Kabar kehamilan Charine telah beredar luas. Peter berencana menikahkan Hardy dengan Charine. Sekarang Charine memamerkan status barunya sebagai calon menantu Keluarga Chaniago kepada semua orang. Dia bukan hanya diperbolehkan kembali tinggal di Kediaman Jetmadi, orang-orang yang tidak menghiraukannya juga mulai menyanjungnya.Candice mendengus dingin. “Aku kira siapa, ternyata cewek yang hamil di luar nikah.”Charine juga tidak menanggapi sindiran Candice. Charine yang sekarang memang berubah, berubah menjadi lebih tenang dan dewasa.Charine mengelus perut datarnya, lalu tersenyum. “Iya, aku memang hamil di luar nikah. Tapi, apa pun ceritanya, aku mengandung cucu dari Keluarga Chaniago. Kakek Peter sangat mementingkan anak di dalam kandunganku. Kelak, aku dan Nona Candice tergolong saudara, aku akan menjadi kakak iparmu, ‘kan?”Candice memutar bola mata ke atas. “Hehe, kita masih belum tahu apakah anak di dalam kandunganmu itu darah daging Hardy atau bukan.”Raut wajah Charine seketika
Javier menerima panggilan dari ayahnya. Dia disuruh mengajak Claire untuk makan di rumah pada hari ulang tahunnya. Javier pun mengiakannya.Setelah panggilan berakhir, tatapannya seketika menjadi muram. Dia sudah lama tidak pernah merayakan ulang tahunnya. Sebelumnya Claire pernah menanyakan masalah itu. Hanya saja, belakangan ini dia sedang sibuk, mungkin dia telah melupakannya.Sore harinya, Claire pulang cepat untuk menjemput anak-anak pulang sekolah. Jessie dan Jerry masuk ke mobil, lalu bertanya, “Ibu, apa Ayah akan segera ulang tahun?”Claire tertegun. “Gimana kalian bisa mengetahuinya?”Jessie tersenyum. “Kata Kakek.”Claire melihat dari kaca spion tengah, lalu berkata, “Iya, sebentar lagi ayah kalian akan ulang tahun. Apa kalian sudah kepikiran ingin beri hadiah apa untuknya?”Jessie berpikir sejenak.Jerry melambaikan tangannya. “Haih, sepertinya ayah kami nggak kekurangan apa-apa.”Jessie memalingkan kepalanya, menatap Jerry dengan mengerutkan keningnya. “Kak Jerry, Ayah mema
Javier tidak berbicara.Claire berjalan ke hadapan Javier, lalu mengangkat kepala untuk menatapnya. Senyumannya semakin lebar lagi. “Suamiku lagi marah, ya?”Javier menarik napas dalam-dalam. Dia menunduk, lalu menggenggam tangan Claire. “Sudahlah, aku pergi mandi dulu. Sudah capek seharian. Kamu mesti istirahat dengan baik malam ini.”Meski Javier merasa marah, dia juga tahu belakangan ini Claire memang sangat sibuk. Namanya Claire adalah istrinya, dia harus memahaminya.Melihat Javier berjalan ke dalam kamar mandi, Claire pun tersenyum. Dia sengaja menggunakan alasan sibuk dan tidak begitu menghiraukannya. Dia juga sengaja tidak mengungkit masalah ulang tahun Javier. Sepertinya Javier akan merasa sedih. Claire berjanji akan menghiburnya malam ini.Setelah Javier selesai mandi, dia keluar kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi. Tampak Claire sedang berbaring di atas ranjang dengan satu tangan menopang kepalanya. Dia kelihatan sangat seksi.Javier menyipitkan matanya. Dia kepikiran
Claire menaiki kapal pesiar di mana dek yang luas telah dipasang dekorasi ulang tahun. Tempatnya dihiasi dengan lampu-lampu dan dekorasi yang romantis. Meskipun disebut sebagai pesta ulang tahun, lebih terasa seperti suasana lamaran.Bahkan Claire sendiri juga terbengong. “Kalian ….”Candice berjalan ke sisi Claire, lalu menunjuk ke sekeliling. “Coba kamu lihat, kami sudah membantumu untuk mendekorasi tempat ini dengan tema ulang tahun sekaligus lamaran. Pada saat itu, kamu bisa menikmati pemandangan malam di tempat ini dan melakukan lamaran. Bukankah semuanya sangat romantis?”Claire terdiam beberapa saat, lalu tersenyum sembari melihat mereka berdua. “Ide siapa ini?”“Tentu saja aku.”Louis melipat lengan pakaiannya ke atas, lalu berjalan keluar ruangan dekorasi. Tampak juga Hans sedang berdiri di sisinya.Sudah tiga tahun Claire tidak pernah bertemu dengan Hans. Dia juga tidak begitu dekat dengan lelaki itu.Claire pun tersenyum. “Nggak disangka, ternyata kakakku yang satu ini roman
“Pak Peter, mengenai masalah pernikahan Charine dengan Tuan Hardy ….” Guffin mencoba untuk bersuara.Peter menyesap teh, lalu berkata dengan datar, “Pak Guffin seharusnya tahu, Nona Charine bisa menikah dengan keluarga kami juga karena anak di dalam kandungannya. Berhubung reputasi buruk Nona Charine sebelumnya, aku rasa mereka berdua boleh melangsungkan pertunangan mereka dulu. Mengenai masalah pernikahan, kita laksanakan di tahun depan saja.”Tahun depan?Guffin dan Vilya saling bertukar pandang. Pada akhirnya, Vilya duluan berbicara, “Sepertinya tahun lalu terlalu lama. Perut Charine akan semakin besar, ‘kan?”Mana mungkin Guffin tidak mengerti maksud ucapan Peter? Jelas sekali Keluarga Chaniago meremehkan putrinya, apalagi sebelumnya Charine sempat dijodohkan kepada Cahya. Setelah ditolak Cahya, putrinya malah langsung menikahi Hardy. Jika masalah ini sampai tersebar di luar sana, sepertinya memang tidak bagus. Apalagi, sekarang putrinya sedang mengandung.Hardy tersenyum sinis. “A
Cahya mengerutkan keningnya. “Aku menyuruh ayahku untuk mengusulkan kepada Kakek. Dulu kamu suka main, tapi kamu sudah berubah banyak setelah latihan di kamp. Aku juga tidak percaya kamu akan berbuat seperti ini.”Hardy sungguh terharu ketika mendengar ucapan ini. “Kak, aku tahu kamu pasti akan percaya sama aku. Aku bersumpah aku benar-benar tidak menyentuh Charine, tapi ….”“Tapi apa?”Hardy kelihatan serbasalah. “Tapi aku mabuk parah setelah minum alkohol itu. Saat aku bangun, aku dan Charine sudah tidur seranjang. Aku sudah tidak menyadarkan diri, apa yang bisa aku lakukan terhadapnya?”Cahya menyipitkan matanya, lalu merenung sesaat. “Siapa yang beri kamu minuman itu?”Hardy berpikir sejenak dan menjawab, “Charine, setelah aku minum minuman yang dia kasih ….” Hardy akhirnya merespons. Dia emosi hingga menggertakkan giginya. “Apa kataku, nggak mungkin aku akan mabuk hanya dalam satu gelas? Pasti ada sesuatu di dalam minuman itu!”Tidak mungkin teman-temannya menaruh sesuatu di dalam
Claire memesan tempat di restoran seafood. Dia dan Cherry duluan tiba di restoran, disusul Louis dan juga Candice.Claire melihat ke sisi pintu. “Di mana Tuan Hans?”Candice menarik kursi, duduk di samping Claire. Senyumannya sungguh lebar. “Tuan Hans pergi ambil minuman. Kami sekalian ajak Kak Cahya. Nanti mereka bakal datang bareng.”“Apa? Tuan Cahya juga ke sini?” Respons Cherry sungguh besar. Ketiga orang lainnya melihat Cherry dengan serempak.Claire tidak berbicara apa-apa.Malahan Candice merasa bingung. “Iya, memangnya ada masalah?”“Emm, nggak ….” Cherry kelihatan tidak leluasa.Candice seolah-olah bisa membaca pikirannya saja. “Cherry, jangan-jangan kamu punya masalah sama Kak Cahya?”Claire mengangkat gelas, lalu meminumnya. Entah apa yang sedang dipikirkannya, Louis yang duduk di samping Candice membuka menu makanan. “Kak Cahya-mu itu adalah penyelamat Nona Cherry. Mereka bisa ada masalah apa coba?”“Betul juga.” Kepikiran hal ini, Candice pun kelihatan bersemangat. “Ngomon
“Kamu kira aku itu kamu?” Candice menunjuk dirinya sendiri. “Aku itu jago dalam bermain! Nggak bakal kalah!”Louis hanya tersenyum.Claire pun berdeham. “Sudahlah, ayo dimulai. Cherry, Cahya, kalian nggak keberatan, ‘kan?” Claire sengaja menanyakan pendapat mereka.Cahya pun tersenyum. “Aku oke saja.”Melihat sosok Cherry yang ragu, Candice pun melambaikan tangannya. “Cherry, ayo barengan. Biar lebih seru!”Cherry juga tidak sanggup menolak. Pada akhirnya, dia pun menyetujuinya.Candice memutar meja, lalu menunjuk makanan lobster. Saat lobster berhenti di depan Hans, Hans pun terkejut. “Aku pilih jujur.”Candice segera bertanya, “Kamu masih perjaka?”“Pftz.” Louis tanpa sengaja memuncratkan alkohol dari dalam mulutnya. Dia pun terbatuk-batuk. Raut wajah mereka semua tampak canggung. Hans terbengong sejenak, lalu bertanya, “Sejujur ini?”Candice berkacak pinggang. “Begini baru seru. Kamu sendiri pilih jujur.”Dengan terpaksa, Hans menjawab, “Bukan.”Kemudian, mereka memutar meja lagi, m
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di
Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan
Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa
Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric
Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan