"Nenek, kamu nggak perlu khawatir tentang perusahaan. Aku akan menangani segalanya," ujar Romeo dengan suara rendah.Namun, tampang serius Romeo membuat Nyonya Besar Fernandez makin sadar akan keseriusan dari masalah itu.Sekujur tubuh Nyonya Besar Fernandez gemetar. "Grup Fernandez adalah perusahaan yang didirikan oleh kakekmu. Kalau itu hancur di tanganmu, bagaimana aku bisa menjelaskannya kepada kakekmu setelah aku meninggal? Kenapa kamu ceroboh sekali!"Romeo mengarahkan matanya ke Violet yang sedang minum teh di samping.Dia berkata, "Nenek, Grup Fernandez nggak akan hancur. Kami hanya kehilangan sedikit uang. Itu nggak seserius yang kamu kira."Ketika Violet mendengar apa yang dikatakan Romeo, dia tersenyum di dalam hati.Sepertinya Grup Fernandez tidak pernah kehilangan uang sebanyak itu sejak didirikan. Romeo dapat mengatakannya dengan santai hanya karena dia mengandalkan latar belakang keuangan Keluarga Fernandez yang kuat.Setelah mendengar Romeo berkata seperti itu, Nyonya B
Romeo mengikuti Violet naik ke atas, kemudian menuju ke kamar tidur mereka berdua.Romeo berbisik, "Kenapa kamu setuju?""Nenek bersikeras ingin tinggal di sini. Apa yang bisa kukatakan?"Violet hanya tidak ingin hal ini menjadi repot. Kalau dia menolak, Nyonya Besar Fernandez juga akan menggunakan alasan lain untuk tinggal di sini. Selain itu, dia juga akan mencurigai hubungan Violet dengan Romeo.Untuk menghindari kerepotan-kerepotan itu, Violet hanya bisa berpura-pura setuju.Romeo diam untuk beberapa saat, kemudian dia berkata, "Nenek hanya khawatir kamu nggak pulang dan mempunyai niat lain di luar.""Tentu saja aku tahu apa yang dipikirkan Nenek. Dia melakukannya untukmu. Bagaimanapun juga, untuk saat ini nggak boleh terjadi apa-apa di antara Grup Fernandez dan Keluarga Gloria."Karena hubungan Violet dengan Romeo, sekarang Keluarga Fernandez memiliki banyak kerja sama dengan Keluarga Gloria. Selain itu, semuanya adalah proyek utama. Keluarga mereka berdua akan mendapatkan untung
Meskipun masa tiga bulan sudah habis, Violet tetap tidak akan menerima Romeo.Romeo pasti kalah dalam taruhan ini."Aku tahu dulu aku salah. Aku sudah membuatmu salah paham terhadapku. Berikan aku kesempatan dan aku akan berusaha menjadi suami yang baik. Aku benar-benar mencintaimu."Untuk sekejap, tatapan mata Romeo membuat Violet melihat Romeo ketika dia masih muda dulu.Mungkin Romeo sudah lama melupakannya.Namun, Violet akan mengingatnya untuk selamanya. Yaitu sosok Romeo yang berjongkok dan menggandeng tangan Violet, kemudian menemaninya berjalan."Baiklah. Aku akan memberimu kesempatan." Violet berkata dengan dingin, "Tapi, tak peduli apa yang kamu lakukan, pada akhirnya kamu pasti akan kalah."Romeo seakan-akan tidak mendengar kalimat belakang yang diucapkan Violet. Wajahnya menjadi berseri-seri.Violet mendorong kedua tangan Romeo, kemudian dia berkata, "Aku mengantuk. Kamu pergilah.""Nenek ada di sini. Kamu ingin aku pergi ke mana?"Selama Violet tidak ada di rumah, Romeo su
