Home / Fantasi / Kesatria Tertinggi / 49. Kematian Catly

Share

49. Kematian Catly

Author: Rio Java
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Jelaskan itu nanti!" suruh Hana kepada tim.

Tim membawa Rune ke istana, kemudian saat berada dekat dengan tempat itu, lelaki tersebut meronta dan langsung menyerang anggota tim yang mengikatnya, kemudian melarikan diri.

Saat berlari, tiba-tiba Setriven menghadang, kemudian Feri berkata, "Menyerahlah."

Rune merasa marah, kemudian melihat tim baru yang ternyata adalah musuh.

Tiba-tiba Rune merasakan embusan angin yang sangat kuat, kemudian melihat naga yang dikejar oleh para prajurit.

Rune melepaskan diri, kemudian berlari mengikuti mereka hingga sampai di sebuah jalan bebatuan. Mereka berhenti, kemudian melihat sekeliling.

Rune melihat cahaya hijau di langit, kemudian mengendap-endap untuk menghampirinya.

Setelah jauh dari para prajurit, Rune berlari sembari terus melihat cahaya itu. Seketika cahaya yang Rune kejar turun dan memasuki hutan sehingga tidak terlihat karena pepohonan.

Tiba-tiba Setriven dan tim datang, kemudian menangkapnya. Rune memutuskan untuk bertarung dengan menanggap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kesatria Tertinggi   50. "Maudi"

    "Aku ingin kau membangkitkannya.""Apa kau yang membunuhnya?""Ya."Hira beralih ke dekat Fony, kemudian menempelkan tangannya di dada. Seketika perempuan tersebut mmebuka matanya dan langsung terkejut dan takut saat melihat Rune.Fony langsung berdiri, kemudian menunggu perkataan Rune. Rune memerintah, "Mintalah Hira untuk membangkitkan Catly!""Hira, bangkitkan Catly!"Hira menghampiri Catly, kemudian mencoba untuk membangkitkannya, tetapi gagal."Siapa yang membunuhnya?" tanya Hira."Fony yang membunuhnya." Rune menunjuk Fony."Bukan aku.""Senjatamu." Rune menunjuk Sabit Fony yang berdarah.Fony terdiam. Rune merasa jika percuma memintanya untuk mengaku sehingga ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu."Tunggu!"Rune mendengar teriakan Fony, kemudian menoleh ke belakang, lalu menatapnya dan bertanya, "Kau mengakuinya?""Bukan itu, tetapi bangkitkan Digi."Rune melihat Digi, kemudian memberikan sebuah perintah, "Hira, bangkitkan Digi!"Hira pun membangkitkan Digi. Setelah selesai,

  • Kesatria Tertinggi   51. Perekrutan Anggota Seseven

    Lisa menghampiri Rune, kemudian berkata, "Tidak baik mendekati perempuan yang sudah mempunyai kekasih."Perkataan Lisa membuat Rune merasa jika David mempunyai kekasih bernama Maurin, kemudian berpikir jika perempuan yang dimaksud adalah teman Gracia, lalu melarang dirinya sendiri untuk mendekatinya."Aku tahu ini tidak mudah bagimu, tetapi kau harus bisa menjauhinya."Rune mencoba mencerna perkataan Lisa, kemudian menyadari bahwa perempuan tersebut merasa jika ia ingin mendapatkan Rin."Aku akan menjauhinya apa pun yang terjadi.""Jangan berpura-pura karena aku tahu kau menyukainya." Lisa tersenyum.Rune pergi karena lelah dengan perlakukan Lisa, tetapi perempuan tersebut menggenggam tangannya dan berkata, "Aku tidak bermaksud mengatur, tetapi jauhilah dia untuk kebaikanmu." Rune melepaskan tangan Lisa secara perlahan tanpa menatapnya, kemudian berjalan mengelilingi hutan, lalu melihat Rin yang sedang diganggu oleh beberapa orang. Setelah itu, ia berlari ke arahnya, tetapi tiba-tiba

  • Kesatria Tertinggi   52. Rune Dipenjara

    Rune berjalan meninggalkan Fony. Saat memasuki hutan, tiba-tiba tubuhnya terpental akibat terkena dorongan bahu dari Ramzi. Fony terkejut, kemudian menghampiri dan membantunya berdiri. Setelah itu, Rune mengepalkan tangan dengan perasaan marah dan heran, kemudian bertanya, "Bukankah kau sudah ditangkap?" "Aku sudah bebas." Ramzi tersenyum. Mamat menghampiri dari belakang, kemudian langsung menggendong Fony dan berjalan mundur. Rune terkejut, kemudian menatap Mamat dan berteriak, "Lepaskan Fony!" "Baiklah, tetapi kau harus melakukan sesuatu untukku," jawab Ramzi sembari tersenyum dan bersedekap. Rune menatap Ramzi, kemudian bertanya, "Kau ingin uang?" "Tidak, tetapi bertarung." Rune berusaha untuk berubah menjadi Cakaran Pesta, tetapi tidak bisa. Ia melihat tangannya dan merasa bingung. Ramzi tersenyum, kemudian mendekatinya. Rune berjalan mundur karena belum siap melawan pria kekar itu. Rune melihat sekeliling dan berharap agar Peri datang untuk menolongnya lagi, tetapi ia ti

  • Kesatria Tertinggi   53. Menaiki Kereta Kuda

    Sofia mulai menangis, kemudian Rune menatapnya dan merasa bersalah karena terlalu keras padanya. Ingin sekali berbicara, tetapi takut jika nantinya hal itu akan membuat Sofia menjadi lebih sedih. Rune menunduk, kemudian berdiam hingga Sofia berhenti menangis. Setelah itu, ia berjalan ke depan dan memegang jeruji sembari melihat sekeliling. Rune merasa ada sesuatu yang aneh di mana para penculik itu memakai seragam dan mengurungnya di penjara, alih-alih di gudang. Saat Rune menunduk, seorang penjaga datang dan kemudian bertanya, "Apa tujuan kedatanganmu ke sini?" Rune berpikir apakah ia harus memberitahunya atau tidak karena takut jika nantinya orang itu akan menyiksa tim jika tahu tujuan yang sebenarnya. "Jawab!" "Misiku adalah menolong sandera." "Oh, begitu, ya." Penjaga pergi dari tempat itu, kemudian Rune kembali duduk, lalu memutuskan untuk tidur. Di malam hari, Rune terbangun, kemudian melihat cahaya, lalu melihat ke luar dan mendapati adanya awan yang terus-menerus meng

  • Kesatria Tertinggi   54. Air Berpetir

    Kusir menjalankan kereta kuda, Rune memakan roti dan Sofia bertanya, "Kenapa Pemimpin tidak khawatir?" "Untuk apa khawatir?" Sofia menatapnya, kemudian bertanya, "Bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada mereka?' Rune memakan rotinya sembari fokus melihat jalan, kemudian menjawab, "Biarkan saja." "Kenapa Pemimpin tidak peduli? Bukankah mereka teman kita?" Rune menatap Sofia, kemudian berkata, "Mereka rekan, bukan teman." Setelah itu, Rune kembali melihat jalan dan memakan rotinya. "Apa yang membuat Pemimpin tidak peduli dengan mereka?" Sebenarnya Rune sudah muak dengan pertanyaan dari Sofia, tetapi ia juga suka dengan hal itu, kemudian memutuskan untuk tetap menjawab, "Jika seandainya mereka mati, cari saja penggantinya." Sofia menunduk, kemudian Rune menatapnya dan merasa bersalah karena telah membuatnya sedih. "Apa alasanmu tidak khawatir dengan rekanmu?" tanya kusir sembari melihat jalan. "Aku pernah dikhianati oleh rekanku sendiri." Mereka semua diam.

  • Kesatria Tertinggi   55. David Menjadi Anggota Baru

    "Untuk apa akrab jika nantinya mereka meninggalkanku?" tanya Rune sembari mengangkat kedua tangan dan bahunya. "Maksudmu kau takut jika mereka gugur dalam misi?' Rune memasang muka malas karena Tedak tidak mengerti dengan apa yang dimaksud, kemudian menjawab, "Bukan, tetapi meninggalkanku dengan alasan yang lain." "Itu memang akan terjadi dan kau harus mempunyai keakraban dengan mereka dan kau tidak bisa menolak." "Terserah." Rune berbalik badan dan berjalan menuju pintu. Sebelum membukanya, Tedak berteriak, "Tunggu!" Rune berbalik badan dan melihat Tedak mengulurkan tangan yang menggenggam uang. Ia tidak tahu apa yang diinginkannya, kemudian memutuskan untuk bertanya, "Untuk apa ini?" "Tentu saja membeli sesuatu! Begitu saja tidak tahu," sindir Reno. Rune menatap Reno sekilas, kemudian mengalihkan pandangannya kepada Tedak dan bertanya, "Apa aku boleh mengeluarkannya?" "Santai, aku hanya bercanda." Reno cengengesan. "Bukankah kau sudah biasa dengan makian?" tanya Tedak, kemu

  • Kesatria Tertinggi   56. Bertemu Seseven

    Kini Rune dan tim mengintai dari balik pohon dan melihat ada seseorang yang tergeletak di tanah. "Apa yang terjadi?" tanya pemilik kedai. "Dia mengambil air sungai, kemudian tersetrum," jawab salah satu karyawan. Rune terkejut saat mendengar itu, kemudian berpikir jika sungai itu sudah tercampur dengan air berpetir yang dihasilkan oleh naga. Ia merasa takut jika nantinya seluruh sungai di tempatnya mengalami nasib yang sama. Reno berkata, "Pemimpin, jika kau berpikir, beritahukanlah kepada kami agar kami dapat membantu." "Aku tidak perlu bantuanmu." "Jika kau tidak perlu bantuan kami, lalu untuk apa tim ini?!" "Aku malas berdebat dengan orang sepertimu." Rune berjalan ke Dakheken, kemudian tim mengikutinya. Saat sampai di desa, ia melihat desanya sepi, kemudian memutuskan untuk langsung ke balai desa. Rune memasuki ruangan pemimpin desa, kemudian melihat Tedak yang berdiri di jendela dan melihat ke luar. "Tedak, apa ada yang terluka?" "Banyak dan aku merasa gagal menjadi seo

  • Kesatria Tertinggi   57. Menaiki Kapal

    Mamat berjalan mengitari Rune, kemudian berhenti di belakangnya.Rune memegang pedangnya, kemudian langsung berlari ke kanan. Mereka mengikutinya dan terjadilah kejar-kejaran.Rune menembakkan panah petir ke pohon, kemudian mencoba untuk berteleportasi, tetapi tidak bisa, lalu terus berlari sembari memikirkan cara agar bisa terlepas dari mereka.Di depan terlihat tembok sehingga membuatnya berhenti, kemudian memutuskan untuk bertarung dengan mereka hingga mendapatkan cara untuk kabur."Kenapa kalian tidak membelinya saja?""Untuk apa membeli jika bisa mendapatkannya secara gratis," jawab Ramzi sembari tersenyum.Rune berlari ke kanan hingga sampai di tebing, kemudian melihat sungai di bawahnya. Ia berbalik dan melihat mereka, kemudian menoleh ke sungai sembari berpikir untuk menghanyutkan diri agar bisa terlepas, tetapi merasa jika itu adalah pilihan terakhir yang artinya masih banyak cara yang bisa dilakukan.Rune menatap keduanya, kemudian meluncurkan panah petir. Ramzi dan Mamat mel

Latest chapter

  • Kesatria Tertinggi   69. Syifa Bertemu dengan Fiona

    "Kenapa Pemimpin malah menanyakan orang lain?!" bentak Sofia.Rune merasa bersalah karena seharusnya fokus membantu Sofia, kemudian menunduk dan ingin meminta maaf, tetapi tiba-tiba Reno membentak, "Kau tidak pantas memanggilnya seperti itu!"Sofia memberikan Reno tatapan tajam, kemudian berjalan menghampirinya. Setelah berada sangat dekat, mereka saling bertatapan.Rune suka dengan pertengkaran mereka, kemudian memutuskan untuk menonton."Bukankah kau rekan Rune?" tanya Fony sembari bersedekap dan memasang muka malas.Rune menatap Fony sembari memasang muka malas karena gadis itu mengganggu tontonannya.Sofia menatap Fony, kemudian menjawab, "Ya, tetapi aku sudah keluar.""Kenapa?""Karena dia hanya memanfaatkan tim!" jawab Reno dengan nada tinggi sembaru menunjuk Sofia.Sofia kembali memberikan tatapan tajam kepada Reno, kemudian menggenggam jari telunjuk lelaki itu dan memindahkannya ke pipi sebelah kiri, kemudian membentak "Memangnya apa tujuanmu bergabung dengan tim ini?!"Reno di

  • Kesatria Tertinggi   68. Seseven Selamat

    Rune penasaran dengan apa yang akan Sofia lakukan, kemudian menunggunya. Setelah beberapa saat, gadis itu tidak melakukan apa-apa.Ia pun memutuskan untuk menjawab pertanyaan Andini dengan berkata, "Dia pergi ke balai desa di desa Nada,"Andini berterima kasih, kemudian pergi bersama Anandi. Rune heran karena Sofia tidak melakukan apa pun, padahal mereka yang membuat Calista mati, kemudian bertanya "Kenapa tidak melakukan sesuatu?"Sofia tidak menjawab, kemudian menunduk sembari mengepalkan tangan dan terengah-engah. Rune pun terus menunggu, kemudian menatap Lisa untuk mendapatkan jawaban darinya.Lisa yang mengerti pun langsung menjawab, "Dia tidak bisa bertarung."Rune menatap Sofia, kemudian berkata, "Kasihan.""Aku memang tidak bisa bertarung, tetapi aku akan mencari cara untuk membalaskan dendam!""Membalaskan dendam dengan cara yang sama seperti Rin?"Sofia menatap Rune, kemudian berteriak, "Kau tidak perlu tahu!"Sofia pun berjalan dengan cepat meninggalkan tempat itu, kemudian

  • Kesatria Tertinggi   67. Calista Mati

    Pedagang buah itu hanya diam dengan tatapan kosong sehingga Rune berpikir jika mereka dikendalikan oleh Rin.Rune pun langsung berjalan mengelilingi desa untuk mencari Rin, kemudian melihat bahwa gadis itu berada di balkon balai desa, lalu berlari menghampirinya, tetapi saat sampai di teras, beberapa petugas keamanan yang telah dikendalikan menghadang."Ada siapa di sana?!"Rune mengepalkan tangan dengan perasaan marah saat mendengar suara dari Rin.Tiba-tiba ada yang menodong Rune dari belakang menggunakan pedang, kemudian lelaki tersebut langsung memegang tangannya dengan tangan kiri, lalu menyikutnya dengan tangan kanan sehingga senjata tersebut terlepas.Rune langsung mengambil senjata itu, kemudian berputar sembari mengayunkan pedang secara horizontal, tetapi matanya melihat terlebih dahulu.Saat tahu jika itu adalah Ferdy, ia pun langsung membatalkan serangan dengan melompat mundur, lalu melihat ketiga temannya yang sudah dikendalikan dan rasa marah pun semakin besar."Kenapa? M

  • Kesatria Tertinggi   66. Sofia Keluar dari Tim

    Hal itu membuat Rune terkejut, kemudian melihat warga Nada yang memasang kuda-kuda dengan membawa alat musik, lalu berpikir jika mereka menggunakannya sebagai senjata.Rune fokus ke depan dan melihat orang yang berlari ke arah Sofia, kemudian melompat tepat di depannya dan mengeluarkan Gelombang Angin sehingga membuatnya terpental.Rune menatap Sofia dan seketika gadis itu berkata, "Aku tidak apa-apa."Rune Sofia terluka, memudian memutuskan untuk membawanya pergi ke sungai dengan berlari sembari memegang tangannya.Sesampainya di sungai, Rune berhenti, kemudian melihat ke belakang untuk memastikan jika mereka tidak mengejar."Calista."Rune mendengar Sofia menyebut nama seseorang, kemudian menatapnya dan tiba-tiba gadis itu berlari menyeberangi sungai.Rune pun mengejarnya dan tidak sengaja melihat gadis bisu, kemudian mengetahui siapa yang Sofia kejar, lalu merasa penasaran dengan alasannya, tetapi memutuskan untuk menanyakan hal itu nanti.Mereka berlari melewati jalan yang sempit,

  • Kesatria Tertinggi   65. Rune Menyukai Sofia? Cie!

    Setelah beberapa saat, warga yang mengejarnya pun datang, kemudian Rune berbalik badan menghadap mereka sembari memasang kuda-kuda dengan meletakkan kaki kanan di belakang kaki kiri, mengulurkan tangan kiri yang terkepal ke bawah serta tangan kanan melengkung dan berada di depan hidung dan mulut.Salah satu warga yang berhadapan dengan Rune bernama Damar. Ia menggoyangkan kepalanya ke kiri dan kanan sebanyak dua kali, kemudian memasang kuda-kuda yang sama seperti Rune.Damar berlari dan melompat dengan tubuh miring serta kaki kanan yang lurus ke depan. Hal itu membuat Rune terkejut sehingga reflek melompat ke kiri dan membentur punggungnya tiang penghalang.Kaki kanan Damar memasuki celah tiang penghalang, kemudian Ia langsung berhenti menggunakan kaki kiri yang menginjak tiang penghalang dan tangan yang memegang benda tersebut.Saat Damar berhenti di tiang penghalang, Rune mempunyai kesempatan untuk membalas serangan, tetapi benturan itu membuatnya tidak bisa karena terlalu fokus mer

  • Kesatria Tertinggi   64. Sofia Datang ke Desa Sunyi

    Syifa langsung melihat tubuh Rune untuk melihatnya berubah, tetapi setelah beberapa saat, lelaki tersebut tidak berubah.Rune melihat tangannya, kemudian karena tidak berubah, lalu mengingat saat Sofia tenggelam dan merasa jika ia tidak berubah karena target tidak tenggelam, melainkan hanyut, tetapi merasa jika kedua hal itu sama saja."Jika kau terus berpikir, dia bisa mati!"Rune pun langsung memberikan napas buatan untuk menyelamatkan teman-temannya.Setelah itu, target pun sadar, kemudian Rune langsung bertanya, "Tidak apa-apa?"Target menatap Rune, kemudian mengangguk, lalu berdiri dan berjalan meninggalkan mereka.Rune memasang muka malas karena target tidak berterima kasih."Dia bisu," kata Syifa yang tahu apa yang Rune pikirkan.Rune mengingat kejadian di mana pemimpin desa membuat Sofia bisu, kemudian menatap gadis itu dan bertanya, "Apa dia sepertimu yang selalu berbicara dan berteriak sehingga dibisukan?"Syifa tidak menjawab dan langsung berjalan meniggalkan Rune.Rune pun

  • Kesatria Tertinggi   63

    Pemimpin desa menatap Syifa, kemudian membisukannya. Gadis itu heran saat ditatap seperti itu, lalu bertanya, tetapi suaranya tidak keluar.Seketika ia pun panik, kemudian berusaha mengeluarkan suara dengan berteriak.Rune terkejut dengan apa yang terjadi pada Syifa, kemudian terkesima dengan kekuatan pemimpin desa, lalu menunduk untuk memikirkan cara agar bisa mempertemukan Rin dengannya.Syifa menyentuh bahu Rune, kemudian menunjuk dirinya sendiri, lalu membentuk huruf x dengan tangannya. Setelah iti, ia mengangkat kedua tangannya secara perlahan dan melebar.Rune tidak mengerti dengan apa yang Syifa maksud, kemudian memutuskan untuk menunduk dan lanjut memikirkan caranya.Rune melihat Syifa menatap pemimpin desa sembari menyatukan kedua tangan.Rune berpikir jika Syifa sedang memohon agar bisa berbicara lagi, kemudian merasa jika gadis itu memiliki sebuah cara."Tolong buat dia bisa berbicara lagi?""Pemimpin desa pun membuat Syifa bisa berbicara. Seketika gadis itu langsung berter

  • Kesatria Tertinggi   62. Perdebatan Saudara Kembar

    Saat dekat, Tridi berlari melewati Rune dan hal itu membuat lelaki tersebut bingung, kemudian berbalik badan dan melihat mereka.Mereka berlari saling menjauh, kemudian berhenti dan menatap Rune.Rune melihat ketiganya, meskipun itu membuatnya pusing karena harus terus berputar.Ia pun menyadari bahwa mereka membentuk segitiga dan berpikir jika itu dilakukan memang untuk membuatnya pusing."Kubilang pergi!"Rin mengendalikan Digi dan Fony untuk berlari menghampiri kedua anggota Tridi yang berada di depan Rune.Rune berpikir jika teman-temannya bisa mati karena melawan Tridi, kemudian menoleh ke belakang dan menatap Rin serta berteriak, "Hentikan!" Rin menghentikan Fony dan Digi, kemudian bertanya, "Kenapa?""Tolong jangan buat temanku terbunuh?" "Baiklah."Rune terkejut saat Rin menerima permintaannya, kemudian bertanya alasannya, tetapi memutuskan untuk fokus dengan Tridi terlebih dahulu."Bukankah kau mempunyai dendam dengan lelaki ini?" tanya Andini."Ya, tetapi semua itu karena k

  • Kesatria Tertinggi   61

    "Jika tidak bisa mengeluarkannya, maka cara lain adalah membiarkannya mati," jawab Rune sembari terus berjalan.Semuanya berjalan mengikuti Rune. Tiba-tiba Reno muncul di permukaan dan memegang batang kayu yang menancap di pojok kolam.Sofia dan Ferdy membantunya naik. Saat itu terjadi, Rune menontonnya dan merasa bersalah karena tidak ikut membantu, kemudian tersenyum sebab mempunyai tim yang saling melindungi, meskipun dirinya sendiri tidak.Setelah itu, mereka pun melanjutkan perjalanan melewati pepohonan, kemudian sampai di tebing.Rune melihat Rin dan teman-temannya di seberang, kemudian berlari mencari jalan untuk pergi ke sana.Ia melihat jembatan yang sudah rusak, kemudian merasa jika harus mencari jalan lain, lalu melihat sekeliling dan menemukan jalan yang memutar menuju ke sana.Rune pun berjalan melewati jalan itu, tetapi Reno berteriak, "Kau mau ke mana?""Tentu saja menghampiri Rin," jawab Rune sembari terus berjaln dan fokus melihat ke depan."Kenapa tidak melewati jemb

DMCA.com Protection Status