“Aku tidak punya hubungan apa-apa sama Kayla. Dia telah membohongiku selama enam tahun. Semalam dia bahkan berani menaruh obat di dalam minumanku. Apa kamu berencana mewakilinya untuk menerima balasannya?"Claire sungguh terkejut. Semalam Kayla memberi obat kepada Javier? Pantas saja semalam dia begitu bergairah. Bahkan, Claire hampir dinodai lagi …..Raut wajah Rendy berubah. “Mana mungkin Kayla ….”“Kalau kamu tidak ingin menanggung akibat dari perbuatannya juga tidak apa-apa. Tapi akhirnya akan berbeda kalau aku pergi mencarinya langsung.” Terdengar ancaman dari dalam ucapan Javier.Rendy sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi. “Kalau semua itu salah Kayla, aku akan beri pelajaran kepadanya.”Nada bicara Javier terdengar tidak acuh. “Aku tidak butuh perumpamaan.”Rendy tahu Javier bisa melakukan apa pun. Seandainya Rendy tidak memberi penjelasan kepadanya, sepertinya dia tidak akan melepaskan Kayla.Jadi, Rendy terpaksa menyetujuinya, lalu berkata dengan tulus, “Oke, aku akan ber
Apalagi lelaki kaya dan berkuasa seperti Javier, mana mungkin dia adalah tipe lelaki setia? Sebelumnya dia bahkan pernah mengira wanita yang ditidurnya pada enam tahun silam adalah Kayla. Selama enam tahun ini, pasti pernah terjadi sesuatu di antara dia dan Kayla. Claire juga tidak ingin berhubungan dengan lelaki yang pernah berhubungan dengan Kayla! Tidak mungkin!Di Kediaman Adhitama.“Plak!”Rendy menampar wajah Kayla. Tamparan itu pun mengagetkan Imelda. Dia segera maju untuk menarik Rendy. “Suamiku, kenapa kamu pukul Kayla?”“Kenapa aku pukul dia?” Rendy menunjuk Kayla. “Coba kamu tanya dia. Dia bahkan berani menaruh obat di minuman Javier. Kalau aku tidak beri penjelasan kepada Javier, apa dia masih bisa berdiri di sini!”Imelda spontan melirik Kayla. “Kayla, kamu … kamu beri obat kepada Javier?”Kayla memegang pupunya, lalu menggigit bibirnya, tidak berkata apa-apa.Sialan! Jelas-jelas rencananya hampir berhasil, sebenarnya siapa yang telah merusak rencananya!Menjengkelkan seka
Javier tidak meladeninya, sepertinya dia telah terkena racun wanita itu saja. Baru setengah hari tidak bertemu, dia pun sudah tidak sabaran ingin bertemu dengannya. Sepertinya waktu berpikir selama tiga hari terlalu lama.Di Vila Kandara.Saat makan malam, Claire hanya terbengong menatap nasi di sendoknya. Dia kelihatan tidak selera makan. Sesekali dia menatap anak-anak, seolah-olah anak-anaknya akan segera dirampas saja.Haish! Javier memang tidak tahu diri. Padahal dia memberi Claire tiga hari waktu berpikir, bisa-bisanya dia menumpang makan di rumahnya.Jessie duduk di pangkuan ayahnya. Rasanya disuap oleh ayah sangatlah enak! Tentu saja, Javier tidak hanya memanjakan Jessie saja. Terkadang dia akan mengambilkan sayuran untuk Jerry dan juga Jody. Namun reaksi Jody tidak terlihat segembira Jerry dan juga Jessie. Setidaknya Claire merasa terhibur.“Ayah, kamu makan yang banyak, ya. Coba kamu makan ayam goreng buatan Ibu ….” Jessie menaruh sepotong daging sayap ke piring Javier.Claire
Candice mengirim pesan singkat kepada Claire. Sepertinya ketiga bocah cilik telah membocorkan rahasia kepadanya. Jadi, dia pun mengetahui kabar Javier tinggal di sini malam ini!Menyadari Candice yang kegirangan itu, Claire pun membalas.[ Apa yang sedang kamu pikirkan? Cowok berengsek itu hanya pantas untuk tidur di sofa. ]Kemudian, Claire langsung menonaktifkan ponselnya. Dia hanya bisa tarik ulur saja!Pada tengah malam, sesosok bayangan tubuh tinggi dan tegap mendekati ujung ranjang. Dia duduk dengan perlahan seraya menatap wanita yang sedang tidur dengan lelap. Javier mencondongkan tubuhnya, lalu melekatkan bibirnya di atas bibir Claire.“Uhm ….” Bulu mata Claire gemetar. Dia mengayunkan tangannya dengan perlahan. “Emm, jangan bandel ….”Terdengar suara manja nan malas. Sepertinya Javier telah mengganggu mimpi indahnya. Keningnya pun tampak berkerut.Javier menatap Claire yang tidak mewaspadainya sama sekali. Tatapannya seketika menjadi lembut. Dia pun meraba ujung bibir Claire.
Saat Claire duduk ke dalam mobil, Roger memalingkan kepalanya, lalu menyapanya, “Selamat pagi, Nyonya Fernando.”Claire sungguh kesal. “Fernando ke …. Ayo, jalan!”Seandainya tidak ada Jerry di dalam mobil, Claire pasti akan meledak.Roger mengerucutkan bibirnya. Dengan sikap ketus Claire, sepertinya bos mereka akan merasa tersiksa.Javier memalingkan kepalanya untuk melihat Claire. Cara berpakaian Claire sangatlah bagus. Hari ini dia mengenakan pakaian profesional yang membuatnya terlihat semakin menawan. Jas hitam polos tanpa kancing dipadukan dengan kaus hitam di dalamnya. Kemudian, Claire memadukan atasannya dengan rok belahan samping berwarna biru tua dan sepatu hak tinggi berwarna merah. Sepatu merah itu menciptakan kontras yang tajam. Keseluruhan tampilan Claire terlihat tidak monoton, menonjolkan gayanya sendiri.Claire menyadari lelaki di sampingnya terus menatapnya. Dia pun duduk dengan tidak leluasa. Mobil Maybach yang mencolok mata itu diparkirkan tepat di depan pintu gerb
Javier melonggarkan dasi dengan kesal. Panggilan mesra? Bukankah Claire tidak ingin berhubungan dekat dengannya?Hanya saja, semua itu bukanlah masalah. Setelah Claire dan anak-anak pindah ke rumahnya besok, Javier akan membuat Claire beradaptasi dengan “kedekatan” di antara mereka!…Kayla yang bunuh diri segera dibawa ke rumah sakit. Kali ini, Rendy juga tidak mempersulitnya lagi. Namun, ketika kepikiran dengan dua tamparan itu, Kayla masih membenci Claire.“Kayla! Kayla!” Imelda segera berjalan ke ruang pasien. Dia pun berkata dengan antusias tinggi, “Sudah viral! Viral!”“Apanya yang viral?” Kayla menggigit kuku tangannya. Dia sungguh penat saat ini.“Masalah Desainer Franklin mendesain perhiasan untuk Perusahaan Vienna telah viral di internet!”“Apa?” Kayla terbengong. Viral?“Iya, ayahmu juga menerima beberapa panggilan untuk kerja sama!”Selesai Imelda berbicara, Kayla segera membalas dengan bangga, “Memangnya cuma wanita jalang itu yang bisa desain perhiasan? Sekarang hasil des
“Ibu, Kayla melakukannya juga demi Keluarga Adhitama.” Imelda tersenyum berusaha membuat Gabriana puas terhadap putrinya.Semua orang juga tahu Gabriana lebih memprioritaskan cucu lelaki. Jika bukan karena Rendy tidak memiliki putra, tidak mungkin Gabriana akan bersikap ketus terhadap mereka berdua.Gabriana memiliki dua anak laki-laki, Rendy Adhitama dan Riandy Adhitama. Sekarang Riandy tinggal di Kediaman Adhitama, dia adalah ayah dari Rendy. Berhubung dia melahirkan cucu lelaki, Gabriana pun lebih menyukai putra sulungnya. Seandainya bukan karena Perusahaan Vienna mulai berkembang, sepertinya Gabriana juga tidak akan datang ke ibu kota.“Hmph, demi Keluarga Adhitama? Jadi, kenapa kamu tidak melahirkan anak laki-laki? Bagaimanapun bisnis keluarga akan diturunkan kepada anak laki-laki. Anak wanita pada akhirnya akan tinggal di rumah suaminya, bukan milik keluarga kita lagi.”Selesai Gabriana berbicara, raut wajah Rendy dan Imelda berubah menjadi muram.“Lebih baik kamu menyerahkan Per
“Perusahaan Jeewan memonopoli pasar black opal dan tanzanite. Jadi, kita hanya bisa mencari Perusahaan Jeewan saja, tapi dengar-dengar harga yang dibuka sangat tinggi.”“Nggak masalah, bos kita nggak kekurangan uang.”Claire menyerahkan daftar kepadanya.Sofyan tertegun sejenak. “Maksudmu, kamu ingin menggunakan uang Tuan Javier?”Perusahaan mereka memang merupakan anak Grup Angkasa, tapi setidaknya mereka mesti mengelola studio mereka sendiri.Claire melihatnya. “Aku nggak punya uang.”Pada akhirnya, Sofyan menyerahkan daftar kepada Roger. Roger melihatnya sekilas. “Dua permata ini, emm … aku perlu konfirmasi sama Tuan Ja …..”Belum sempat Roger menyelesaikan omongannya, kedua matanya tertuju pada nama permata yang hanya dimiliki Perusahaan Jeewan itu. Dia pun tertegun.Harga yang dibuka Perusahaan Jewaan lebih mahal dua kali lipat daripada harga pasaran. Black opal merupakan jenis batu opal terbaik! Harga pasaran black opal bahkan lebih tinggi daripada white opal maupun fire opal.Se