Cahya tertegun sejenak. Dia melihat Cherry dengan tatapan bingung. Cherry yang mabuk itu pun berkata, “Karena aku tahu Karen menggoda pamanmu. Jadi, aku ingin balas dendam sama Karen. Akulah yang membongkar hubungan gelap mereka. Selain itu … aku juga sengaja membocorkan rahasia kepada ibumu ketika di lelang batu waktu itu.”Setelah mendengar pengakuan Cherry, Cahya hanya mengiakan saja. Dia tidak kelihatan kaget.Seandainya masalah itu tidak terekspos, bukan hanya Cahya saja, bahkan semua anggota Keluarga Chaniago juga tidak tahu masalah Mario memiliki simpanan di luar sana.Cherry bertanya lagi, “Akulah yang membuat Paman dan Tante kamu bercerai. Apa kamu nggak salahin aku?”Cahya tersenyum dengan tidak berdaya. “Kamu sudah mabuk.”“Cahya ….” Tiba-tiba Cherry mendekatinya. Tatapannya yang awalnya buram menjadi lebih terpusat.Cahya melihatnya tanpa bergerak sama sekali. Dia paling tidak suka didekati oleh orang yang mabuk. Hanya saja, Cahya malah tidak kesal ketika didekati Cherry ya
Entah sejak kapan, hanya ada Javier di dalam mata Claire.Setelah sarapan disajikan di atas meja, Claire menopang kedua pipinya sembari menatap Javier. “Suamiku, coba kamu lihat, aku sudah melayanimu semalam dan tadi pagi. Sudah seharusnya kamu setuju, ‘kan?”Javier mendorong sepiring telur goreng ke hadapan Claire. “Aku pertimbangkan.”Claire menurunkan kedua tangannya, lalu duduk dengan tegak. “Apa masih perlu dipertimbangkan lagi?”“Emm?” Javier mengangkat-angkat alisnya, lalu mengangkat segelas air kacang kedelai. “Tergantung performa istriku selama beberapa hari ini. Bisa jadi suasana hatiku membaik, aku pun akan menyetujuimu.”Demi menjadikan Javier dan Cahya menjadi model iklan majalah Soulna kali ini, Claire akan mengerahkan seluruh tenaganya!Menyadari wajah cemberut Claire, Javier pun melihatnya. “Kamu suruh suamimu syuting iklan sama cowok lain, apa kamu tidak cemburu?”“Untuk apa aku cemburu? Kalian dua … emm, kalian berdua itu sahabat. Memangnya salah sahabat syuting iklan
Sebelumnya Jaya Couple sangatlah heboh di internet. Kali ini ketika bertemu dengan mereka secara langsung, para penggemar semakin antusias lagi.Cahya memasukkan kedua tangan ke dalam saku. “Aku kira kamu tidak akan setuju.”Javier meliriknya sekilas. “Sebenarnya aku ingin menolak.” Dia duluan memasuki lobi.Cahya pun tersenyum, lalu mengikuti langkah Javier.Terdapat terlalu banyak penggemar yang berkumpul di luar Perusahaan Soulna. Alhasil, karyawan dari toko-toko di samping dan seberang pada keluar untuk ikut meramaikan.“Dengar-dengar Perusahaan Soulna mengundang Cahya untuk menjadi model iklan perhiasan mereka. Bukannya mahal sekali?”“Bukan hanya Cahya saja, masih ada Javier. Kalian tahu sendiri suaminya Bos Soulna itu Javier. Iri sekali. Pantas saja bisnisnya sebagus ini.”Fendra, Claire, dan kru syuting sedang menunggu mereka di lobi. Saat Claire melihat kedua tamu agung datang bersamaan, kedua matanya spontan terbelalak. Kompak sekali?Javier melihat ke sisi Claire dengan meny
Setibanya di koridor yang sepi, Javier menindih Claire ke dinding, lalu mencium bibirnya dengan kuat. “Setelah masalah kali ini, jangan jadikan kami sebagai pasangan lagi.”Claire yang dicium itu semakin terengah-engah lagi. Kedua matanya tampak berembun. Dia merasa sangat bersedih. “Nggak! Nggak! Nggak lagi.”Dasar lelaki jahat! Kerjaannya cuma menindasnya saja! Namun, siapa suruh Claire mencintai lelaki jahat ini!Javier meraba bawah mata Claire dengan tersenyum. “Kali ini Claire sudah puas, ‘kan? Apa sudah seharusnya Claire memuaskanku?”Mendengar maksud ucapan Javier, Claire spontan tersipu malu. “Nggak bisa sekarang.”Javier berbisik, “Kalau begitu, malam hari nanti.”Claire melingkari leher Javier, mengangkat kepalanya untuk melihatnya. Senyumannya semakin lebar lagi. “Demi mengapresiasi suamiku, aku akan ambil inisiatif malam ini.”Javier pun tersenyum, lalu mengecup keningnya. “Aku sungguh menantikannya.[ Jaya Couple Berkolaborasi Menjadi Model Iklan ][ Javier Fernando dan Ca
Kabar kehamilan Charine telah beredar luas. Peter berencana menikahkan Hardy dengan Charine. Sekarang Charine memamerkan status barunya sebagai calon menantu Keluarga Chaniago kepada semua orang. Dia bukan hanya diperbolehkan kembali tinggal di Kediaman Jetmadi, orang-orang yang tidak menghiraukannya juga mulai menyanjungnya.Candice mendengus dingin. “Aku kira siapa, ternyata cewek yang hamil di luar nikah.”Charine juga tidak menanggapi sindiran Candice. Charine yang sekarang memang berubah, berubah menjadi lebih tenang dan dewasa.Charine mengelus perut datarnya, lalu tersenyum. “Iya, aku memang hamil di luar nikah. Tapi, apa pun ceritanya, aku mengandung cucu dari Keluarga Chaniago. Kakek Peter sangat mementingkan anak di dalam kandunganku. Kelak, aku dan Nona Candice tergolong saudara, aku akan menjadi kakak iparmu, ‘kan?”Candice memutar bola mata ke atas. “Hehe, kita masih belum tahu apakah anak di dalam kandunganmu itu darah daging Hardy atau bukan.”Raut wajah Charine seketika
Javier menerima panggilan dari ayahnya. Dia disuruh mengajak Claire untuk makan di rumah pada hari ulang tahunnya. Javier pun mengiakannya.Setelah panggilan berakhir, tatapannya seketika menjadi muram. Dia sudah lama tidak pernah merayakan ulang tahunnya. Sebelumnya Claire pernah menanyakan masalah itu. Hanya saja, belakangan ini dia sedang sibuk, mungkin dia telah melupakannya.Sore harinya, Claire pulang cepat untuk menjemput anak-anak pulang sekolah. Jessie dan Jerry masuk ke mobil, lalu bertanya, “Ibu, apa Ayah akan segera ulang tahun?”Claire tertegun. “Gimana kalian bisa mengetahuinya?”Jessie tersenyum. “Kata Kakek.”Claire melihat dari kaca spion tengah, lalu berkata, “Iya, sebentar lagi ayah kalian akan ulang tahun. Apa kalian sudah kepikiran ingin beri hadiah apa untuknya?”Jessie berpikir sejenak.Jerry melambaikan tangannya. “Haih, sepertinya ayah kami nggak kekurangan apa-apa.”Jessie memalingkan kepalanya, menatap Jerry dengan mengerutkan keningnya. “Kak Jerry, Ayah mema
Javier tidak berbicara.Claire berjalan ke hadapan Javier, lalu mengangkat kepala untuk menatapnya. Senyumannya semakin lebar lagi. “Suamiku lagi marah, ya?”Javier menarik napas dalam-dalam. Dia menunduk, lalu menggenggam tangan Claire. “Sudahlah, aku pergi mandi dulu. Sudah capek seharian. Kamu mesti istirahat dengan baik malam ini.”Meski Javier merasa marah, dia juga tahu belakangan ini Claire memang sangat sibuk. Namanya Claire adalah istrinya, dia harus memahaminya.Melihat Javier berjalan ke dalam kamar mandi, Claire pun tersenyum. Dia sengaja menggunakan alasan sibuk dan tidak begitu menghiraukannya. Dia juga sengaja tidak mengungkit masalah ulang tahun Javier. Sepertinya Javier akan merasa sedih. Claire berjanji akan menghiburnya malam ini.Setelah Javier selesai mandi, dia keluar kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi. Tampak Claire sedang berbaring di atas ranjang dengan satu tangan menopang kepalanya. Dia kelihatan sangat seksi.Javier menyipitkan matanya. Dia kepikiran
Claire menaiki kapal pesiar di mana dek yang luas telah dipasang dekorasi ulang tahun. Tempatnya dihiasi dengan lampu-lampu dan dekorasi yang romantis. Meskipun disebut sebagai pesta ulang tahun, lebih terasa seperti suasana lamaran.Bahkan Claire sendiri juga terbengong. “Kalian ….”Candice berjalan ke sisi Claire, lalu menunjuk ke sekeliling. “Coba kamu lihat, kami sudah membantumu untuk mendekorasi tempat ini dengan tema ulang tahun sekaligus lamaran. Pada saat itu, kamu bisa menikmati pemandangan malam di tempat ini dan melakukan lamaran. Bukankah semuanya sangat romantis?”Claire terdiam beberapa saat, lalu tersenyum sembari melihat mereka berdua. “Ide siapa ini?”“Tentu saja aku.”Louis melipat lengan pakaiannya ke atas, lalu berjalan keluar ruangan dekorasi. Tampak juga Hans sedang berdiri di sisinya.Sudah tiga tahun Claire tidak pernah bertemu dengan Hans. Dia juga tidak begitu dekat dengan lelaki itu.Claire pun tersenyum. “Nggak disangka, ternyata kakakku yang satu ini roman
“Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d
Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m
Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik
Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.
Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak
Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi
Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba
Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan
Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me