Rune berjalan meninggalkan Fony. Saat memasuki hutan, tiba-tiba tubuhnya terpental akibat terkena dorongan bahu dari Ramzi. Fony terkejut, kemudian menghampiri dan membantunya berdiri. Setelah itu, Rune mengepalkan tangan dengan perasaan marah dan heran, kemudian bertanya, "Bukankah kau sudah ditangkap?" "Aku sudah bebas." Ramzi tersenyum. Mamat menghampiri dari belakang, kemudian langsung menggendong Fony dan berjalan mundur. Rune terkejut, kemudian menatap Mamat dan berteriak, "Lepaskan Fony!" "Baiklah, tetapi kau harus melakukan sesuatu untukku," jawab Ramzi sembari tersenyum dan bersedekap. Rune menatap Ramzi, kemudian bertanya, "Kau ingin uang?" "Tidak, tetapi bertarung." Rune berusaha untuk berubah menjadi Cakaran Pesta, tetapi tidak bisa. Ia melihat tangannya dan merasa bingung. Ramzi tersenyum, kemudian mendekatinya. Rune berjalan mundur karena belum siap melawan pria kekar itu. Rune melihat sekeliling dan berharap agar Peri datang untuk menolongnya lagi, tetapi ia ti
Sofia mulai menangis, kemudian Rune menatapnya dan merasa bersalah karena terlalu keras padanya. Ingin sekali berbicara, tetapi takut jika nantinya hal itu akan membuat Sofia menjadi lebih sedih. Rune menunduk, kemudian berdiam hingga Sofia berhenti menangis. Setelah itu, ia berjalan ke depan dan memegang jeruji sembari melihat sekeliling. Rune merasa ada sesuatu yang aneh di mana para penculik itu memakai seragam dan mengurungnya di penjara, alih-alih di gudang. Saat Rune menunduk, seorang penjaga datang dan kemudian bertanya, "Apa tujuan kedatanganmu ke sini?" Rune berpikir apakah ia harus memberitahunya atau tidak karena takut jika nantinya orang itu akan menyiksa tim jika tahu tujuan yang sebenarnya. "Jawab!" "Misiku adalah menolong sandera." "Oh, begitu, ya." Penjaga pergi dari tempat itu, kemudian Rune kembali duduk, lalu memutuskan untuk tidur. Di malam hari, Rune terbangun, kemudian melihat cahaya, lalu melihat ke luar dan mendapati adanya awan yang terus-menerus meng
Kusir menjalankan kereta kuda, Rune memakan roti dan Sofia bertanya, "Kenapa Pemimpin tidak khawatir?" "Untuk apa khawatir?" Sofia menatapnya, kemudian bertanya, "Bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada mereka?' Rune memakan rotinya sembari fokus melihat jalan, kemudian menjawab, "Biarkan saja." "Kenapa Pemimpin tidak peduli? Bukankah mereka teman kita?" Rune menatap Sofia, kemudian berkata, "Mereka rekan, bukan teman." Setelah itu, Rune kembali melihat jalan dan memakan rotinya. "Apa yang membuat Pemimpin tidak peduli dengan mereka?" Sebenarnya Rune sudah muak dengan pertanyaan dari Sofia, tetapi ia juga suka dengan hal itu, kemudian memutuskan untuk tetap menjawab, "Jika seandainya mereka mati, cari saja penggantinya." Sofia menunduk, kemudian Rune menatapnya dan merasa bersalah karena telah membuatnya sedih. "Apa alasanmu tidak khawatir dengan rekanmu?" tanya kusir sembari melihat jalan. "Aku pernah dikhianati oleh rekanku sendiri." Mereka semua diam.
"Untuk apa akrab jika nantinya mereka meninggalkanku?" tanya Rune sembari mengangkat kedua tangan dan bahunya. "Maksudmu kau takut jika mereka gugur dalam misi?' Rune memasang muka malas karena Tedak tidak mengerti dengan apa yang dimaksud, kemudian menjawab, "Bukan, tetapi meninggalkanku dengan alasan yang lain." "Itu memang akan terjadi dan kau harus mempunyai keakraban dengan mereka dan kau tidak bisa menolak." "Terserah." Rune berbalik badan dan berjalan menuju pintu. Sebelum membukanya, Tedak berteriak, "Tunggu!" Rune berbalik badan dan melihat Tedak mengulurkan tangan yang menggenggam uang. Ia tidak tahu apa yang diinginkannya, kemudian memutuskan untuk bertanya, "Untuk apa ini?" "Tentu saja membeli sesuatu! Begitu saja tidak tahu," sindir Reno. Rune menatap Reno sekilas, kemudian mengalihkan pandangannya kepada Tedak dan bertanya, "Apa aku boleh mengeluarkannya?" "Santai, aku hanya bercanda." Reno cengengesan. "Bukankah kau sudah biasa dengan makian?" tanya Tedak, kemu
Kini Rune dan tim mengintai dari balik pohon dan melihat ada seseorang yang tergeletak di tanah. "Apa yang terjadi?" tanya pemilik kedai. "Dia mengambil air sungai, kemudian tersetrum," jawab salah satu karyawan. Rune terkejut saat mendengar itu, kemudian berpikir jika sungai itu sudah tercampur dengan air berpetir yang dihasilkan oleh naga. Ia merasa takut jika nantinya seluruh sungai di tempatnya mengalami nasib yang sama. Reno berkata, "Pemimpin, jika kau berpikir, beritahukanlah kepada kami agar kami dapat membantu." "Aku tidak perlu bantuanmu." "Jika kau tidak perlu bantuan kami, lalu untuk apa tim ini?!" "Aku malas berdebat dengan orang sepertimu." Rune berjalan ke Dakheken, kemudian tim mengikutinya. Saat sampai di desa, ia melihat desanya sepi, kemudian memutuskan untuk langsung ke balai desa. Rune memasuki ruangan pemimpin desa, kemudian melihat Tedak yang berdiri di jendela dan melihat ke luar. "Tedak, apa ada yang terluka?" "Banyak dan aku merasa gagal menjadi seo
Mamat berjalan mengitari Rune, kemudian berhenti di belakangnya.Rune memegang pedangnya, kemudian langsung berlari ke kanan. Mereka mengikutinya dan terjadilah kejar-kejaran.Rune menembakkan panah petir ke pohon, kemudian mencoba untuk berteleportasi, tetapi tidak bisa, lalu terus berlari sembari memikirkan cara agar bisa terlepas dari mereka.Di depan terlihat tembok sehingga membuatnya berhenti, kemudian memutuskan untuk bertarung dengan mereka hingga mendapatkan cara untuk kabur."Kenapa kalian tidak membelinya saja?""Untuk apa membeli jika bisa mendapatkannya secara gratis," jawab Ramzi sembari tersenyum.Rune berlari ke kanan hingga sampai di tebing, kemudian melihat sungai di bawahnya. Ia berbalik dan melihat mereka, kemudian menoleh ke sungai sembari berpikir untuk menghanyutkan diri agar bisa terlepas, tetapi merasa jika itu adalah pilihan terakhir yang artinya masih banyak cara yang bisa dilakukan.Rune menatap keduanya, kemudian meluncurkan panah petir. Ramzi dan Mamat mel
Tedak berjalan mondar-mandir sembari menunduk dan menyentuh dagu dengan jari telunjuk.Rune yang melihat, terus mengikuti gerak-geriknya. Setelah beberapa saat, ia merasa bosan, kemudian memutuskan untuk memberi saran, "Bagaimana jika kau memberikan misi saja kepada kami sembari memikirkan caranya?"Tedak berhenti berjalan, kemudian menatap Rune dan berkata, "Itu ide bagus."Tiba-tiba jendela pecah karena ada belati yang melaju dengan kecepatan tinggi ke arah Sofia. Rune yang mengetahui itu langsung mengeluarkan Gelombang Angin, tetapi gagal sehingga senjata tersebut menancap di dada Sofia.Semua yang ada di ruangan itu terkejut. Sofia terjatuh, kemudian Reno dan Ferdy menangkapnya. Tedak langsung menyuruh mereka untuk membawanya ke rumah sakit.Rune mengikuti mereka hingga berada di luar, kemudian tiba-tiba Peri datang dan mengajaknya ke hutan.Rune menolak, tetapi Peri mengatakan, "Ini berhubungan dengan anggota timmu yang terluka."Rune terpaksa mengikuti Peri agar bisa mengetahui s
Rune berjalan menuju Dakheken, kemudian melihat Digi dan Fony yang berdiri membelakanginya, lalu berhenti dan bertanya kepada diri sendiri kenapa mereka seperti itu.Ia memutuskan untuk menghampiri dan bertanya, tetapi tiba-tiba Digi melemparkan belati sehingga membuatnya terkejut dan langsung melompat ke kanan untuk menghindar.Setelah itu, Fony melompat ke arah Rune dan mengayunkan sabit kiri dan kanan.Seketika Rune memutar tubuhnya sehingga membuat Fony berada di samping kiri, kemudian melompat ke arah gadis itu dan mengangkat gagang sabitnya.Rune melihat Fony yang menunjukkan wajah marah, kemudian bertanya, "Kenapa?"Tiba-tiba Fony berjongkok dan dari belakangnya terdapat belati yang terbang dengan kecepatan tinggi ke arah Rune.Rune pun melompat ke belakang dengan terpaksa melepaskan sabit Fony untuk menghidari serangan dari Digi.Rune terkejut dengan serangan dari Digi sehingga berdiam sejenak untuk mengambil napas.Tiba-tiba Peri datang dan kemudian memunculkan petir dari ped