Romeo mengabaikan pembantu wanita di depannya dan membantu Violet mengenakan gaun tidurnya.Violet menatap pembantu wanita itu. Pembantu wanita itu ketakutan dan menundukkan kepalanya. Dia seakan-akan telah melihat sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat.Wajahnya yang polos sangat mirip dengan Evelyn.Nyonya Besar Fernandez adalah orang yang sangat teliti. Dia tahu Romeo menyukai Evelyn, jadi dia sengaja mencari orang yang kepribadiannya mirip dengan Evelyn.Violet bertanya, "Siapa namamu?""Nama saya Wendy Spencer."Sepertinya Wendy pemalu, tapi dia sopan.Violet menganggukkan kepalanya. "Sekarang belum saatnya aku makan sarapan. Lain kali Bu Martha saja yang mengantarkan makananku. Apa kamu sudah mengerti?""Nyonya, Nyonya Besar sudah memberikan Bu Martha libur panjang. Apa Anda bisa memberi tahu saya jam berapa Anda makan sarapan? Saya akan mengingatnya."Violet terdiam untuk beberapa saat.Biasanya Nyonya Besar Fernandez menyukai Bu Martha. Sepertinya kali ini dia sudah bertekad u
Wendy bisa melihat kalau dari awal Romeo sudah mengetahui siapa dia, tapi Romeo berpura-pura tidak tahu.Wendy menundukkan kepalanya dan terlihat muram.Nyonya Besar Fernandez melihat Romeo dengan tajam dan berkata, "Pembantu? Aku sangat menyukai Wendy. Bagaimana mungkin aku membiarkannya menjadi pembantu? Wendy itu anak yang berbakti dan cocok denganku. Aku sangat menyukai caranya merawatku, jadi aku memintanya menemaniku untuk beberapa hari. Aku nggak mengizinkanmu membuatnya menjadi pembantu."Saat ini, Violet sedang turun dari atas. Nyonya Besar Fernandez melihat Violet sambil berkata, "Nggak hanya kamu, tapi Vio juga nggak boleh memperlakukannya seperti pembantu. Wendy datang ke sini untuk mengurusku dan dia hanya akan mendengarkanku.""Nyonya Besar, Keluarga Spencer mempunyai utang budi pada Keluarga Fernandez. Merawatmu adalah keinginanku sendiri. Aku juga bersedia mengurus Nyonya dan Kak Romeo."Walaupun Wendy berkata seperti itu, dia sudah duduk di sebelah Nyonya Besar Fernand
Senyuman Nyonya Besar Fernandez pun menghilang. Dia berkata, "Pergilah kalau kalian ingin pergi berkencan, tapi kalian harus pulang pada malam hari. Nggak boleh di luar seharian.""Ya."Romeo sudah tidak punya nafsu makan. Dia berdiri, lalu berkata pada Violet, "Pergi ganti bajumu. Aku menunggumu di luar.""Ya."Ketika Violet berdiri, dia melirik Wendy sekilas. Tatapan mata Wendy yang penuh dengan kekaguman terus mengikuti Romeo.Violet sudah berganti pakaian di atas. Ketika dia keluar, ekspresi Wendy menjadi makin murung.Romeo duduk di kursi pengemudi mobil. Dia sudah menyiapkan bantal kursi untuk Violet.Romeo berkata," Naik mobil."Violet duduk di kursi penumpang. Romeo tidak menyetir, melainkan diam untuk beberapa saat. Kemudian, dia berkata, "Nenek hanya khawatir kamu nggak memedulikanku.""Aku tahu."Violet tidak bodoh.Keluarga Spencer hanyalah keluarga kecil. Dengan standar tinggi Nyonya Besar Fernandez, bagaimana mungkin dia menyukai mereka?Nyonya Besar Fernandez hanya meras
Violet tertegun. Dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan Romeo.Romeo perlahan-lahan mencondongkan tubuhnya, tapi Violet segera memalingkan mukanya.Romeo pun berhenti bergerak. Pada akhirnya, dia melepaskan Violet. "Ikut aku ke perusahaan. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat."Awalnya Violet ingin menolak, tapi Romeo berkata, "Karena kamu sudah setuju memberikanku tiga bulan, biarkan aku menemanimu. Oke?"Violet tidak pernah melihat Romeo merendahkan dirinya seperti ini. Di dalam ingatannya, Romeo selalu memandang rendahnya.Violet diam sejenak sebelum berkata, "Oke."Seulas senyuman tersungging di bibir Romeo, kemudian dia memutar balik mobilnya.Grup Fernandez sedang dalam kekacauan saat ini. Ketika Romeo baru saja masuk ke perusahaan, kebetulan dia menabrak Levi yang bersiap-siap keluar untuk mencarinya.Saat Levi melihat Romeo kembali, dia sangat senang. "Tuan Romeo! Akhirnya Anda kembali!"Beberapa hari ini pikiran Romeo terus melayang. Dia juga tidak bisa berkonsentrasi saat
Salah satu direktur berkata dengan tidak senang, "Tuan Romeo, kita punya hal yang sangat penting mau dibicarakan sekarang. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk, 'kan?""Selain itu, Nona Violet dan Grup V mempunyai hubungan yang nggak jelas. Bisa jadi dia akan memberi tahu Grup V."Violet tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Dia juga tidak ingin melihat para orang tua ini.Grup Fernandez bisa menjadi seperti ini sekarang karena upaya Romeo untuk bertahan. Kalau tidak, para orang tua ini sudah tidak memiliki pendapatan."Violet adalah istriku. Masuk akal untuknya muncul di sini."Salah satu direktur berkata dengan suara berat, "Tuan Romeo, bagaimanapun juga, dia nggak bekerja di perusahaan ini. Dia nggak akan memikirkan keuntungan perusahaan. Lebih baik Tuan Romeo memintanya keluar atau kami nggak akan tenang.""Aku sudah memberikan Violet saham perusahaan sebesar 20%. Jadi, sekarang dia adalah bagian dari Grup Fernandez. Saham Violet lebih banyak daripada kalian semua. Apa kali
Di ruang rapat, beberapa pemegang saham sedang mengobrol."Dulu aku membungkuk kepada Charles karena Pak Phillip. Tapi, sekarang Pak Phillip sudah nggak ada dan Charles malah masih memegang kekuasaan di sini. Pada rapat pemegang saham hari ini, mari semuanya memutuskan untuk memecatnya!""Ya, dia hanya seorang anak dari daerah kumuh. Bagaimana dia boleh menjadi penguasa Keluarga Swiss? Sebelumnya aku sudah nggak senang karena perusahaan Keluarga Swiss diubah Charles menjadi milik Grup Griffin. Sekarang Charles sudah kembali, kebetulan kita bisa menyelesaikan masalah ini!"...Di luar ruang rapat, Violet dapat mendengar beberapa orang itu berbicara dengan nada sinis tentang Charles. Hatinya pun terasa sakit.Dulu dia pernah mendengar banyak rumor tentang Charles. Ada yang berkata Charles tidak berperasaan. Ada yang berkata Charles kejam. Ketika identitas Charles sebagai penerus Keluarga Griffin belum diumumkan, semua orang menganggap Charles adalah dewa kematian yang berasal dari neraka
Alis Charles berkerut. Anak buah di belakang pun segera melangkah maju untuk menarik Susan."Ayah, cepat akui kesalahanmu kepada Tuan Charles! Bilang padanya lain kali kamu nggak akan berbuat salah lagi! Kita bersedia menyerahkan semua harta keluarga kita. Tuan Charles, ampuni ayahku!"Susan berlutut di depan Charles, lalu bersujud.Saat ini Susan tampak sangat kasihan, tapi itu membuat ekspresi Violet perlahan-lahan menjadi sinis.Charles berdiri. Dia berkata tanpa melirik Susan sama sekali, "Seret mereka keluar. Jangan mengasihani mereka.""Ini ...."Para anak buah saling bertatapan. Jelas mereka tersentuh karena tampang kasihan Susan. Namun, mereka tidak berani melawan perintah Charles. Mereka hanya bisa menarik ketiga orang itu keluar dari kantor."Tuan Charles! Tuan Charles!"Susan masih berteriak nama Charles, tapi mulut mereka segera dibungkam, lalu mereka ditarik keluar.Violet melihat Susan diseret, lalu berkata, "Luar negeri benar-benar luar biasa. Bahkan seorang anak kecil b
Violet melihat lencana sekolah di dada Susan, kemudian berkata, "Aku juga pernah mendengar tentang sekolah Nona Susan. Biaya sekolahnya triliunan per tahun. Menurutku, dengan gaji Pak Felix, seharusnya kamu nggak mampu membiayai keluargamu seperti ini."Susan melihat Felix dengan takut.Sementara Nyonya Wright buru-buru berkata, "Semua ini dari keluargaku! Nggak ada hubungannya dengan suamiku!""Nyonya Wright, jangan terburu-buru. Aku belum selesai bicara." Violet sengaja melirik Felix, kemudian berkata, "Ini belum termasuk pengeluaran Pak Felix membiayai kekasihnya. Aku melihat sekretaris tadi sangat menggairahkan dan seksi. Perhiasan-perhiasan yang dipakainya juga mahal. Pak Felix nggak hanya harus menafkahi keluarganya, tapi juga kekasihnya di luar. Gaji sebesar puluhan miliar setiap tahun nggak mungkin cukup untuk membiayai pemborosan seperti itu.""Apa?!"Ekspresi Nyonya Wright langsung berubah drastis ketika dia mendengar Felix memiliki kekasih di luar.Susan juga tidak menyangka
Melihat kedua orang itu tidak berbicara, Felix pun hanya bisa memberanikan diri untuk bertanya, "Apa ada yang ingin ditangani Tuan Charles kali ini?""Benar."Charles berkata dengan santai, "Bawa mereka masuk."Di luar, beberapa anak buah menarik masuk istri dan putri Felix.Tubuh Nyonya Wright yang membengkak sedang diikat dan riasannya sudah luntur karena air mata. Susan Wright, yang ditekan di lantai sebelahnya, juga menangis ketakutan. "Ayah! Tolong kami, Ayah!"Saat ini Susan masih memakai seragam sekolah. Jelas kalau dia diculik ketika dia sedang sekolah."Sayang! Susan ...."Wajah Felix memucat ketakutan. "Tuan Charles, ngapain Anda? Saya sudah bekerja bertahun-tahun untuk Anda, jadi kenapa Anda mau menculik istri dan putri saya?!""Pak Felix, ada yang salah dengan ucapanmu. Sebenarnya kamu bekerja untuk Tuan Charles atau Keluarga Knowles?"Nada bicara Violet lembut, tapi masih kedengaran tajam.Wajah Felix memucat ketika dia mendengar nama Keluarga Knowles."Tu ... Tuan Charles
"Apa kamu benar-benar berencana memilih manajer baru dari beberapa orang itu?""Aku nggak akan membiarkan orang yang bersedia melakukan apa pun demi keuntungan menjadi manajer.”"Kalau begitu, kamu ...."Sebelum Violet sempat menyelesaikan kalimatnya, dia menyadari kalau Charles melakukan itu agar orang lain yang membantunya membunuh.Pada akhirnya, Robby dipukul sampai mati oleh beberapa karyawan itu.Dan beberapa karyawan itu juga akan saling membunuh untuk posisi jabatan.Pada akhirnya, tidak ada satu pun yang hidup."Hebat kamu, Charles. Aku nggak mengizinkanmu membunuh orang, jadi kamu meminta orang lain yang membunuh?""Sayang, aku difitnah." Charles berkata dengan sangat sedih, "Kalau mereka nggak serakah, bagaimana mungkin mereka akan bertindak? Orang seperti itu pantas mati."Setelah itu, Charles bahkan mengulurkan kedua tangannya dan berkata, "Tanganku bersih, loh. Aku nggak melakukan hal jahat apa pun.""Kamu masih mengatakannya?!"Violet mendorong kepala Charles.Charles ha
Beberapa satpam itu ditarik keluar oleh karyawan lainnya. Terdengar teriakan yang mengenaskan terus-menerus di luar kasino.Charles berdiri dari kursi, kemudian dia berkata dengan sinis, "Aku hanya nggak pulang beberapa bulan, tapi kalian malah menjual tempat ini kepada orang lain. Sepertinya aku nggak cukup tegas. Robby, apa menurutmu yang kukatakan benar?"Robby menyeka keringatnya, lalu segera berkata, "Tuan Charles, ini perintah dari atas. Saya tahu saya salah .... Saya akan mengatakannya! Saya akan mengatakan semuanya! Ke ... Keluarga Knowles yang mencari kita dan ingin bekerja sama. Karena Anda nggak ada, Pak Felix yang membuat keputusan untuk bekerja sama dengan Keluarga Knowles. Nggak ada yang tahu kalau ternyata ... Keluarga Knowles sudah lama bekerja sama dengan Grup Lionel. Ini perintah dari Pak Felix, kami para bawahan nggak berani melawannya ....""Felix Wright?"Charles tertawa sinis.Robby menganggukkan kepalanya, lalu berkata, "Ini semua perintah Pak Felix! Saya mengira
