"Kalau begitu, siapa yang di SMA Maria?"Violet menyadari ada yang aneh dengan hal ini.Andrew menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, tapi Evelyn pasti bukan siswa SMA Maria. Karena orang yang sekolah di SMA Greydale bukan dari keluarga berada. Kalau aku nggak salah mengingat, Evelyn mempunyai ibu yang kecanduan berjudi. Keluarganya sangat miskin. Saat itu, guru mendesak Evelyn untuk membayar uang sekolah dan Evelyn bilang dia pasti bisa mengumpulkan uangnya. Tapi, tak lama kemudian dia putus sekolah."Ketika Violet mendengar itu, alisnya berkerut.Kalau begitu, Evelyn bukan anak yatim piatu."Aku tahu SMA Maria hanya menerima anak perempuan dari panti asuhan. Grup Fernandez dan perusahaan lainnya akan membantu satu atau dua siswi dari sekolah itu setiap tahun."Violet mengingat di kehidupan sebelumnya Grup Fernandez sudah mensponsori banyak siswi, tapi Evelyn adalah pengecualian. Itu karena saat pertemuan siswa, kebetulan Romeo menangkap Evelyn sedang memberi air kepada seekor kuci
Setelah Wendy pergi, Romeo baru berbisik, "Apa kamu sama sekali nggak marah?""Nggak." Violet berkata, "Aku nggak bodoh. Dia sengaja menumpahkan teh itu ke bajumu. Untuk apa aku marah?"Ketika dia masuk, dia melihat dengan jelas kalau Romeo menolak untuk menyentuh Wendy. Wendy yang melengket pada Romeo."Aku sudah menyiapkan air panas. Pergi mandi.""Ya."Violet naik ke atas. Dia menghela napas lega ketika dia melihat Romeo tidak mengikutinya ke atas.Kemudian, Violet menerima pesan dari Gwen.Gwen: "Kamu sudah nggak pulang dua hari!"Violet: "Neneknya Romeo sudah pindah ke rumah. Beberapa waktu ini aku nggak bisa pulang."Gwen: "Aku bosan ...."Violet: "Pergi cari William sana."Gwen: "William sudah pergi ke luar negeri bersama Charles! Kalau nggak, aku juga nggak akan sebosan ini!"Jemari Violet yang hendak membalas Gwen berhenti bergerak.Charles ... sedang di luar negeri?Violet ragu-ragu sejenak, kemudian dia membuka kotak obrolannya dengan Charles.Charles tidak menyukai bermain
Nyonya Besar Fernandez menghela napas berat, lalu dia berkata, "Aku nggak mengerti apa yang kamu katakan. Tapi, ini sudah merusak nama baik Keluarga Fernandez dan kamu! Bukankah semua orang menjadi tahu karena berita di koran ini? Betapa malunya Keluarga Fernandez? Aku nggak peduli tentang eksposur artismu. Cepat selesaikan masalah ini! Atau jangan pulang lagi!"Nyonya Besar Fernandez sangat marah, jadi Wendy berkata, "Nyonya Besar, ini hanya pekerjaan Nyonya. Jangan marah. Dengar-dengar dulu Nyonya pernah nggak pulang selama beberapa hari. Itu pasti karena dia sangat sibuk. Nyonya Besar jangan memberikan Nyonya tekanan."Begitu Wendy mengatakan itu, rasa curiga langsung muncul di hati Nyonya Besar Fernandez."Aku bingung kenapa kamu sering nggak pulang ke rumah. Ternyata karena ini?"Raut wajah Nyonya Besar Fernandez tampak sangat masam. Sepertinya dia sudah yakin kalau Violet memiliki pria lain di luar.Violet pun tidak menjelaskan dirinya. Bagaimanapun juga, sekarang dia sudah tidak
Violet dan Romeo kembali ke kamar. Setelah itu, Romeo berkata, "Aku akan meminta orang menekan pencarian terhangat di internet. Itu nggak akan memengaruhimu.""Apa kamu nggak mau bertanya padaku?"Bagaimanapun juga, fotonya dengan Andrew berduaan itu asli.Romeo melihat Violet dan berkata, "Kalau kamu ingin mengatakannya, kamu akan memberitahuku."Violet langsung menjawab Romeo, "Aku nggak mau.""Oke."Pada saat ini, Violet mendengar suara langkah kaki di luar. Meskipun suaranya sangat kecil, dia tahu kalau orang yang berada di luar pintu adalah Wendy.Kali ini Violet sudah malas untuk berakting. Dia langsung membuka pintu. Wendy yang berdiri di luar pintu tertegun. Sepertinya dia tidak menyangka Violet akan membuka pintu kamar."Nyo ... Nyonya.""Aku nggak suka orang berdiri di luar pintuku dan menguping. Kalau nggak ada apa-apa, tolong jangan naik ke lantai dua."Keterusterangan Violet membuat wajah Wendy menjadi merah padam. "Maaf, Nyonya. Nyonya Besar khawatir kalian bertengkar, ja
"Baik!"Para satpam itu segera mengusir para wanita itu. Saat para wanita itu melihat Wendy, mereka kabur."Kak Romeo ...."Raut wajah Wendy tampak muram. Dia segera memeriksa tubuh Romeo. Ketika dia melihat jas kotor Romeo, dia berkata, "Aku akan mengambil pakaian baru untukmu.""Nggak perlu."Romeo melihat Wendy dengan sinis sambil berkata, "Aku berharap kejadian hari ini nggak terulang lagi."Tatapan mata itu membuat Wendy merinding.Wendy menggigit bibirnya, kemudian dia berkata, "Kak Romeo ... aku nggak paham apa maksudmu.""Ayo. Kamu mengganti pakaianmu dulu."Violet menarik Romeo kembali ke dalam rumah.Keributan yang tadi disebabkan oleh para wanita di luar itu membuat ekspresi Nyonya Besar Fernandez menjadi sangat masam. "Apa yang terjadi?""Penggemar Andrew membuat keributan di luar."Violet mengatakan itu sambil melirik Wendy. Lalu, dia berkata, "Orang-orang itu hampir melukai Romeo, tapi aku sangat penasaran bagaimana mereka bisa menemukan alamat Kediaman Fernandez."Bagaim
Ketika Violet memikirkan itu, dia mengepalkan tangannya dengan erat.Violet, Violet, bagaimana kamu bisa melupakan semua hal yang pernah dilakukan Romeo hanya karena dia baik padamu selama beberapa hari ini?Romeo berhati batu.Dia hanya mencintai dirinya sendiri.Beberapa menit kemudian, Romeo keluar dari kamar mandi. Dia hanya memakai jubah mandi putih. Air masih menetes dari ujung rambutnya.Romeo melihat Violet duduk di tepi tempat tidur dan diam saja. Dia mendekat, kemudian tersenyum sambil bertanya, "Kenapa?"Ketika Romeo hendak merapikan rambut Violet, Violet memalingkan kepalanya. Tangan Romeo membeku di udara. Violet berdiri, lalu bertanya, "Ada yang ingin kutanyakan padamu.""Apa?""Apa ... Evelyn benar-benar anak yatim piatu?""Ya.""Dia sekolah di SMA Maria?""Ya.""Lalu ... kenapa dia?"Romeo tidak berpikir banyak tentang pertanyaan Violet. Romeo menjawab dengan jujur, "Nilainya di SMA Maria sangat bagus. Grup Fernandez ingin memilih beberapa siswa miskin untuk dibantu. Si
Andrew melihat Violet memberikannya dua dokumen. Informasi Evelyn Chika dari SMA Greydale sama persis dengan yang semalam diceritakan Andrew, tapi yang berbeda hanyalah foto."Aku nggak mungkin salah ingat."Andrew mengembalikan dokumen tersebut kepada Violet, kemudian dia berkata, "Ini berarti mungkin ada orang yang menukar foto kedua orang ini."Violet melihat dokumen di tangannya sambil berpikir.Mungkin dia harus menemukan cara untuk menghubungi gadis di foto ini."Bu Violet, saat ini kamu khawatir dengan identitas Evelyn?"Pertanyaan Andrew tiba-tiba membangunkan Violet dari lamunannya.Violet baru mengingat ada skandal tentang mereka berdua di luar. Akan tetapi, Andrew terlihat seperti orang yang sedang tidak terlibat dalam skandal."Apa aku harus segera mengadakan konferensi pers sekarang?"Violet membalikkan halaman dokumen di tangannya sambil berkata, "Itu hanya skandal bohongan. Terlebih lagi, bukankah kamu sangat ingin terkena skandal?"Andrew tercengang. Violet lanjut berka
Silvia pun mengerutkan alisnya."Maaf, Kak Silvia. Aku sudah selesai membuat proposalnya."Setelah itu, Evelyn memberikan proposal di tangannya kepada Silvia.Silvia meliriknya sekilas, kemudian dia berkata pada Evelyn, "Kamu jangan pergi setelah jam pulang kerja. Aku mau kamu mengikutiku menghadiri sebuah perjamuan malam.""Aku?"Evelyn tercengang.Dia hanya pekerja magang, kenapa dia bisa dipanggil mengikuti perjamuan malam?Silvia berkata, "Aku mengingat sebelumnya kamu bilang kamu sering menghadiri berbagai perjamuan malam. Karena kamu memiliki pengalaman, aku memilihmu."Setelah mendengar apa yang dikatakan Silvia, Evelyn langsung merasa percaya diri.Dia tidak bisa melakukan hal lain, tapi dia sering mengikuti Romeo menghadiri perjamuan malam.Setelah Silvia kembali ke kantornya, dia menelepon Violet."Bu Violet, saya sudah melakukannya sesuai pesan Anda.""Baik.""Selain itu, sepertinya tadi saya melihat Evelyn mempunyai dua ponsel.""Dua?"Meskipun Violet merasa bingung, seseor
Di ruang rapat, beberapa pemegang saham sedang mengobrol."Dulu aku membungkuk kepada Charles karena Pak Phillip. Tapi, sekarang Pak Phillip sudah nggak ada dan Charles malah masih memegang kekuasaan di sini. Pada rapat pemegang saham hari ini, mari semuanya memutuskan untuk memecatnya!""Ya, dia hanya seorang anak dari daerah kumuh. Bagaimana dia boleh menjadi penguasa Keluarga Swiss? Sebelumnya aku sudah nggak senang karena perusahaan Keluarga Swiss diubah Charles menjadi milik Grup Griffin. Sekarang Charles sudah kembali, kebetulan kita bisa menyelesaikan masalah ini!"...Di luar ruang rapat, Violet dapat mendengar beberapa orang itu berbicara dengan nada sinis tentang Charles. Hatinya pun terasa sakit.Dulu dia pernah mendengar banyak rumor tentang Charles. Ada yang berkata Charles tidak berperasaan. Ada yang berkata Charles kejam. Ketika identitas Charles sebagai penerus Keluarga Griffin belum diumumkan, semua orang menganggap Charles adalah dewa kematian yang berasal dari neraka
Alis Charles berkerut. Anak buah di belakang pun segera melangkah maju untuk menarik Susan."Ayah, cepat akui kesalahanmu kepada Tuan Charles! Bilang padanya lain kali kamu nggak akan berbuat salah lagi! Kita bersedia menyerahkan semua harta keluarga kita. Tuan Charles, ampuni ayahku!"Susan berlutut di depan Charles, lalu bersujud.Saat ini Susan tampak sangat kasihan, tapi itu membuat ekspresi Violet perlahan-lahan menjadi sinis.Charles berdiri. Dia berkata tanpa melirik Susan sama sekali, "Seret mereka keluar. Jangan mengasihani mereka.""Ini ...."Para anak buah saling bertatapan. Jelas mereka tersentuh karena tampang kasihan Susan. Namun, mereka tidak berani melawan perintah Charles. Mereka hanya bisa menarik ketiga orang itu keluar dari kantor."Tuan Charles! Tuan Charles!"Susan masih berteriak nama Charles, tapi mulut mereka segera dibungkam, lalu mereka ditarik keluar.Violet melihat Susan diseret, lalu berkata, "Luar negeri benar-benar luar biasa. Bahkan seorang anak kecil b
Violet melihat lencana sekolah di dada Susan, kemudian berkata, "Aku juga pernah mendengar tentang sekolah Nona Susan. Biaya sekolahnya triliunan per tahun. Menurutku, dengan gaji Pak Felix, seharusnya kamu nggak mampu membiayai keluargamu seperti ini."Susan melihat Felix dengan takut.Sementara Nyonya Wright buru-buru berkata, "Semua ini dari keluargaku! Nggak ada hubungannya dengan suamiku!""Nyonya Wright, jangan terburu-buru. Aku belum selesai bicara." Violet sengaja melirik Felix, kemudian berkata, "Ini belum termasuk pengeluaran Pak Felix membiayai kekasihnya. Aku melihat sekretaris tadi sangat menggairahkan dan seksi. Perhiasan-perhiasan yang dipakainya juga mahal. Pak Felix nggak hanya harus menafkahi keluarganya, tapi juga kekasihnya di luar. Gaji sebesar puluhan miliar setiap tahun nggak mungkin cukup untuk membiayai pemborosan seperti itu.""Apa?!"Ekspresi Nyonya Wright langsung berubah drastis ketika dia mendengar Felix memiliki kekasih di luar.Susan juga tidak menyangka
Melihat kedua orang itu tidak berbicara, Felix pun hanya bisa memberanikan diri untuk bertanya, "Apa ada yang ingin ditangani Tuan Charles kali ini?""Benar."Charles berkata dengan santai, "Bawa mereka masuk."Di luar, beberapa anak buah menarik masuk istri dan putri Felix.Tubuh Nyonya Wright yang membengkak sedang diikat dan riasannya sudah luntur karena air mata. Susan Wright, yang ditekan di lantai sebelahnya, juga menangis ketakutan. "Ayah! Tolong kami, Ayah!"Saat ini Susan masih memakai seragam sekolah. Jelas kalau dia diculik ketika dia sedang sekolah."Sayang! Susan ...."Wajah Felix memucat ketakutan. "Tuan Charles, ngapain Anda? Saya sudah bekerja bertahun-tahun untuk Anda, jadi kenapa Anda mau menculik istri dan putri saya?!""Pak Felix, ada yang salah dengan ucapanmu. Sebenarnya kamu bekerja untuk Tuan Charles atau Keluarga Knowles?"Nada bicara Violet lembut, tapi masih kedengaran tajam.Wajah Felix memucat ketika dia mendengar nama Keluarga Knowles."Tu ... Tuan Charles
"Apa kamu benar-benar berencana memilih manajer baru dari beberapa orang itu?""Aku nggak akan membiarkan orang yang bersedia melakukan apa pun demi keuntungan menjadi manajer.”"Kalau begitu, kamu ...."Sebelum Violet sempat menyelesaikan kalimatnya, dia menyadari kalau Charles melakukan itu agar orang lain yang membantunya membunuh.Pada akhirnya, Robby dipukul sampai mati oleh beberapa karyawan itu.Dan beberapa karyawan itu juga akan saling membunuh untuk posisi jabatan.Pada akhirnya, tidak ada satu pun yang hidup."Hebat kamu, Charles. Aku nggak mengizinkanmu membunuh orang, jadi kamu meminta orang lain yang membunuh?""Sayang, aku difitnah." Charles berkata dengan sangat sedih, "Kalau mereka nggak serakah, bagaimana mungkin mereka akan bertindak? Orang seperti itu pantas mati."Setelah itu, Charles bahkan mengulurkan kedua tangannya dan berkata, "Tanganku bersih, loh. Aku nggak melakukan hal jahat apa pun.""Kamu masih mengatakannya?!"Violet mendorong kepala Charles.Charles ha
Beberapa satpam itu ditarik keluar oleh karyawan lainnya. Terdengar teriakan yang mengenaskan terus-menerus di luar kasino.Charles berdiri dari kursi, kemudian dia berkata dengan sinis, "Aku hanya nggak pulang beberapa bulan, tapi kalian malah menjual tempat ini kepada orang lain. Sepertinya aku nggak cukup tegas. Robby, apa menurutmu yang kukatakan benar?"Robby menyeka keringatnya, lalu segera berkata, "Tuan Charles, ini perintah dari atas. Saya tahu saya salah .... Saya akan mengatakannya! Saya akan mengatakan semuanya! Ke ... Keluarga Knowles yang mencari kita dan ingin bekerja sama. Karena Anda nggak ada, Pak Felix yang membuat keputusan untuk bekerja sama dengan Keluarga Knowles. Nggak ada yang tahu kalau ternyata ... Keluarga Knowles sudah lama bekerja sama dengan Grup Lionel. Ini perintah dari Pak Felix, kami para bawahan nggak berani melawannya ....""Felix Wright?"Charles tertawa sinis.Robby menganggukkan kepalanya, lalu berkata, "Ini semua perintah Pak Felix! Saya mengira
Karyawan itu berkata dengan ekspresi masam ,"Tuan dan Nyonya, silakan tunggu sebentar. Saya akan menggantikan cip kalian."Masih ada pelanggan di sekitar, jadi mereka belum boleh membesarkan hal ini.Namun, saat karyawan itu membawa pergi cipnya, dia melihat anak buahnya."Cepat pergi tahu Manajer kalau ada orang yang bermain curang di kasino.""Baik."Beberapa menit kemudian, karyawan yang tadi disandera oleh Charles berjalan masuk bersama satpam.Karyawan itu menunjuk Charles, lalu berkata dengan lantang, "Itu dia! Dia mengancamku membawanya masuk dengan pisau!"Setelah mendengar itu, sepuluh satpam segera melangkah maju dan mengepung Charles bersama Violet.Setelah ketua satpam melihat Charles dan Violet, dia berkata, "Kalian yang masuk dengan paksa?"Charles diam saja dan masih meminum tehnya dengan santai.Melihat dirinya diabaikan, satpam itu segera mengangkat tongkat listriknya untuk memukul Charles.Namun, setelah manajer yang dipanggil melihat muka Charles, wajahnya langsung m
Beberapa menit kemudian, karyawan itu meletakkan cip di depan Charles. Dia bertanya, "Tuan, apa Anda pernah bermain ini?""Nggak.""Judi ini paling mudah. Anda bertaruh besar atau kecil? Lalu, Anda hanya perlu meletakkan cipnya."Setelah mendengar penjelasan karyawan, Violet sengaja bertanya, "Bagaimana yang dimaksud besar dan kecil?""Lihat ini. Ada tiga dadu di sini. Kalau angka yang keluar di atas sebelas, maka itu besar. Kalau angkanya di bawah sepuluh, maka itu kecil.""Simpel sekali." Violet melihat Charles, kemudian berkata, "Sayang, kita bertaruh besar atau kecil?"Charles mengeluarkan setumpuk kartu, lalu meletakkannya di tangan Violet dan bertanya, "Terserahmu.""Oke .... Aku memilih besar."Violet meletakkan cip di sisi besar.Karyawan itu melirik dealer dan dealer langsung mengerti maksud karyawan itu. Saat gelas dadu dibuka, angka dadunya benar-benar besar.Orang-orang yang bertaruh besar mendapat uang.Violet menyerahkan cip yang dimenangkan kepada Charles, tapi Charles m
"Bawa kami ke sana."Nada perintah Charles membuat karyawan itu tidak senang. "Tuan, aku sudah bilang aku nggak mempunyai wewenang itu ...."Charles tidak suka bertele-tele. Dia langsung menghampiri karyawan itu, lalu meletakkan pisau pendek di depan perut karyawan. Raut wajah karyawan itu berubah. Saat dia hendak berteriak meminta tolong, Charles berkata dengan sinis, "Kamu boleh mencobanya. Apa orang lain akan menyelamatkanmu dulu atau kamu mati dulu?"Demi keselamatannya sendiri, karyawan itu hanya bisa berkata dengan berani, "Ba ... baik ...."Lalu, karyawan itu membalikkan tubuhnya. Charles berkata, "Jangan berpura-pura pintar di depanku. Aku tahu semua trikmu."Violet melihat Charles. Dia tahu kalau saat ini Charles tidak ingin mengungkapkan dirinya.Setelah diancam Charles, karyawan itu segera membawa mereka ke lantai bawah tanah.Bawah tanah sangat berisik. Ini adalah sebuah kasino yang besar dan hukum luar negeri telah menyatakan dengan jelas kalau kasino bawah tanah seperti i