Sekarang para anak orang kaya itu pasti akan mentertawakan Charine dari belakang.Sebenarnya Charine tidak peduli Cahya menikahinya atau tidak, dia lebih peduli terhadap pandangan orang lain. Hanya saja, sekarang dia ingin mencari lelaki yang mirip seperti Javier, yang begitu memanjakan wanitanya.Cahya memang tampan dan sangat berbakat. Hanya saja, dia berkecimpung di dalam dunia hiburan. Itu berarti dia mesti sering berhubungan dengan banyak artis.Berbeda dengan Javier. Dari hasil penyelidikan Charine, sepertinya tidak banyak wanita yang pernah berhubungan dengan Javier. Hingga saat ini, selain wanita yang ditemuinya hari ini, Javier hanya pernah berhubungan dengan mantan istrinya. Lelaki tipe setia seperti ini sangat menarik bagi Charine.Di Perusahaan Soulna.Setelah Claire menerima panggilan dari Roger, dia baru tahu ternyata masalah Dennis ditangani langsung oleh ayahnya Cherry. Jujur saja, dia sungguh terkejut.Claire mencoba mencari informasi dari Candice. Namun, Candice tidak
Pada akhir pekan.Candice dan Claire duluan tiba di jalan Antik. Sebagai pasar barang antik terbesar di ibu kota, jalan Antik ini biasanya melakukan transaksi barang antik seperti keramik, koleksi kaligrafi, dan juga perhiasan.Kawasan ini terdiri dari bangunan-bangunan klasik yang membentuk kota kecil. Di sekeliling, dapat terlihat berbagai jenis barang antik yang indah dan makanan khas yang dijual di toko-toko pinggir jalan, lengkap dengan beragam pilihan.Candice dan Claire sedang menunggu di luar gedung pelelangan batu, lalu tampak Cherry datang bersama dua pengawalnya.“Maaf, kalian sudah menunggu lama, ya.” Cherry berjalan ke hadapan mereka, lalu meminta maaf. “Aku nggak nyangka akan seramai ini. Bahkan, mobil juga nggak bisa dikendarai ke dalam. Kami buang banyak waktu buat cari tempat parkir.”Claire pun tersenyum. “Aku dan Candice juga baru sampai.”Cherry mengangguk. “Baguslah, aku sudah pesan tempat di baris terdepan. Ayo, kita masuk.”Mereka masuk ke dalam gedung pelelangan
Boleh dikatakan bahwa hubungan Cherry dan Claire tidak tergolong dekat. Mereka bisa berteman juga karena diperkenalkan Candice waktu itu.Seandainya mereka sering berhubungan dan Cherry turun tangan untuk membantunya, Claire pasti akan mengerti.Namun sekarang Candice tidak meminta bantuan dari Cherry, Cherry sendiri yang mengambil inisiatif untuk membantu Claire. Semuanya terasa agak aneh.Candice tertegun sejenak. “Maksudmu, masalah Bos Perusahaan Etina?” Candice melirik sekeliling, lalu mengangkat tangannya untuk menutupi bibirnya. “Cherry membantumu?”Claire mengangguk.Candice pun tersenyum sembari menumbuk lengan Claire dengan pelan. “Dia itu setia kawan juga, ya. Baru kenal sebentar saja sudah membantumu.”Claire tersenyum dengan tidak berdaya. “Membantu tanpa sebab. Apa kamu nggak merasa ada yang aneh?”“Nona Claire,” panggil Cherry dari kejauhan. Dia memalingkan kepalanya, lalu melambai ke sisi mereka.Mereka berdua berjalan ke sisinya. Cherry sedang galau dengan batu nomor 2
Begitu memalingkan kepala, Claire tidak menemukan bayangan tubuh Candice lagi.Saat ini Candice sedang membasuh wajahnya di kamar mandi. Dia masih kelihatan agak kaget. Jika Candice tidak salah lihat, sepertinya lelaki itu adalah pamannya Louis.Pamannya Louis malah bukan datang bersama tante. Itu berarti dia selingkuh?Tidak! Candice harus memastikan sekali lagi. Dia bergegas memasang topeng berjalan keluar kamar mandi. Tetiba dia tak sengaja menabrak seseorang di belokan koridor.Candice tertabrak hingga mundur ke belakang. Untung saja orang itu segera memapahnya. Belum sempat Candice melihat wajah orang itu, malah terdengar suara yang familier baginya. “Candice?”Candice langsung mengangkat kepalanya dengan memegang topeng. Lelaki berbadan tinggi di hadapannya memang mengenakan topeng, tapi Candice merasa sangat familier dengan si lelaki.“Kenapa kamu bisa mengenaliku?” Candice merapikan pakaiannya, lalu terdengar suara Louis. “Aku bisa mengenalimu dari postur tubuhmu.”Gerakan Can
Ketika mendengar nama Keluarga Chaniago, tetiba Candice terkejut. Dia kepikiran sesuatu dan langsung terdiam.Cherry merangkul lengan Claire. “Yah, ada sepasang kekasih di sini. Tiba-tiba kita kelihatan agak malang.”Tentu saja Cherry tahu masalah pernikahan bisnis Candice dengan Louis. Ucapan itu langsung memancing emosi Candice. Dia menarik Claire. “Kata siapa aku kekasihnya lelaki berengsek ini? Kenapa kalian malah mengucilkanku?”Cherry menarik Claire kembali ke sisinya. “Iya, kelak kalian akan jadi suami istri.”Claire ditarik-tarik oleh mereka berdua. Untung saja pelelangan telah dimulai. Jadi, mereka juga tidak bercekcok lagi.Setelah masuk ke dalam aula, Cherry berjalan ke tempat duduk di baris pertama yang sudah dipesannya tadi.Claire melihat ke samping. Tampak Ester, Liliana, dan Louis juga sedang duduk di baris pertama.Saat aula yang memuat hampir seribu orang itu hampir penuh. Ketika semua orang telah duduk, layar menampilkan batu judi yang akan dilelang oleh tamu-tamu is
Raut wajah si lelaki paruh baya berubah sangat muram.Batu nomor 2 mulai dilelang. Cherry pun mengangkat kartunya. “Seratus miliar.”Harga dasar dibuka dengan harga 100 miliar itu mengagetkan orang-orang. Bagaimanapun, tidak terdapat giok hijau di permukaan batu nomor 13 sebelumnya. Bagaimana jika batu nomor 2 juga bernasib sama dengan batu nomor 13.Kali ini si lelaki paruh baya tidak berani melelang lagi. Dia sudah menghabiskan uang 200 miliar dengan sia-sia. Pada akhirnya, pelelangan dimenangkan oleh Ester dengan harga 160 miliar.Claire menyadari sepertinya Cherry sengaja mengalah kepada Ester. Cherry bisa membuka harga dasar di angka 100 miliar, itu berarti dia tidak kekurangan uang. Hanya saja, dia tidak berebut dari Ester. Entah dia tidak berani bertaruh atau memiliki maksud lain, Claire tidak bisa menebaknya.Batu nomor 2 dipotong di belakang panggung dan seperti tadi disiarkan langsung kepada semua orang di dalam aula. Potongan dilakukan dari sebelah tengah. Tidak terlihat bag
Mario tertegun. “Apa Bianca yang beri tahu kamu kalau aku di sini?”Ester meletakkan gelas tehnya, lalu menyindir, “Bianca sudah melindungi kamu dan selingkuhanmu itu selama bertahun-tahun. Kamu malah mencurigainya?”Kali ini Mario terdiam.Ester berdiri. “Bianca adalah seorang wanita berbudi luhur. Kalau dia bercerai denganmu, dia tidak akan rugi, malah kamu yang rugi. Cepat atau lambat kamu pasti akan menyesal. Aku dan Zefri tidak akan membantumu lagi.”Mereka berjalan keluar dari ruang sebelah. Candice mengatakan dia ingin pergi mengorek informasi dari tantenya, sepertinya dia sudah tidak sabaran ingin menggosip.Claire dan Cherry berdiri di koridor. Setelah Candice pergi, Claire pun berkata, “Jangan-jangan yang bocorin rahasia ini kepada Bu Ester itu kamu?”“Memang iya.” Cherry langsung mengakui perbuatannya.Claire terlihat agak terkejut. “Kenapa kamu bisa tahu rahasia Keluarga Chaniago?”Bahkan pihak media juga tidak tahu masalah perselingkuhan Mario. Namun, Cherry malah mengetah
Setelah beberapa tahun berlalu, gosip itu pun sudah dilupakan orang-orang. Cherry menggunakan nama barunya kembali ke Makronesia, seolah-olah sedang memulai lembaran baru saja.Sebenarnya Claire sungguh kagum dengan sikap tenang Cherry. Jika wanita lain yang mengalami hal ini, sepertinya mereka akan memilih untuk dalam mengakhiri hidup mereka.Pengalaman hidup Claire dengan Cherry memang mirip. Hanya saja, Claire sendiri juga tidak berani menjamin dirinya bisa tegar seperti Cherry menghadapi semua rintangan itu.Seandainya Cherry tidak memiliki latar belakang Keluarga Martini, sepertinya dia sudah dijebloskan ke penjara oleh anggota keluarga mendiang. Dia juga akan memikul tanggung jawab dan juga reputasi buruk.Claire melamun berdiri di depan pintu kamar. Saat ini, Javier sedang berjalan keluar dari ruang baca. Melihat Claire sedang berdiri di tempat, dia pun menghampiri Claire dan memeluknya dari belakang. “Kamu sudah kembali?”Kali ini Claire baru tersadar dari bengongnya. Dia tiba-