Jacob terkejut ketika mendengar suara Romeo. Dia hampir jatuh dari tangga.Setelah Jacob melihat dengan jelas kalau orang di depannya adalah Romeo, dia makin terkejut. "Kamu juga sudah ditangkap ke sini?"Eddie melirik Romeo, lalu melirik Jacob. Setelah dia mengerti, dia segera menjauhi mereka.Setelah melihat Eddie berjalan pergi, Jacob makin yakin dengan tebakannya.Romeo pasti juga telah ditangkap ke sini!Saat Jacob memikirkan itu, dia segera menarik Romeo ke sisi lain, lalu berkata, "Beri tahu aku, bagaimana kamu bisa terjebak? Apa yang akan mereka lakukan padamu? Bagaimana situasimu saat ini? Apa kamu dikurung bersamaku? Apa kita harus berpura-pura nggak mengenal satu sama lain?"Pertanyaan Jacob sangat banyak.Meskipun dia baru tinggal beberapa hari di sini, dia menyadari setiap orang yang tinggal di rumah ini sangat licik.Dia ingin menjauh dari orang licik!"Kamu nggak boleh memberi tahu siapa pun kalau aku muncul di sini hari ini, terutama Violet. Apa kamu mengerti?""Kenapa?
Romeo bukanlah orang yang akan melarikan diri dari masalah, tapi Eddie juga tak tampak seperti sedang berbohong. Eddie berkata dengan serius, "Kalau Nyonya Griffin nggak percaya, Anda bisa mengutus orang pergi ke kantor polisi untuk bertanya. Dia benar-benar sudah kabur dan Tuan sudah mengutus orang mengejarnya. Selama dia nggak keluar dari Kota Poseidon, semuanya bisa ditangani.""Sayang, apa mobilnya belum sampai?"Di belakang, Charles sedang berjalan keluar dengan tertatih-tatih. Saat Eddie melihat itu, dia hampir tidak bisa mengontrol ekspresinya, tapi dia segera menyembunyikannya dan berkata, "Tuan Charles, Tuan meminta saya mengantar kalian berdua pulang.""Oh, terima kasih."Charles menyerahkan tongkatnya kepada Eddie, kemudian merangkul Violet dan berkata, "Sayang, aku susah berjalan. Kamu jadi tongkatku, ya?""..."Violet melirik tangan Charles yang sedang merangkul, lalu melirik muka Charles dan berkata, "Charles, jangan macam-macam. Aku masih marah. Hati-hati aku menamparmu!
Violet berkata dengan alis berkerut, "Kendarai mobilmu dengan benar. Aku akan berhenti bertanya.""Terima kasih atas pengertian Nyonya Griffin."Kemudian, mobil yang dikendarai Eddie sudah tidak berguncang."Terima kasih atas pengertiannya, Sayang.""Kamu diam!"Violet memelototi Charles.Charles pun membungkam mulutnya dengan patuh.Setelah mereka tiba di Kediaman Edris, Violet memapah Charles turun dari mobil. Gwen dan William entah sudah pergi ke mana. Aulanya kosong melompong dan hanya ada pembantu yang sedang membersihkan rumah."Eddie, di mana Gwen dan William?""Semalam mereka pergi makan camilan tengah malam, lalu mereka nggak pernah pulang. Mungkin ... mereka menginap di luar.""Menginap di luar?"Sebelum Violet bisa paham, muncul suara Jacob dari atas yang berkata, "Akhirnya kalian kembali! Ke mana kalian semalam?! Kenapa nggak ada seorang pun di sini?"Jacob melihat ke bawah, lalu dia langsung melihat Charles yang terluka.Dia tercengang.Kenapa Charles terluka?Dia menginga
Melihat Violet sudah menebak semuanya, Charles pun berkata dengan tak berdaya, "Sayang, apa aku boleh berbohong?""Nggak."Setelah mendapat jawaban Violet, Charles mengeluarkan ponselnya.Semalam ada nomor telepon asing yang menelepon Charles.Namun, Violet mengenali nomor telepon itu.Violet berkata, "Romeo ... benar-benar sudah memberikan pertunjukan yang bagus."Beberapa saat kemudian, di Kediaman Edris.Eddie memasuki kamar Nathan, kemudian berkata, "Tuan, Anda saja yang mengurusnya.""Apa? Dia sendiri yang ingin mengatakannya."Nathan berkata dengan ekspresi datar, "Aku nggak memaksanya.""Tapi, kalau terus seperti ini, Kediaman Edris akan hancur dibuat Tuan Charles."Nathan memijit kepalanya yang sakit.Seharusnya dia tidak membiarkan beberapa orang ini tinggal di rumahnya."Ayo pergi.""Baik."Eddie mendorong kursi roda Nathan ke koridor. Mereka melihat Charles sedang duduk di ruang tamu sambil melemparkan anak panah ke vas kaca seharga puluhan juta.Beberapa detik kemudian, vas
Pada saat yang sama, di rumah utama Keluarga Fernandez.Bam!Nyonya Besar Fernandez menjatuhkan semua barang yang ada di atas meja. "Berani-beraninya si Violet itu! Kendalikan opini publik sekarang juga! Masalah ini nggak boleh makin serius!""Nyonya Besar, sepertinya itu sudah terlambat."Wajah Levi sudah memucat sedikit. Dia berkata, "Berita itu sudah diumumkan oleh Surat Kabar Wolves. Saya nggak tahu siapa pemilik Surat Kabar Wolves. Saya sudah menghubunginya berkali-kali, tapi dia nggak berencana menurunkan berita utamanya.""Surat Kabar Wolves? Perusahaan apa itu? Apa dia nggak takut menyinggung Keluarga Fernandez?"Nyonya Besar Fernandez sangat marah.Dia sudah lama tinggal di Kota Poseidon, tapi dia tidak pernah mendengar tentang Surat Kabar Wolves."Nyonya Besar, sekarang berita itu sudah menjadi heboh di luar. Ini benar-benar sangat berbahaya bagi Tuan Romeo. Sekarang prioritas utama kita adalah menemukan Tuan Romeo dan bertanya padanya dengan jelas. Bisa jadi dia dijebak, jad
Sore hari, saat Violet kembali ke Kediaman Edris, dia melihat pembantu sedang membereskan ruang tamu yang berantakan.Violet bertanya dengan bingung, "Apa Keluarga Edris kemalingan?"Dengan keamanan Kediaman Edris, mereka tidak mungkin bisa kemalingan, 'kan?"Nyonya Griffin, akhirnya Anda pulang!"Pembantu menghampiri Violet, lalu berkata dengan penuh dilema, "Tuan Nathan bilang setelah Anda kembali, dia meminta Anda pergi ke ruang kerjanya. Ada hal mendesak yang ingin dikatakannya kepada Nyonya Griffin."Mendengar ada hal mendesak yang ingin dikatakan Nathan, Violet pun bergegas pergi ke lantai atas.Begitu dia membuka pintu, dia malah melihat Eddie sedang memegang selembar tagihan.Eddie berkata dengan sangat serius, "Nyonya Griffin, kartu atau tunai?""..."Sudut mulut Violet berkedut, kemudian dia berkata, "Tuan kalian mencariku untuk ini?"Saat ini Nathan sedang duduk di depan meja kantor. Ekspresinya datar ketika dia berkata, "Walaupun hubungan kita dekat, Charles sudah menghancu
Violet tahu tentang semua yang dikatakan Nathan.Romeo tidak pernah suka mengungkit orang tuanya, jadi di kehidupan sebelumnya Violet berusaha untuk memahami masa lalu Romeo.Setelah orang tua Romeo meninggal dunia, Romeo menjadi fokus Keluarga Fernandez.Violet berkata, "Tuan Nathan, aku masih nggak mengerti. Keluarga Campbell hanyalah keluarga ibunya Romeo. Kamu nggak bisa asal memilih seseorang untuk dia mengambil alih Keluarga Fernandez, 'kan?""Seharusnya kamu tahu bagaimana hubungan Keluarga Campbell dengan Nyonya Besar Fernandez."Alis Violet makin berkerut.Nyonya Besar Fernandez sangat posesif terhadap Keluarga Fernandez dan Romeo, termasuk putranya sendiri. Dulu ayahnya Romeo bahkan harus menikahi seorang istri yang memenuhi keinginan Nyonya Besar Fernandez.Dan Ruby Campbell adalah putri dari adik sepupu Nyonya Besar Fernandez."Bagaimana mungkin Nyonya Besar Fernandez akan menyerahkan Keluarga Fernandez kepadamu? Orangku sudah melapor kembali. Dia mengutus orang untuk membe
"Ya, ya! Aku berkelahi dengan anjing! Kami nggak bawa uang!"William menjelaskan dengan gelisah.Violet menganggukkan kepalanya, lalu berkata, "Artinya kalian pergi makan camilan tengah malam, kemudian mabuk dan berkelahi dengan anjing di jalanan, pada akhirnya kalian pergi ke hotel?""Benar!""Ya, seperti itu!"William dan Gwen tidak merasa ada yang aneh dengan jawaban mereka.Violet mengangguk, lalu berkata, "Jadi ... pada akhirnya kalian pergi ke hotel bersama.""...""..."William dan Gwen menelan ludah pada waktu yang sama.Violet tersenyum sambil berkata, "Tuan Muda William hebat, ya. Biasanya aku nggak menyadarinya, tapi ternyata kamu bisa menyembunyikannya begitu dalam."Wajah Gwen memerah. Dia mendelik William dan berkata, "Ini gara-gara kamu!"Setelah mengatakan itu, Gwen pergi ke lantai atas.William hendak mengejar, tapi dia menyadari Violet sedang duduk di depannya. Dia menangkup tangannya, lalu memohon kepada Violet, "Jangan kasih tahu Charles! Tolong jangan!"Setelah itu
Saat melihat sikap Violet yang tidak bersahabat, Edward pun duduk di sofa sebelah.Edward berkata, "Nak, seharusnya kamu memanggilku Paman."Edward menatap Violet dan berkata, "Aku nggak mempunyai niat jahat terhadapmu. Hanya saja, ada hal yang ingin kulakukan dan kalian nggak bisa menghentikanku."Violet masih diam saja.Edward lanjut berkata, "Aku melakukan ini semua untuk istriku. Aku hanya berharap kamu bisa memahamiku."Ketika Edward mengatakan itu, nadanya menjadi sedikit lebih lembut. "Aku sangat mengagumimu. Kalau Ruby masih hidup, dia pasti akan menyukai menantu sepertimu. Sayangnya ... putraku nggak tahu cara menghargaimu.""Pak, aku nggak paham apa yang sedang kamu katakan."Nada Violet terdengar sangat sinis.Saat berhadapan dengan laki-laki munafik di depannya ini, tak ada pikiran lain yang terlintas di benaknya kecuali ingin menjauhinya.Dia sudah bukan gadis berusia 17 tahun. Dia juga tidak bodoh.Pendekatan seperti ini sama sekali tidak bisa menggoyahkannya."Aku bisa b
Saat itu Nyonya Besar Fernandez baru paham kalau putranya benar-benar sudah gila karena wanita itu.Dia menyesal. Dia menyesal kenapa dia membiarkan wanita seperti Ruby mendekati putranya.Kemudian, Edward ingin pergi. Dia pun bertengkar hebat dengan putranya. Dia bersumpah Keluarga Fernandez tidak akan mengakui orang seperti Edward.Setelah itu, dia mengerahkan segalanya untuk mendidik cucunya.Romeo patuh seperti Edward. Mereka sangat pintar, cerdas dan memiliki masa depan yang cerah.Kemudian, Nyonya Besar Fernandez berencana memilih istri untuk cucunya.Dia bersumpah untuk tidak memilih wanita seperti Ruby lagi yang bisa mencelakai cucunya.Karena itu, dia memilih Violet.Romeo tidak menyukai Violet dan Nyonya Besar Fernandez sangat senang. Dengan begitu, cucunya tidak akan meninggalkan Grup Fernandez demi seorang wanita.Violet adalah putri Keluarga Gloria yang dikenal terpelajar. Dia sangat cocok untuk cucunya.Keluarga Gloria sudah mau jatuh dan itu juga sangat bagus. Wanita sep
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk