"Jelaskan itu nanti!" suruh Hana kepada tim.Tim membawa Rune ke istana, kemudian saat berada dekat dengan tempat itu, lelaki tersebut meronta dan langsung menyerang anggota tim yang mengikatnya, kemudian melarikan diri.Saat berlari, tiba-tiba Setriven menghadang, kemudian Feri berkata, "Menyerahlah."Rune merasa marah, kemudian melihat tim baru yang ternyata adalah musuh.Tiba-tiba Rune merasakan embusan angin yang sangat kuat, kemudian melihat naga yang dikejar oleh para prajurit.Rune melepaskan diri, kemudian berlari mengikuti mereka hingga sampai di sebuah jalan bebatuan. Mereka berhenti, kemudian melihat sekeliling.Rune melihat cahaya hijau di langit, kemudian mengendap-endap untuk menghampirinya.Setelah jauh dari para prajurit, Rune berlari sembari terus melihat cahaya itu. Seketika cahaya yang Rune kejar turun dan memasuki hutan sehingga tidak terlihat karena pepohonan.Tiba-tiba Setriven dan tim datang, kemudian menangkapnya. Rune memutuskan untuk bertarung dengan menanggap
"Aku ingin kau membangkitkannya.""Apa kau yang membunuhnya?""Ya."Hira beralih ke dekat Fony, kemudian menempelkan tangannya di dada. Seketika perempuan tersebut mmebuka matanya dan langsung terkejut dan takut saat melihat Rune.Fony langsung berdiri, kemudian menunggu perkataan Rune. Rune memerintah, "Mintalah Hira untuk membangkitkan Catly!""Hira, bangkitkan Catly!"Hira menghampiri Catly, kemudian mencoba untuk membangkitkannya, tetapi gagal."Siapa yang membunuhnya?" tanya Hira."Fony yang membunuhnya." Rune menunjuk Fony."Bukan aku.""Senjatamu." Rune menunjuk Sabit Fony yang berdarah.Fony terdiam. Rune merasa jika percuma memintanya untuk mengaku sehingga ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu."Tunggu!"Rune mendengar teriakan Fony, kemudian menoleh ke belakang, lalu menatapnya dan bertanya, "Kau mengakuinya?""Bukan itu, tetapi bangkitkan Digi."Rune melihat Digi, kemudian memberikan sebuah perintah, "Hira, bangkitkan Digi!"Hira pun membangkitkan Digi. Setelah selesai,
Lisa menghampiri Rune, kemudian berkata, "Tidak baik mendekati perempuan yang sudah mempunyai kekasih."Perkataan Lisa membuat Rune merasa jika David mempunyai kekasih bernama Maurin, kemudian berpikir jika perempuan yang dimaksud adalah teman Gracia, lalu melarang dirinya sendiri untuk mendekatinya."Aku tahu ini tidak mudah bagimu, tetapi kau harus bisa menjauhinya."Rune mencoba mencerna perkataan Lisa, kemudian menyadari bahwa perempuan tersebut merasa jika ia ingin mendapatkan Rin."Aku akan menjauhinya apa pun yang terjadi.""Jangan berpura-pura karena aku tahu kau menyukainya." Lisa tersenyum.Rune pergi karena lelah dengan perlakukan Lisa, tetapi perempuan tersebut menggenggam tangannya dan berkata, "Aku tidak bermaksud mengatur, tetapi jauhilah dia untuk kebaikanmu." Rune melepaskan tangan Lisa secara perlahan tanpa menatapnya, kemudian berjalan mengelilingi hutan, lalu melihat Rin yang sedang diganggu oleh beberapa orang. Setelah itu, ia berlari ke arahnya, tetapi tiba-tiba
Rune berjalan meninggalkan Fony. Saat memasuki hutan, tiba-tiba tubuhnya terpental akibat terkena dorongan bahu dari Ramzi. Fony terkejut, kemudian menghampiri dan membantunya berdiri. Setelah itu, Rune mengepalkan tangan dengan perasaan marah dan heran, kemudian bertanya, "Bukankah kau sudah ditangkap?" "Aku sudah bebas." Ramzi tersenyum. Mamat menghampiri dari belakang, kemudian langsung menggendong Fony dan berjalan mundur. Rune terkejut, kemudian menatap Mamat dan berteriak, "Lepaskan Fony!" "Baiklah, tetapi kau harus melakukan sesuatu untukku," jawab Ramzi sembari tersenyum dan bersedekap. Rune menatap Ramzi, kemudian bertanya, "Kau ingin uang?" "Tidak, tetapi bertarung." Rune berusaha untuk berubah menjadi Cakaran Pesta, tetapi tidak bisa. Ia melihat tangannya dan merasa bingung. Ramzi tersenyum, kemudian mendekatinya. Rune berjalan mundur karena belum siap melawan pria kekar itu. Rune melihat sekeliling dan berharap agar Peri datang untuk menolongnya lagi, tetapi ia ti
Sofia mulai menangis, kemudian Rune menatapnya dan merasa bersalah karena terlalu keras padanya. Ingin sekali berbicara, tetapi takut jika nantinya hal itu akan membuat Sofia menjadi lebih sedih. Rune menunduk, kemudian berdiam hingga Sofia berhenti menangis. Setelah itu, ia berjalan ke depan dan memegang jeruji sembari melihat sekeliling. Rune merasa ada sesuatu yang aneh di mana para penculik itu memakai seragam dan mengurungnya di penjara, alih-alih di gudang. Saat Rune menunduk, seorang penjaga datang dan kemudian bertanya, "Apa tujuan kedatanganmu ke sini?" Rune berpikir apakah ia harus memberitahunya atau tidak karena takut jika nantinya orang itu akan menyiksa tim jika tahu tujuan yang sebenarnya. "Jawab!" "Misiku adalah menolong sandera." "Oh, begitu, ya." Penjaga pergi dari tempat itu, kemudian Rune kembali duduk, lalu memutuskan untuk tidur. Di malam hari, Rune terbangun, kemudian melihat cahaya, lalu melihat ke luar dan mendapati adanya awan yang terus-menerus meng
Kusir menjalankan kereta kuda, Rune memakan roti dan Sofia bertanya, "Kenapa Pemimpin tidak khawatir?" "Untuk apa khawatir?" Sofia menatapnya, kemudian bertanya, "Bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada mereka?' Rune memakan rotinya sembari fokus melihat jalan, kemudian menjawab, "Biarkan saja." "Kenapa Pemimpin tidak peduli? Bukankah mereka teman kita?" Rune menatap Sofia, kemudian berkata, "Mereka rekan, bukan teman." Setelah itu, Rune kembali melihat jalan dan memakan rotinya. "Apa yang membuat Pemimpin tidak peduli dengan mereka?" Sebenarnya Rune sudah muak dengan pertanyaan dari Sofia, tetapi ia juga suka dengan hal itu, kemudian memutuskan untuk tetap menjawab, "Jika seandainya mereka mati, cari saja penggantinya." Sofia menunduk, kemudian Rune menatapnya dan merasa bersalah karena telah membuatnya sedih. "Apa alasanmu tidak khawatir dengan rekanmu?" tanya kusir sembari melihat jalan. "Aku pernah dikhianati oleh rekanku sendiri." Mereka semua diam.
"Untuk apa akrab jika nantinya mereka meninggalkanku?" tanya Rune sembari mengangkat kedua tangan dan bahunya. "Maksudmu kau takut jika mereka gugur dalam misi?' Rune memasang muka malas karena Tedak tidak mengerti dengan apa yang dimaksud, kemudian menjawab, "Bukan, tetapi meninggalkanku dengan alasan yang lain." "Itu memang akan terjadi dan kau harus mempunyai keakraban dengan mereka dan kau tidak bisa menolak." "Terserah." Rune berbalik badan dan berjalan menuju pintu. Sebelum membukanya, Tedak berteriak, "Tunggu!" Rune berbalik badan dan melihat Tedak mengulurkan tangan yang menggenggam uang. Ia tidak tahu apa yang diinginkannya, kemudian memutuskan untuk bertanya, "Untuk apa ini?" "Tentu saja membeli sesuatu! Begitu saja tidak tahu," sindir Reno. Rune menatap Reno sekilas, kemudian mengalihkan pandangannya kepada Tedak dan bertanya, "Apa aku boleh mengeluarkannya?" "Santai, aku hanya bercanda." Reno cengengesan. "Bukankah kau sudah biasa dengan makian?" tanya Tedak, kemu
Kini Rune dan tim mengintai dari balik pohon dan melihat ada seseorang yang tergeletak di tanah. "Apa yang terjadi?" tanya pemilik kedai. "Dia mengambil air sungai, kemudian tersetrum," jawab salah satu karyawan. Rune terkejut saat mendengar itu, kemudian berpikir jika sungai itu sudah tercampur dengan air berpetir yang dihasilkan oleh naga. Ia merasa takut jika nantinya seluruh sungai di tempatnya mengalami nasib yang sama. Reno berkata, "Pemimpin, jika kau berpikir, beritahukanlah kepada kami agar kami dapat membantu." "Aku tidak perlu bantuanmu." "Jika kau tidak perlu bantuan kami, lalu untuk apa tim ini?!" "Aku malas berdebat dengan orang sepertimu." Rune berjalan ke Dakheken, kemudian tim mengikutinya. Saat sampai di desa, ia melihat desanya sepi, kemudian memutuskan untuk langsung ke balai desa. Rune memasuki ruangan pemimpin desa, kemudian melihat Tedak yang berdiri di jendela dan melihat ke luar. "Tedak, apa ada yang terluka?" "Banyak dan aku merasa gagal menjadi seo