"Tuan Dylan ingin bertemu dengan Andrew Elton. Di mana kamar Andrew Elton?"Perawat itu melihat Dylan dengan bingung, lalu dia bertanya, "Apa Anda keluarga Andrew Elton? Atau teman kerjanya?""Tuan Dylan ingin menjenguk Andrew atas nama perusahaan. Kenapa kamu banyak bertanya? Cepat antar kami."Pengawal Dylan tampak tidak sabar. Perawat itu takut Dylan marah, jadi dia hanya bisa mengantar mereka.Saat ini, Violet sudah tiba di kamar Andrew.Karena profesi Andrew, kamar pasiennya dirahasiakan. Rumah sakit tidak aman. Besok Andrew akan dijemput orang perusahaan agar dia bisa beristirahat di rumah.Saat ini Andrew sedang berbaring di ranjang pasien. Wajahnya terlihat sangat pucat dan dia mengenakan pakaian rumah sakit. Kepalanya dibalut kain kasa. Dapat dilihat kalau lukanya serius.Melihat Violet datang, Andrew tanpa sadar ingin bangkit."Berbaring. Jangan sembarangan bergerak."Setelah mendengar ucapan Violet, Andrew baru berhenti bergerak.Violet duduk di sebelah, lalu dia bertanya pa
Tok, tok.Mata Andrew tertuju pada pintu. Setelah dia melihat wajah Dylan, dia langsung menyadari kalau identitas Violet tidak boleh terungkap. Andrew pun berkata, "Maaf, aku nggak bisa menerima tamu sekarang. Tuan Dylan tunggu sebentar di luar."Karena Andrew menolak dengan sopan, Dylan tidak berkata apa-apa dan duduk di kursi koridor rumah sakit.Setelah memastikan Dylan tidak melihat ke dalam kamar pasien, Violet segera menutup semua dokumennya. Kemudian, dia melirik Andrew.Andrew menganggukkan kepalanya ke arah Violet. Kemudian, Violet pergi membuka pintu kamar dan berkata pada Dylan, "Ada apa Tuan Dylan datang malam-malam?""Dengar-dengar Andrew terluka, jadi aku datang untuk menjenguknya."Dylan berdiri. Dia lebih tinggi satu kepala dari Violet. Violet menjauhkan diri dari Dylan, kemudian berkata, "Apa Tuan Dylan benar-benar nggak tahu tentang kecelakaan mobil Andrew?"Kecelakaan itu terjadi karena Evelyn. Evelyn berani melakukannya karena ada yang mendukungnya di belakang.Dyla
Kecelakaan ini adalah pembunuhan yang disenjaga. Kalau Evelyn masuk penjara, selama kedua pihak tidak bisa menyelesaikannya secara pribadi, dia akan dipenjara selama beberapa tahun.Terlebih lagi, orang yang dilukai Evelyn bukan orang lain, tapi Andrew.Untuk artis terkenal yang berpengaruh seperti Andrew, kalau Evelyn ketahuan, semua orang di negara ini pasti akan menghujat Evelyn.Dylan berkata, "Aku benar-benar minta maaf. Besok aku pasti akan meminta Alice meminta maaf padamu.""Karena Tuan Dylan sudah selesai berbicara, pergilah. Andrew mau beristirahat. Sampai jumpa."Violet langsung mengusirnya. Dylan pun berkata, "Karena aku sudah selesai menjenguk, aku tentu akan pergi dan nggak mengganggu Tuan Andrew. Hanya saja, sepertinya ... Nona Violet sudah nggak ada hubungan dengan Andrew, 'kan?"Violet melirik dokumennya yang baru setengah dikerjakan di atas meja, kemudian dia sengaja berkata pada Dylan, "Ya. Aku datang cuma untuk menjenguk teman lama. Karena Tuan Dylan sudah mengungki
"Apa yang perlu kamu lakukan malam-malam?"Evelyn tidak akan memercayai ucapan laki-laki.Pria tidak pernah jujur. Kalau mereka tidak ada di rumah, itu berarti ada sesuatu di luar.Saat ini, Evelyn tampak curiga. Kemudian, Evelyn melihat bekas lipstik di kerah kemeja putih Dylan.Ketika Evelyn melihat bekas lipstik itu, dia seakan-akan telah menangkap sesuatu dan dia mengulurkan tangannya untuk menarik kerah Dylan. Dia bertanya. "Apa ini?"Setelah Dylan melihat bekas lipstik di kerahnya, dia langsung mengingat Violet sengaja jatuh ke pelukannya di mobil tadi. Saat Violet bangkit, wajah mereka saling berhadapan.Dylan langsung mengerti.Wanita itu memanfaatkannya untuk membuat Evelyn curiga!Melihat Dylan tidak menjelaskan diri, Evelyn langsung yakin dengan curiganya. Dia marah, "Kamu bilang kamu menyukaiku, tapi kamu nggak pernah menyentuhku! Ternyata kamu hanya sedang berpura-pura! Dari awal aku sudah mencurigaimu dan ternyata kamu benar-benar mencari wanita lain di luar!""Alice, den
Evelyn merasa hawa dingin menyelimuti punggungnya.Dulu dia mengira Dylan hanyalah seorang pria lembut dan seharusnya sangat mudah dikendalikan.Ternyata, Dylan telah membunuh Alice dengan kejam!Citranya sebagai kekasih yang penuh kasih sayang itu palsu!Yang diinginkan Dylan hanyalah dukungan Keluarga Wisteria agar dia memiliki kekuatan di Kota Poseidon.Dylan berkata dengan sinis, "Kalau kamu nggak ingin akhir yang sama, jadilah anak yang patuh dan jangan merepotkanku.""A ... aku nggak berani ...."Evelyn segera menggelengkan kepalanya. "Selama kamu membiarkanku lanjut menjadi putri Keluarga Wisteria dan tunanganmu, aku akan menuruti semua perkataanmu!""Bagus." Dylan melepaskan jasnya, kemudian berkata, "Besok kamu ikut aku ke rumah sakit, lalu kamu berlutut dan meminta maaf pada Andrew.""Apa?!"Wajah Evelyn menjadi pucat. "Ka ... kamu mau aku berlutut pada Andrew?""Nggak hanya pada Andrew, tapi juga Violet."Setelah mendengar kalimat terakhir, wajah Evelyn menjadi makin pucat.
Melihat Violet diam saja, Andrew pun tidak meminta Evelyn berdiri.Dylan di samping berkata, "Alice kasar terhadap Nona Violet karena dendam masa lalu. Semalam aku sudah berbicara dengannya dan dia sudah melupakan dendam itu."Lalu, Dylan melihat Evelyn dan berkata, "Alice, bukankah semalam kamu bilang kamu ingin bersujud kepada Nona Violet dan mengakui kesalahanmu?"Evelyn bergegas menganggukkan kepalanya, seakan-akan dari awal dia sudah menyesalinya. Dia maju, kemudian bersujud kepada Violet dan berkata, "Kak Violet, dulu aku menyukai Tuan Romeo dan telah melakukan banyak kesalahan padamu karena aku cemburu. Aku meminta maaf padamu di sini. Mohon maafkan aku."Violet mengernyit ketika dia melihat wajah polos Evelyn saat ini.Evelyn benar-benar tampak seperti sudah bertobat.Sekarang, Evelyn berubah drastis mungkin karena dua alasan.Pertama, Evelyn benar-benar bertobat karena dia sudah menemukan Dylan yang sungguh mencintainya.Kedua, Evelyn bersabar dulu dan menunjukkan kelemahannya
Setelah Evelyn pergi bersama Dylan, Andrew berkata, "Tadi namanya pemerasan.""Itu memang pemerasan." Violet berkata dengan dingin, "Mereka sudah melukaimu sampai seperti ini, bukankah rugi kalau aku nggak memeras mereka?""Jadi, masalah ini kelar begitu saja?""Nggak, kok.""Tadi kamu bilang ....""Apa ada kontrak?""..."Andrew berkata, "Dulu aku nggak tahu kalau ternyata kamu sangat licik."Violet menjawab, "Aku belajar itu dari orang lain.""Siapa?"Charles langsung muncul di benak Violet. Dia tidak menjawab Andrew, melainkan berdiri dan berkata, "Masalahmu sudah selesai. Setelah aku menerima uangnya, aku akan mentransfernya padamu.""Oke."Andrew tidak segan sama sekali.Violet menelepon Hannah. Dalam sekejap, Hannah mengutus orang untuk menjemput pulang Violet.Semua orang sedang melakukan pelatihan fleksibilitas di ruang latihan. Ketika Violet masuk, mata semua orang tertuju padanya.Hannah berkata pada Violet, "Masuklah, Violet."Violet baru saja melangkah masuk, kemudian dia m
Jennie yang ditatap merasa sedikit bersalah. Tubuhnya seksi serta montok di bagian depan dan belakang. Kalau melihatnya secara langsung, dia sangat seksi. Hanya saja, dia mungkin terlihat bulat di kamera.Selama ini dia suka makan. Kalau dia tidak bisa menurunkan berat badannya, mungkin dia akan kehilangan kesempatan yang berharga ini.Bianca melihat Jennie sambil berpikir, kemudian dia mengepalkan tangannya.Ini adalah kesempatannya. Dia tidak akan melewatkannya!Violet di sebelah melihat itu."Pergi ke studio di lantai dua untuk pemotretan promosi sore ini."Setelah Hannah mengatakan itu, dia pergi."Jennie, lebih baik kamu jangan makan siang ini. Nanti sore kita mau mengambil foto.""Ngapain kamu takut? Biarkan mereka mengedit fotoku."Meskipun Jennie berkata seperti itu, dia sudah mulai berolahraga.Bianca berkata, "Jennie, kamu masih harus makan. Kalau nggak, bagaimana kamu bisa bertahan menjalani pelatihan intensitas tinggi?""Ketua, kamu hanya takut aku akan mencuri perhatianmu
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada