"Ini Nyonya Besar Fernandez. Jaga mulutmu."Levi berdiri di samping Nyonya Besar Fernandez. Ketika orang itu melihat Levi, dia tidak lanjut berbicara.Nyonya Besar Fernandez berkata, "Ke mana kalian membawa pergi Romeo? Lepaskan dia sekarang juga! Kalau hal ini menjadi besar, aku nggak akan memaafkan kalian!"Nyonya Besar Fernandez membelalakkan matanya. Dia tampak berantakan saat ini dan tidak terkendali seperti biasanya.Saat ini, Devon keluar dari sudut. Melihat Nyonya Besar Fernandez sudah datang, dia berjalan mendekat sambil tersenyum. Devon berkata, "Nyonya Besar, kenapa Anda datang malam-malam?""Romeo sudah ditangkap oleh orang kalian. Menurutmu, kenapa aku datang?""Aduh, ini merepotkan. Tuan Romeo sudah melukai orang dan orang itu adalah Tuan Charles. Masalah ini serius dan kami harus memberikan penjelasan kepada Tuan dan Nyonya Griffin. Sekarang Tuan Romeo berada di ruang interogasi. Kalau Nyonya Besar ingin bertemu dengan Tuan Romeo, aku bisa mengaturnya.""Charles? Dia kir
Setelah orang-orang itu pergi, Violet baru bertanya, "Romeo sudah dibawa ke ruang interogasi?""Ya, dia sedang diinterogasi. Untuk saat ini dia nggak bisa menjumpai siapa-siapa."Devon tampak dilema.Violet diam untuk beberapa saat.Dia bergegas kemari dari rumah sakit adalah untuk bertanya apa tujuan Romeo membunuhnya.Romeo bukanlah orang yang tidak tenang seperti ini.Selain itu, dia tidak akan pernah membunuh seseorang dengan sembrono.Pasti ada yang tidak beres."Kalau begitu, aku akan menunggu Romeo di sini."Kemudian, Violet duduk di kursi.Melihat itu, Devon pun berkata dengan dilema, "Tuan Romeo pasti akan diinterogasi sepanjang hari. Nyonya Griffin, saya mendengar Tuan Charles terluka. Lebih baik Anda pergi menjaganya. Kurang baik kalau nggak ada yang menemani Tuan Charles. Setelah kami mendapatkan informasi besok pagi, saya akan segera mengutus orang untuk mencari Anda."Violet terus mengkhawatirkan luka Charles.Kalau bukan karena jarak kantor polisi dan rumah sakit dekat,
Tengah malam, di Kediaman Edris.Eddie mengantar Romeo ke ruang kerja Nathan.Tidak ada yang berjaga malam ini di Kediaman Edris. Romeo melihat Nathan tidak khawatir sama sekali, jadi dia berkata, "Apa kamu nggak takut ketahuan mengantarku ke sini?"Gwen, William, Jacob dan Agnes sedang menginap di tempat ini.Kalau Violet dan Charles pulang tengah malam, pertemuan Romeo dengan Nathan sudah tidak bisa disembunyikan.Nathan berkata, "Charles terluka karenamu dan dia masih berada di rumah sakit sekarang. Mereka nggak akan cepat pulang.""Bagaimana dengan Jacob dan Agnes?""Bukankah Jacob orangmu? Kamu khawatir dia akan mengeksposmu?"Nathan selalu terlihat mampu mengendalikan semua situasi sehingga menyulitkan orang untuk mengetahui apa yang dia pikirkan.Eddie mempersilakan Romeo duduk, lalu menuangkan teh untuk Romeo.Nathan berkata, "Setelah apa yang kamu lakukan, Violet sudah sepenuhnya membencimu. Hal ini sudah menjadi heboh di berita dan kamu harus mengundurkan diri menjadi CEO Gru
Jacob terkejut ketika mendengar suara Romeo. Dia hampir jatuh dari tangga.Setelah Jacob melihat dengan jelas kalau orang di depannya adalah Romeo, dia makin terkejut. "Kamu juga sudah ditangkap ke sini?"Eddie melirik Romeo, lalu melirik Jacob. Setelah dia mengerti, dia segera menjauhi mereka.Setelah melihat Eddie berjalan pergi, Jacob makin yakin dengan tebakannya.Romeo pasti juga telah ditangkap ke sini!Saat Jacob memikirkan itu, dia segera menarik Romeo ke sisi lain, lalu berkata, "Beri tahu aku, bagaimana kamu bisa terjebak? Apa yang akan mereka lakukan padamu? Bagaimana situasimu saat ini? Apa kamu dikurung bersamaku? Apa kita harus berpura-pura nggak mengenal satu sama lain?"Pertanyaan Jacob sangat banyak.Meskipun dia baru tinggal beberapa hari di sini, dia menyadari setiap orang yang tinggal di rumah ini sangat licik.Dia ingin menjauh dari orang licik!"Kamu nggak boleh memberi tahu siapa pun kalau aku muncul di sini hari ini, terutama Violet. Apa kamu mengerti?""Kenapa?
Romeo bukanlah orang yang akan melarikan diri dari masalah, tapi Eddie juga tak tampak seperti sedang berbohong. Eddie berkata dengan serius, "Kalau Nyonya Griffin nggak percaya, Anda bisa mengutus orang pergi ke kantor polisi untuk bertanya. Dia benar-benar sudah kabur dan Tuan sudah mengutus orang mengejarnya. Selama dia nggak keluar dari Kota Poseidon, semuanya bisa ditangani.""Sayang, apa mobilnya belum sampai?"Di belakang, Charles sedang berjalan keluar dengan tertatih-tatih. Saat Eddie melihat itu, dia hampir tidak bisa mengontrol ekspresinya, tapi dia segera menyembunyikannya dan berkata, "Tuan Charles, Tuan meminta saya mengantar kalian berdua pulang.""Oh, terima kasih."Charles menyerahkan tongkatnya kepada Eddie, kemudian merangkul Violet dan berkata, "Sayang, aku susah berjalan. Kamu jadi tongkatku, ya?""..."Violet melirik tangan Charles yang sedang merangkul, lalu melirik muka Charles dan berkata, "Charles, jangan macam-macam. Aku masih marah. Hati-hati aku menamparmu!
Violet berkata dengan alis berkerut, "Kendarai mobilmu dengan benar. Aku akan berhenti bertanya.""Terima kasih atas pengertian Nyonya Griffin."Kemudian, mobil yang dikendarai Eddie sudah tidak berguncang."Terima kasih atas pengertiannya, Sayang.""Kamu diam!"Violet memelototi Charles.Charles pun membungkam mulutnya dengan patuh.Setelah mereka tiba di Kediaman Edris, Violet memapah Charles turun dari mobil. Gwen dan William entah sudah pergi ke mana. Aulanya kosong melompong dan hanya ada pembantu yang sedang membersihkan rumah."Eddie, di mana Gwen dan William?""Semalam mereka pergi makan camilan tengah malam, lalu mereka nggak pernah pulang. Mungkin ... mereka menginap di luar.""Menginap di luar?"Sebelum Violet bisa paham, muncul suara Jacob dari atas yang berkata, "Akhirnya kalian kembali! Ke mana kalian semalam?! Kenapa nggak ada seorang pun di sini?"Jacob melihat ke bawah, lalu dia langsung melihat Charles yang terluka.Dia tercengang.Kenapa Charles terluka?Dia menginga
Melihat Violet sudah menebak semuanya, Charles pun berkata dengan tak berdaya, "Sayang, apa aku boleh berbohong?""Nggak."Setelah mendapat jawaban Violet, Charles mengeluarkan ponselnya.Semalam ada nomor telepon asing yang menelepon Charles.Namun, Violet mengenali nomor telepon itu.Violet berkata, "Romeo ... benar-benar sudah memberikan pertunjukan yang bagus."Beberapa saat kemudian, di Kediaman Edris.Eddie memasuki kamar Nathan, kemudian berkata, "Tuan, Anda saja yang mengurusnya.""Apa? Dia sendiri yang ingin mengatakannya."Nathan berkata dengan ekspresi datar, "Aku nggak memaksanya.""Tapi, kalau terus seperti ini, Kediaman Edris akan hancur dibuat Tuan Charles."Nathan memijit kepalanya yang sakit.Seharusnya dia tidak membiarkan beberapa orang ini tinggal di rumahnya."Ayo pergi.""Baik."Eddie mendorong kursi roda Nathan ke koridor. Mereka melihat Charles sedang duduk di ruang tamu sambil melemparkan anak panah ke vas kaca seharga puluhan juta.Beberapa detik kemudian, vas
"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Melihat Violet sudah menebak semuanya, Charles pun berkata dengan tak berdaya, "Sayang, apa aku boleh berbohong?""Nggak."Setelah mendapat jawaban Violet, Charles mengeluarkan ponselnya.Semalam ada nomor telepon asing yang menelepon Charles.Namun, Violet mengenali nomor telepon itu.Violet berkata, "Romeo ... benar-benar sudah memberikan pertunjukan yang bagus."Beberapa saat kemudian, di Kediaman Edris.Eddie memasuki kamar Nathan, kemudian berkata, "Tuan, Anda saja yang mengurusnya.""Apa? Dia sendiri yang ingin mengatakannya."Nathan berkata dengan ekspresi datar, "Aku nggak memaksanya.""Tapi, kalau terus seperti ini, Kediaman Edris akan hancur dibuat Tuan Charles."Nathan memijit kepalanya yang sakit.Seharusnya dia tidak membiarkan beberapa orang ini tinggal di rumahnya."Ayo pergi.""Baik."Eddie mendorong kursi roda Nathan ke koridor. Mereka melihat Charles sedang duduk di ruang tamu sambil melemparkan anak panah ke vas kaca seharga puluhan juta.Beberapa detik kemudian, vas
Violet berkata dengan alis berkerut, "Kendarai mobilmu dengan benar. Aku akan berhenti bertanya.""Terima kasih atas pengertian Nyonya Griffin."Kemudian, mobil yang dikendarai Eddie sudah tidak berguncang."Terima kasih atas pengertiannya, Sayang.""Kamu diam!"Violet memelototi Charles.Charles pun membungkam mulutnya dengan patuh.Setelah mereka tiba di Kediaman Edris, Violet memapah Charles turun dari mobil. Gwen dan William entah sudah pergi ke mana. Aulanya kosong melompong dan hanya ada pembantu yang sedang membersihkan rumah."Eddie, di mana Gwen dan William?""Semalam mereka pergi makan camilan tengah malam, lalu mereka nggak pernah pulang. Mungkin ... mereka menginap di luar.""Menginap di luar?"Sebelum Violet bisa paham, muncul suara Jacob dari atas yang berkata, "Akhirnya kalian kembali! Ke mana kalian semalam?! Kenapa nggak ada seorang pun di sini?"Jacob melihat ke bawah, lalu dia langsung melihat Charles yang terluka.Dia tercengang.Kenapa Charles terluka?Dia menginga
Romeo bukanlah orang yang akan melarikan diri dari masalah, tapi Eddie juga tak tampak seperti sedang berbohong. Eddie berkata dengan serius, "Kalau Nyonya Griffin nggak percaya, Anda bisa mengutus orang pergi ke kantor polisi untuk bertanya. Dia benar-benar sudah kabur dan Tuan sudah mengutus orang mengejarnya. Selama dia nggak keluar dari Kota Poseidon, semuanya bisa ditangani.""Sayang, apa mobilnya belum sampai?"Di belakang, Charles sedang berjalan keluar dengan tertatih-tatih. Saat Eddie melihat itu, dia hampir tidak bisa mengontrol ekspresinya, tapi dia segera menyembunyikannya dan berkata, "Tuan Charles, Tuan meminta saya mengantar kalian berdua pulang.""Oh, terima kasih."Charles menyerahkan tongkatnya kepada Eddie, kemudian merangkul Violet dan berkata, "Sayang, aku susah berjalan. Kamu jadi tongkatku, ya?""..."Violet melirik tangan Charles yang sedang merangkul, lalu melirik muka Charles dan berkata, "Charles, jangan macam-macam. Aku masih marah. Hati-hati aku menamparmu!
Jacob terkejut ketika mendengar suara Romeo. Dia hampir jatuh dari tangga.Setelah Jacob melihat dengan jelas kalau orang di depannya adalah Romeo, dia makin terkejut. "Kamu juga sudah ditangkap ke sini?"Eddie melirik Romeo, lalu melirik Jacob. Setelah dia mengerti, dia segera menjauhi mereka.Setelah melihat Eddie berjalan pergi, Jacob makin yakin dengan tebakannya.Romeo pasti juga telah ditangkap ke sini!Saat Jacob memikirkan itu, dia segera menarik Romeo ke sisi lain, lalu berkata, "Beri tahu aku, bagaimana kamu bisa terjebak? Apa yang akan mereka lakukan padamu? Bagaimana situasimu saat ini? Apa kamu dikurung bersamaku? Apa kita harus berpura-pura nggak mengenal satu sama lain?"Pertanyaan Jacob sangat banyak.Meskipun dia baru tinggal beberapa hari di sini, dia menyadari setiap orang yang tinggal di rumah ini sangat licik.Dia ingin menjauh dari orang licik!"Kamu nggak boleh memberi tahu siapa pun kalau aku muncul di sini hari ini, terutama Violet. Apa kamu mengerti?""Kenapa?
Tengah malam, di Kediaman Edris.Eddie mengantar Romeo ke ruang kerja Nathan.Tidak ada yang berjaga malam ini di Kediaman Edris. Romeo melihat Nathan tidak khawatir sama sekali, jadi dia berkata, "Apa kamu nggak takut ketahuan mengantarku ke sini?"Gwen, William, Jacob dan Agnes sedang menginap di tempat ini.Kalau Violet dan Charles pulang tengah malam, pertemuan Romeo dengan Nathan sudah tidak bisa disembunyikan.Nathan berkata, "Charles terluka karenamu dan dia masih berada di rumah sakit sekarang. Mereka nggak akan cepat pulang.""Bagaimana dengan Jacob dan Agnes?""Bukankah Jacob orangmu? Kamu khawatir dia akan mengeksposmu?"Nathan selalu terlihat mampu mengendalikan semua situasi sehingga menyulitkan orang untuk mengetahui apa yang dia pikirkan.Eddie mempersilakan Romeo duduk, lalu menuangkan teh untuk Romeo.Nathan berkata, "Setelah apa yang kamu lakukan, Violet sudah sepenuhnya membencimu. Hal ini sudah menjadi heboh di berita dan kamu harus mengundurkan diri menjadi CEO Gru
Setelah orang-orang itu pergi, Violet baru bertanya, "Romeo sudah dibawa ke ruang interogasi?""Ya, dia sedang diinterogasi. Untuk saat ini dia nggak bisa menjumpai siapa-siapa."Devon tampak dilema.Violet diam untuk beberapa saat.Dia bergegas kemari dari rumah sakit adalah untuk bertanya apa tujuan Romeo membunuhnya.Romeo bukanlah orang yang tidak tenang seperti ini.Selain itu, dia tidak akan pernah membunuh seseorang dengan sembrono.Pasti ada yang tidak beres."Kalau begitu, aku akan menunggu Romeo di sini."Kemudian, Violet duduk di kursi.Melihat itu, Devon pun berkata dengan dilema, "Tuan Romeo pasti akan diinterogasi sepanjang hari. Nyonya Griffin, saya mendengar Tuan Charles terluka. Lebih baik Anda pergi menjaganya. Kurang baik kalau nggak ada yang menemani Tuan Charles. Setelah kami mendapatkan informasi besok pagi, saya akan segera mengutus orang untuk mencari Anda."Violet terus mengkhawatirkan luka Charles.Kalau bukan karena jarak kantor polisi dan rumah sakit dekat,
"Ini Nyonya Besar Fernandez. Jaga mulutmu."Levi berdiri di samping Nyonya Besar Fernandez. Ketika orang itu melihat Levi, dia tidak lanjut berbicara.Nyonya Besar Fernandez berkata, "Ke mana kalian membawa pergi Romeo? Lepaskan dia sekarang juga! Kalau hal ini menjadi besar, aku nggak akan memaafkan kalian!"Nyonya Besar Fernandez membelalakkan matanya. Dia tampak berantakan saat ini dan tidak terkendali seperti biasanya.Saat ini, Devon keluar dari sudut. Melihat Nyonya Besar Fernandez sudah datang, dia berjalan mendekat sambil tersenyum. Devon berkata, "Nyonya Besar, kenapa Anda datang malam-malam?""Romeo sudah ditangkap oleh orang kalian. Menurutmu, kenapa aku datang?""Aduh, ini merepotkan. Tuan Romeo sudah melukai orang dan orang itu adalah Tuan Charles. Masalah ini serius dan kami harus memberikan penjelasan kepada Tuan dan Nyonya Griffin. Sekarang Tuan Romeo berada di ruang interogasi. Kalau Nyonya Besar ingin bertemu dengan Tuan Romeo, aku bisa mengaturnya.""Charles? Dia kir
Pisau lipat itu hampir menembus perut kanan Charles dan ada sedikit darah yang mengalir keluar."Jangan bergerak!"Di belakang, sekelompok polisi keluar. Mereka bergegas mengepung Romeo.Romeo mengangkat kedua tangannya. Matanya tertuju pada Violet yang sedang mengkhawatirkan Charles.Kemudian, Violet menoleh ke arah Romeo."Romeo! Apa kamu sudah gila?"Dia sudah memikirkan sepuluh ribu cara bagaimana Romeo mungkin akan menyerangnya, tapi dia tidak pernah menyangka Romeo akan menggunakan cara rendahan seperti ini dengan membunuhnya demi Keluarga Fernandez.Romeo berkata dengan sinis, "Walaupun sayang karena aku gagal membunuhmu, setidaknya kali ini aku membalas Charles atas tikamannya sebelumnya.""Kamu!""Bawa dia pergi!"Polisi segera menarik Romeo ke mobil polisi.Staf medis segera tiba. Charles melihat Violet yang bermata merah di sebelahnya. Dia mengulurkan tangan untuk mengacak-acak rambut Violet, kemudian dia berkata sambil tersenyum, "Aku baik-baik saja. Ini hanya luka kulit."
Di pinggiran kota, Violet mengemudi mobil ke tempat janjinya dengan Romeo.Romeo sedang berdiri di tengah-tengah jalan terpencil yang dikelilingi oleh rumah-rumah tua. Sepertinya itu sudah lama tidak ditinggali.Violet bertanya, "Kenapa kamu memanggilku kemari? Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?"Romeo memperhatikan Violet sebentar, lalu berkata, "Dulu Howard bersumpah dia akan membunuhmu dalam waktu tiga bulan. Aku nggak menyangka kamu akan selamat."Saat Violet mendengar itu, dia tertawa sinis. Dia berkata, "Sepertinya Tuan Romeo nggak senang aku selamat.""Violet, orang jujur nggak akan berbohong. Apa kamu yang menyebar berita itu?"Nada Romeo terdengar sedikit sinis.Akhir-akhir ini beredar rumor CEO Grup Fernandez membunuh istrinya dan polisi juga mulai menyelidikinya.Terutama belakangan ini Romeo selalu menghilang. Jadi, orang-orang mencurigainya."Aku yang menyebarnya?" Violet mendadak tertawa. "Romeo, aku belum jatuh sampai begitu hina dan nggak tahu malu. Karena dendam d