ada barang yang lain lagi."Violet diam. Dia mengulurkan tangan untuk meraba pakaian yang dibawa Freddy. Tangannya tiba-tiba menyentuh sesuatu yang keras. Dia segera membuka baju itu, lalu melihat ada sesuatu di bagian dada jas Freddy.Violet membuka bagian dalam jas, lalu melihat a
Setelah melihat sikap Charles, Freddy menghela napas berat. Lalu, dia berkata, "Itu kunciku! Itu kunci gudang rumah biasa dan nggak bernilai apa-apa.""Ini kunci gudang atau aula leluhur?"Saat mendengar kata "aula leluhur", ekspresi Freddy berubah lagi.Violet berkata, "Paman, aku nggak ingin berbelit-belit denganmu. Apa kamu mencuri kunci aula leluhur dari ayahku?""Omong kosong! Kakak yang memberikannya padaku dulu!"Freddy berdiri dengan emosi, tapi Charles langsung berkata dengan sinis, "Duduk!"Karena Charles, emosi Freddy yang tadi naik langsung turun. Dia duduk di kursinya, lalu berkata, "Vio, meskipun aku sudah berbuat salah padamu, aku ini tetap pamanmu. Dia adalah kakak kandungku, bagaimana mungkin aku mencuri barangnya?""Untuk membayar utang judimu, apa yang nggak bisa dilakukan Paman? Kamu saja bisa mencelakai keponakan kandungmu, apalagi kakak kandungmu."Saat Violet mengucapkan kalimat terakhir, Freddy berkata dengan marah, "Violet, apa maksudmu? Apa kamu mencurigai aku
Keluarga Gloria adalah keluarga besar dengan banyak peraturan. Violet tahu orang seperti apa ayahnya. Sebagai kepala keluarga, ayahnya tidak mungkin melanggar peraturan demi kepentingan pribadinya dan melepaskan Freddy hanya karena Freddy adalah adik kandungnya.Freddy berjudi adalah masalahnya sendiri, tapi itu bisa merugikan seluruh Keluarga Gloria. Dan memang seperti itu kenyataannya.Wajah Freddy berkedut, jelas kalau dia sudah tidak bisa berkata-kata.Violet berkata, "Freddy Gloria, aku akan bertanya padamu untuk yang terakhir kalinya. Apa kamu membunuh ayahku?!""Ya! Aku yang membunuhnya! Siapa menyuruhnya keras kepala sekali?! Dia ingin mengusirku dengan kejam setelah tahu aku berjudi!" Pembuluh darah di kening Freddy menonjol keluar. Jelas kalau dia sangat marah. "Aku adalah adik kandungnya! Aku hanya ingin meminjam uangnya untuk membayar utang judiku! Tapi, dia malah memakiku dan ingin mengusirku! Keluarga Gloria juga adalah keluargaku. Apa haknya melakukan itu?!""Kamu berjud
Setelah mendengar itu, Freddy tercengang.Violet berkata, "Kamu nggak hanya serakah, tapi kamu juga ingin menyeret seluruh Keluarga Gloria dengan kebodohanmu. Menurutku, ayahku ingin mengusirmu keluar adalah keputusan yang sangat tepat.""Apa hakmu berkata seperti itu?! Apa?!"Freddy menggebrak meja dengan marah dan berdiri. Namun, kemudian Charles berdiri dan membuka pintu sel yang memisahkan ruang kunjungan.Melihat Charles berjalan masuk, emosi Freddy langsung lenyap.Satu tangan Charles menekan bahu Freddy. Freddy pun duduk ketakutan di kursinya. Dia sama sekali tidak berani melawan.Charles berkata dengan dingin, "Jawab baik-baik ketika kamu ditanya.""Charles, kuperingati kamu, ini adalah penjara. Kalau kamu berani menyentuhku, kamu bersalah ...."Sebelum Freddy sempat menyelesaikan kalimatnya, tangan Charles mengerahkan kekuatan. Freddy merasa tulang bahunya hampir remuk. Dia menggertakkan giginya kesakitan sambil berteriak, "To ... tolong! Tolong!"Nada Charles terdengar berbah
"Ssh! Diam! Jangan bertanya hal yang nggak patut kamu tanya!"Setelah mendengar itu, sipir buru-buru menutup mulutnya.Saat ini, Charles seolah-olah mendengar suara di belakang. Dia pun memeluk pinggang Violet. Violet menundukkan kepalanya untuk melihat lengan Charles yang memeluk pinggangnya. Lalu, dia bertanya dengan alis berkerut, "Ngapain kamu?""Nggak apa-apa. Aku khawatir kamu terjatuh."Violet tidak percaya pada omongan Charles, jadi dia memukul tangan Charles. "Jangan macam-macam.""Ya, Sayang."Charles tersenyum.Dalam perjalanan pulang, Violet menatap kunci itu. Jelas kalau kunci ini seharusnya sudah berusia ratusan tahun yang lalu. Pengerjaannya tidak hanya indah, tapi bentuk kuncinya juga sangat unik."Pulang ke rumah Keluarga Gloria. Aku ingin melihat aula leluhur."Charles berkata, "Freddy sudah bilang nggak ada barang yang berharga di aula leluhur atau mungkin barang yang tersembunyi di aula leluhur bukan barang berharga. Hanya saja, entah rahasia apa yang disembunyikan