Karyawan itu berkata dengan ekspresi masam ,"Tuan dan Nyonya, silakan tunggu sebentar. Saya akan menggantikan cip kalian."Masih ada pelanggan di sekitar, jadi mereka belum boleh membesarkan hal ini.Namun, saat karyawan itu membawa pergi cipnya, dia melihat anak buahnya."Cepat pergi tahu Manajer kalau ada orang yang bermain curang di kasino.""Baik."Beberapa menit kemudian, karyawan yang tadi disandera oleh Charles berjalan masuk bersama satpam.Karyawan itu menunjuk Charles, lalu berkata dengan lantang, "Itu dia! Dia mengancamku membawanya masuk dengan pisau!"Setelah mendengar itu, sepuluh satpam segera melangkah maju dan mengepung Charles bersama Violet.Setelah ketua satpam melihat Charles dan Violet, dia berkata, "Kalian yang masuk dengan paksa?"Charles diam saja dan masih meminum tehnya dengan santai.Melihat dirinya diabaikan, satpam itu segera mengangkat tongkat listriknya untuk memukul Charles.Namun, setelah manajer yang dipanggil melihat muka Charles, wajahnya langsung m
Beberapa menit kemudian, karyawan itu meletakkan cip di depan Charles. Dia bertanya, "Tuan, apa Anda pernah bermain ini?""Nggak.""Judi ini paling mudah. Anda bertaruh besar atau kecil? Lalu, Anda hanya perlu meletakkan cipnya."Setelah mendengar penjelasan karyawan, Violet sengaja bertanya, "Bagaimana yang dimaksud besar dan kecil?""Lihat ini. Ada tiga dadu di sini. Kalau angka yang keluar di atas sebelas, maka itu besar. Kalau angkanya di bawah sepuluh, maka itu kecil.""Simpel sekali." Violet melihat Charles, kemudian berkata, "Sayang, kita bertaruh besar atau kecil?"Charles mengeluarkan setumpuk kartu, lalu meletakkannya di tangan Violet dan bertanya, "Terserahmu.""Oke .... Aku memilih besar."Violet meletakkan cip di sisi besar.Karyawan itu melirik dealer dan dealer langsung mengerti maksud karyawan itu. Saat gelas dadu dibuka, angka dadunya benar-benar besar.Orang-orang yang bertaruh besar mendapat uang.Violet menyerahkan cip yang dimenangkan kepada Charles, tapi Charles m
"Bawa kami ke sana."Nada perintah Charles membuat karyawan itu tidak senang. "Tuan, aku sudah bilang aku nggak mempunyai wewenang itu ...."Charles tidak suka bertele-tele. Dia langsung menghampiri karyawan itu, lalu meletakkan pisau pendek di depan perut karyawan. Raut wajah karyawan itu berubah. Saat dia hendak berteriak meminta tolong, Charles berkata dengan sinis, "Kamu boleh mencobanya. Apa orang lain akan menyelamatkanmu dulu atau kamu mati dulu?"Demi keselamatannya sendiri, karyawan itu hanya bisa berkata dengan berani, "Ba ... baik ...."Lalu, karyawan itu membalikkan tubuhnya. Charles berkata, "Jangan berpura-pura pintar di depanku. Aku tahu semua trikmu."Violet melihat Charles. Dia tahu kalau saat ini Charles tidak ingin mengungkapkan dirinya.Setelah diancam Charles, karyawan itu segera membawa mereka ke lantai bawah tanah.Bawah tanah sangat berisik. Ini adalah sebuah kasino yang besar dan hukum luar negeri telah menyatakan dengan jelas kalau kasino bawah tanah seperti i