Javier melonggarkan dasi dengan kesal. Panggilan mesra? Bukankah Claire tidak ingin berhubungan dekat dengannya?Hanya saja, semua itu bukanlah masalah. Setelah Claire dan anak-anak pindah ke rumahnya besok, Javier akan membuat Claire beradaptasi dengan “kedekatan” di antara mereka!…Kayla yang bunuh diri segera dibawa ke rumah sakit. Kali ini, Rendy juga tidak mempersulitnya lagi. Namun, ketika kepikiran dengan dua tamparan itu, Kayla masih membenci Claire.“Kayla! Kayla!” Imelda segera berjalan ke ruang pasien. Dia pun berkata dengan antusias tinggi, “Sudah viral! Viral!”“Apanya yang viral?” Kayla menggigit kuku tangannya. Dia sungguh penat saat ini.“Masalah Desainer Franklin mendesain perhiasan untuk Perusahaan Vienna telah viral di internet!”“Apa?” Kayla terbengong. Viral?“Iya, ayahmu juga menerima beberapa panggilan untuk kerja sama!”Selesai Imelda berbicara, Kayla segera membalas dengan bangga, “Memangnya cuma wanita jalang itu yang bisa desain perhiasan? Sekarang hasil des
“Ibu, Kayla melakukannya juga demi Keluarga Adhitama.” Imelda tersenyum berusaha membuat Gabriana puas terhadap putrinya.Semua orang juga tahu Gabriana lebih memprioritaskan cucu lelaki. Jika bukan karena Rendy tidak memiliki putra, tidak mungkin Gabriana akan bersikap ketus terhadap mereka berdua.Gabriana memiliki dua anak laki-laki, Rendy Adhitama dan Riandy Adhitama. Sekarang Riandy tinggal di Kediaman Adhitama, dia adalah ayah dari Rendy. Berhubung dia melahirkan cucu lelaki, Gabriana pun lebih menyukai putra sulungnya. Seandainya bukan karena Perusahaan Vienna mulai berkembang, sepertinya Gabriana juga tidak akan datang ke ibu kota.“Hmph, demi Keluarga Adhitama? Jadi, kenapa kamu tidak melahirkan anak laki-laki? Bagaimanapun bisnis keluarga akan diturunkan kepada anak laki-laki. Anak wanita pada akhirnya akan tinggal di rumah suaminya, bukan milik keluarga kita lagi.”Selesai Gabriana berbicara, raut wajah Rendy dan Imelda berubah menjadi muram.“Lebih baik kamu menyerahkan Per
“Perusahaan Jeewan memonopoli pasar black opal dan tanzanite. Jadi, kita hanya bisa mencari Perusahaan Jeewan saja, tapi dengar-dengar harga yang dibuka sangat tinggi.”“Nggak masalah, bos kita nggak kekurangan uang.”Claire menyerahkan daftar kepadanya.Sofyan tertegun sejenak. “Maksudmu, kamu ingin menggunakan uang Tuan Javier?”Perusahaan mereka memang merupakan anak Grup Angkasa, tapi setidaknya mereka mesti mengelola studio mereka sendiri.Claire melihatnya. “Aku nggak punya uang.”Pada akhirnya, Sofyan menyerahkan daftar kepada Roger. Roger melihatnya sekilas. “Dua permata ini, emm … aku perlu konfirmasi sama Tuan Ja …..”Belum sempat Roger menyelesaikan omongannya, kedua matanya tertuju pada nama permata yang hanya dimiliki Perusahaan Jeewan itu. Dia pun tertegun.Harga yang dibuka Perusahaan Jewaan lebih mahal dua kali lipat daripada harga pasaran. Black opal merupakan jenis batu opal terbaik! Harga pasaran black opal bahkan lebih tinggi daripada white opal maupun fire opal.Se
Hari sudah sore ketika Claire tiba di Kediaman Adhitama. Awalnya dia sungguh malas untuk makan di rumah, tetapi dia tidak mungkin menolak permintaan Nenek Gabriana.Ketika memasuki vila, terdengar suara riang di dalam ruang tamu. Kayla yang sedang duduk di samping Gabriana menyadari kedatangan Claire, dia pun terkejut sejenak, lalu berdiri dengan tersenyum. “Claire, kamu sudah pulang, ya?”Gabriana melihat Claire, lalu mengamatinya. “Sudah bertahun-tahun kita tidak ketemu, kamu semakin mirip dengan ibumu saja.”Imelda dan beberapa pelayan menyajikan masakan ke atas meja. Dia pun memanggil, “Ibu, makan malamnya sudah selesai dimasak.”Gabriana berjalan dengan dipapah oleh Kayla. Saat melewati sisi Claire, dia pun berkata, “Mari kita sekeluarga makan bersama.”Sekeluarga?Claire pun tersenyum sinis.Saat di ruang tamu, selain Imelda dan putrinya, Claire tidak menemukan batang hidung ayahnya. Claire pun duduk, lalu menatap bangku kosong. “Apa Ayah lagi nggak di rumah?”“Dia tidak lapar. K
“Oh? Dulu Javier juga pernah makan di rumah?” Kali ini Gabriana tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya lagi.Javier Fernando, tokoh terkemuka di ibu kota! Siapa orang di Kota Jimbar yang tidak mengenalnya? Seandainya ada anggota Keluarga Adhitama bisa menikah dengan Keluarga Fernando, bukankah hidup mereka akan makmur?Imelda pun tersenyum. “Ibu, memang benar seperti itu, tapi sekarang Javier lagi banyak kerjaan. Dia pasti tidak bisa ke sini.”“Kalau kalian nggak telepon, gimana caranya kalian tahu dia nggak bisa datang?” Claire pun tersenyum sinis.Imelda menatapnya dengan kesal. “Claire, kamu jangan cari masalah.” Imelda tidak akan mengizinkan Claire untuk membuat onar.Melihat Imelda dan Kayla yang begitu gugup, sepertinya mereka sungguh takut Javier benar-benar akan datang ke rumah. Seandainya kebohongan mereka terbongkar, sepertinya mereka tidak sanggup untuk menjelaskannya kepada Gabriana.Baru saja Claire hendak berkata sesuatu, dia menerima sebuah pesan masuk. Orang yang men
“Ibu ….”Jessie langsung berlari ke hadapan Claire. Dia mengangkat kepalanya, lalu tersenyum kepada ibunya. “Ibu, Ibu, apa benar kelak kita akan tinggal bersama Ayah?”Claire tidak berbicara hanya melihat lelaki di sampingnya. Semua itu juga bukan keinginannya!Javier membungkukkan tubuhnya untuk menggendong Jessie. “Iya, kelak kalian akan tinggal bersama Ayah.”Melihat ketiga bocah cilik berseru kegirangan, Claire yang berdiri di samping pun mengerutkan kening, lalu memalingkan wajahnya. Namun jujur saja, Claire tidak pernah melihat mereka bertiga segembira ini.Roger yang berdiri di samping Herman juga tidak menyangka Tuan Javier akan berhasil menaklukkan tiga anak dan juga ibu dari anak-anak itu. Selama ini, dia mengira Nona Kayla-lah adalah calon istri dari Javier.Semuanya sungguh di luar dugaan!Herman memalingkan kepalanya, lalu bertanya pada Roger, “Jadi, wanita ini sudah pasti akan menjadi calon nyonya rumah ini?”Roger pun menatapnya. “Sudah pasti! Wanita dari Keluarga Adhita
Menyadari Javier tidur di sampingnya, Claire bagai burung hantu saja, langsung membuka kedua matanya, lalu meningkatkan kewaspadaannya.Namun, setelah si lelaki berbaring ke atas ranjang, Claire tidak kedengaran gerak-gerik apa pun. Beberapa saat kemudian, Claire mulai membalikkan kepalanya. Tampak si lelaki sedang tidur dengan membelakanginya.Dengan jarak mereka berdua ini, sepertinya masih ada satu orang yang bisa tidur di tengah-tengah double bed mereka. Kali ini, Claire pun mulai merasa lega. Hanya saja, dia masih tidak berani menurunkan kewaspadaannya. Entah sudah berapa lama dia berjaga-jaga, dia pun ketiduran.Tiba-tiba Javier disadarkan oleh pukulan sebuah tangan. Dia mengerutkan keningnya, lalu membalikkan tubuhnya dan tampak si wanita tidur dengan lasak. Bahkan selimut juga sudah ditendangnya.Javier mengusap keningnya. Ternyata pose tidur wanita ini bagai seorang lelaki saja. Javier menurunkan tangan Claire. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu dan kedua matanya terus tertuju pa
Mobil telah berhenti di depan Perusahaan Jeewan. Fendra dan Claire menuruni mobil, lalu berjalan ke dalam lobi.Perusahaan Jeewan adalah industri perhiasan terbesar di Negara Makronesia, menduduki peringkat sepuluh besar di dalam negeri, bahkan menempati posisi penting di dunia perhiasan. Jika ingin menduduki posisi tinggi di dunia perhiasan, bekerja sama dengan Perusahaan Jeewan adalah pilihan yang tepat.Banyak bahan perhiasan yang dimonopoli oleh Perusahaan Jeewan. Mereka memiliki berlian serta batu giok yang tidak bisa dibeli di tempat lain.Namun banyak perusahaan yang tidak sanggup menerima persyaratan dan harga yang dibuka oleh Perusahaan Jeewan, mereka pun tidak berhasil bekerja sama dengan Perusahaan Jeewan.Fendra berjalan ke sisi meja resepsionis. Setelah resepsionis memastikan identitas tamu, dia baru membawa mereka ke ruang tamu. Saat ini, masih ada dua orang lainnya yang sedang duduk di ruang tamu. Sepertinya mereka berasal dari perusahaan lain.“Silakan duduk sebentar.”