Claire tersedak, spontan memalingkan wajahnya dan terbatuk-batuk.Candice mengambil gelas jus di tangannya. “Ngapain dia suruh aku pakai seragam anak sekolah? Jangan-jangan dia suka sama anak-anak?”Pada zaman sekarang ini, wanita yang berkostum pakaian seragam anak sekolah itu sangat diminati oleh lelaki. Buktinya, ada banyak selebgram yang mendapatkan banyak hadiah dari lelaki ketika melakukan siaran langsung mengenakan pakaian seperti itu.Claire berdeham, lalu berkata, “Memangnya kamu bukan anak-anak?”Candice terdiam. “Tutup mulutmu!”Claire permisi ke toilet. Dia berdiri di depan wastafel, lalu mengoles lipstik di bibirnya.Dari dalam cermin, tampak seorang wanita berjalan melintasi toilet. Orang itu bukanlah orang lain, melainkan adalah Ester.Sepertinya Ester juga tidak menyangka akan bertemu Claire di toilet. Tidak terlihat ekspresi apa-apa di wajahnya. Dia berjalan ke depan wastafel, lalu menaruh tas di atasnya.“Sepertinya aku berjodoh sekali dengan Nyonya Claire,” ucap Este
Claire tersenyum, lalu melepaskan tangannya. Dia membalikkan tubuhnya berjalan ke depan mobil.Di perjalanan Claire mengantar Candice kembali akademi, Candice pun menanyakan lelaki yang ditemui mereka tadi. “Claire, apa kamu kenal sama paman yang tadi?”“Nggak tergolong kenal.” Claire memandang ke depan. “Dia itu mitra kerja sama Pak Aditya. Aku juga baru mengetahuinya dari Bu Gina.”Akhirnya Candice mengerti. “Ternyata begitu. Pantas saja aku merasa paman itu cukup berwibawa, ternyata dia itu pebisnis. Kenapa paman itu baik banget sama kamu? Dia bahkan ingin traktir kamu makan? Jangan-jangan ….” Candice terdiam beberapa detik, lalu memalingkan kepalanya menatap Claire. “Anaknya suka sama kamu? Dia ingin kamu jadi menantunya?”Claire tertegun sejenak, lalu tersenyum. “Candice, kamu memang pintar berkhayal, ya. Dia kenal sama Javier, dia juga tahu aku itu istrinya Javier. Mana mungkin dia ingin aku jadi menantunya? Aku saja nggak tahu dia ada anak laki-laki atau nggak? Bisa jadi, anakny
“Ngomong-ngomong Nona Cherry ini siapanya Bos, sih? Kenapa Bos begitu menjaganya?”“Jangan banyak tanya! Apa kamu lupa cerita temannya Nona Cherry yang disukai Kak Freya? Waktu itu Nona Cherry menghalangi rencananya. Dia pun kesal pergi mengadu kepada Bos. Alhasil, dia malah ditampar sama Bos.”Kedua wanita memapah Cherry ke dalam kamar. Interior kamar ini didesain dengan model kuno dengan ada tungku api di bagian dinding. Mereka membaringkan Cherry di atas ranjang, lalu meninggalkan ruangan.…Netizen tidak tahu masalah Chery. Itulah sebabnya mereka gampang terbawa arus berita. Di sisi lain, Carlos juga sedang sibuk dengan urusan keluarganya. Dia tidak sempat mengurus berita viral di internet. Oleh sebab itu, Cherry kembali menjadi topik hangat.Claire menyilangkan kakinya duduk di sofa sembari membuka Facebook. Setelah itu, dia meletakkan ponsel ke samping dan memeluk bantal.Javier mengambil secangkir kopi berjalan menuruni tangga. Dia menyadari Claire sedang sendirian terbengong di
“Nggak usah, kamu jangan masuk!” Claire memperingati.Senyuman di wajah Javier semakin lebar lagi.Beberapa saat kemudian, pintu terbuka. Claire keluar dengan mengenakan seragam yang dipersiapkan Javier dengan canggung. “Kamu pasti sengaja, malah beli yang ….”Rok pendek yang kembang itu sangatlah pendek. Kerah pakaiannya juga sangat rendah memamerkan buah dada indah Claire. Kaos kaki hitam dikenakan sepanjang lutut. Claire yang sekarang memang kelihatan sangat menawan.Awalnya Javier hanya ingin melihat Claire mengenakan seragam pelayan saja. Namun siapa sangka Claire akan begitu menggoda. Ditambah lagi, sikap Claire yang malu itu membuatnya terlihat bagai anak gadis yang siap-siap untuk diserang saja.Javier menelan air liurnya. Tatapannya terlihat semakin tajam.Claire mengerti maksud dari tatapan Javier. Saat hendak berlari kembali ke kamar ganti, Javier langsung menarik pinggang Claire, lalu menindihnya di dinding. Kepala Claire ditahan, Javier pun mengecup bibirnya dengan gila.
