Sepertinya Fendra tidak ingin mengatakannya, Claire juga tidak memaksakan kehendaknya. Claire menyerahkan proposal di meja kepadanya. “Hasil iklan model pasangan Chelsea dan Nelson cukup lumayan. Jadi, aku berpikir iklan Soulna kali ini boleh menggunakan pasangan yang lagi hits.”Fendra mengambil proposal untuk melihatnya. “Pasangan yang lagi hits?”Claire tersenyum. “Pasangan hits juga adalah sejenis siasat marketing. Kalau menggunakan pasangan yang lagi hits di internet untuk menjadi model iklan Soulna, para netizen pasti akan merasa terpuaskan dan hasil iklannya pasti akan sangat baik.”“Idemu bagus juga.” Fendra mengangguk. Dia kepikiran sesuatu. “Tapi, sepertinya belakangan ini tidak ada pasangan yang lagi hits?”“Bukannya sebelumnya ada?”“Sebelumnya?” Fendra merasa syok.Tetiba Claire merasa malu. “Tentu saja pasangan Cahya dan Javier. Jaya Couple!”Sudah lama Claire memendam ide ini.Fendra terdiam sejenak. Maksud Claire, dia ingin menyuruh suaminya dan Cahya untuk menjadi mode
Javier menggenggam pergelangan tangan Claire, lalu menyantap suapannya sembari menatap wajahnya. “Tiba-tiba Claire baik sekali, pasti ada sesuatu.”Claire mencemberutkan bibirnya. “Kenapa kamu berpikir seperti ini?” Kenyataannya, Claire memang ada permintaan.Javier tersenyum. “Kenapa kamu bersikap sungkan terhadap suamimu sendiri?”Claire mencondongkan tubuhnya ke sisi Javier. Bibir kedua orang sangatlah dekat. Raut wajahnya tampak lugu. “Suamiku, belakangan ini aku ngikutin satu pasangan hits. Aku ingin jadiin mereka sebagai ambasador perhiasanku. Gimana menurutmu?”Tatapan Javier tertuju pada dirinya. “Kenapa kamu tanya aku?”Claire menggigit bibirnya, lalu mengulurkan tangan untuk melingkari lehernya. “Namanya lagi diskusi. Aku takut kamu akan marah.”Javier mencubit dagu Claire. Kedua matanya masih tertuju pada wajah istrinya. “Kenapa aku bisa marah?”Claire menunjukkan ekspresi lugunya. “Karena pasangan yang aku ngikuti itu pasangan dua lelaki.”Javier menyipitkan matanya. Akhirn
Bartender melihat Hardy dengan kebingungan. Hanya saja, dia tidak berani bersuara.Cherry pun tersenyum. “Aku tahu, nggak enak rasanya untuk jadi seorang ayah.”Bartender meletakkan minuman di atas meja. Hardy membuka tutup, meneguknya, lalu membanting botol dengan kuat. Satu per satu botol bir dihabiskan. Hardy yang jago minum itu juga tidak bisa menahannya.Menyadari Hardy minum banyak, Cherry berkata, “Tuan Hardy, jangan minum lagi. Kalau kamu mabuk, bisa jadi kamu akan dibawa wanita lain. Nanti aku nggak bisa jelasin sama Claire. Gimanapun, dia pemilik tempat ini sekarang.”Hardy dalam keadaan setengah mabuk. “Milik siapa katamu?”Cherry merasa bingung. “Kamu nggak tahu Klub Garzia milik Claire?”Hardy kembali bertanya, “Bukannya Bos Klub Garzia itu kakakku?”Cherry terdiam di tempat.Tetiba Hardy tersenyum. “Kamu tidak tahu?”Cherry masih tidak berbicara. Bukankah Claire sudah mengambil alih Klub Garzia? Kenapa Klub Garzia bisa jatuh di tangan Cahya?Setengah jam kemudian.Hardy
Bentuk tubuh Cherry buka tergolong tipe kurus kering, melainkan seksi dan berisi. Bahkan, tidak bisa ditutupi dengan handuk.Cherry menyadari sesuatu. Dia spontan memalingkan kepalanya dan kedua pasang mata saling bertatapan.Rasa syok seketika menyerang Cherry. Tetiba handuk yang membungkus tubuhnya merosot. “Ahh ….”Cahya merasa canggung refleks membalikkan tubuhnya. “Maaf, aku tidak tahu kamu baru selesai ….” Cahya menelan air liurnya. Untung saja, dia sedang membelakangi Cherry saat ini.Selama syuting, Cahya tidak pernah bertemu dengan adegan artis membungkus tubuhnya. Meskipun di saat syuting, dia pernah menyentuh artis yang sedang mengenakan bikini, Cahya juga tidak memiliki pemikiran lain.Hal di luar dugaan ini malah membuat Cahya memiliki perasaan.Cherry segera membungkus tubuh dengan handuk. Wajahnya tampak memerah lantaran tersipu malu. “Tuan Cahya, ada urusan apa?”Cahya tidak membalikkan kepalanya, lalu menyerahkan kantongan kepadanya. “Aku ingin minta maaf atas masalah
Setelah kasus itu diusut kembali, Cherry hanya ingin Keluarga Kamael mengakui kekalahan mereka dan membersihkan reputasinya. Dia juga tidak peduli jika anggota Keluarga Kamael akan mencari gara-gara lagi atau tidak.Cahya mengantar Cherry ke tempat tinggalnya. Cherry menuruni mobil, lalu berlari ke dalam apartemen tanpa menoleh sama sekali. Sebab … dia sungguh merasa canggung.Saat hendak memasuki lift, Cherry tanpa sengaja menyadari mobil masih berhenti di tempat. Kepikiran Cahya mengantar dirinya kembali ke rumah, hatinya terasa hangat.Lift berhenti di lantai tempat tinggal Cherry. Saat dia berjalan keluar lift, dia pun terkejut ketika melihat Karen yang sedang berdiri di koridor. “Kenapa kamu bisa ada di sini?”Karen sedang bersandar di dinding. Riasannya hari ini terlihat agak tebal. Dia sedang berdiri sembari merokok. “Apa aku nggak boleh cari kamu?”Cherry tidak berbicara.Karen mengembuskan asap rokok, lalu memalingkan kepalanya untuk melihatnya. “Gimanapun, aku itu kakak tirim
“Aku membencimu dan juga membenci Keluarga Martini. Aku hanya ingin balas dendam sama kalian saja. Aku bisa menggoda Mario maupun Jony juga demi ….”Karen mencengkeram lengan Cherry, lalu menjerit dengan histeris, “Kenapa Gilbert memperlakukanku dengan begitu sadis? Apa kamu tahu aku juga pernah tidur sama dia? Tapi dia malah menganggapku sebagai pionnya saja. Klub Garzia itu punya dia. Demi kamu, dia malah memperlakukanku dengan sadis. Dia membiarkan anak buahnya melecehkanku, kenapa bukan kamu yang dilecehkan!”Lengan Cherry terasa sakit lantaran dicengkeram. Sesosok bayangan keluar untuk mendorong Karen. Karen yang didorong pun terjatuh.Kehadiran Cahya sungguh mengejutkan Cherry. “Kamu … masih belum pergi?”Cahya tidak menjawab. “Aku nampak dia dari bawah, jadi aku ke atas.”Awalnya Cahya hendak pergi. Namun, ketika melihat ke lantai atas, dia menyadari ada bayangan tubuh Karen di jendela. Itulah sebabnya Cahya tidak pergi. Sebenarnya Cahya sendiri juga bingung kenapa dia bisa bers
Cahya tertegun sejenak. Dia melihat Cherry dengan tatapan bingung. Cherry yang mabuk itu pun berkata, “Karena aku tahu Karen menggoda pamanmu. Jadi, aku ingin balas dendam sama Karen. Akulah yang membongkar hubungan gelap mereka. Selain itu … aku juga sengaja membocorkan rahasia kepada ibumu ketika di lelang batu waktu itu.”Setelah mendengar pengakuan Cherry, Cahya hanya mengiakan saja. Dia tidak kelihatan kaget.Seandainya masalah itu tidak terekspos, bukan hanya Cahya saja, bahkan semua anggota Keluarga Chaniago juga tidak tahu masalah Mario memiliki simpanan di luar sana.Cherry bertanya lagi, “Akulah yang membuat Paman dan Tante kamu bercerai. Apa kamu nggak salahin aku?”Cahya tersenyum dengan tidak berdaya. “Kamu sudah mabuk.”“Cahya ….” Tiba-tiba Cherry mendekatinya. Tatapannya yang awalnya buram menjadi lebih terpusat.Cahya melihatnya tanpa bergerak sama sekali. Dia paling tidak suka didekati oleh orang yang mabuk. Hanya saja, Cahya malah tidak kesal ketika didekati Cherry ya
Entah sejak kapan, hanya ada Javier di dalam mata Claire.Setelah sarapan disajikan di atas meja, Claire menopang kedua pipinya sembari menatap Javier. “Suamiku, coba kamu lihat, aku sudah melayanimu semalam dan tadi pagi. Sudah seharusnya kamu setuju, ‘kan?”Javier mendorong sepiring telur goreng ke hadapan Claire. “Aku pertimbangkan.”Claire menurunkan kedua tangannya, lalu duduk dengan tegak. “Apa masih perlu dipertimbangkan lagi?”“Emm?” Javier mengangkat-angkat alisnya, lalu mengangkat segelas air kacang kedelai. “Tergantung performa istriku selama beberapa hari ini. Bisa jadi suasana hatiku membaik, aku pun akan menyetujuimu.”Demi menjadikan Javier dan Cahya menjadi model iklan majalah Soulna kali ini, Claire akan mengerahkan seluruh tenaganya!Menyadari wajah cemberut Claire, Javier pun melihatnya. “Kamu suruh suamimu syuting iklan sama cowok lain, apa kamu tidak cemburu?”“Untuk apa aku cemburu? Kalian dua … emm, kalian berdua itu sahabat. Memangnya salah sahabat syuting iklan