Tok, tok.Mata Andrew tertuju pada pintu. Setelah dia melihat wajah Dylan, dia langsung menyadari kalau identitas Violet tidak boleh terungkap. Andrew pun berkata, "Maaf, aku nggak bisa menerima tamu sekarang. Tuan Dylan tunggu sebentar di luar."Karena Andrew menolak dengan sopan, Dylan tidak berkata apa-apa dan duduk di kursi koridor rumah sakit.Setelah memastikan Dylan tidak melihat ke dalam kamar pasien, Violet segera menutup semua dokumennya. Kemudian, dia melirik Andrew.Andrew menganggukkan kepalanya ke arah Violet. Kemudian, Violet pergi membuka pintu kamar dan berkata pada Dylan, "Ada apa Tuan Dylan datang malam-malam?""Dengar-dengar Andrew terluka, jadi aku datang untuk menjenguknya."Dylan berdiri. Dia lebih tinggi satu kepala dari Violet. Violet menjauhkan diri dari Dylan, kemudian berkata, "Apa Tuan Dylan benar-benar nggak tahu tentang kecelakaan mobil Andrew?"Kecelakaan itu terjadi karena Evelyn. Evelyn berani melakukannya karena ada yang mendukungnya di belakang.Dyla
Kecelakaan ini adalah pembunuhan yang disenjaga. Kalau Evelyn masuk penjara, selama kedua pihak tidak bisa menyelesaikannya secara pribadi, dia akan dipenjara selama beberapa tahun.Terlebih lagi, orang yang dilukai Evelyn bukan orang lain, tapi Andrew.Untuk artis terkenal yang berpengaruh seperti Andrew, kalau Evelyn ketahuan, semua orang di negara ini pasti akan menghujat Evelyn.Dylan berkata, "Aku benar-benar minta maaf. Besok aku pasti akan meminta Alice meminta maaf padamu.""Karena Tuan Dylan sudah selesai berbicara, pergilah. Andrew mau beristirahat. Sampai jumpa."Violet langsung mengusirnya. Dylan pun berkata, "Karena aku sudah selesai menjenguk, aku tentu akan pergi dan nggak mengganggu Tuan Andrew. Hanya saja, sepertinya ... Nona Violet sudah nggak ada hubungan dengan Andrew, 'kan?"Violet melirik dokumennya yang baru setengah dikerjakan di atas meja, kemudian dia sengaja berkata pada Dylan, "Ya. Aku datang cuma untuk menjenguk teman lama. Karena Tuan Dylan sudah mengungki
"Apa yang perlu kamu lakukan malam-malam?"Evelyn tidak akan memercayai ucapan laki-laki.Pria tidak pernah jujur. Kalau mereka tidak ada di rumah, itu berarti ada sesuatu di luar.Saat ini, Evelyn tampak curiga. Kemudian, Evelyn melihat bekas lipstik di kerah kemeja putih Dylan.Ketika Evelyn melihat bekas lipstik itu, dia seakan-akan telah menangkap sesuatu dan dia mengulurkan tangannya untuk menarik kerah Dylan. Dia bertanya. "Apa ini?"Setelah Dylan melihat bekas lipstik di kerahnya, dia langsung mengingat Violet sengaja jatuh ke pelukannya di mobil tadi. Saat Violet bangkit, wajah mereka saling berhadapan.Dylan langsung mengerti.Wanita itu memanfaatkannya untuk membuat Evelyn curiga!Melihat Dylan tidak menjelaskan diri, Evelyn langsung yakin dengan curiganya. Dia marah, "Kamu bilang kamu menyukaiku, tapi kamu nggak pernah menyentuhku! Ternyata kamu hanya sedang berpura-pura! Dari awal aku sudah mencurigaimu dan ternyata kamu benar-benar mencari wanita lain di luar!""Alice, den
Evelyn merasa hawa dingin menyelimuti punggungnya.Dulu dia mengira Dylan hanyalah seorang pria lembut dan seharusnya sangat mudah dikendalikan.Ternyata, Dylan telah membunuh Alice dengan kejam!Citranya sebagai kekasih yang penuh kasih sayang itu palsu!Yang diinginkan Dylan hanyalah dukungan Keluarga Wisteria agar dia memiliki kekuatan di Kota Poseidon.Dylan berkata dengan sinis, "Kalau kamu nggak ingin akhir yang sama, jadilah anak yang patuh dan jangan merepotkanku.""A ... aku nggak berani ...."Evelyn segera menggelengkan kepalanya. "Selama kamu membiarkanku lanjut menjadi putri Keluarga Wisteria dan tunanganmu, aku akan menuruti semua perkataanmu!""Bagus." Dylan melepaskan jasnya, kemudian berkata, "Besok kamu ikut aku ke rumah sakit, lalu kamu berlutut dan meminta maaf pada Andrew.""Apa?!"Wajah Evelyn menjadi pucat. "Ka ... kamu mau aku berlutut pada Andrew?""Nggak hanya pada Andrew, tapi juga Violet."Setelah mendengar kalimat terakhir, wajah Evelyn menjadi makin pucat.