Cherry mengambil flashdisk, lalu melihatnya dengan kaget. “Kamu ….”Claire duduk di hadapannya. “Apa kamu bisa menyelesaikan masalah ini sendirian? Sekarang kalau ada yang mengetahui sedikit kesalahan dari keluargamu, mereka pasti akan membesar-besarkannya. Meskipun kamu menjelaskan, apa mungkin orang-orang akan percaya tanpa bukti kuat?”Kening Cherry tampak berkerut. Beberapa saat kemudian, dia menghela napas lega. “Penyebab kematian pamanku masih belum diketahui. Ayahku masih sibuk dengan urusan lain. Jujur saja, aku memang nggak tahu harus berbuat apa.” Cherry mengangkat kepala menatap Claire. Dia terlihat sangat terharu. “Aku nggak sangka kamu akan membantuku.”Claire menunduk. Dia juga tidak tahu kenapa dia ingin membantu Cherry. Mungkin apa yang dialami Cherry sungguh mirip dengan apa yang dialaminya waktu itu.“Kita itu teman. Kalau teman lagi kesusahan, nggak mungkin aku tinggal diam saja.” Claire pun tersenyum.Cherry terbengong sejenak. Dia memasukkan flashdisk ke dalam tasn
Sebelum Cherry memasuki mobil, dia kepikiran sesuatu, lalu memalingkan kepalanya berbicara di depan kamera. “Aku nggak tahu kenapa kalian bisa menyalahkanku. Sepertinya aku itu korban dalam masalah itu? Tentu saja, kalau aku nggak melawan, mungkin yang mati itu aku. Aku nggak merasa ada yang salah dengan perbuatanku. Aku juga nggak butuh belas kasihan dari kalian. Tapi aku nggak akan izinin kalian memfitnahku.”[ Cherry Akan Kembali Mengusut Kasus Lama. ]Judul berita ini menjadi berita hangat di hari ini. Sekarang gambaran di lokasi juga sudah disiarkan awak media ke internet.Kali ini, muncul dua suara di kolom komentar. Mayoritas wanita bersuara demi membela Cherry. Dia juga menekan netizen yang mengatakan wanita bisa dilecehkan juga karena merekalah yang menggoda para lelaki.Oleh sebab itu, muncul pembahasan di internet.[ Apakah wanita seharusnya membangkang ketika dilecehkan? ]Siang harinya, Perusahaan Soulna duluan bersuara untuk membela Cherry.[ Dukung Cherry! ]Gerakan Peru
Pengacara Cherry tersenyum. “Keluarga korban juga hadir dalam pemeriksaan tahun itu. Jika keluarga korban tidak menyetujuinya, kenapa kasus ini malah diundur hingga sekarang?”Susan menatap hakim. “Pada saat itu, kami memang hadir, tetapi latar belakang keluarga Nona Cherry bukanlah keluarga yang bisa dikalahkan keluarga biasa seperti kami. Kami juga ingin mengajukan banding, tapi Nona Cherry malah mengubah namanya. Kami tidak bisa menemukannya sama sekali. Jadi, gimana caranya kami bisa mengajukan banding?”Hakim memukul palu. Keheningan seketika memenuhi isi ruangan. “Apa ada yang ingin dijelaskan pengacara pihak terdakwa?”Pengacara Cherry menatap mereka. “Setelah melihat video, pihak kami tidak merasa Nona Cherry bersalah karena pembelaan dirinya yang mengakibatkan kematian. Pertama-tama, pada saat itu, pelaku duluan menyerang dan mengancam nyawa Nona Cherry. Dia memaksa Nona Cherry untuk bersetubuh dengannya.”“Kedua, saat Nona Cherry menolak, dia mengabaikan ancaman pisau yang di
Di restoran hotpot.Cherry dan Claire sedang mengambil daging dari dalam panci. Hari ini mereka makan hotpot kuah pedas. Saking pedasnya, keringat pun bercucuran di kening mereka.Candice membaca komentar sembari tersenyum. “Netizen-netizen ini memang lucu sekali. Pada aneh-aneh semua. Saat muncul masalah, mereka malah keluar untuk bersuara. Setelah muncul klarifikasi, mereka malah berlagak bisu.”Claire menatap Candice. “Apa kamu nggak ingin makan hotpotmu? Kenapa malah baca Facebook melulu?”“Aku kan cuma baca sebentar!” Candice meletakkan ponsel di atas meja. Dia lalu melihat Cherry. “Tak disangka, Kak Cahya bakal bersuara juga.”Cherry memegang gelas jus jeruk. “Dia bisa membantuku karena aku pernah membantunya.”“Bantu dia?” Claire menatap ke sisi Cherry. “Masalah kapan?”Cherry menjawab dengan santai, “Sewaktu di Klub Garzia, pernah sekali dia minum kebanyakan dan hampir masuk ke dalam jebakan wanita. Waktu itu, aku nampak ada paparazi di sana, jadi aku pergi membantunya.”Candic