Share

Bab 845

Penulis: Daun Jahe
Javier menarik napas dalam-dalam. Detak jantungnya berdegup kencang. Dia melonggarkan dasinya, lalu melemparnya ke meja. Javier sedang berusaha mengendalikan dirinya.

“Aku tahu aku salah, nggak seharusnya aku rahasiain masalah ini dari kamu. Apa kamu masih nggak mau bicara sama aku?” ucap Claire dengan terisak-isak. Air matanya tak berhenti menetes di wajahnya.

Javier berhenti di hadapan Claire dengan ekspresi datar. “Aku berharap kamu bisa mengandalkanku, bukan mengabaikanku.”

“Aku bukan mengabaikanmu.” Claire menatap Javier dengan tatapan sedih.

“Apa tidak?” Tangan Javier ditopang di atas meja. Dia mencondongkan tubuhnya mendekati Claire. “Kamu selalu membuat keputusan sendiri, tidak pernah diskusi sama aku. Apa kamu masih menganggapku sebagai suamimu?”

Claire mengulurkan tangannya untuk memeluk Javier. Javier tidak mendorongnya, membiarkan Claire memeluknya.

Claire berkata dengan nada menangis, “Maaf, aku hanya nggak ingin selalu merepotkanmu. Aku memang sudah mengambil alih Klub Ga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
aduh...aduh ...so sweet km javier hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 846

    Claire mengulurkan tangan untuk memeluk leher Javier. Tetiba dia pun tersenyum. “Javier, saat kamu lupa ingatan, aku pernah bilang satu rahasia sama kamu.”Javier menatapnya. “Rahasia apa?”Masih tersisa air mata di bulu mata Claire. Dia mengecup Javier, lalu berkata, “Aku sangat mencintaimu, Javier.”Tiga tahun silam, Javier mengorbankan nyawanya demi mengadang tembakan. Sejak saat itu, Claire menyadari bahwa Javier lebih mencintainya daripada yang dia bayangkan.Javier sungguh terkejut. Dia menunduk, lalu menahan kepala Claire, memberinya ciuman hangat.…Candice berjalan keluar kelas, lalu kembali ke ruangannya. Di sepanjang perjalanan, ada banyak murid yang menyapanya dengan panggilan “Bu Guru” dan juga “Istri Pak Guru”. Sekarang semua orang di akademi tahu bahwa dirinya adalah calon istri Louis!Candice bergegas kembali ke ruang kerjanya. Seketika tampak banyak makanan diletakkan di atas mejanya.Guru-guru yang satu ruangan dengannya pun merasa iri. “Bu Candice, Pak Louis baik ban

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 847

    Candice menyantap sarapan dengan lahapnya. Dia tidak memedulikan penampilannya, tak berhenti mengunyah makanannya bagai seekor tikus saja.Louis menyipitkan matanya.Setelah kenyang, Candice pun berserdawa. “Akhirnya aku hidup kembali.”Louis menarik selembar tisu, lalu menyeka sisa makanan di ujung bibirnya. “Ck, apa kamu tidak bisa makan dengan baik? Kenapa minyak semua?”Candice merebut tisu dari tangan Louis. “Kamu nggak suka? Apa daya? Kalau kamu nggak suka, kamu bisa pergi cari mantan pacarmu yang elegan itu.”Kening Louis berkerut. “Kenapa kamu selalu mengungkitnya? Jangan-jangan kamu cemburu?”Candice langsung berdiri dan tersenyum. “Aku orangnya nggak suka cemburuan.” Candice berjalan ke depan pintu. Louis memanggilnya. Baru saja Candice membalikkan tubuhnya hendak bertanya, tampak Louis berjalan mendekatinya, lalu menariknya masuk ke dalam pelukan.Kepala Candice diangkat secara paksa. Wajah si lelaki semakin mendekat. Candice hanya merasakan ada kehangatan di bibirnya. Rasa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 848

    “Kamu tenang saja, ada bos seperti Cahya, kamu nggak usah melakukan apa-apa. Kalau ada yang nggak bisa dia selesaikan, misalnya ada yang membuat keonaran, kamu baru turun tangan. Kamu bisa menyelesaikannya sesuai keinginan kamu.”Izza berpikir sejenak. “Aku hanya bisa turun tangan.”Claire mengusap keningnya. “Kalau ingin turun tangan, itu juga mesti ada yang buat gara-gara duluan. Susah kalau sampai masuk penjara.”Izza mengangguk.Claire melambaikan tangannya. “Tapi, kamu usahakan jangan ada tamu yang buat keonaran. Selain itu ….”Claire menatap Izza dengan serius. “Kamu juga mesti banyak berteman. Jangan selalu sendirian. Sekarang kamu bukan lagi di Organisasi Dawn. Kamu berhak untuk berteman.”Izza terbengong sejenak. Dia tidak tahu harus berkata apa lagi.Claire berjalan ke hadapannya, lalu menepuk-nepuk pundaknya. “Owl ingin kamu melupakan masa lalumu yang kelam. Semuanya juga demi kebaikanmu. Kamu masih muda, nggak seharusnya kamu larut dalam masa lalu.”Izza menunduk. Kepalan t

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 849

    Peter membanting gelas ke atas meja. “Pak Guffin minta penjelasan dari kita. Dia bilang anak di dalam kandungan Charine adalah keturunan Keluarga Chaniago. Dia ingin Hardy menikahi Charine.”Di lantai atas, kebetulan Hardy kedengaran masalah kakek dan ayahnya menginginkan dirinya untuk menikahi Charine. Dia pun segera menentang, “Kalian ingin aku menikah dengan Charine? Atas dasar apa? Aku tidak mau!”Peter menunjuk Hardy dengan emosi tinggi. “Bukankah semua ini akibat dari perbuatanmu sendiri! Kamu bahkan sudah punya anak di luar sana!”Hardy merasa kaget. “Anak?”“Kamu … kamu masih bisa-bisanya berlagak bodoh. Hardy, apa gunanya aku memasukkanmu ke kamp pelatihan waktu itu? Kalian ayah dan anak sama saja! Suka bermain wanita, ‘kan? Setelah main, kalian malah tidak tahu mengatasinya. Sekarang dia sudah mengandung, kalau kamu tidak tanggung jawab, apa kamu ingin Keluarga Chaniago dipermalukan oleh semua orang?”Melihat Peter emosi tinggi, Mario yang berbaring di samping pun tidak bisa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 850

    Sepertinya Fendra tidak ingin mengatakannya, Claire juga tidak memaksakan kehendaknya. Claire menyerahkan proposal di meja kepadanya. “Hasil iklan model pasangan Chelsea dan Nelson cukup lumayan. Jadi, aku berpikir iklan Soulna kali ini boleh menggunakan pasangan yang lagi hits.”Fendra mengambil proposal untuk melihatnya. “Pasangan yang lagi hits?”Claire tersenyum. “Pasangan hits juga adalah sejenis siasat marketing. Kalau menggunakan pasangan yang lagi hits di internet untuk menjadi model iklan Soulna, para netizen pasti akan merasa terpuaskan dan hasil iklannya pasti akan sangat baik.”“Idemu bagus juga.” Fendra mengangguk. Dia kepikiran sesuatu. “Tapi, sepertinya belakangan ini tidak ada pasangan yang lagi hits?”“Bukannya sebelumnya ada?”“Sebelumnya?” Fendra merasa syok.Tetiba Claire merasa malu. “Tentu saja pasangan Cahya dan Javier. Jaya Couple!”Sudah lama Claire memendam ide ini.Fendra terdiam sejenak. Maksud Claire, dia ingin menyuruh suaminya dan Cahya untuk menjadi mode

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 851

    Javier menggenggam pergelangan tangan Claire, lalu menyantap suapannya sembari menatap wajahnya. “Tiba-tiba Claire baik sekali, pasti ada sesuatu.”Claire mencemberutkan bibirnya. “Kenapa kamu berpikir seperti ini?” Kenyataannya, Claire memang ada permintaan.Javier tersenyum. “Kenapa kamu bersikap sungkan terhadap suamimu sendiri?”Claire mencondongkan tubuhnya ke sisi Javier. Bibir kedua orang sangatlah dekat. Raut wajahnya tampak lugu. “Suamiku, belakangan ini aku ngikutin satu pasangan hits. Aku ingin jadiin mereka sebagai ambasador perhiasanku. Gimana menurutmu?”Tatapan Javier tertuju pada dirinya. “Kenapa kamu tanya aku?”Claire menggigit bibirnya, lalu mengulurkan tangan untuk melingkari lehernya. “Namanya lagi diskusi. Aku takut kamu akan marah.”Javier mencubit dagu Claire. Kedua matanya masih tertuju pada wajah istrinya. “Kenapa aku bisa marah?”Claire menunjukkan ekspresi lugunya. “Karena pasangan yang aku ngikuti itu pasangan dua lelaki.”Javier menyipitkan matanya. Akhirn

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 852

    Bartender melihat Hardy dengan kebingungan. Hanya saja, dia tidak berani bersuara.Cherry pun tersenyum. “Aku tahu, nggak enak rasanya untuk jadi seorang ayah.”Bartender meletakkan minuman di atas meja. Hardy membuka tutup, meneguknya, lalu membanting botol dengan kuat. Satu per satu botol bir dihabiskan. Hardy yang jago minum itu juga tidak bisa menahannya.Menyadari Hardy minum banyak, Cherry berkata, “Tuan Hardy, jangan minum lagi. Kalau kamu mabuk, bisa jadi kamu akan dibawa wanita lain. Nanti aku nggak bisa jelasin sama Claire. Gimanapun, dia pemilik tempat ini sekarang.”Hardy dalam keadaan setengah mabuk. “Milik siapa katamu?”Cherry merasa bingung. “Kamu nggak tahu Klub Garzia milik Claire?”Hardy kembali bertanya, “Bukannya Bos Klub Garzia itu kakakku?”Cherry terdiam di tempat.Tetiba Hardy tersenyum. “Kamu tidak tahu?”Cherry masih tidak berbicara. Bukankah Claire sudah mengambil alih Klub Garzia? Kenapa Klub Garzia bisa jatuh di tangan Cahya?Setengah jam kemudian.Hardy

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 853

    Bentuk tubuh Cherry buka tergolong tipe kurus kering, melainkan seksi dan berisi. Bahkan, tidak bisa ditutupi dengan handuk.Cherry menyadari sesuatu. Dia spontan memalingkan kepalanya dan kedua pasang mata saling bertatapan.Rasa syok seketika menyerang Cherry. Tetiba handuk yang membungkus tubuhnya merosot. “Ahh ….”Cahya merasa canggung refleks membalikkan tubuhnya. “Maaf, aku tidak tahu kamu baru selesai ….” Cahya menelan air liurnya. Untung saja, dia sedang membelakangi Cherry saat ini.Selama syuting, Cahya tidak pernah bertemu dengan adegan artis membungkus tubuhnya. Meskipun di saat syuting, dia pernah menyentuh artis yang sedang mengenakan bikini, Cahya juga tidak memiliki pemikiran lain.Hal di luar dugaan ini malah membuat Cahya memiliki perasaan.Cherry segera membungkus tubuh dengan handuk. Wajahnya tampak memerah lantaran tersipu malu. “Tuan Cahya, ada urusan apa?”Cahya tidak membalikkan kepalanya, lalu menyerahkan kantongan kepadanya. “Aku ingin minta maaf atas masalah

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status