“Claire, selamanya aku adalah tantemu. Setidaknya kamu tahu, masih ada anggota keluargamu di dunia ini.”Claire mengangguk dengan tersenyum.Setelah kembali ke Perusahaan Soulna, Claire masuk ke ruang kerjanya. Tampak Roger sedang duduk di sofa menunggu dirinya.Claire terdiam sejenak, lalu melirik ruangan. “Roger, kenapa kamu bisa ada di sini? Di mana Javier?”Roger di ruangannya, sedangkan Javier malah tidak kelihatan batang hidungnya.Roger menggaruk pipinya dengan tersenyum. “Tuan Javier suruh aku datang untuk menjemputmu.”“Jemput aku?”“Iya, katanya dia punya kejutan buat kamu. Dia suruh aku jemput kamu ke sana.”Melihat Roger yang misterius itu, Claire pun melipat kedua tangannya di depan dada. “Kejutan apa?”“Kalau aku beri tahu, itu namanya bukan kejutan.” Roger membuat isyarat tangan mempersilakan. “Nona, ayo jalan?”Claire pun tersenyum. Kenapa Javier bukannya bekerja, tetapi malah membuat kejutan untuknya? Sebenarnya kejutan apa yang sudah dipersiapkan Javier? Semua terasa
Javier melonggarkan dasinya dengan muram, lalu membuangnya ke lantai, berjalan pergi tanpa menoleh sama sekali.Roger pun terbengong. “Tuan ….”Claire berjalan keluar juga ekspresi muram juga. Roger pun segera bertanya, “Ada apa dengan Tuan Javier? Bukankah kalian akan foto pernikahan?”Claire mengangkat kepalanya dengan kebingungan. “Foto pernikahan?”Akhirnya Roger baru menjelaskan, “Iya, Tuan Javier memang sudah amnesia, tapi sepertinya dia sangat keberatan lantaran kalian tidak memiliki foto pernikahan. Oh ya, dia juga ingin memilih cincin pernikahan untukmu. Tuan Javier memang tidak ingat dengan masalah dulu, tapi dia sangat peduli dengan hubungan kalian.”Claire merasa syok. Tangan yang diletakkan di kedua sisi tubuh dikepal erat.Meskipun Javier tidak mengingatnya lagi, dia masih saja peduli dengan hubungan mereka. Dia juga berusaha untuk menebus kesalahannya. Tak peduli itu foto pernikahan, cincin nikah, maupun pernikahan yang dijanjikan.Jadi, tadi Javier bisa marah karena dia
Claire tidak berbicara lagi. Baru saja dia mengakhiri panggilan, Roger pun mengirim selembar foto kepadanya.Semuanya sama seperti yang dikatakan Candice tadi. Javier dan Charine sedang makan siang bersama. Posisi pengambilan foto terlihat sangat dipaksakan. Jadi, hubungan kedua orang terlihat sangatlah mesra.Claire merasa marah. Apa Javier sengaja menyuruh Roger mengirim foto ini kepadanya? Apa Javier ingin membuat Claire cemburu?Roger menunggu lama, tetapi dia tidak mendapat balasan Claire. Akhirnya dia mengerti, sepertinya Nona Claire benar-benar tidak memedulikan Javier lagi.Saat ini, Roger berjalan ke sisi Javier, lalu membungkukkan tubuhnya berbisik sesuatu di tangannya. Tiba-tiba tangan Javier yang memegang gelas anggur semakin erat lagi. Raut wajahnya juga semakin muram lagi.Charine yang sedang duduk di hadapannya sembari makan steak sapi itu pun tersenyum. “Kak Javier, ada apa?”Javier meletakkan gelas anggur ke atas meja, lalu mengambil saputangan untuk menyeka ujung bibi
Pelukan Javier semakin kuat lagi. Tetiba Claire tersadar dari bengongnya, mengambil inisiatif untuk memeluk pinggang Javier dan menyandarkan pipinya ke depan dada Javier. Sepertinya Claire telah menerimanya.“Claire ….”“Kamu nggak emosi lagi?” Claire mengangkat kepala untuk melihat Javier. Terlihat rasa puas di wajahnya.Javier menggigit bibir tipisnya. Sepertinya dia tidak bisa meninggalkan Claire lagi.Claire merapikan kerah pakaian Javier. “Apa makan siang bersama Charine menyenangkan?”Javier tertegun sejenak. Dia mengalihkan tatapannya dengan tenang. “Kamu tahu kenapa aku bisa makan bersamanya.”“Supaya aku cemburu.” Claire tersenyum. “Aku tahu kamu bukan benar-benar marah sama aku. Kamu lagi menunggu aku membujukmu.”“Apa susah untuk membujukku?”Ini pertama kalinya Javier merasa gagal. Mungkin sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya.Claire mencium bagian leher Javier. Kening Javier spontan berkerut. Dia langsung memeluk pinggang langsing si wanita dengan erat. “Claire, jang
Claire mengangkat kepalanya. “Siapa dia?”“Bu Gabriana.” Fendra memalingkan kepalanya dan menjawab, “Selama tiga tahun ini, dia sering buat masalah di perusahaan. Dia mengatakan meskipun Perusahaan Vienna telah berubah nama menjadi Perusahaan Soulna, perusahaan ini juga termasuk aset Keluarga Adhitama. Mereka yakin kamu sudah meninggal. Jadi, dia ingin menurunkan kuasa Rendy kepada cucunya.”Claire pun tersenyum sembari memutar pena. “Selama beberapa tahun ini, mereka masih belum berubah.”Fendra merasa tidak berdaya. “Mereka malah semakin keterlaluan saja. Sering membuat onar, bahkan membuat onar di depan polisi. Polisi juga tidak menghiraukan masalah ini. Bagaimanapun, nama pewaris sah Rendy dibuat atas nama kamu. Jadi, mereka tidak bisa ikut campur.”Sambil berbicara, Fendra menatap Claire. “Apa kamu ingin mengatasinya?”Claire berdiri dengan perlahan. “Aku amati mereka dari kejauhan dulu. Aku ingin tahu apa yang mereka lakukan.”Gabriana membawa cucunya, Hendri, dan beberapa keraba
“Nona bilang kalian lagi cari gara-gara. Jadi, dia suruh aku beri pelajaran kepada kalian. Lagi pula, cucumu ini juga pernah masuk penjara. Sepertinya dia sudah tahan pukulan, ‘kan? Kebetulan aku bisa latihan.”Hendri merasa kaget langsung berondok di belakang Gabriana. “Nek, wanita ini … dia ingin pukul aku.”“Ayo pergi! Jangan perhitungan dengan wanita tidak berpendidikan!”Gabriana merasa Izza bukanlah wanita yang gampang dihadapi. Dia bahkan mengetahui masalah cucunya pernah dijebloskan ke penjara. Dia tidak bisa diremehkan.Claire kembali ke ruangannya, bertanya pada Fendra mengenai masalah tiga tahun ini. Fendra pun memberitahunya, selama tiga tahun ini bisnis mereka di Kota Jimbar tidaklah bagus, resor pemandian air panas mereka tidak bisa dilanjutkan lagi. Jadi, mereka menjualnya kepada orang lain dengan harga dua miliar.Uang dua miliar tidaklah cukup untuk menghidupi anggota keluarga yang banyak itu. Apalagi tiga tahun ini, Riandy kecanduan dalam berjudi. Dia berutang sekitar
“Apa karena aku amnesia ….” Javier menggigit bibir bawahnya. “Jadi, kamu tidak membutuhkanku lagi?”Javier yang sedih itu kelihatan sungguh kasihan.Claire pun tertawa. Dia bersandar di dalam pelukan si lelaki, lalu berbisik pelan, “Siapa bilang aku nggak butuh? Aku butuh hati dan tubuhmu. Kamu itu milikku.”Kali ini Javier langsung menatapnya. Senyuman si wanita memang sangat menggoda, selalu menggerakkan hati Javier.Javier mengecup kening Claire, lalu berkata dengan serius, “Aku akan memberikannya setelah pulang nanti.”Langit semakin menggelap. Javier melawan bias cahaya membelai rambut lembut Claire. Claire membalikkan tubuhnya, masuk ke dalam pelukan Javier. “Javier, aku ingin pinjam seseorang dari kamu.”Javier menunduk sembari menatapnya. “Pinjam siapa?”“Tentu saja si Roger.” Claire menatap tatapan tajam si lelaki dengan tersenyum. “Orang kepercayaanmu.”Javier pun tersenyum, lalu mencium kening si wanita. “Emm.”Jari Claire melingkar di depan dada Javier. “Aku akan biarkan I
Sepertinya mereka datang dengan motif tidak baik. Namun, mereka juga tidak kepikiran siapa orang-orang yang datang.Claire duduk di sofa. “Berapa utang Riandy?”Mereka semua tertegun sejenak. Tentu saja mereka kenal dengan Riandy. Hanya saja, mereka sungguh tidak menyangka orang-orang ini datang demi Riandy.Jangan-jangan Riandy memiliki hubungan dengan orang-orang kalangan atas? Jadi, latar belakangnya sangatlah kuat?Seorang lelaki tersenyum. “Hanya satu miliar saja ….”Claire meletakkan tas perak ke atas meja. Roger membuka tas dan tampak banyak gepok uang di dalamnya. Jika dihitung secara kasar, sepertinya isinya sekitar dua miliar.Raut wajah Claire tidak berubah sama sekali. “Aku akan melunasi utang Riandy. Ini adalah dua miliar. Serahkan kontrak utang Riandy kepadaku.”Si lelaki berjalan ke depan meja untuk mencari perjanjian utang Riandy. Dia lalu membungkukkan sedikit tubuhnya, menyerahkannya kepada Claire dengan kedua tangannya.Claire mengambil kontrak, lalu membacanya sekil
”Mengenai bagaimana pelaku bisa menghindar dari kamera CCTV, dia hanya bisa melewati tangga darurat saja. Karena nggak ada kamera CCTV di sana. Dia bisa bersembunyi hingga keesokan paginya, hingga ada yang menyadari jenazah, kemudian berpura-pura menjadi pemilik apartemen. Dia turun dari salah satu lantai melalui jalur darurat dan meninggalkan tempat.”Asisten terlihat bingung, “Kenapa harus menunggu sampai pagi?”Lance berdiri dengan perlahan. “Karena siang hari adalah waktu semua penghuni beraktivitas keluar masuk rumah. Kalau dia pergi malam itu juga, justru akan menambah kecurigaan. Jadi, demi nggak menimbulkan kecurigaan, dia menunggu hingga pagi, lalu bersama penghuni lainnya keluar gedung di pagi hari.”Asisten pun merespons.Dacia tersenyum melihat ekspresi mereka yang terkejut dan tersenyum. “Tentu saja, setiap metode pembunuhan yang sempurna di dunia nyata pasti memiliki celah. Bagaimana menurut Tuan Lance, apa Tuan Lance menganggap metode pembunuhan ini masuk akal?”Lance me
Asisten merasa kaget. “Korban digantung di luar?”“Sebenarnya semua ini adalah inspirasi dari Tuan Muda Nordin. Di bagian luar atap terdapat satu anak tangga yang menonjol. Kalaupun ada kamera CCTV di atap, saat pelaku melompat, dia pun akan jatuh di anak tangga itu. Kalau seperti itu, pelaku tindak kriminal ini mesti dijalankan dua orang.”“Pembantu pelaku berada di balkon rumah korban untuk menarik pelaku yang meluncur turun dengan tali. Pembantu pelaku pasti adalah orang yang sangat dekat dengan korban. Dia bisa menggunakan alasan terlalu emosi ketika melihat orang yang dicintainya bunuh diri, lalu menghancurkan rekaman CCTV itu. Jadi, pelaku utama bisa melarikan diri dengan kesempatan itu.”Lance tersenyum dengan puas dan tertawa. “Bagus, memang lebih cocok kalau metode kejahatan yang dilakukan oleh dua orang.”Dacia menjentikkan jarinya. ”Jadi, berbeda kalau tindak kriminal hanya dilakukan oleh satu orang saja. Pelaku utama mengikat satu ujung tali di anak tangga bagian luar atap,
“Kebetulan nggak ada kamera CCTV di lantai atas. Di dalam rekaman kamera CCTV lift hanya terlihat pelaku yang menyamar sebagai korban. Setelah itu, nggak ada siapa pun yang tertangkap kamera lagi. Mengenai bagaimana pelaku menghindari kamera CCTV dan melarikan diri, atau korban sebenarnya didorong dari lantai atas atau bukan, aku rasa semua itu adalah teka-teki yang ingin diketahui oleh semua penonton,” kata Dacia.Asisten itu tersenyum lagi. “Biasanya untuk skenario seperti ini, pelaku pasti bekerja sama dengan seseorang. Pelaku utama menyamar sebagai korban dan pergi ke atap, sedangkan korban yang sebenarnya dilempar dari balkon rumahnya oleh kaki tangan pelaku. Tentu saja kaki tangan pelaku bisa jadi adalah suami atau pacar korban.”Dacia menggeleng. “Di dalam naskahku, Nona Mimosa tinggal sendiri.”Asisten tertegun sejenak, lalu melirik ke ujung. Terlihat Lance sedang memberi isyarat mata. Kemudian, dia baru bertanya, “Pelakunya satu orang saja? Jadi, pelaku sudah lebih dulu melem
Dacia tersadar dari lamunannya, lalu berdiri dengan perlahan. “Kalau begitu, aku akan datang lagi besok.”Resepsionis menatap bayangan punggung Dacia sembari menggeleng. Padahal wanita ini sudah ditolak dua kali, dia masih saja datang ke perusahaan. Sebenarnya, tidak peduli dia datang berapa kali, Sutradara Lance juga tidak akan menemuinya.Dacia berdiri di depan pintu. Ketika melihat mobil dan pejalan kaki yang hilir mudik di jalan raya, dia berusaha untuk menenangkan dirinya. Kemudian, dia segera menghalangi taksi untuk meninggalkan tempat.Carly sedang duduk di lapangan basket akademi. Ketika melihat Dacia sudah kembali, dia bergegas ke hadapan Dacia. “Bagaimana?”Dacia menggeleng.Sebenarnya Carly juga sudah menduganya. Dacia masih belum berhasil untuk menemuinya.Bukan hanya mahasiswa seperti mereka saja yang ditolak, bahkan selebritas papan atas yang pernah memenangkan penghargaan di ajang Goldwood juga belum pasti bisa mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan Lance.Dacia mena
Benn mengerti apa maksud ucapan Jerremy. Dia mengangkat gelas anggur, lalu menyesapnya dengan perlahan dan bertanya, “Apa kamu mencurigainya?”Jerremy tersenyum. “Dia menerima pukulan di saat mengetahui kabar penobatan. Apa mungkin aku tidak curiga?”Lidya telah mengetahui kabar kekuasaan jatuh ke tangan anggota Keluarga Tanzil. Apa mungkin dia akan merasa rela?Seorang wanita yang sudah kehilangan akal sehatnya bisa melakukan apa pun. Meskipun dia memiliki kesempatan untuk keluar dari penjara dan menerima pengobatan, apa dia benar-benar sedang fokus dalam pengobatannya atau dia sedang menyusun rencana selanjutnya? Siapa juga yang mengetahuinya?Benn menghela napas ringan. “Jerry, aturan di Negara Hyugana memang seperti itu. Seandainya narapidana mengidap penyakit mental, dia akan dibebaskan dari masa hukumannya untuk menerima pengobatan.”“Aku mengerti.” Tatapan Jerremy semakin serius. “Jadi, apa pun ceritanya, aku tidak boleh membiarkannya memiliki kesempatan itu.”Di sisi lain, di r
