Beranda / Fantasi / Kesatria Tertinggi / 42. Bermain dengan Gracia

Share

42. Bermain dengan Gracia

Penulis: Rio Java
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Mereka sampai di tempat tujuan di mana David sudah menunggu dengan berdiri sembari bersendekap. Di sampingnya terdapat Catly dan Gracia yang menunduk.

"Akhirnya kau datang."

"Lepaskan Catly!"

"Kalian bebas," ucap David sembari menatap Catly dan Gracia secara bergantian.

Catly berlari, kemudian memeluk Rune, sedangkan Gracia berjalan dan berdiri di samping Seseven.

Catly melepaskan pelukan, kemudian Rune berjalan pulang senbari menggenggam tangannya. Namun, tiba-tiba para manusia garuda menghadang dengan cara terbang dan mendarat tepat di depan mereka.

"Apa maumu, David?!" Rune berbalik dan memberikan tatapan tajam.

"Aku ingin elemenku kembali."

"Apa maksudmu?"

"Jangan pura-pura tidak tahu. Kau sudah mencuri elemenku!"

"Api biru?"

"Apalagi jika bukan itu?"

"Maaf, tetapi aku tidak tahu cara mengembalikannya."

David menumbuhkan sayap, kemudian terbang ke arah Rune dengan cepat. Rune berlari menghampirinya karena tidak ingin Catly terluka, kemudian saat dekat, tiba-tiba David berhenti dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesatria Tertinggi   43. Liburan Bersama Gracia

    Rune pun berhenti mengejar Gracia dan memutuskun untuk menemui Tedak, kemudian saat sampai, terlihat Seseven dan Setriven sedang berkumpul di luar balai desa."Misi kalian adalah menangkap pencuri di desa ini dan jangan lupa untuk waspada karena mereka bisa saja membunuh siapa pun."Rune mengingat kejadian saat berhadapan dengan dua pria kekar di penginapan ketika sedang bermain dengan Gracia.Rune menatap Catly karena takut jika nanti pencuri itu membunuhnya. Ia pun berjalan ke samping Tedak, kemudian menghadapkan dirinya kepada semua."Aku sebagai pemimpin Seseven memerintahkan Catly untuk tidur di penginapan bersama Fony dan Nana.""Kenapa harus aku?" tanya Fony sembari menunjuk dirinya."Apa kau takut?" tanya Catly dengan senyuman mengejek."Untuk apa aku takut?!""Nanti kami para lelaki akan berjaga di depan kamar kalian dari malam hingga pagi.""Pagi?!"Rune terkejut dengan teriakan Feri, kemudian menunjukkan wajah malas dan bertanya, "Memangnya kenapa?""Maaf, tetapi aku harus t

  • Kesatria Tertinggi   44. Fitnah

    Rune merasa heran karena meminta untuk diantarkan pulang, padahal gadis itu mempunyai kekuatan yang dapat membuatnya pulang sendiri.Rune tersenyum karena mempunyai sebuah ide untuk menyelesaikan misi. Ia tidak akan memberitahu Gracia tentang kekuatan yang gadis itu miliki.Rune mulai mendayung, tetapi ke tengah laut dengan tujuan membuat Gracia semakin takut sehingga terpaksa memberikan cincin api.Gracia melepaskan pelukan dan melihat sekeliling, kemudian terkejut karena saat ini ia berada jauh dari daratan."Kau ingin membawaku ke mana?!"Gracia tidak mendapat jawaban, kemudian memutuskan untuk memegang bahu dan menggoyangkan tubuh Rune.Rune terus mendayung, kemudian melihat sebuah pulau dan memutuskan untuk pergi ke sana. Setelah sampai, ia langsung berjalan masuk dan hal itu membuat Gracia semakin takut, kemudian mengikutinya."Apa yang kau lakukan?!"Saat mereka berjalan, Gracia melihat sekeliling karena takut dengan hewan yang bisa saja datang. Rune berhenti secara mendadak seh

  • Kesatria Tertinggi   45. Tertangkapnya Dua Gadis

    "Bukan aku yang membunuh.""Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa dia memasuki kamar Tuan Putri."Rune menatap pemimpin prajurit, kemudian membantah, "Bukan aku!""Kau tidak bisa mengelak lagi. Sekarang masukkan dia ke penjara hingga membusuk!"Rune menyerang Seseven, kemudian melarikan diri. Setelah berada di luar, ia dihadang oleh banyak prajurit, kemudian memutuskan untuk bertarung dengan mereka.Rune mengeluarkan pedang dan dalam seketika senjata tersebut mengeluarkan api berwarna oranye. Para prajurit mulai berjalan mundur dan hal itu Rune merasa jika mereka ketakutan.Hal itu dimanfaatkan dengan berlari keluar dari istana, kemudian beristirahat di bawah jembatan yang menghubungkan dua bukit."Apakah rencanaku terasa nikmat?"Rune mendengar suara seseorang, kemudian melihat sekeliling, tetapi tidak menemukan siapa pun."Di sini!"Rune melihat ke atas dan mendapati adanya Sam. Ia langsung berdiri, kemudian berlari mencari jalan untuk bisa ke atas bukit. Setelah menemukanny

  • Kesatria Tertinggi   46. Tim Baru

    "Apa?! Tidak akan pernah!" bantah Juno.Juno berlari untuk memberikan pukulan kepada Rune, tetapi Hana berdiri di depan lelaki tersebut dan membentangkan tangan untuk menghentikannya.Seketika Juno berhenti berlari, kemudian bertanya, "Kenapa kau menghalangiku?!""Dia akan bergabung dengan kita."Rune merasa heran karena tiba-tiba orang yang tak dikenal mengajaknya untuk bergabung dengan tim."Kenapa kau ingin aku bergabung denganmu?""Karena aku melihat aura yang sangat kuat."Rune melihat tubuhnya untuk melihat apa yang Hana maksud, tetapi tidak bisa. Perempuan tersebut memegang pundaknya, tetapi tiba-tiba Juno melepaskan tangan Hana dari pundak Rune."Apa yang salah denganmu? Kau tidak seharusnya memasukkan orang yang tidak dikenal!""Kenal atau tidak, itu tidak penting."Hana tersenyum kepada Rune, kemudian berbalik badan dan berjalan dan berteriak, "Menyerah!""Tidak! Aku tidak ingin menyerah!" teriak Juno.Juno berlari menghampiri Hana, kemudian memegang pundaknya dan berkata, "K

  • Kesatria Tertinggi   47. Pertandingan

    David berubah menjadi burung, kemudian terbang meninggalkan mereka. Juno mengejarnya karena selalu ingin bertarung dengan lawan yang memakai tangan kosong."Tidak lagi," keluh Hana.Tim mengejar mereka hingga masuk ke hutan, kemudian melihat Juno melompati pohon dan memberikan pukulan, tetapi tidak mengenai target sehingga membuatnya terjatuh.Tim menghampiri, kemudian Rune bertanya, "Kau tidak apa-apa?""Tidak apa-apa bagaimana? Aku kehilangan musuhku!""Aku tahu kau ingin sekali bertarung melawan orang yang menggunakan tangan kosong, tetapi kau juga harus menjaga keselamatan," ucap Hana.Setelah mendengar perkataan Hana, Rune menjadi teringat dengan orang yang telah membakar rumahnya. Lelaki tersebut seperti Juno yang bertarung dengan tangan kosong. Ia pun berpikir untuk mempertemukan mereka berdua."Aku mempunyai seorang teman yang bisa diajak bertarung denganmu karena sama-sama bertarung dengan tangan kosong.""Sekarang?" tanya Juno."Kebetulan pertandingannya akan dimulai nanti. J

  • Kesatria Tertinggi   48. Penculikan Hana

    Ai tidak kuat menahan badan Rune sehingga terjatuh. Mereka pun berada dalam posisi yang membuat Ai merasa sangat malu, meskipun dalam wujud manusia serigala.Seketika Ai berubah menjadi manusia dan rasa malunya semakin tinggi. Rune membuka matanya, kemudian menaikkan badannya sedikit, lalu mendapati bahwa ia sedang menindih Ai.Rune tersenyum karena tidak menyangka bahwa bisa berada di jarak yang sangat dekat seperti ini sehingga ia tidak bergerak sedikit pun dan bahkan tidak memiliki keinginan untuk segera berdiri.Ai merasa tidak bisa menggerakkan badan hingga berhenti bernapas. Seketika ia pun mulai kejang-kejang dan hal itu membuat Rune khawatir, kemudian langsung berdiri.Ai merasa sangat lega karena akhirnya ia bisa bernapas, kemudian berdiri dan menoleh ke samping agar tidak melihat Rune."Maaf." Rune cengengesan."Tidak apa-apa."Rune sadar bahwa saat ini sedang dalam pertandingan, kemudian menoleh ke belakang dan melihat ketiga orang yang sedang berdiam diri."Kenapa kalian di

  • Kesatria Tertinggi   49. Kematian Catly

    "Jelaskan itu nanti!" suruh Hana kepada tim.Tim membawa Rune ke istana, kemudian saat berada dekat dengan tempat itu, lelaki tersebut meronta dan langsung menyerang anggota tim yang mengikatnya, kemudian melarikan diri.Saat berlari, tiba-tiba Setriven menghadang, kemudian Feri berkata, "Menyerahlah."Rune merasa marah, kemudian melihat tim baru yang ternyata adalah musuh.Tiba-tiba Rune merasakan embusan angin yang sangat kuat, kemudian melihat naga yang dikejar oleh para prajurit.Rune melepaskan diri, kemudian berlari mengikuti mereka hingga sampai di sebuah jalan bebatuan. Mereka berhenti, kemudian melihat sekeliling.Rune melihat cahaya hijau di langit, kemudian mengendap-endap untuk menghampirinya.Setelah jauh dari para prajurit, Rune berlari sembari terus melihat cahaya itu. Seketika cahaya yang Rune kejar turun dan memasuki hutan sehingga tidak terlihat karena pepohonan.Tiba-tiba Setriven dan tim datang, kemudian menangkapnya. Rune memutuskan untuk bertarung dengan menanggap

  • Kesatria Tertinggi   50. "Maudi"

    "Aku ingin kau membangkitkannya.""Apa kau yang membunuhnya?""Ya."Hira beralih ke dekat Fony, kemudian menempelkan tangannya di dada. Seketika perempuan tersebut mmebuka matanya dan langsung terkejut dan takut saat melihat Rune.Fony langsung berdiri, kemudian menunggu perkataan Rune. Rune memerintah, "Mintalah Hira untuk membangkitkan Catly!""Hira, bangkitkan Catly!"Hira menghampiri Catly, kemudian mencoba untuk membangkitkannya, tetapi gagal."Siapa yang membunuhnya?" tanya Hira."Fony yang membunuhnya." Rune menunjuk Fony."Bukan aku.""Senjatamu." Rune menunjuk Sabit Fony yang berdarah.Fony terdiam. Rune merasa jika percuma memintanya untuk mengaku sehingga ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu."Tunggu!"Rune mendengar teriakan Fony, kemudian menoleh ke belakang, lalu menatapnya dan bertanya, "Kau mengakuinya?""Bukan itu, tetapi bangkitkan Digi."Rune melihat Digi, kemudian memberikan sebuah perintah, "Hira, bangkitkan Digi!"Hira pun membangkitkan Digi. Setelah selesai,

Bab terbaru

  • Kesatria Tertinggi   69. Syifa Bertemu dengan Fiona

    "Kenapa Pemimpin malah menanyakan orang lain?!" bentak Sofia.Rune merasa bersalah karena seharusnya fokus membantu Sofia, kemudian menunduk dan ingin meminta maaf, tetapi tiba-tiba Reno membentak, "Kau tidak pantas memanggilnya seperti itu!"Sofia memberikan Reno tatapan tajam, kemudian berjalan menghampirinya. Setelah berada sangat dekat, mereka saling bertatapan.Rune suka dengan pertengkaran mereka, kemudian memutuskan untuk menonton."Bukankah kau rekan Rune?" tanya Fony sembari bersedekap dan memasang muka malas.Rune menatap Fony sembari memasang muka malas karena gadis itu mengganggu tontonannya.Sofia menatap Fony, kemudian menjawab, "Ya, tetapi aku sudah keluar.""Kenapa?""Karena dia hanya memanfaatkan tim!" jawab Reno dengan nada tinggi sembaru menunjuk Sofia.Sofia kembali memberikan tatapan tajam kepada Reno, kemudian menggenggam jari telunjuk lelaki itu dan memindahkannya ke pipi sebelah kiri, kemudian membentak "Memangnya apa tujuanmu bergabung dengan tim ini?!"Reno di

  • Kesatria Tertinggi   68. Seseven Selamat

    Rune penasaran dengan apa yang akan Sofia lakukan, kemudian menunggunya. Setelah beberapa saat, gadis itu tidak melakukan apa-apa.Ia pun memutuskan untuk menjawab pertanyaan Andini dengan berkata, "Dia pergi ke balai desa di desa Nada,"Andini berterima kasih, kemudian pergi bersama Anandi. Rune heran karena Sofia tidak melakukan apa pun, padahal mereka yang membuat Calista mati, kemudian bertanya "Kenapa tidak melakukan sesuatu?"Sofia tidak menjawab, kemudian menunduk sembari mengepalkan tangan dan terengah-engah. Rune pun terus menunggu, kemudian menatap Lisa untuk mendapatkan jawaban darinya.Lisa yang mengerti pun langsung menjawab, "Dia tidak bisa bertarung."Rune menatap Sofia, kemudian berkata, "Kasihan.""Aku memang tidak bisa bertarung, tetapi aku akan mencari cara untuk membalaskan dendam!""Membalaskan dendam dengan cara yang sama seperti Rin?"Sofia menatap Rune, kemudian berteriak, "Kau tidak perlu tahu!"Sofia pun berjalan dengan cepat meninggalkan tempat itu, kemudian

  • Kesatria Tertinggi   67. Calista Mati

    Pedagang buah itu hanya diam dengan tatapan kosong sehingga Rune berpikir jika mereka dikendalikan oleh Rin.Rune pun langsung berjalan mengelilingi desa untuk mencari Rin, kemudian melihat bahwa gadis itu berada di balkon balai desa, lalu berlari menghampirinya, tetapi saat sampai di teras, beberapa petugas keamanan yang telah dikendalikan menghadang."Ada siapa di sana?!"Rune mengepalkan tangan dengan perasaan marah saat mendengar suara dari Rin.Tiba-tiba ada yang menodong Rune dari belakang menggunakan pedang, kemudian lelaki tersebut langsung memegang tangannya dengan tangan kiri, lalu menyikutnya dengan tangan kanan sehingga senjata tersebut terlepas.Rune langsung mengambil senjata itu, kemudian berputar sembari mengayunkan pedang secara horizontal, tetapi matanya melihat terlebih dahulu.Saat tahu jika itu adalah Ferdy, ia pun langsung membatalkan serangan dengan melompat mundur, lalu melihat ketiga temannya yang sudah dikendalikan dan rasa marah pun semakin besar."Kenapa? M

  • Kesatria Tertinggi   66. Sofia Keluar dari Tim

    Hal itu membuat Rune terkejut, kemudian melihat warga Nada yang memasang kuda-kuda dengan membawa alat musik, lalu berpikir jika mereka menggunakannya sebagai senjata.Rune fokus ke depan dan melihat orang yang berlari ke arah Sofia, kemudian melompat tepat di depannya dan mengeluarkan Gelombang Angin sehingga membuatnya terpental.Rune menatap Sofia dan seketika gadis itu berkata, "Aku tidak apa-apa."Rune Sofia terluka, memudian memutuskan untuk membawanya pergi ke sungai dengan berlari sembari memegang tangannya.Sesampainya di sungai, Rune berhenti, kemudian melihat ke belakang untuk memastikan jika mereka tidak mengejar."Calista."Rune mendengar Sofia menyebut nama seseorang, kemudian menatapnya dan tiba-tiba gadis itu berlari menyeberangi sungai.Rune pun mengejarnya dan tidak sengaja melihat gadis bisu, kemudian mengetahui siapa yang Sofia kejar, lalu merasa penasaran dengan alasannya, tetapi memutuskan untuk menanyakan hal itu nanti.Mereka berlari melewati jalan yang sempit,

  • Kesatria Tertinggi   65. Rune Menyukai Sofia? Cie!

    Setelah beberapa saat, warga yang mengejarnya pun datang, kemudian Rune berbalik badan menghadap mereka sembari memasang kuda-kuda dengan meletakkan kaki kanan di belakang kaki kiri, mengulurkan tangan kiri yang terkepal ke bawah serta tangan kanan melengkung dan berada di depan hidung dan mulut.Salah satu warga yang berhadapan dengan Rune bernama Damar. Ia menggoyangkan kepalanya ke kiri dan kanan sebanyak dua kali, kemudian memasang kuda-kuda yang sama seperti Rune.Damar berlari dan melompat dengan tubuh miring serta kaki kanan yang lurus ke depan. Hal itu membuat Rune terkejut sehingga reflek melompat ke kiri dan membentur punggungnya tiang penghalang.Kaki kanan Damar memasuki celah tiang penghalang, kemudian Ia langsung berhenti menggunakan kaki kiri yang menginjak tiang penghalang dan tangan yang memegang benda tersebut.Saat Damar berhenti di tiang penghalang, Rune mempunyai kesempatan untuk membalas serangan, tetapi benturan itu membuatnya tidak bisa karena terlalu fokus mer

  • Kesatria Tertinggi   64. Sofia Datang ke Desa Sunyi

    Syifa langsung melihat tubuh Rune untuk melihatnya berubah, tetapi setelah beberapa saat, lelaki tersebut tidak berubah.Rune melihat tangannya, kemudian karena tidak berubah, lalu mengingat saat Sofia tenggelam dan merasa jika ia tidak berubah karena target tidak tenggelam, melainkan hanyut, tetapi merasa jika kedua hal itu sama saja."Jika kau terus berpikir, dia bisa mati!"Rune pun langsung memberikan napas buatan untuk menyelamatkan teman-temannya.Setelah itu, target pun sadar, kemudian Rune langsung bertanya, "Tidak apa-apa?"Target menatap Rune, kemudian mengangguk, lalu berdiri dan berjalan meninggalkan mereka.Rune memasang muka malas karena target tidak berterima kasih."Dia bisu," kata Syifa yang tahu apa yang Rune pikirkan.Rune mengingat kejadian di mana pemimpin desa membuat Sofia bisu, kemudian menatap gadis itu dan bertanya, "Apa dia sepertimu yang selalu berbicara dan berteriak sehingga dibisukan?"Syifa tidak menjawab dan langsung berjalan meniggalkan Rune.Rune pun

  • Kesatria Tertinggi   63

    Pemimpin desa menatap Syifa, kemudian membisukannya. Gadis itu heran saat ditatap seperti itu, lalu bertanya, tetapi suaranya tidak keluar.Seketika ia pun panik, kemudian berusaha mengeluarkan suara dengan berteriak.Rune terkejut dengan apa yang terjadi pada Syifa, kemudian terkesima dengan kekuatan pemimpin desa, lalu menunduk untuk memikirkan cara agar bisa mempertemukan Rin dengannya.Syifa menyentuh bahu Rune, kemudian menunjuk dirinya sendiri, lalu membentuk huruf x dengan tangannya. Setelah iti, ia mengangkat kedua tangannya secara perlahan dan melebar.Rune tidak mengerti dengan apa yang Syifa maksud, kemudian memutuskan untuk menunduk dan lanjut memikirkan caranya.Rune melihat Syifa menatap pemimpin desa sembari menyatukan kedua tangan.Rune berpikir jika Syifa sedang memohon agar bisa berbicara lagi, kemudian merasa jika gadis itu memiliki sebuah cara."Tolong buat dia bisa berbicara lagi?""Pemimpin desa pun membuat Syifa bisa berbicara. Seketika gadis itu langsung berter

  • Kesatria Tertinggi   62. Perdebatan Saudara Kembar

    Saat dekat, Tridi berlari melewati Rune dan hal itu membuat lelaki tersebut bingung, kemudian berbalik badan dan melihat mereka.Mereka berlari saling menjauh, kemudian berhenti dan menatap Rune.Rune melihat ketiganya, meskipun itu membuatnya pusing karena harus terus berputar.Ia pun menyadari bahwa mereka membentuk segitiga dan berpikir jika itu dilakukan memang untuk membuatnya pusing."Kubilang pergi!"Rin mengendalikan Digi dan Fony untuk berlari menghampiri kedua anggota Tridi yang berada di depan Rune.Rune berpikir jika teman-temannya bisa mati karena melawan Tridi, kemudian menoleh ke belakang dan menatap Rin serta berteriak, "Hentikan!" Rin menghentikan Fony dan Digi, kemudian bertanya, "Kenapa?""Tolong jangan buat temanku terbunuh?" "Baiklah."Rune terkejut saat Rin menerima permintaannya, kemudian bertanya alasannya, tetapi memutuskan untuk fokus dengan Tridi terlebih dahulu."Bukankah kau mempunyai dendam dengan lelaki ini?" tanya Andini."Ya, tetapi semua itu karena k

  • Kesatria Tertinggi   61

    "Jika tidak bisa mengeluarkannya, maka cara lain adalah membiarkannya mati," jawab Rune sembari terus berjalan.Semuanya berjalan mengikuti Rune. Tiba-tiba Reno muncul di permukaan dan memegang batang kayu yang menancap di pojok kolam.Sofia dan Ferdy membantunya naik. Saat itu terjadi, Rune menontonnya dan merasa bersalah karena tidak ikut membantu, kemudian tersenyum sebab mempunyai tim yang saling melindungi, meskipun dirinya sendiri tidak.Setelah itu, mereka pun melanjutkan perjalanan melewati pepohonan, kemudian sampai di tebing.Rune melihat Rin dan teman-temannya di seberang, kemudian berlari mencari jalan untuk pergi ke sana.Ia melihat jembatan yang sudah rusak, kemudian merasa jika harus mencari jalan lain, lalu melihat sekeliling dan menemukan jalan yang memutar menuju ke sana.Rune pun berjalan melewati jalan itu, tetapi Reno berteriak, "Kau mau ke mana?""Tentu saja menghampiri Rin," jawab Rune sembari terus berjaln dan fokus melihat ke depan."Kenapa tidak melewati jemb

DMCA.com Protection Status