Melihat Violet diam saja, Andrew pun tidak meminta Evelyn berdiri.Dylan di samping berkata, "Alice kasar terhadap Nona Violet karena dendam masa lalu. Semalam aku sudah berbicara dengannya dan dia sudah melupakan dendam itu."Lalu, Dylan melihat Evelyn dan berkata, "Alice, bukankah semalam kamu bilang kamu ingin bersujud kepada Nona Violet dan mengakui kesalahanmu?"Evelyn bergegas menganggukkan kepalanya, seakan-akan dari awal dia sudah menyesalinya. Dia maju, kemudian bersujud kepada Violet dan berkata, "Kak Violet, dulu aku menyukai Tuan Romeo dan telah melakukan banyak kesalahan padamu karena aku cemburu. Aku meminta maaf padamu di sini. Mohon maafkan aku."Violet mengernyit ketika dia melihat wajah polos Evelyn saat ini.Evelyn benar-benar tampak seperti sudah bertobat.Sekarang, Evelyn berubah drastis mungkin karena dua alasan.Pertama, Evelyn benar-benar bertobat karena dia sudah menemukan Dylan yang sungguh mencintainya.Kedua, Evelyn bersabar dulu dan menunjukkan kelemahannya
Setelah Evelyn pergi bersama Dylan, Andrew berkata, "Tadi namanya pemerasan.""Itu memang pemerasan." Violet berkata dengan dingin, "Mereka sudah melukaimu sampai seperti ini, bukankah rugi kalau aku nggak memeras mereka?""Jadi, masalah ini kelar begitu saja?""Nggak, kok.""Tadi kamu bilang ....""Apa ada kontrak?""..."Andrew berkata, "Dulu aku nggak tahu kalau ternyata kamu sangat licik."Violet menjawab, "Aku belajar itu dari orang lain.""Siapa?"Charles langsung muncul di benak Violet. Dia tidak menjawab Andrew, melainkan berdiri dan berkata, "Masalahmu sudah selesai. Setelah aku menerima uangnya, aku akan mentransfernya padamu.""Oke."Andrew tidak segan sama sekali.Violet menelepon Hannah. Dalam sekejap, Hannah mengutus orang untuk menjemput pulang Violet.Semua orang sedang melakukan pelatihan fleksibilitas di ruang latihan. Ketika Violet masuk, mata semua orang tertuju padanya.Hannah berkata pada Violet, "Masuklah, Violet."Violet baru saja melangkah masuk, kemudian dia m
Jennie yang ditatap merasa sedikit bersalah. Tubuhnya seksi serta montok di bagian depan dan belakang. Kalau melihatnya secara langsung, dia sangat seksi. Hanya saja, dia mungkin terlihat bulat di kamera.Selama ini dia suka makan. Kalau dia tidak bisa menurunkan berat badannya, mungkin dia akan kehilangan kesempatan yang berharga ini.Bianca melihat Jennie sambil berpikir, kemudian dia mengepalkan tangannya.Ini adalah kesempatannya. Dia tidak akan melewatkannya!Violet di sebelah melihat itu."Pergi ke studio di lantai dua untuk pemotretan promosi sore ini."Setelah Hannah mengatakan itu, dia pergi."Jennie, lebih baik kamu jangan makan siang ini. Nanti sore kita mau mengambil foto.""Ngapain kamu takut? Biarkan mereka mengedit fotoku."Meskipun Jennie berkata seperti itu, dia sudah mulai berolahraga.Bianca berkata, "Jennie, kamu masih harus makan. Kalau nggak, bagaimana kamu bisa bertahan menjalani pelatihan intensitas tinggi?""Ketua, kamu hanya takut aku akan mencuri perhatianmu
Beberapa menit kemudian, penata rias dan penata gaya Jennie masuk.Tiga orang merias wajah dan menata gaya Jennie sendirian.Semua orang melihatnya dengan iri dan cemburu."Enak sekali memiliki ayah yang bekerja sebagai direktur. Aku juga ingin perlakuan seperti itu.""Kamu cuman bisa berimajinasi. Orang mempunyai ayah yang baik, sedangkan apa yang kamu miliki?Ketika Beth melihat itu, dia segera menghampiri Jennie. Beth berkata, "Jennie, kamu hebat sekali. Hanya dengan satu panggilan telepon, kamu bisa memanggil penata riasmu. Apa penata riasmu bisa ... meriasku juga?"Beth menatapnya dengan mata berbinar-binar. Dia sudah lama menjilat Jennie dan mengira Jennie bisa memperlakukannya dengan sedikit baik. Namun, Jennie malah hanya melirik Beth dan berkata, "Kamu?"Beth segera menganggukkan kepalanya, kemudian dia berkata, "Jennie, keahlian penata rias yang disediakan perusahaan kurang bagus. Mereka nggak sepintar penata riasmu. Kita sahabat, jadi biarkan mereka meriasku, ya?"Beth mengi