Dacia tersadar dari lamunannya, lalu menggeleng. “Nggak.”“Seandainya ada masalah, kamu mesti beri tahu Ayah. Jangan sampai mencemaskan Ayah.” Usai berbicara, tiba-tiba Daniel kepikiran sesuatu. “Ada panggilan dari penjara.”Gerakan tangan Dacia berhenti. Dia segera mengangkat kepalanya.Daniel berkata, “Katanya ibumu mengalami tekanan mental yang berat dan menunjukkan perilaku ekstrem di dalam penjara. Dua hari lagi, dia akan keluar dari penjara untuk menjalani pemeriksaan terkait masalah kejiwaannya ….”Tiba-tiba Daniel menghentikan omongannya. Dacia pun merasa syok. “Apa maksudmu?”Daniel menurunkan kelopak matanya. “Maksudnya, kalau benar ada masalah dengan kejiwaan ibunya, dia tidak akan dikurung di penjara lagi.”“Kejadian kapan?”Daniel membalas, “Kejadiannya saat upacara penobatan.”Kening Dacia berkerut. Lidya menerima pukulan di penjara karena Silvia menerima kekuasaan yang tidak diperolehnya, ‘kan?Hukum pidana di Negara Hyugana memang memiliki satu pasal yang menyatakan bah
Tiba-tiba Dacia kepikiran dengan Jerremy yang ngambek semalam. Sepertinya dia telah mendengar kabar itu. Itulah sebabnya dia bisa bersikap kesal.Pada saat ini, seorang wanita mendekat. “Dacia, kamu dicari Pak Diago.”Dacia pergi ke kantor profesor. Sepertinya Diago sudah membaca naskah yang dikirim Dacia semalam. “Metode menyusun kasus ini sangat sempurna. Apa semua ini idemu?”Dacia berterus terang. “Sebenarnya semua ini ide Kak Nordin. Dia yang memberiku inspirasi.”“Ternyata begitu. Pantas saja aku merasa tidak asing dengan metode penulisan ini. Hanya saja, ide ini memang bagus. Dacia, ada tugas yang ingin aku serahkan kepadamu.”Dacia bertanya, “Tugas apa?”“Usahakan untuk bisa mendapat kesempatan mewawancarai Sutradara Lance. Anggap saja sebagai skripsimu.” Usai berbicara, Diago menyerahkan data kepadanya.Dacia mengambil data tersebut. “Aku akan berusaha.”Saat Dacia hendak pergi, terdengar suara Diago lagi. “Persyaratannya, kamu tidak boleh minta bantuan apa pun dari Nordin. K
Jerremy berjalan ke sisi meja, lalu bersandar di sana sembari melipat kedua tangannya. “Kamu tidak makan?”Tanpa mengangkat kepalanya sama sekali, Dacia berkata, “Sekarang aku masih belum lapar juga.”“Apa kamu sudah makan di luar?”“Emm, tadi sempat makan sedikit sama Carly.”Sepertinya Dacia sedang fokus dalam naskahnya. Dia tidak menyadari raut wajah Jerremy. Jerremy juga tidak mengatakan apa pun, langsung membalikkan tubuhnya dan meninggalkan tempat.Malam harinya, akhirnya Dacia berhasil menyusun metode kejahatan dengan jelas. Saat melihat jam di ponsel, waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Dia berjalan menuruni tangga, lalu membuka kulkas. Dia menyadari bahkan tidak tersisa sedikit pun sayuran sisa makan malam di dalam kulkas.Dacia merasa lapar hingga kehabisan tenaga. Pada akhirnya, dia hanya memasak mie saja. Sebenarnya Jerremy masih belum tidur. Dia berdiri di lantai atas mengintip gerak-gerik di bawah sana, lalu kembali ke kamar.Setelah Dacia selesai makan, dia pun
“Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe